Manfaat CTL dalam Proses Pembelajaran

dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang baru. Dengan begitu, siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya. Realisasi dari refleksi dapat berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperolehnya pada hari itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, diskusi dan hasil karya. 7 Penilaian yang sebenarnya authentic assesment Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa 23 . Penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Kerena tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian autentik mengharuskan penggunaan strategi-strategi tersebut, maka para siswa bias menunjukan penguasaannya terhadap tujuan pembelajaran dan kedalaman pemahamannya. Penilaian autentik mengajak siswa menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan bermakna 24 .

e. Langkah-langkah Penerapan CTL

Pembelajaran CTL, seorang guru berperan dalam memilih, menciptakan dan menyelenggarakan pembelajaran yang menggabungkan seberapa banyak bentuk pengalaman siswa termasuk aspek sosial, fisikal dan psikologi untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam lingkungan sekitar, siswa menemukan hubungan yang bermakna antara ide abstrak dan aplikasi praktikal dalam konteks nyata. Siswa akan memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dirasakan masuk akal dengan kerangka berfikir yang dimilikinya. Seorang guru dalam melaksanakan kegiatan CTL di kelas, harus memperhatikan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1 Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan. 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 23 Ibid, h.53 24 Elain B Johnson, op cit, h. 288 3 Guru membagi kelompok. 4 Melakukan percobaan. 5 Diskusi kelompok. 6 Hasil diskusi dipresentasikan. 7 Menerangkan konsep. 8 Menyimpulkan. 9 Penugasan. Dengan memperhatikan langkah-langkah pembelajaran di atas diharapkan akan lebih mempermudah dalam proses pembelajaran dengan menggunakan CTL.

2. Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dengan melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian pengamatannya disampaikan di kelas dan dievaluasi oleh guru. 25 Penggunaan teknik mengajar ini bertujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri bagaimana jawaban atas persoalan yang dihadapi dengan mengadakan percobaan sendiri, juga melatih berfikir siswa secara ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dengan demikian diharapkan dengan metode ini siswa akan termotivasi dan memiliki minat yang tinggi dalam belajar, sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan. Metode eksperimen percobaan adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. 26 Menurut Mulyasa metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan benda- benda, bahan-bahan dan peralatan laboratorium, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. 27 Metode eksperimen akan berhasil digunakan untuk 25 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2008, Cet 7 h. 80 26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002, h 84 27 E. Mulyasa, op cit h. 110 mengubah pengetahuan siswa jika mereka melaksanakan tugas-tugas kecil dalam eksperimen. Banyak tugas akan membantu siswa menyusun kembali pengetahuannya dengan menghabiskan sedikit waktu dengan berinteraksi dengan alat-alat, intruksi dan cara kerja serta menghabiskan lebih banyak waktu berdiskusi dan merenung. Kegiatan eksperimen penting dilakukan secara terus menerus untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan membandingkan apa yang mereka temukan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Kegiatan laboratorium akan membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap fenomena alam, serta menantang untuk berfikir kritis dalam mencari alternatif pemecahan tersebut suatu masalah-masalah. Melatih ketekunan siswa lewat pengamatan, pengumpulan data, analisis data serta mengembangkan daya temu siswa dalam membangkitkan ide-ide, gagasan-gagasan pemikiran di dalam menginterpretasikan masalah-masalah, sehingga siswa tertantang untuk mengembangkan suatu bentuk-bentuk eksperimen baru. Keberhasilan dalam kegiatan laboratorium akan memberikan perasaan senang secara intrinsik, yang pada akhirnya akan meningkatkan minat belajar siswa. Peningkatan minat belajar siswa dan sikap ilmiah akan bermuara pada peningkatan proses belajar dan kebermaknaan hasil belajar siswa. Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang berupaya mengaktifkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif keterampilan berfikir siswa akan berkembang jika guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk belajar melalui kegiatan yang direncanakan. Sementara aspek afektif biasanya dihubungkan dengan percaya diri siswa. Percaya diri akan timbul sedikit demi sedikit karena lingkungan setempat. Artinya karena dalam metode eksperimen pembelajaran terpusat pada siswa dan siswa akan banyak aktif sehingga mereka merasa bahwa mereka bisa dan bisa. Sedangkan aspek psikomotor yaitu menjadikan siswa terampil dalam penggunaan alat, bahan serta penyusunan alat. Dengan demikian diharapkan hasil belajar akan lebih bermakna karena mengaktifkan berbagai aspek yang ada. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan eksperimen adalah sebagai berikut: a Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan. b Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan eksperimen. c Sebelum diadakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan penjelasan dan petunjuk-petunjuk seperlunya. d Lakukan pengelompokan atau masing-masing individu mengerjakan percobaan-percobaan yang telah direncanakan dan bila hasilnya belum memuaskan dapat dilakukan eksperimen ulangan untuk membuktikan kebenarannya. e Setiap kelompok atau individu dapat melaporkan hasil percobaannya secara tertulis. 28 Agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien dan efektif, pelaksana perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Dalam ekperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. b Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. c Siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. d Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. e Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu 28 Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, h. 47

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh penggunaan metode CTL (Contextual Teaching And Learning) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak dan energi

1 21 183

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141