Pengembangan Masyarakat TINJAUAN TEORI

15 berperan sebagai katalisator dan agen perubahan. Penguatan kapasitas lembaga perlu dilakukan dengan membangun jaringan vertikal dan horisontal. Jaringan horisontal dilakukan dengan lembaga pada level yang kurang lebih yang sama. Sementara jaringan ver tikal dilakukan dengan lembaga-lembaga lain yang cakupan kegiatannya lebih luas atau posisinya lebih tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya mengatasi kemiskinan dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melihat perspektif yang digunakan. Bila menggunakan perspektif kultural, yang perlu dilakukan adalah meningkatkan etos kerja, pendidikan, dan menata institusi ekonomi agar dapat mengakomodasi kelompok miskin. Sementara bila menggunakan perspektif struktural, yang perlu dilakukan adalah merumuskan kembali strategi pembangunan agar lebih mementingkan pemerataan kesempatan dan tidak mementingkan pertumbuhan. Upaya mengatasi kemiskinan yang berorientasi pemberdayaan dapat dilakukan dengan peningkatan sumber daya manusia di tingkat lokal, penguatan kepemimpinan dan pemimpin lokal dan penguatan kapasitas lembaga lokal.

2.2. Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat merupakan gerakan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup seluruh komunitas melalui partisipasi aktif dan jika mungkin berdasarkan prakarsa komunitas Brokensha dan Hodge yang dikutip oleh Adi, 200:23. Gerakan tersebut meliputi berbagai kegiatan pembangunan ditingkat lokal baik yang dilakukan pemerintah ataupun oleh lembaga-lembaga non pemerintah. Sementara itu AMA Association of Metropolitan Authorities mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai metode yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupan Suharto, 2005: 38. Disamping itu pengembangan masyarakat merupakan salah satu metode pekerjaan sosial yang utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber- sumber yang ada pada mereka serta menekankan prinsip-prinsip partisipasi sosial. 16 Ife 1995:108-115 mengemukakan beberapa prinsip pengembangan masyarakat, di antaranya adalah: 1 terintegrasi, pengembangan masyarakat hendaknya dapat mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan masyarakat, yaitu sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan dan pribadispiritual, 2 keberlanjutan, yang diindikasikan dengan penggunaan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seminimum mungkin dan pembatasan pertumbuhan yang cenderung bertentangan dengan prinsip keberlanjutan 3 pemberdayaan, yang berarti memberikan sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan untuk meningkatkan kapasitas atau kemampuan untuk menentukan masa depan sendiri dan untuk berpartisipasi dalam mempengaruhi kehidupan komunitasnya, 4 kemandirian, yaitu masyarakat didorong untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki dan tidak mengandalkan dukungan proyek atau sumbangan dari luar, 5 keinklusifantanpa kekerasan, yang dapat ditempuh dengan membangun dialog dan meningkatkan saling pengertian, 6 konsensus, yaitu mengarah pada persetujuan dan bertujuan untuk mencapai solusi yang yang dimiliki oleh komunitas, dan 7 partisipasi, yang bertujuan agar setiap orang terlibat aktif dalam aktivitas-aktivitas komunitas. Dengan demikian, pengembangan masyarakat dapat diartikan sebagai suatu geraka n, baik yang dilakukan pemerintah ataupun masyarakat dengan tujuan meningkatkan taraf hidup seluruh komunitas yang melibatkan partisipasi aktif dan prakarsa masyarakat. Adapun perinsip-prinsip pengembangan masyarakat diantaranya adalah terintegrasi, keberlajutan, pemberdayaan, kemandirian, keinklusifantanpa kekerasan, konsensus dan partisipasi.

2.3. Pemberdayaan