Model optimasi dinamik Optimasi Sumberdaya Perikanan

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah deskripsi berupa kata-kata lisan atau tulisan dari manusia atau tentang perilaku manusia yang dapat diamati Taylor dan Bogdan 1984 diacu dalam Sitorus, 1998. Data kualitatif terbagi dalam tiga kategori yaitu hasil pengamatan, hasil pembicaraan dan bahan tertulis. Data kuantitatif adalah data yang nilainya berbentuk numerik atau angka, bersifat ringkas, sederhana, sistematis, terbakukan dan mudah disajikan Sitorus, 1998. Berdasarkan sumbernya, data penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran bahan tertulis literature, hasil penelitian, jurnal, surat kabar, majalan, bulletin dan lain sebagainya yang berhubungan dan menunjang kelengkapan data pada penelitian ini. Data sekunder pada penelitian ini berupa data series. Data series yang digunakan adalah time series data pada tahun 1995-2010.

3.4 Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sample sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau pemilihan responden dengan sengaja dan dengan pertimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuesioner yang diajukan kepada responden. Dasar pertimbangan pemilihan responden adalah nelayan yang tahu dan mengerti dalam operasional alat tangkap, mendaratkan ikan hasil tangkapannya di Kabupaten Banyuwangi Muncar dan Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, mau bekerjasama dan punya wawasan luas serta dianggap sebagai panutan setempat. Secara rinci teknik dan alat pengumpulan data sebagai berikut ini : 1 Kuisioner: digunakan untuk mengumpulkan data lapangan dengan menggunakan daftar pertanyaan dan pernyataan kepada responden nelayan. 2 Wawancara : digunakan untuk menghimpun data dan informasi dari responden yang tidak tercantum dalam kuisioner, juga dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dalam hal ini mencakup aktivitas penangkapan ikan lemuru 3 Studi Dokumentasi : digunakan untuk mengumpulkan data sekunder, data tersebut dicatat atau didokumentasikan ke dalam catatan penelitian. 4 Studi Kepustakaan : menghimpun data-data penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, jurnal, laporan dan lain sebagainya

3.5 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif menjelaskan kondisi aktual tentang kegitan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap yang menggunakan unit penangkapan ikan dengan bagan, payang dan tonda. Data yang diperoleh dianalisis untuk memperoleh gambaran fenomena-fenomena yang berpengaruh serta kaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya. Analisis kuantitatif menjelaskan melalui penggunaan metode analisis bioekonomi

3.5.1 Catch per unit effort CPUE

Setelah data produksi dan upaya input atau effort disusun dalam bentuk urut waktu menurut jenis alat tangkap dan jumlah ikan lemuru hasil tangkapan, langkah selanjutnya adalah mencari nilai hasil tangkapan per unit upaya CPUE. Menurut Gulland 1983, perhitungan CPUE bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan pada suatu daerah perairan tertentu. Nilai CPUE dapat dinotasikan sebagai berikut : t t t effort catch CPUE  ; t = 1,2 ,…..,n dimana : CPUE = hasil tangkapan per upaya penangkapan pada tahun ke-t catch t = hasil tangkapan pada tahun ke-t effort t = upaya penangkapan pada tahun ke-t

3.5.2 Standarisasi alat tangkap

Standarisai dilakukan karena alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap target sumberdaya perikanan beragam, sehingga sangat dimungkinkan satu spesies ikan tertangkap oleh dua alat tangkap yang berbeda. Standarisasi alat tangkap dilakukan dengan maksud untuk bisa menjumlahkan input upaya secara agregat karena kedua alat tangkap tersebut memiliki kemampuan daya tangkap yang berbeda. Alat tangkap yang dijadikan standar adalah alat tangkap yang memiliki produktivitas tinggi dominan dalam menangkap sumberdaya perikanan yang menjadi objek penelitian atau memiliki nilai rata-rata CPUE terbesar pada suatu periode waktu dan memiliki nilai faktor daya tangkap Fishing Power Index sama dengan satu Gulland, 1983. Secara matematis menurut Fauzi, 2004, input alat tangkap yang akan distandarisasi merupakan perkalian dari fishing power index dengan input upayaeffort dari alat yang distandarisasi. 1 E E i std   std i t U U   dimana : E std = effort standar U t = CPUE i = Catch per Unit Effort tangkap ke-i U std = CPUE std = CPUE yang dijadikan estándar

3.5.3 Estimasi parameter ekonomi

Parameter ekonomi dalam penelitian ini berupa harga output p per kg atau per ton dari produksi sumberdaya ikan dan biaya input c dari aktivitas upaya per trip atau per hari melaut. Semua data harga dan biaya dikonversi ke dalam nilai riil dengan cara menyesuaikannya dengan indeks harga konsumen IHK, sehingga pengaruh inflasi dapat dieliminir Fauzi A dan S Anna 2005.

3.5.3.1 Standarisasi biaya input

Dalam kajian bioekonomi biaya penangkapan didasarkan atas asumsi hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan, sehingga biaya penangkapan dapat didefinisikan sebagai variable per hari operasi dan dianggap konstan. Biaya riil pada tahun t diperoleh dari proses perkalian antara biaya riil pada t std didapatkan dari hasil perkalian rata-rata biaya effort per tahun dengan share dari produksi sumberdaya dengan Indeks Harga Konsumen IHK pada tahun t. Biaya per unit upaya standar per tahun alat tangkap adalah :