Pengembangan Ekonomi Lokal TINJAUAN TERHADAP PROGAM P2KP

70 Sejak awal pelaksanaan program pada tahun 2000 hingga saat ini dan hampir berjalan selama lima tahun, faskel sudah berganti sebanyak empat kali. Seperti yang dikemukakan oleh ketua BKM Desa Wonokromo berikut ini: “Selama ini peran faskel hanya menanyakan kelancaran KSM dalam membayar angsuran dan tidak pernah memberi pembinaan kepada BKM maupun KSM. Datang ke sini juga jarang. Seingat saya, sampai sekarang sudah empat orang faskel yang pernah bertugas di sini”.

5.2. Pengembangan Ekonomi Lokal

Masyarakat Desa Wonokromo yang menggantungkan hidupnya pada sektor informal seperti pedagang di pasar, pemilik warung makankelontong, pedagang keliling, pemilik industri batu batapengolahan batu kapur, industri rumah tangga banyak terbantu dengan adanya program kredit P2KP. Hasil wawancara dengan mereka yang bergerak di sektor informal ini menunjukkan bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya program kredit P2KP, karena tidak harus menyediakan agunan untuk mengajukan kredit dan bunganya relatif rendah. Sebagian besar mereka mengakui bahwa usahanya dapat terus berjalan setelah memperoleh pinjaman modal dari P2KP. Bahkan ada seorang pengusaha kue kering yang memulai usahanya dari modal yang diperoleh dari pinjaman P2KP. Hingga kini usaha tersebut sudah berkembang dan pemasarannya sampai ke luar kota. Seperti penuturan Ibu Rn berikut ini: Kulo milai usaha roti kering tahun 2000, sakwise pikantuk potangan saking P2KP setunggal yuto. Arto meniko kulo tumbasakaen bahan- bahan kagem ndamel roti kados gandum, gendis pasir, mentego, lan sanesipun. Alat-alatipun kulo utang kaliyan rencang kulo. Potangan kintun piyambak angsal tigang yuto setengah kulo blanjakaken bahan-bahan roti. Kulo mboten kangelan anggenipun nyade roti amargi sampun wonten bakul wonten ingkang mendeti lan dipun kintun dugi Klaten”. Saya mulai usaha roti kering sejak tahun 2000, setelah mendapat pinjaman dari P2KP sebesar satu juta yang saya belikan bahan-bahan untuk membuat roti seperti terigu, gula pasir, mentega dan sebagainya. Pinjaman terakhir saya memperoleh tiga setengah juta dan saya belanjakan bahan-bahan roti. Saya tidak kesulitan dalam menjual roti karena sudah ada pedagang yang mengambil dan dikirim sampai Klaten. Program P2KP belum sepenuhnya memanfaatkan potensi lokal yang ada. Potensi lokal yang ada di desa Wonokromo antara lain adalah sektor pertanian, peternakan dan perikanan, serta perdagangan dan industri rumah tangga. Sektor pertanian kurang mendapatkan prioritas dalam proyek P2KP dikarenakan jumlah 71 kepemilikan lahan rata-rata penduduk yang sempit sehingga tidak membutuhkan modal yang besar, dan waktu yang dibutuhkan untuk kembalinya modal relatif lama. Sektor peternakan dan perikanan juga belum mendapatkan perhatian dalam porgram P2KP karena hanya sedikit masyarakat memiliki usaha budidaya peternakan dan perikanan dan perputaran modalnya relatif lama. Sampai saat ini yang mendapatkan prioritas untuk memperoleh pinjaman adalah sektor perdagangan dan industri rumah tangga, karena sektor ini lebih cepat menghasilkan keuntungan dan perputaran modalnya relatif cepat, sehingga dapat mengembalikan pinjaman dalam jangka waktu yang singkat satu tahun. Dengan demikian, sampai saat ini yang dapat menikmati pinjaman dari P2KP baru terbatas pada mereka yang memiliki usaha di sektor perdagangan dan industri rumah tangga. Pelaksanaan P2KP yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi lokal perdagangan dan sektor informal belum mengarah pada usaha pemasaran yang lebih luas. Pemasaran yang dilakukan oleh sebagian besar anggota KSM masih di lingkungan desa dan kecamatan sekitarnya. Adapun KSM yang ada masih bersifat aneka usaha dan usaha yang dimiliki anggota tidak saling terkait.

5.3. Pengembangan Modal Sosial dan Gerakan Sosial dalam P2KP