Alat tangkap Aktivitas Perikanan

Berdasarkan data yang dihimpun diperoleh jumlah trip operasi penangkapan ikan lemuru di Selat Beli menurut jenis alat tangkap seperti yang disajikan pada Tabel 24. Data tersebut merupakan data dari banyaknya jumlah kapal yang tercatat medaratkan ikan di masing-masing pelabuhan. Pada faktanya jumlah armada kapal penangkapan ikan di perairan Selat Bali masih banyak yang belum tercatat. Berdasarkan data primer diperoleh informasi bahwa jumlah hari operasi untuk setiap alat tangkap purse seine rata-rata sebanyak 18 hari per bulan. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan jumlah hari operasi armada kapal maka data jumlah kapal yang mendaratkan ikan di pelabuhan baru sekitar 40 persen dari jumlah hari operasi armada kapal yang tersedia. Berdasarkan data pada Tabel 24 diketahui bahwa aktivitas penangkapan ikan lemuru dengan menggunakan alat tangkap purse seine paling tinggi terjadi pada tahun 2004 sebanyak 30.310 trip dan tahun 2009 sebanyak 26.141 trip. Tabel 24. Jumlah trip operasi penangkapan ikan lemuru di Selat Bali menurut jenis alat tangkap, tahun 1995-2010 satuan trip Tahun Purse seine Seine Net Gillnet 1995 11.367 9.532 51.192 1996 11.212 10.310 52.988 1997 11.835 11.686 53.790 1998 11.796 11.871 54.308 1999 12.102 11.885 55.675 2000 10.938 9.500 52.197 2001 12.447 16.184 17.893 2002 10.345 16.720 20.763 2003 11.715 16.788 45.667 2004 30.310 22.781 23.425 2005 17.584 51.037 35.401 2006 20.269 51.037 35.244 2007 22.756 8.136 48.820 2008 22.175 8.136 48.820 2009 26.141 7.766 58.009 2010 23.613 17.197 52.840 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi Dinas Pertanian Kehutanan Dan Kelautan Kabupaten Jembrana PPP Muncar PPN Pengambengan

5.3 Standarisasi Alat Tangkap

Data jumlah input agregat total effort dari sumberdaya perikanan diperlukan dalam melakukan analisis bionomi untuk optimasi pemanfaatan sumberdaya ikan. Karakteristik perikanan di Indonesia umumnya bersifat spesies yang beragam dan alat tangkap yang beragam, sehingga unit alat tangkap, jenis dan jumlah spesies yang tertangkap mempunyai kemampuan yang berbeda. Standarisasi terhadap alat tangkap yang memiliki produktivitas tertinggi digunakan untuk mengetahui masing-masing sumberdaya ikan yang tertangkap oleh alat tangkap nelayan. Standarisasi alat tangkap dilakukan terhadap alat tangkap yang memiliki produktivitas tertinggi. Sumberdaya ikan lemuru di selat bali ditangkap oleh alat tangkap purse seine, payang dan gillnet. Alat tangkap payang dan gillnet distandarkan ke alat tangkap purse seine, karena alat tangkap purse seine memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari kedua alat tangkap tersebut Lampiran 2. Gambar 22. Perbandingan produksi, effort dan CPUE pada sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali, tahun 1995-2010 Pada Gambar 22 menggambarkan perbandingan produksi, effort dan CPUE pada sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali dari Tahun 1998 hingga tahun 2010. Jumlah effort mulai dari tahun 1995 hingga tahun 2010 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 CPU E to n tr ip Pr o d u ksi t o n E ff o rt t ri p Produksi ton Effort trip CPUE cenderung terus mengalami peningkatan, puncaknya terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah effort mencapai 32.511 trip dan tahun 2009 dengan jumlah effort sebanyak 27.159 trip. Produksi ikan lemuru dari tahun 1995 hingga tahun 2010 berfluktuatif, jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 2007 yang mencapai