Musim penangkapan ikan Aktivitas Penangkapan Ikan Lemuru

Tabel 28. Hasil analisis optimasi statik pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru Pemanfaatan sumberdaya model pengelolaan Aktual Sole Owner MEY Open AccessOAY MSY Biomass x ton 118.559,97 21.702,86 107.708,53 Produksi h ton 30.086,63 40.239,31 14.731,93 40.651,94 Effort E trip 17.605 11.512 23.023 12.801  alat tangkap unit 357 234 467 260 π juta Rp 45.745,30 79.897,92 78.895,05 Pada Tabel 28 menunjukkan bahwa sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali memiliki : 1 tingkat biomass x pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield MEY sebesar 118.559,97 ton per tahun, open access OA sebesar 21.702,86 ton per tahun dan maximum sustainable yield MSY sebesar 107.708,53 ton per tahun; 2 tingkat produksi h pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield MEY sebesar 40.239,31 ton per tahun, open access OA sebesar 14.731,93 ton per tahun dan maximum sustainable yield MSY sebesar 40.651,94 ton per tahun; 3 tingkat upaya effort pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield MEY sebesar 11.512 trip per tahun, open access OA sebesar 23.023 trip per tahun dan maximum sustainable yield MSY sebesar 12.801 trip per tahun. Tingkat produksi h aktual sumberdaya ikan lemuru selama rentang waktu 1995-2010 sebesar 30.086,63 ton per tahun. Tingkat produksi h aktual ini masih memiliki nilai yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat produksi h optimal, yaitu 40.239,31 ton per tahun sole owner atau maximum economic yield dan maximum sustainable yield MSY sebesar 40.651,94 ton per tahun. Akan tetapi apabila dilihat dari tingkat produksi aktual h pada tahun 2009 yang mencapai 65.237,54 ton maka jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat produksi h optimal tersebut. Pada effort aktual E sumberdaya ikan lemuru selama tahun 1995-2010 memiliki nilai effort yang lebih kecil dari tingkat effort optimal. Nilai effort E pada kondisi aktual rata-rata sebanyak 17.605 trip per tahun, masih lebih tinggi dibandingkan nilai effort E pada sole owner atau maximum economic yield MEY sebesar 11.512 trip per tahun dan maximum sustainable yield MSY sebesar 12.801 trip per tahun. Namun demikian, nilai effort E memiliki nilai effort lebih rendah dari effort open access OA yaitu sebanyak 23.023 trip per tahun. Apabila dilihat dari nilai effort E aktual pada tahun 2009 yang mencapai 27.159 trip per tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai effort E optimal. Hasil tangkapan dengan effort tersebut telah melebihi dari hasil tangkapan optimal. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan daya tangkap ikan dari alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan lemuru di perairan selat bali. Dari Tabel 28 di atas juga dapat diketahui tingkat keuntungan atau rente optimal yang bisa diperoleh sebesar Rp 79.897,92 juta per tahun pada kondisi sole owner atau maximum economic yield MEY, dan sebesar Rp 78.895,05 juta per tahun pada kondisi pengelolaan maximum sustainable yield MSY. Berdasarkan kondisi aktual diperoleh tingkat keuntungan atau rente aktual sebesar Rp 45.745,30 juta per tahun, maka dapat dilihat selisih jumlah keuntungan yang cukup besar. Selisih jumlah rente ini disebabkan oleh menurunnya jumlah produksi hasil tangkapan dan tingkat effort yang semakin tinggi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas penangkapan sumberdaya ikan lemuru tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi ke arah overfishing secara ekonomi economical overfishing. Oleh karena itu, upaya penangkapan effort harus segera diturunkan agar dapat diperoleh keuntungan yang maksimal. Gambar 26. Perbandingan pemanfaatan optimasi statik sumberdaya ikan lemuru 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 Aktual Sole Owner MEY Open AccessOAY MSY R e n te e ko n o m i R p ju ta Pr o d u ksi t o n d an e ff o rt t ri p Produksi h ton Effort E trip π juta Rp