alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
29
Prosedur pelaksanaan metode ekperimen atau langkah-langkah yang perlu dipersiapkan guru dalam menggunakan metode eksperimen adalah sebagai
berikut: a
Tetapkan tujuan eksperimen. b
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan. c
Persiapkan tempat eksperimen. d
Pertimbangkan jumlah peserta didik sesuai dengan alat–alat yang tersedia. e
Perhatikan keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindarkan resiko yang merugikan atau berbahaya.
f Perhatikan disiplin atau tata tertib, terutama dalam menjaga peralatan dan
bahan yang akan digunakan. g
Berikan penjelasan tentang apa yang harus diperhatikan dan tahapan- tahapan yang harus dilakukan peserta didik, termasuk yang dilarang dan
yang membahayakan.
30
b. Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen
Metode eksperimen mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: 1
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku. 2
Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris menjelajahi tentang sains dan teknologi; suatu sikap yang dituntut dari
seorang ilmuan. 3
Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan- terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya, yang
diharapkan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
29
Roetiyah N.K, op.cit h. 80
30
E.Mulyasa, op.cit h. 110
4 Hasil-hasil percobaan yang berharga yang ditemukan dari metode ini dapat
memanfaatkan alam yang kaya ini untuk kemakmuran manusia.
31
Selain mempunyai kelebihan, metode mengajar dengan eksperimen juga mempunyai kelemahan, antara lain:
1 Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang sains dan
teknologi. 2
Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
3 Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
4 Hasil percobaan hanyalah usaha untuk mendekati kebenaran, bukanlah
berupa kebenaran mutlak. 5
Dalam kehidupan tidak semua hal dapat dijadikan materi percobaan dan harus dicobakan. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terbatasnya biaya,
fasilitas, waktu atau karena merupakan sesuatu yang perlu diterima secara langsung kebenarannya karena menyangkut nilai, moral dan keagamaan atau
ketuhanan. 6
Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan atau pengendalian. 7
Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan
menggunakan alat dan bahan tertentu daripada guru.
32
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan berproses yang merupakan unsusr yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini
berarti bahwa berhasil arau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
31
S Syaiful Bahri Djamarah, et all, op. cit, h. 84-85
32
Muhibbin syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,Bandung:Rosda,2003, h. 89
bergantung pana proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumahatau keluarganya sendiri.
33
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya,
tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
organisme atau pribadi.
34
Salah satu ciri bahwa seseorang dikatakan sudah atau telah belajar ialah adanya suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang
tersebut. Perubahan itu menyangkut perubahan dalam pengetahuan dan keterampilan atau juga perubahan dalam sikap.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
35
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
36
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah
tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Definisi dari belajar di atas mengandung pengertian bahwa yang
dimaksud dengan belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang secara keseluruhan atas apa yang didapat dari suatu pengalamannya baik dari suatu
penglihatan, pengamatan ataupun meniru dari seseorang yang ia anggap paling baik.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan
serangkaian kegiatan dalam mencapai perubahan tingkah laku, pengetahuan,
33
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta:Kisi Brother’s,
2006, h. 76
34
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002, h 10-11
35
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2003, Cet. Ke 4, h. 2
36
Ibid, h. 2
kepribadian, keterampilan yang diakibatkan oleh terjadinya interaksi antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok dan seseorang dengan
lingkungannya sebagai hasil dari pengalaman.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: faktor yang datangnya dari dalam diri siswa faktor
internal dan faktor yang datangnya dari luar diri siswa faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1 Faktor jasmani fisiologis, baik yang bersifat bawaan ataupun yang
diperolehnya, contohnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan lain sebagainya.
2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperolehnya.
Faktor ini terdiri atas faktor: a
Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan, bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dan pernah dimiliki.
b Faktor non intelektif adalah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosional dan penyesuaian diri. 3
Faktor kematangan fisik maupun psikis Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai
berikut: a
Faktor sosial yang terdiri dari: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok.
b Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian. c
Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim. d
Faktor lingkungan spiritual dan keamanan. Faktor-faktor tersebut di atas saling berinteraksi secara langsung maupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar siswa.
37
37
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 130