BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain Kotler, 2008:5. Inti dari pemasaran adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan dengan cara
yang menguntungkan”. American Marketing Association AMA dalam Kotler 2008:5
memberikan definisi formal berikut: Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
2.1.2 Pengertian Ritel
Ritel adalah suatu penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti
memotong atau memecah sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Jadi bisa dikatakan ritel adalah suatu penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada
konsumen. Menurut Utami 2008:2 ritel dapat dipahami sebagai semua kegiatan 10
10 Universitas Sumatera Utara
yang terkait dengan aktivitas penjualan ataupun distribusi barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir, dimana secara fokus aktivitas tersebut
diarahkan untuk menambah nilai barang dan jasa untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.
2.1.3 Bauran Ritel Retailing Mix
Deherder Rick 2011:79 mengatakan bauran ritel merupakan perpaduan elemen-elemen ritel yang bertujuan untuk membentuk sebuah atmosfer yang
membuat konsumen berdatangan dan memberikan profit bagi perusahaan atau bisnisnya . Bisnis ritel merupakan kegiatan usaha menjual barang atau jasa pada
perorangan untuk keperluan sendiri, keluarga dan rumah tangga. Klasifikasi bisnis ritel menurut ragam produknya ialah minimarket, convenience store,
specialty store, factory outlet, distro dan distribution outlet, supermarket, department store, dan hypermarket.
Dalam pemasaran ritel, terdapat atribut-atribut ritel yang dapat dilakukan dan dikendalikan oleh peritel dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku
konsumen, yaitu bauran ritel. Bauran ritel merupakan kombinasi dari faktor-faktor ritel yang dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli. Bauran ritel juga merupakan suatu alat strategi bagi pelaku ritel yang kinerjanya dapat langsung dirasakan oleh
pelanggan. Adapun atribut-atribut ritel tersebut terdiri dari: 1.
Lokasi 2.
Merchandise 3.
Harga
Universitas Sumatera Utara
4. Pelayanan
5. Promosi
6. Atmosfer Toko
2.1.3.1 Lokasi
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi adalah kunci untuk menarik pelanggan. Memilih lokasi berdagang
merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi yang
dipilih pun terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen. Lokasi toko adalah suatu tempat dimana toko tersebut melakukan kegiatan fisik.
atau kegiatan operasional transaksi jual beli.
Menurut Peter 2011:154 tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan. Keputusan lokasi sering
bergantung kepada tipe bisnis. Pada analisis lokasi di sektor industri strategi yang dilakukan terfokus pada minimisasi biaya, sementara pada sektor jasa, focus
ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur mendapatkan bahwa biaya cenderung sangat berbeda di
antara lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati bahwa lokasi sering memiliki dampak pendapatan daripada biaya. Melihat persoalan dari sisi
permintaan pasar, dia mengatakan 207 bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Semakin jauh
dari tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi
untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu bagi perusahaan jasa lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa
fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada penetapan volume bisnis dan pendapatan. Pengusaha akan selalu berusaha mencari lokasi yang strategis, yang
mudah dilihat dan dijangkau oleh kosumen. Lokasi bisnis yang paling tapat untuk bisnis jasa antara lain adalah ditempat dengan potensi pasar yang besar. Faktor-
faktor seperti kepadatan lalu lintas, kepadatan populasi dan taraf kehidupan
disekitar lokasi juga menjadi faktor penting dalam memilihan lokasi.
Seorang peritel harus pintar dan jeli dalam menganalisis lokasi tempat bisnis ritel itu didirikan. Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen
yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen akan makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual
semakin mahal. Pemilihan lokasi ritel merupakan keputusan yang sangat strategis. Sekali lokasi dipilih, pemilik ritel harus menanggung semua konsekuensi dari
pilihan tersebut. Tapi hal ini juga, berarti ada peluang luar yang bisa untuk
meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan memahami pembeli yang lebih baik.
Menurut Sorensen
2009:56 dalam membuat keputusan pilihan lokasi seorang peritel harus memikirkan dan
memutuskan dimana untuk membangun toko, mencari daerah lalu lintas tinggi atau persimpangan besar
, lokasi pintu
masuk dan pintu keluar, serta lokasi lorong yang lebih luas.
2.1.3.2 Merchandise
Merchandise merupakan produk-produk yang dijual peritel dalam gerainya. Menurut Sorensen 2009:69
pembelanja datang ke toko untuk membeli sesuat
Universitas Sumatera Utara
dan pengecer menciptakan toko untuk menjual sesuatu produk yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Dimana Produk
merupakan keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan, letak toko, dan nama
barang dagangannya, sehingga para konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap suatu toko apabila suatu toko dapat menyediakan barang yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu penting sebagai peritel harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
memperhatikan dalam memilih produk yang akan dijual yaitu, kelengkapan produk, keleluasaan, kedalaman atau keberagaman barang, konsistensi atau
terjaganya stok dan kualitas barang, keseimbangan atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat, fleksibilitas atau sesuai dengan perkembangan mode dan teknologi.
Selain itu dalam merencanakan penawaran pasar atau produk, seorang pemasar harus memikirkan lima tingkatan produk yang dibutuhkan konsumen
yaitu: 1.
Produk Inti Core Benefit merupakan manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan dikonsumsi oleh pelanggan dalam setiap produk.
2. Produk Aktual Actual Product adalah produk dasar yang dapat memenuhi
fungsi produk yang paling besar. 3.
Produk Harapan Expected Product adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara formal layak diharapkan dan
disepakati untuk dibeli.
Universitas Sumatera Utara
4. Produk Pelengkap Augmented Product berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk Potensial Potential Product adalah segala macam tambahan dan
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.
2.1.3.3 Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan. Sebelum menentukan harga seorang peritel harus melihat
target pasar, kompetitor, kebijakan perusahaan, tipe barang, struktur pasar, laba yang diinginkan, kebijakan pemasok, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan
lain-lain. Menurut Stahlberg, Markus 2010:106 harga sangat berhubungan dengan
nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran ritel dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat
harga pada suatu toko dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran ritel. Jika para
pembeli sudah m endengar isuberita
tentang harga tinggi yang ditetapkan pada setiap produk di toko kita maka para calon pembeli akan
beralih ke sejumlah pengecer lainnya sebelum melakukan pembelian mereka pada toko kita.
Harga pengecer merupakan faktor utama penentuan posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasarannya, bauran
produk dan pelayanan serta persaingan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.4 Pelayanan
Layanan konsumen merupakan setiap tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan kepada para konsumen. Dalam bisnis eceran, pelayanan
terhadap konsumen juga memiliki peranan yang tak kalah penting dari unsur lainnya. Pelayanan yang baik merupakan nilai tambah tersendiri bagi suatu
perusahaan dalam menawarkan suatu produk atau jasanya kepada konsumen. Stahlberg, Markus 2010:86
Dalam lingkungan belanja tugas seorang pegawai harus bisa berkomunikasi secara baik yaitu dengan singkat, jelas, dan memberikan
pesan yang relevan dalam memberikan layanan terhadap konsumen. T
e rdapat
dimensi kualitas pelayanan yang dapat dirasakan oleh para konsumen: 1.
Tangible atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Tangibles meliputi
fasilitas fisik gedung, gudang dan lain sebagainya, perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan teknologi serta penampilan pegawainya.
2. Reability atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan
yang sama untuk semua pelanggan tanpa ada kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Responsiveness atau kepenjelasan, memberikan pelayanan yang cepat
responsif dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
4. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan,
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara
lain komunikasi communication, kredibilitas credibility, keamanan security, kompetensi competence dan sopan santun courtesy.
5. Emphaty yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupa memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman
bagi pelanggan.
2.1.3.5 Promosi
Dalam melakukan kegiatan promosi seorang pemasar harus jeli dalam mengkombinasikan berbagai unsur penting bauran promosi. Komunikasi sebagai
dasar promosi bertujuan mendorong target pasar untuk mau menjadi pembeli bahkan menjadi konsumen setia. Promosi merupakan kegiatan yang
mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu toko ritel dengan segala penawarannya. Promosi merupakan alat komunikasi untuk
menghubungkan keinginan pihak peritel dengan konsumen untuk memberitahu, membujuk dan mengingatkan konsumen agar mau membeli produk yang dijual
dari keuntungan dan manfaat yang diperolehnya. Para peritel harus dapat mendukung dan memperkuat posisi badan usahanya di pasar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Deherder Rick 2011:116 bauran promosi atau bauran komunikasi pemasaran adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan.
2.1.3.6 Atmosfer Toko
Meskipun sebagian besar toko ritel dirancang untuk perjalanan belanja, sebagai pengecer jika hanya fokus untuk bagaimana membuat toko besar dan
lebih besar, hal ini dapat membuat pelanggan sulit dan membingungkan untuk datang berkunjung. Sorensen 2009:89 mengatakan desain toko yang simpel
, menempatkan produk yang tepat di rak, mengatur mereka berdasarkan kategori
akan menarik banyak konsumen untuk datang apabila penampilan serta performa dari toko eceran memposisikan image toko dalam benak konsumen. Atmosfer
ialah cara kita mendesain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan
emosi dari pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku pembelanjaan mereka.
Menurut Berman dan Evans 20011:106 store atmosphere terdiri dari empat elemen sebagai berikut:
1. Exterior
Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut. Desain eksterior memberikan kesan pertama terhadap toko, karena
bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Dengan pemilihan desain
Universitas Sumatera Utara
yang unik, menonjol dan menarik perhatian tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk datang berkunjung ke toko.
2. General Interior
General interior toko harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan visual merchandising. Hal ini dimaksudkan agar ketika
konsumen sudah berada di dalam toko dapat terdorong keinginan membelinya dengan mempengaruhi emosinya melalui suasana dan display yang baik. Dengan
pengaturan display yang baik tentu dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengamati, memeriksa dan memilih barang itu
dan akhirnya melakukan pembelian. 3.
Store Layout Store layout yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk lebih betah
berkeliling dan lebih banyak lagi dalam membelanjakan uangnya. 4.
Interior Display Setiap jenis interior display menyediakan informasi pada pelanggan untuk
mempengaruhi suasana lingkungan toko. Tujuan utama interior display adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut.
2.1.4 Kepuasan Pelanggan
Pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan dapat membuka lebar peluang perusahaan untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Beberapa manfaat yang dapat
dirasakan karena adanya kepuasan pelanggan adalah terciptanya hubungan yang harmonis dengan pelanggan, ada harapan terciptanya loyalitas dan terbentuknya
citra yang baik di mata pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Kepuasan merupakan elemen penting yang mencerminkan keberhasilan dari produsen ataupun penyedia jasa. Kata kepuasan satisfaction berasal dari bahasa
Latin “satis” artinya cukup baik, memadai dan “facio” melakukan atau membuat, sehingga kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu”
atau “membuat sesuatu memadai” Tjiptono dan Chandra, 2011:292.
Kepuasan satisfaction adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil
terhadap ekspektasi mereka Kotler dan Keller, 2009:138. Jika kinerja produk tersebut tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan tersebut tidak puas dan kecewa.
Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan tersebut puas. Jadi, kepuasan konsumen berarti bahwa konsumsi memberikan hasil terhadap standar
kesenangan dan ketidaksenangan. Sementara itu, kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh harapan, persepsi kinerja, dan penilaian atas kinerja produk atau
jasa yang dikonsumsi. Menurut Tjiptono 2012:311 kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara
harapan awal sebelum pembelian atau standar kinerja lainnya dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk
bersangkutan
.
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah suatu perasaan, penilaian dan emosional yang
positif dari pelanggan atas penggunaanpemakaian produkjasa ketika ekspektasiharapan dapat tercapai atau bahkan apa yang diterima oleh pelanggan
lebih besar dari pada ekspektasinya. Dengan kata lain, apabila apa yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
pelanggan lebih besar daripada yang diharapkannya, maka pelanggan persebut akan merasa puas, dan sebaliknya apabila apa yang diperoleh pelanggan sama
atau lebih rendah dari harapannya, maka pelanggan tersebut akan merasa biasa saja atau tidak puas.
Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, maka perusahaan harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pelanggan yang lebih
banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya. Sementara itu, kepuasan pelanggan akan dipengaruhi oleh harapan, persepsi kinerja, dan
penilaian atas kinerja produk atau jasa yang dikonsumsi. Kotler 2000:429 menyatakan ada empat metode yang banyak digunakan dalam pengukuran
kepuasan pelanggan, yaitu: a.
Sistem Keluhan dan Saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan wajib memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka.
b. Ghost Shopping
Salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shopping untuk
berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing. Mereka diminta melaporkan berbagai temuan penting berdasarkan pengalamannya
mengenai kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan dibandingkan para pesaing.
Universitas Sumatera Utara
c. Lost Customer Analysis
Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu
terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan penyempurnaan selanjutnya.
d. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan menggunakan metode survei, baik via pos, telepon, e-mail, maupun wawancara
langsung.
2.1.5 Loyalitas Pelanggan