Degradasi dan depresiasi sumberdaya perikanan

input upaya secara agregat karena kedua alat tangkap tersebut memiliki kemampuan daya tangkap yang berbeda. Alat tangkap yang dijadikan standar adalah alat tangkap yang memiliki produktivitas tinggi dominan dalam menangkap sumberdaya perikanan yang menjadi objek penelitian atau memiliki nilai rata-rata CPUE terbesar pada suatu periode waktu dan memiliki nilai faktor daya tangkap Fishing Power Index sama dengan satu Gulland, 1983. Secara matematis menurut Fauzi, 2004, input alat tangkap yang akan distandarisasi merupakan perkalian dari fishing power index dengan input upayaeffort dari alat yang distandarisasi. 1 E E i std   std i t U U   dimana : E std = effort standar U t = CPUE i = Catch per Unit Effort tangkap ke-i U std = CPUE std = CPUE yang dijadikan estándar

3.5.3 Estimasi parameter ekonomi

Parameter ekonomi dalam penelitian ini berupa harga output p per kg atau per ton dari produksi sumberdaya ikan dan biaya input c dari aktivitas upaya per trip atau per hari melaut. Semua data harga dan biaya dikonversi ke dalam nilai riil dengan cara menyesuaikannya dengan indeks harga konsumen IHK, sehingga pengaruh inflasi dapat dieliminir Fauzi A dan S Anna 2005.

3.5.3.1 Standarisasi biaya input

Dalam kajian bioekonomi biaya penangkapan didasarkan atas asumsi hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan, sehingga biaya penangkapan dapat didefinisikan sebagai variable per hari operasi dan dianggap konstan. Biaya riil pada tahun t diperoleh dari proses perkalian antara biaya riil pada t std didapatkan dari hasil perkalian rata-rata biaya effort per tahun dengan share dari produksi sumberdaya dengan Indeks Harga Konsumen IHK pada tahun t. Biaya per unit upaya standar per tahun alat tangkap adalah : trip biaya x trip C pj    Proporsi produksi alat tangkap adalah : t z pj pj h h C 1        Maka standarisasi biaya dinotasikan sebagai :   1000000 pj pj pj C x C C  Sehingga diperoleh nilai biaya riil sebagai berikut :   n t std t IHK xIHK C C  dimana : C pj = biaya produksi C t = biaya pada tahun t C std = biaya standar h pj = produksi total alat tangkap ke-j IHK t = indeks harga konsumen komoditas ikan pada tahun t h z = produksi total t = 1,2,3, .........., n IHK n = indeks harga konsumen komoditas ikan pada tahun standar

3.5.3.2 Standarisasi harga output

Data harga output penangkapan berdasarkan alat tangkap diperoleh dari wawancara terhadap responden nelayan yang kemudian dikonversi ke pengukkuran riil dengan cara menyesuaikannya dengan indeks harga konsumen IHK yang berlaku. Pendekatan untuk mendapatkan data series harga ikan pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengalikan rasio harga ikan saat ini P t dan Indeks Harga Konsumen IHK t tahun ini dengan IHK t+1 . secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : n P P n i i n   t n n t IHK x IHK P P  dimana : i = jumlah produksi ikan P t = harga ikan pada tahun t P n = harga ikan berlaku IHK n = indeks harga konsumen komoditas ikan pada tahun standar IHK t = indeks harga konsumen komoditas ikan pada tahun t

3.5.3.3 Estimasi discount rate

Proses discounting merupakan cerminan dari bagaimana masyarakat berperilaku terhadap ekstraksi sumberdaya alam dan bagaimana masyarakat menilai sumberdaya alam itu sendiri Hanley and Splash 1995 diacu dalam Fauzi 2004. Dalam ekonomi sumberdaya alam, kegagalan memahami konsep ini akan berdampak pada persepsi yang keliru terhadap sumberdaya alam Fauzi 2004. Discount rate dalam penilaian ekonomi-ekologi sumberdaya alam akan sangat berbeda dengan discount rate yang biasa digunakan dalam analisis financial Wahyudin, 2005. Discount rate adalah menyangkut nilai yang diukur, sehingga menyebabkan terjadinya variasi untuk nilai discount rate. Variasi discount rate terjadi oleh karena adanya faktor inflasi yang sangat berkorelasi erat dengan discount rate. Atas dasar faktor-faktor inilah, pengukuran discount rate nominal dikurangi laja unflasi Fauzi, A., 2004. Berdasarkan uraian di atas, discount rate yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada beberapa pendekatan yang ada, yaitu pendekatan nilai discount rate berbasis pasar market discount rate dan pendekatan nilai real discount rate Kula 1984 berbasis Ramsey diacu dalam Anna S., 2003. Pendekatan nilai market discount rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan nilai tengah discount rate yang umum digunakan untuk sumberdaya alam, yaitu sebesar 10 sampai 18 sebagaimana yang digunakan oleh World Bank. Nilai discount rate r dengan teknik Kula 1984 diacu dalam anna S 2003 didefinisikan sebagai berikut : g r .     dimana  adalah pure rime preference,  adalah elatisitas pendapatan terhadap konsumsi sumberdaya alam, g adalah pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan teknik Kula 1984, yaitu dengan cara meregresikan : t t C ln ln 1    