Uji Hipotesis .1 Analisis Jalur Path Analysis

inovasi agar para konsumen menyukai dan lebih tertarik untuk tetap setia. 3. 9 – 10 : Para pendukung—loyal customer yang akan terus membeli dari Anda dan merekomendasikan Anda = 66 NPS = 66 – 13 = 53 Bedasarkan penghitungan diatas nilai NPS konsumen Ido Swalayan adalah 53 atau yang potensial menjadi seorang promoter ada sebanyak 53. Ini merupakan para konsumen yang memiliki loyalitas tinggi. Para konsumen ini merasa antusias terhadap suatu produk yang disediakan oleh perusahaan dan mereka bersedia melakukan pembelian kembali ditempat yang sama. Konsumen yang termasuk para pendukung ini dengan senang hati akan merekomendasikan suatu produk yang tersedia diperusahaan kepada teman-temannya. Oleh sebab itu perusahaan sebaiknya menjaga konsumen, meningkatkan citra perusahaan dan memberikan kualitas pelayanan yang lebih terhadap para pendukungnya. 4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Analisis Jalur Path Analysis Hasil analisis deskriptif terhadap distributif tanggapan responden berdasarkan skor yang diperoleh dari variabel Retailing mixdan kepuasan pelanggan serta loyalitas pelanggan hanya memberikan informasi awal bahwa distribusi proporsi tanggapan pada variabel X retailing mix dan Y1 kepuasan pelanggan serta Y2 Loyalitas pelanggan memperlihatkan pola jawaban yang mirip yaitu skor jawaban terbanyak adalah skor 4 dan skor 3. Pola tanggapan ini mengindikasikan bahwa ada keterikatan antara variabel X retailing mix terhadap Universitas Sumatera Utara variabel Y1 kepuasan pelanggan serta variabel Y2 loyalitas pelanggan dimana ketiganya saling menunjukan keterkaitan yang cukup baik. Untuk mengetahui dan menguji pengaruh variabel retailing mix X terhadap kepuasan pelanggan Y1 serta loyalitas pelanggan Y2 maka dilakukan analisis secara statistik melalui pengujian hipotesis. Berkaitan dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y1, pengaruh Y1 terhadap Y2 dan pengaruh X dan Y1 terhadap Y2 dalam penelitian ini digunakan analisis jalur Path Analysis.

4.2.4.1.1 Pembahasan Subtruktur 1: Pengaruh Retailing Mix Terhadap Kepuasan pelanggan

Sarwono 2012 menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni : A. Melihat Kelayakan Model Regresi Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai signifikansi. Tabel 4.11 Kelayakan Model Regresi ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 105.461 6 17.577 16.293 .000 b Residual 100.329 93 1.079 Total 205.790 99 a. Dependent Variable: Kepuasan b. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Merchendise, Pelayanan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara Keputusan : 1. Jika F tabel F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai F hitung 16.293 lebih besar dari F tabel 2,31 maka model regresi dinyatakan layak. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai signifikansi 0,000 0,05 maka model regresi dinyatakan layak B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset Untuk menguji ketepatan prediktor variabel eksogen yang digunakan untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of estimate. Jika angka standard error of estimate angka standar deviasi maka prediktor yang dipakai layakbenar. Berdasarkan tabel dibawah terlihat nilai standar deviasi variabel lokasi 0,98, Merchendise 1,02, harga 1,59, pelayanan 1,31, promosi 1,07, atmosfer 1,28 diatas angka standard error of estimate 1,03. Tabel 4.12 Standar Deviasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Lokasi 100 6.00 10.00 8.0600 .98288 Merchendise 100 6.00 10.00 8.0200 1.02474 Harga 100 8.00 15.00 11.4400 1.59747 Pelayanan 100 3.00 10.00 8.3500 1.31330 Promosi 100 6.00 10.00 8.9100 1.07398 Atmosfer 100 4.00 10.00 7.6500 1.28216 Valid N listwise 100 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Standard Error of the Estimate Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .481 1.01865 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Merchendise, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05 maka koefisien regresi dinyatakan layak. Tabel 4.14 Nilai Signifikansi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .399 1.678 .238 .813 Lokasi .214 .108 .146 1.987 .050 Merchendise .003 .105 .002 .027 .978 Harga .145 .067 .160 2.162 .033 Pelayanan .500 .092 .456 5.452 .000 Promosi .230 .105 .171 2.196 .031 Atmosfer .272 .089 .242 3.065 .003 a. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 D. Menguji Otokorelasi Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model regresi bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada 1DW3, maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 1,965. Berarti nilai DW berada pada 1 DW 1,965 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Uji Otokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .481 1.03865 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Merchendise, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 E. Menguji Multikolinearitas Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel eksogen tinggi mendekati 1 maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini bahwa nilai korelasi variabel eksogen tidak mendekati 1. Tabel 4.16 Uji Multikolinearitas Correlations Lokasi Merchendise Harga Pelayanan Promosi Atmosfer Lokasi Pearson Correlation 1 .159 .034 .007 -.014 .057 Sig. 2-tailed .113 .733 .945 .890 .574 N 100 100 100 100 100 100 Merchendise Pearson Correlation .159 1 -.005 .002 -.081 .144 Sig. 2-tailed .113 .957 .982 .423 .154 N 100 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .034 -.005 1 .162 -.041 .150 Sig. 2-tailed .733 .957 .108 .682 .137 N 100 100 100 100 100 100 Pelayanan Pearson Correlation .007 .002 .162 1 .338 .349 Sig. 2-tailed .945 .982 .108 .001 .000 N 100 100 100 100 100 100 Promosi Pearson Correlation -.014 -.081 -.041 .338 1 .014 Sig. 2-tailed .890 .423 .682 .001 .893 N 100 100 100 100 100 100 Atmosfer Pearson Correlation .057 .144 .150 .349 .014 1 Sig. 2-tailed .574 .154 .137 .000 .893 N 100 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara F. Menguji Linearitas Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik data membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam regresi sudah dipenuhi. Gambar 4.16 Diagram PP Plot Sub Struktur 1 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 G. Menguji Normalitas Data Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng. Gambar 4.17 Histogram Sub Stuktur 1 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara H. Pembahasan Persamaan Sub struktur 1 1. Menguji Koefisien Determinasi R 2 Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat. Tabel 4.17 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .481 1.03865 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Merchendise, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,512. Angka 0,512 berarti 51,2 besarnya pengaruh variabel eksogen lokasi, merchandise, harga, pelayanan, promosi, atmosfer terhadap kepuasan pelanggan. Atau dengan kata lain variabel endogen kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 51,2 Sedangkan sisanya 1-0,512 = 0,488 atau 48,8 dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel eksogen. 2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan Uji F hitung Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: a Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan menggunakan Tabel F Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H a : ρyx 1 lokasi = ρyx 2merchendise = ρyx 3harga = ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi = ρyx 6atmosfer = ρyx 7 ≠ 0 H : ρyx 1 lokasi = ρyx 2merchendise = ρyx 3harga = ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi = ρyx 6atmosfer = ρyx 7 = 0 Kaidah pengujian signifikansi: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≤ Sig, maka H diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≥ Sig, maka H ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Tabel 4.18 Koefisien Jalur Secara Simultan Uji F hitung ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 105.461 6 17.577 16.293 .000 b Residual 100.329 93 1.079 Total 205.790 99 a. Dependent Variable: Kepuasan b. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Merchendise, Pelayanan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Dari tabel diatas terlihat uji secara simultan , dimana nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima bahwa lokasi, harga, merchandise, pelayanan, promosi, atmosfer berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. 3. Menghitung koefisien jalur secara individu Uji t hitung Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df. b Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi. c Menentukan kriteria keputusan : H diterima bila t hitung t tabel atau H diterima, apabila nilai sigifikansi t α. H a diterima bila t hitung t tabel atau H a diterima, apabila nilai signifikansi t α. Tabel 4.19 Koefisien Jalur Secara Individu Uji t hitung Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .399 1.678 .238 .813 Lokasi .214 .108 .146 1.987 .050 Merchandise .003 .105 .002 .027 .978 Harga .145 .067 .160 2.162 .033 Pelayanan .500 .092 .456 5.452 .000 Promosi .230 .105 .171 2.196 .031 Atmosfer .272 .089 .242 3.065 .003 a. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan hasil uji parsial terlihat bahwa nilai t hitung variabel eksogen lokasi sebesar 1,987 dengan nilai signifikansi 0,050, merchandise sebesar 0,027 dengan nilai signifikan 0,978, harga 2,162 dengan nilai signifikan 0,033, pelayanan 5,452 dengan nilai signifikan 0,000, promosi 2,196 dengan nilai signifikan 0,031 dan atmosfer 3,065 dengan nilai signifikan 0,003 Berarti variabel eksogen secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikansi terhadap kepuasan pelanggan hanya ,merchandise yang tidak memenuhi syarat. Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan strtukturnya : Kepuasan : P y1x1. X1Lokasi + P y1x2. X2Merchandise + P y1x3. X3Harga + Universitas Sumatera Utara P y1x4. X4Pelayanan + P y1x5. X5Promosi + P y1x6. X6Atmosfer toko + P y1kepuasan . e1 Kepuasan : 0,108X1Lokasi + 0,105 . X2Merchandise + 0,67 . X3Harga + 0,93X4Pelayanan + 0,105X5Promosi + 0,83 . X6Atmosfer toko + P y1kepuasan . e1 4. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Dengan kata lain, koefisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti satu arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya. Tabel 4.20 Nilai Koefisien Korelasi Correlations Lokas i Merc handi se Harga Pelaya nan Promos i Atmosf erToko Kepu asanP elang gan Loyal itasPe langg an Lokasi Pearson Correlation 1 .337 .310 .180 1.000 .027 .438 .394 Sig. 2-tailed .001 .002 .073 .000 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.20 Lokas i Merc handi se Harga Pelaya nan Promos i Atmosf erToko Kepu asanP elang gan Loyal itasPe langg an Merchandise Pearson Correlation .337 1 .277 .193 .337 -.011 .417 .394 Sig. 2-tailed .001 .005 .055 .001 .914 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .310 .277 1 .274 .310 -.033 .384 .441 Sig. 2-tailed .002 .005 .006 .002 .748 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Pelayanan Pearson Correlation .180 .193 .274 1 .180 .152 .275 .292 Sig. 2-tailed .073 .055 .006 .073 .131 .006 .003 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Promosi Pearson Correlation 1.000 .337 .310 .180 1 .027 .438 .394 Sig. 2-tailed .000 .001 .002 .073 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 AtmosferToko Pearson Correlation .027 -.011 -.033 .152 .027 1 .070 .075 Sig. 2-tailed .789 .914 .748 .131 .789 .486 .455 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Kepuasan Pelanggan Pearson Correlation .438 .417 .384 .275 .438 .070 1 .546 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .006 .000 .486 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 LoyalitasPelan ggan Pearson Correlation .394 .394 .441 .292 .394 .075 .546 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .003 .000 .455 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara 5. Menggambar Koefisien Jalur Gambar 4.18 : Koefisien Jalur Sub Struktur 1 Sumber : Data penelitian diolah 2016 Lokasi Merchendise Harga Kepuasan e= 0,488 R= 0,716 , R 2 =0,512, Fhitung= 16,293 0,159 0,005 0,242 Pelayanan Promosi Atmosfer 0,162 0,338 0,014 0,171 0,456 0,146 0,002 0,160 Universitas Sumatera Utara 6. Hasil Koefisie Jalur Substruktur 1 Tabel 4.21 Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 1 Dari Ke Standard Coefficient Beta T hitung F hitung Hasil Pengujian R 2 e X1lokasi Y1Kepuasan .146 1.987 16,293 H0 ditolak 0,512 0,488 X2merchandise Y1Kepuasan .002 .027 16,293 H0 diterima 0,512 0,488 X3harga Y1Kepuasan .160 2.162 16,293 H0 ditolak 0,512 0,488 X4 pelayanan Y1Kepuasan .456 5.452 16,293 H0 ditolak 0,512 0,488 X5 promosi Y1Kepuasan .171 2.196 16,293 H0 ditolak 0,512 0,488 X6 atmosfer Y1Kepuasan .242 3.065 16,293 H0 ditolak 0,512 0,488 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan Tabel 4.21 analisis statistik yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel penelitian diatas, maka peneliti mencoba memberikan pembahasan terhadap permasalahan yang dibahas, yaitu : 1. Pengaruh Lokasi Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, yakni sebesar 0,146. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi nilai lokasi tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Pengaruh Merchandise Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa merchendise memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan .yakni sebesar 0,002. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi merchendise belum tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaruh harga Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,160. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi harga tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. 4. Pengaruh pelayanan Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,456. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi pelayanan tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan 5. Pengaruh promosi Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,171. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi promosi tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan 6. Pengaruh atmosfer Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa atmosfer memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,242. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi atmosfer tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan 7. Pengaruh retailing mix Terhadap Kepuasan pelanggan Secara Simultan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa retailing mix lokasi, merchendise, harga, pelayanan, promosi, dan atmosfer memiliki pengaruh Universitas Sumatera Utara secara simultan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 51,2. Sedangkan sisanya sebesar 100-51,2 = 48,8 dijelaskan oleh variabel lain.

4.2.4.1.2 Pembahasan Subtruktur 2: Pengaruh Retailing Mix Terhadap

Loyalitas Pelanggan Sarwono 2012 menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni : A. Melihat Kelayakan Model Regresi Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai signifikansi. Tabel 4.22 Kelayakan Model Regresi ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 155.835 5 31.167 11.974 .000 a Residual 244.675 94 2.603 Total 400.510 99 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan, AtmosferToko, Pelayanan, Harga, Promosi,Lokasi b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Keputusan : 1. Jika F tabel F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai F hitung 11,974 lebih besar dari F tabel 2,31 maka model regresi dinyatakan layak.s 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai signifikansi 0,000 0,05 maka model regresi dinyatakan layak Universitas Sumatera Utara B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset Untuk menguji ketepatan prediktor variabel eksogen yang digunakan untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of estimate. Jika angka standard error of estimate angka standar deviasi maka prediktor yang dipakai layakbenar. Berdasarkan tabel dibawah terlihat nilai standar deviasi variabel lokasi 1,54, harga 1,43, pelayanan 1,73, promosi 1,54, atmosfer 1,78 diatas angka standard error of estimate 1,31. Tabel 4.23 Standar Deviasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Lokasi 100 6.00 15.00 12.5100 1.54720 Harga 100 10.00 15.00 12.8600 1.43562 Pelayanan 100 6.00 15.00 12.7500 1.73132 Promosi 100 6.00 15.00 12.5100 1.54720 AtmosferToko 100 11.00 15.00 12.7400 1.78650 KepuasanPelanggan 100 14.00 25.00 20.4000 2.07924 Valid N listwise 100 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Tabel 4.24 Standard Error of the Estimate Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .624 a .389 .357 1.31336 2.092 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan, AtmosferToko, Pelayanan, Harga, Promosi, Lokasi b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset Jika nilai signifikansi bawah 0,05 maka koefisien regresi dinyatakan layak. Tabel 4.25 Nilai Signifikansi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.707 1.995 4.364 .000 Lokasi .349 .118 .268 2.952 .004 Harga .440 .130 .314 3.379 .001 Pelayanan .183 .104 .158 1.754 .053 Promosi .249 .121 .192 2.061 .042 AtmosferToko .247 .118 .168 2.952 .024 KepuasanPelanggan .445 .090 .460 4.933 .000 a. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 D. Menguji Otokorelasi Jika nilai DW berada pada 1DW3, maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 2,092. Berarti nilai DW berada pada 1 DW 2,092 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi. Tabel 4.26 Uji Otokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .624 a .389 .357 1.61336 2.092 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan, AtmosferToko, Pelayanan, Harga, Promosi b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 E. Menguji Multikolinearitas Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel eksogen tinggi Universitas Sumatera Utara mendekati 1 maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini bahwa nilai korelasi variabel eksogen tidak mendekati 1. Tabel 4.27 Uji Multikolinearitas Correlations Lokasi Merchan dise Harga Pelayan an Promo si Atmosfer Toko Kepuasan Pelangga n Loyalitas Pelangga n Lokasi Pearson rrelation 1 .337 .310 .180 1.000 .027 .438 .394 Sig. 2-tailed .001 .002 .073 .000 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Mercha ndise Pearson Correlation .337 1 .277 .193 .337 -.011 .417 .394 Sig. 2-tailed .001 .005 .055 .001 .914 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .310 .277 1 .274 .310 -.033 .384 .441 Sig. 2-tailed .002 .005 .006 .002 .748 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Pelayan an Pearson Correlation .180 .193 .274 1 .180 .152 .275 .292 Sig. 2-tailed .073 .055 .006 .073 .131 .006 .003 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Promos i Pearson Correlation 1.000 .337 .310 .180 1 .027 .438 .394 Sig. 2-tailed .000 .001 .002 .073 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Atmosf erToko Pearson Correlation .027 -.011 -.033 .152 .027 1 .070 .075 Sig. 2-tailed .789 .914 .748 .131 .789 .486 .455 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Kepuas anPelan ggan Pearson Correlation .438 .417 .384 .275 .438 .070 1 .546 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .006 .000 .486 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Loyalit asPelan ggan Pearson Correlation .394 .394 .441 .292 .394 .075 .546 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .003 .000 .455 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara F. Menguji Linearitas Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik data membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam regresi sudah dipenuhi. Gambar 4.19 Diagram PP Plot Sub Struktur 2 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 G. Menguji Normalitas Data Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng. Gambar 4.20 Histogram Sub Stuktur 2 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara H. Pembahasan Persamaan Sub struktur 3 1. Menguji Koefisien Determinasi R 2 Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat. Tabel 4.28 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .624 a .389 .357 1.61336 2.092 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan, AtmosferToko, Pelayanan, Harga, Promosi,Lokasi b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,389. Angka 0,389 berarti 38,9 besarnya pengaruh variabel eksogen lokasi, harga, pelayanan, promosi, atmosfer, dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Atau dengan kata lain variabel endogen kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 38,9 Sedangkan sisanya 1-0,389 = 0,611 atau 61,1 dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel eksogen. 2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan Uji F hitung Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: a Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan menggunakan Tabel F Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H a : ρyx 1 lokasi = ρyx 3harga = ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi = ρyx 6atmosfer = ρyx 7 ≠ 0 H : ρyx 1 lokasi = ρyx 3harga = ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi = ρyx 6atmosfer = ρyx 7 = 0 b Kaidah pengujian signifikansi: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≤ Sig, mak a H diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≥ Sig, mak a H ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Tabel 4.29 Koefisien Jalur Secara Simultan Uji F hitung ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 155.835 5 31.167 11.974 .000 a Residual 244.675 94 2.603 Total 400.510 99 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan, AtmosferToko, Pelayanan, Harga, Promosi,Lokasi b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Dari tabel diatas terlihat uji secara simultan , dimana nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima bahwa lokasi, promosi, harga, pelayanan, atmosfer toko, dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Universitas Sumatera Utara 3. Menghitung koefisien jalur secara individu Uji t hitung Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df. b Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi. c Menentukan kriteria keputusan : H diterima bila t hitung t tabel atau H diterima, apabila nilai sigifikansi t α. H a diterima bila t hitung t tabel atau H a diterima, apabila nilai signifikansi t α. Tabel 4.30 Koefisien Jalur Secara Individu Uji t hitung Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 8.707 1.995 4.364 .000 Lokasi .349 .118 .268 2.952 .004 Harga .440 .130 .314 3.379 .001 Pelayanan .183 .104 .158 1.754 .053 Promosi .249 .121 .192 2.061 .042 AtmosferToko .247 .118 .168 2.952 .024 KepuasanPelanggan .445 .090 .460 4.933 .000 a. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan hasil uji parsial terlihat bahwa nilai t hitung variabel eksogen lokasi sebesar 2,952 dengan nilai signifikansi 0,004, harga sebesar 3,379 dengan nilai signifikan 0,01, pelayanan 1,754 dengan nilai signifikan 0,053, promosi 2,061 dengan nilai signifikan 0,042, atmosfer 2,952 dengan nilai signifikan 0,000, Universitas Sumatera Utara dan kepuasan pelanggan 4,933 dengan nilai signifikan 0,000. Berarti variabel eksogen secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikansi terhadap loyalitas pelanggan Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan strtukturnya : Loyalitas : P y2x1. X1Lokasi + P y2x3. X3Harga + P y2x4. X4Pelayanan + P y2x5. X5Promosi + P y2x6. X6Atmosfer Toko + P y2y1. Y1Kepuasan Pelanggan + P y2loyalitas . e3 Loyalitas : 0,268X1Lokasi+ 0,314 X3harga + 0,158 X4 Pelayanan+0,192 X5Promosi + 0,168 X5Promosi + 0,460Y1Kepuasan Pelanggan+ P y2loyalitas . 1,99e3 4. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Dengan kata lain, korfisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atu arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.31 Nilai Koefisien Korelasi Correlations Lokas i Merchan dise Harga Pelaya nan Prom osi Atmosfer Toko Kepuasa nPelangg an LoyalitasPe langgan Lokasi Pearson Correlation 1 .337 .310 .180 1.000 .027 .438 .394 Sig. 2- tailed .001 .002 .073 .000 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Merchan dise Pearson Correlation .337 1 .277 .193 .337 .011 .417 .394 Sig. 2- tailed .001 .005 .055 .001 .914 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .310 .277 1 .274 .310 -.033 .384 .441 Sig. 2- tailed .002 .005 .006 .002 .748 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Pelayana n Pearson Correlation .180 .193 .274 1 .180 .152 .275 .292 Sig. 2- tailed .073 .055 .006 .073 .131 .006 .003 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Promosi Pearson Correlation 1.000 .337 .310 .180 1 .027 .438 .394 Sig. 2- tailed .000 .001 .002 .073 .789 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Atmosfer Toko Pearson Correlation .027 -.011 -.033 .152 .027 1 .070 .075 Sig. 2- tailed .789 .914 .748 .131 .789 .486 .455 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Kepuasan Pelangga n Pearson Correlation .438 .417 .384 .275 .438 .070 1 .546 Sig. 2- tailed .000 .000 .000 .006 .000 .486 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Loyalitas Pelangga n Pearson Correlation .394 .394 .441 .292 .394 .075 .546 1 Sig. 2- tailed .000 .000 .000 .003 .000 .455 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 5. Menggambar Koefisien Jalur Gambar 4.21 : Koefisien Jalur Sub Struktur 2 Sumber : Data penelitian diolah 2016 Lokasi Harga Pelayanan Loyalitas e= 0,488 R= 0,624 , R 2 =0,389, Fhitung= 11,974 0,159 0,005 0,460 Promosi Atmosfer Kepuasan 0,162 0,338 0,014 0,168 0,192 0,268 0,314 0,158 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.32 Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 2 Dari Ke Standard Coefficient Beta T hitung F hitung Hasil Pengujian R 2 E X1lokasi Y2Loyalitas .268 2,952 11,974 H0 ditolak 0,624 0,488 X2harga Y2Loyalitas .002 3,379 11,974 H0 diterima 0,624 0,488 X3pelayanan Y2Loyalitas .160 1,754 11,974 H0 ditolak 0,624 0,488 X4 promosi Y2Loyalitas .456 2,061 11,974 H0 ditolak 0,624 0,488 X5 atmosfer Y2Loyalitas .171 2.952 11,974 H0 ditolak 0,624 0,488 X6 kepuasan Y2Loyalitas .242 4,933 11,974 H0 ditolak 0,488 Berdasarkan Tabel 4.18 analisis statistik yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel penelitian diatas, maka peneliti mencoba memberikan pembahasan terhadap permasalahan yang dibahas, yaitu : 1. Pengaruh Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, yakni sebesar 0,268. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi nilai lokasi tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. 2. Pengaruh Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa Harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,314. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi merchendise belum tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,158. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi harga tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. 4. Pengaruh Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,192. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi pelayanan tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan 5. Pengaruh Atmosfer Terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa atmosfer memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,168. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi atmosfer tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan 6. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,460. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi kepuasan pelanggan tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan 7. Pengaruh Retailing mix dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Secara Simultan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa Retailing mix lokasi, harga, pelayanan, promosi, dan atmosfer dan kepuasan pelanggan memiliki pengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 62,4. Sedangkan sisanya sebesar 100-62,4 = 37,6 dijelaskan oleh variabel lain.

2.4.1.1.3 Pembahasan Subtruktur 3: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Sarwono 2012 menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni : A. Melihat Kelayakan Model Regresi Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai signifikansi. Tabel 4.33 Kelayakan Model Regresi ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 119.548 1 119.548 41.698 .000 a Residual 280.962 98 2.867 Total 400.510 99 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Keputusan : 3. Jika F tabel F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai F hitung 41,698 lebih besar dari F tabel 2,31 maka model regresi dinyatakan layak. Universitas Sumatera Utara 4. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai signifikansi 0,000 0,05 maka model regresi dinyatakan layak B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset Untuk menguji ketepatan prediktor variabel eksogen yang digunakan untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of estimate. Jika angka standard error of estimate angka standar deviasi maka prediktor yang dipakai layakbenar. Berdasarkan tabel dibawah terlihat nilai standar deviasi variabel kepuasan pelanggan 1,78, diatas angka standard error of estimate 1,69. Tabel 4.34 Standar Deviasi Residuals Statistics a Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 17.6876 23.5011 21.0700 1.09889 100 Residual -4.91561 3.19841 .00000 1.78464 100 Std. Predicted Value -3.078 2.212 .000 1.000 100 Std. Residual -2.903 1.889 .000 .995 100 a. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Tabel 4.35 Standard Error of the Estimate Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .546 a .298 .291 1.69321 1.962 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05 maka koefisien regresi dinyatakan layak. Tabel 4.36 Nilai Signifikansi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .399 1.678 .238 .813 Lokasi .214 .108 .146 1.987 .050 Merchendise .003 .105 .002 .027 .978 Harga .145 .067 .160 2.162 .033 Pelayanan .500 .092 .456 5.452 .000 Promosi .230 .105 .171 2.196 .031 Atmosfer .272 .089 .242 3.065 .003 a. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 D. Menguji Otokorelasi Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model regresi bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada 1DW3, maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 1,965. Berarti nilai DW berada pada 1 DW 1,965 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi. Tabel 4.37 Uji Otokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .546 a .298 .291 1.69321 1.962 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara E. Menguji Multikolinearitas Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel eksogen tinggi mendekati 1 maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini bahwa nilai korelasi variabel eksogen tidak mendekati 1. Tabel 4.38 Uji Multikolinearitas Correlations KepuasanPelanggan LoyalitasPelanggan KepuasanPelanggan Pearson Correlation 1 .546 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 LoyalitasPelanggan Pearson Correlation .546 1 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 F. Menguji Linearitas Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik data membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam regresi sudah dipenuhi. Gambar 4.22 Diagram PP Plot Sub Struktur 2 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara G. Menguji Normalitas Data Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng. Gambar 4.23 Histogram Sub Stuktur 2 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 H. Pembahasan Persamaan Sub struktur 2 1. Menguji Koefisien Determinasi R 2 Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat. Tabel 4.39 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .546 a .298 .291 1.69321 1.962 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,546. Angka 0,546 berarti 54,6 besarnya pengaruh variabel eksogen kepuasan pelanggan erhadap loyalitas pelangggan. Atau dengan kata lain variabel endogen loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 54,6 Sedangkan sisanya 1-0,546 = 0,454 atau 45,4 dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel eksogen. 2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan Uji F hitung Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: a Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan menggunakan Tabel F. Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: H a : ρyY 1 kepuasan = ρyY 2 ≠ 0, H : ρyY 1kepuasan = ρyY 2 = 0 b Kaidah pengujian signifikansi: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≤ Sig, maka H diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≥ Sig, maka H ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Tabel 4.40 Koefisien Jalur Secara Simultan Uji F hitung ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 119.548 1 119.548 41.698 .000 a Residual 280.962 98 2.867 Total 400.510 99 a. Predictors: Constant, KepuasanPelanggan b. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas terlihat uji secara simultan , dimana nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan . 3. Menghitung koefisien jalur secara individu Uji t hitung Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df. a Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi. b Menentukan kriteria keputusan : H diterima bila t hitung t tabel atau H diterima, apabila nilai sigifikansi t α. H a diterima bila t hitung t tabel atau H a diterima, apabila nilai signifikansi t α. Tabel 4.41 Koefisien Jalur Secara Individu Uji t hitung Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.289 1.678 6.131 .000 KepuasanPelanggan .529 .082 .546 6.457 .000 a. Dependent Variable: LoyalitasPelanggan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan hasil uji parsial terlihat bahwa nilai t hitung variabel eksogen lokasi sebesar 6,457 dengan nilai signifikansi 0,050, Berarti variabel eksogen Universitas Sumatera Utara secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikansi terhadap loyalitas pelanggan. c Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Dengan kata lain, korfisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atu arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya. Tabel 4.42 Nilai Koefisien Korelasi Correlations KepuasanPelangga n LoyalitasPelanggan KepuasanPel anggan Pearson Correlation 1 .546 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 LoyalitasPela nggan Pearson Correlation .546 1 Sig. 2-tailed .000 N 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara d Menggambar Koefisien Jalur Gambar 4.24 : Koefisien Jalur Sub Struktur 3 Sumber : Data penelitian diolah 2016 Tabel 4.43 Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 3 Dari Ke Standard Coefficient Beta T hitung F hitung Hasil Pengujian R 2 e Y1Kepuasan Pelanggan Y2Loyalitas Pelanggan .546 1.987 5,457 H0 ditolak 0,298 0,082 Sumber : Data penelitian diolah 2016 Berdasarkan Tabel 4.51 analisis statistik yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel penelitian diatas, maka peneliti mencoba memberikan pembahasan terhadap permasalahan yang dibahas, yaitu : 1. Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yakni sebesar 0,298. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi kepuasan tentu akan semakin meningkatkan loyalitas pelanggan. e= 0,082 Kepuasan Loyalitas R= 0,546 , R 2 =0,298, Fhitung= 41, 698 Universitas Sumatera Utara

4.2.3.1.4 Pembahasan Model Trimming Sub struktur 1

Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang tidak signifikan dari model yang ada. Sarwono 2012 menyatakan untuk melakukan uji analisis jalur diperlukan asumsi dan prinsip dasar yakni : A. Melihat Kelayakan Model Regresi Untuk melihat kelayakan model regresi apakah sudah benar dapat dilihat dengan dua cara yakni dengan melihat tabel F pada ANOVA dan melihat nilai signifikansi. Tabel 4.44 Kelayakan Model Regresi ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 105.461 5 21.092 19.762 .000 b Residual 100.329 94 1.067 Total 205.790 99 a. Dependent Variable: Kepuasan b. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Pelayanan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Keputusan : 1. Jika F tabel F hitung, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai F hitung 19,762 lebih besar dari F tabel 2,31 maka model regresi dinyatakan layak. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model regresi layak. Dari tabel Anova diatas terlihat nilai signifikansi 0,00 0,05 maka model regresi dinyatakan layak. Universitas Sumatera Utara B. Menguji Ketepatan Predictor yang digunakan dalam Riset Untuk menguji ketepatan prediktor variabel eksogen yang digunakan untuk mempredikdi variabel endogen dapat digunakan dengan membandingkan angka standar deviasi dan angka standard error of estimate. Jika angka standard error of estimate angka standar deviasi maka prediktor yang dipakai layakbenar. Berdasarkan tabel dibawah terlihat nilai standar devisiasi variabel lokasi 0,98, harga 1,59, pelayanan 1,31, promosi 1,07, atmosfer 1,28 diatas angka standard error of estimate 1,03. Tabel 4.45 Standard Deviation. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Lokasi 100 6.00 10.00 8.0600 .98288 Harga 100 8.00 15.00 11.4400 1.59747 Pelayanan 100 3.00 10.00 8.3500 1.31330 Promosi 100 6.00 10.00 8.9100 1.07398 Atmosfer 100 4.00 10.00 7.6500 1.28216 Valid N listwise 100 Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Tabel 4.46 Standard Error of the Estimate Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .487 1.03312 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 C. Menguji Kelayakan Koefisien Regresi yang digunakan dalam Riset Untuk menguji kelayakan koefisien regresi yang digunakan dalam riset bisa dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi bawah 0,05 maka koefisien regresi dinyatakan layak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.47 Nilai Signifikansi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .418 1.509 .277 .782 Lokasi .214 .106 .146 2.026 .046 Harga .145 .067 .160 2.174 .032 Pelayanan .500 .091 .455 5.481 .000 Promosi .230 .104 .171 2.212 .029 Atmosfer .273 .088 .242 3.116 .002 a. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan tabel diatas maka variabel eksogen lokasi 0,046, harga 0,032, pelayanan 0,000, promosi 0,029, atmosfer 0,002 P0,05 Dengan demikian lokasi, harga, pelayanan, promosi atmosfer regresinya yang dinyatakan layak. D. Menguji Otokorelasi Untuk menguji apakah terdapat otokorelasi atau tidak dalam model regresi bisa membandingkan nilai DW. Jika nilai DW berada pada 1DW3, maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi berganda. Pada tabel dibawah ini terlihat nilai DW sebesar 1,965. Berarti nilai DW berada pada 1 DW 1,965 3 maka tidak terjadi otokorelasi pada model regresi. Tabel 4.48 Uji Otokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .487 1.03312 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara E. Menguji Multikolinearitas Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas atau tidak dalam model regresi bisa melihat nilai korelasi. Jika koefisien korelasi variabel eksogen tinggi mendekati 1 maka terjadi multikolinearitas. Dari tabel dibawah ini bahwa nilai korelasi kedua variabel tidak mendekati 1. Tabel 4.49 Uji Multikolinearitas Correlations Lokasi Harga Pelayanan Promosi Atmosfer Lokasi Pearson Correlation 1 .034 .007 -.014 .057 Sig. 2-tailed .733 .945 .890 .574 N 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .034 1 .162 -.041 .150 Sig. 2-tailed .733 .108 .682 .137 N 100 100 100 100 100 Pelayanan Pearson Correlation .007 .162 1 .338 .349 Sig. 2-tailed .945 .108 .001 .000 N 100 100 100 100 100 Promosi Pearson Correlation -.014 -.041 .338 1 .014 Sig. 2-tailed .890 .682 .001 .893 N 100 100 100 100 100 Atmosfer Pearson Correlation .057 .150 .349 .014 1 Sig. 2-tailed .574 .137 .000 .893 N 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Dari hasil perhitungan tabel diatas, terlihat bahwa korelasi antara variabel bebas tidak ada yang sangat tinggi atau mendekati 1. Dengan demikian tidak terjadi multikolinearitas antara variabel eksogen yang digunakan dalam penelitian ini. F. Menguji Linearitas Untuk melihat linearitas bisa menggunakan normal PP plot, jika titik-titik data membentuk garis lurus bisa disimpulkan bahwa linearitas dalam regresi sudah dipenuhi. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.25 Diagram PP Plot Sub Struktur 1 Model Trimming Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 G. Menguji Normalitas Data Data dinyatakan berdistribusi normal jika data tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, data berbentuk kurva yang seimbang sehingga membentuk gambar lonceng. Gambar 4.26 Histogram Sub Struktur 1 Model Trimming Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara H. Pembahasan Model Trimming Persamaan Sub struktur 2 1. Menguji Koefisien Determinasi R 2 Pengujian dengan menggunakan uji koefissien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat. Tabel 4.50 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .716 a .512 .487 1.03312 1.965 a. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Pelayanan b. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Besarnya nilai R square pada tabel diatas adalah 0,716. Angka 0,512 berarti 51,2 besarnya pengaruh variabel eksogen lokasi,harga, pelayanan, promosi, atmosfer terhadap kepuasan pelanggan. Atau dengan kata lain variabel endogen kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel eksogen sebesar 51,2. Sedangkan sisanya 1- 0,512 = 0,488 atau 48,8 dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel ini. 2. Menghitung Koefisien Jalur secara simultan Uji F hitung Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: a Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan menggunakan Tabel F Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara H a ρyx 1 lokasi = ρyx 3harga = ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi = ρyx 6atmosfer = ρyx 7 ≠0 H : ρyx 1 lokasi = ρyx 3harga =ρyx 4 pelayanan ρyx 5 promosi =ρyx 6atmosfer = ρyx 7 =0 b Kaidah pengujian signifikansi: 1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≤ Sig, maka H diterima dan H a ditolak, artinya tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≥ Sig, maka H ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Tabel 4.51 Koefisien Jalur Secara Simultan Uji F hitung ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 105.461 5 21.092 19.762 .000 b Residual 100.329 94 1.067 Total 205.790 99 a. Dependent Variable: Kepuasan b. Predictors: Constant, Atmosfer, Promosi, Lokasi, Harga, Pelayanan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Dari tabel diatas terlihat uji secara simultan , dimana nilai signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian hipotesis diterima bahwa lokasi, harga, pelayanan,promosi, atmosfer dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan 3. Menghitung koefisien jalur secara individu Uji t hitung Uji-t uji parsial dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df. Universitas Sumatera Utara b Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi. c Menentukan kriteria keputusan : H diterima bila t hitung t tabel atau H diterima, apabila nilai sigifikansi tα. H a diterima bila t hitung t tabel atau H a diterima, apabila nilai signifikansi t α. Tabel 4.52 Koefisien Jalur Secara Individu Uji t hitung Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .418 1.509 .277 .782 Lokasi .214 .106 .146 2.026 .046 Harga .145 .067 .160 2.174 .032 Pelayanan .500 .091 .455 5.481 .000 Promosi .230 .104 .171 2.212 .029 Atmosfer .273 .088 .242 3.116 .002 a. Dependent Variable: Kepuasan Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Berdasarkan hasil uji parsial terlihat bahwa nilai t hitung variabel eksogen lokasi sebesar 2,026 dengan nilai signifikansi 0,046, harga 2,174 dengan nilai signifikan 0,032, pelayanan 5,481 dengan nilai signifikan 0,000, promosi 2,212 dengan nilai signifikan 0,029 dan atmosfer 3,116 dengan nilai signifikan 0,002. Berarti variabel lokasi, harga, pelayanan, promosi, dan atmosfer secara parsial berpengaruh secara signifikansi terhadap kepuasan klonsumen. Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan strtukturnya : Loyalitas : P y1x1. X1Lokasi + P y1x3 . X3Harga + P y1x4 . X4Pelayanan + P y1x5. X5Promosi + P y1x6. X6Atmosfer + P y1 . e1 Loyalitas : 0,146X1lokasi + 0,160X3harga+ 0,455X4pelayanan + 0,171promosi + 0,242atmosfer0,418 e1 Universitas Sumatera Utara 4. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Korelasi ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukan hubungan yang linear. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Dengan kata lain, korfisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antara dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atu arah dari hubungan koefisien korelasi tersebut. Korelasi positif nilainya berada antara 0 sampai +1 , nilai menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel yang lainnya dan sebaliknya. Korelasi negatif nilainya berada antara -1 sampai 0, nilai tersebut menjelaskan bahwa apabila suatu variabel naik maka variabel yang lainnya akan turun dan sebaliknya. Tabel 4.53 Nilai Koefisien Korelasi Correlations Lokasi Harga Pelayanan Promosi Atmosfer Lokasi Pearson Correlation 1 .034 .007 -.014 .057 Sig. 2-tailed .733 .945 .890 .574 N 100 100 100 100 100 Harga Pearson Correlation .034 1 .162 -.041 .150 Sig. 2-tailed .733 .108 .682 .137 N 100 100 100 100 100 Pelayanan Pearson Correlation .007 .162 1 .338 .349 Sig. 2-tailed .945 .108 .001 .000 N 100 100 100 100 100 Promosi Pearson Correlation -.014 -.041 .338 1 .014 Sig. 2-tailed .890 .682 .001 .893 N 100 100 100 100 100 Atmosfer Pearson Correlation .057 .150 .349 .014 1 Sig. 2-tailed .574 .137 .000 .893 N 100 100 100 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Data penelitian diolah SPSS, 20.00 2016 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji korelasi perhitungan tabel 4.39 diatas, maka dapat dilihat nilai korelasi antar variabel 5. Menggambar Koefisien Jalur Gambar 4.27 : Koefisien Jalur Model Trimming Sub Struktur 1 Sumber : Data penelitian diolah 2016 Lokasi Harga Kepuasan 0,242 Pelayanan Promosi Atmosfer 0,162 0,338 0,014 0,171 0,456 0,146 0,160 0,034 e= 0,488 R= 0,716 , R 2 =0,512, Fhitung= 19,762 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.54 Hasil Koefisien Jalur Model Trimming Dari Ke Standard Coefficient Beta T hitung F hitung Hasil Pengujian R 2 e X1lokasi Y1Kepuasan .146 2.026 19,762 H0 ditolak 0,512 0,488 X3harga Y1Kepuasan .160 2.174 19,762 H0 ditolak 0,512 0,488 X4 pelayanan Y1Kepuasan .456 5.481 19,762 H0 ditolak 0,512 0,488 X5 promosi Y1Kepuasan .171 2.212 19,762 H0 ditolak 0,512 0,488 X6 atmosfer Y1Kepuasan .242 3.116 19,762 H0 ditolak 0,512 0,488 Sumber : Data penelitian diolah 2016 1. Pengaruh Lokasi Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, yakni sebesar 0,146. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi nilai lokasi tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Pengaruh harga Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,160. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi harga tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan. 3. Pengaruh pelayanan Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,455. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi pelayanan tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan Universitas Sumatera Utara 4. Pengaruh promosi Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,171. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi promosi tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan 5. Pengaruh atmosfer Terhadap Kepuasan pelanggan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa atmosfer memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 0,242. Dapat kita simpulkan bahwa semakin tinggi atmosfer tentu akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan 6. Pengaruh retailing mix Terhadap Kepuasan pelanggan Secara Simultan Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa retailing mix lokasi, , harga, pelayanan, promosi, dan atmosfer memiliki pengaruh secara simultan terhadap kepuasan pelanggan yakni sebesar 51,2. Sedangkan sisanya sebesar 100-51,2 = 48,8 dijelaskan oleh variabel lain.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan analisis statistik yang telah dilakukan terhadap masing-masing variabel penelitian maka peneliti mencoba memberikan pembahasan terhadap permasalahan yang dibahas didalam penelitian ini yaitu : 1. Pengaruh Retailing mix Terhadap Kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa retailing mix yang terdiri dari lokasi, harga, pelayanan, promosi atmosfer, memiliki pengaruh secara Universitas Sumatera Utara