Aroma Hasil Uji Skoring Dangke
Tabel 6.5 Beberapa mikrob perusak yang biasa tumbuh pada susu dan produk olahannya Ledenbach dan Marshall 2009; Sheehan 2013
Jenis penyimpangan Jenis mikrob
Kelompok Penyebab rasa pahit
P. seudomonas fluorescens, P. putrefaciens
Bakteri Penghasil gas dan
membentuk lubang dalam keju
Enterobacter, Escherichia, Citrobacter, dan Serratia
Bakteri Debaryomyces hansenii, Candida
versatilis, Torulaspora delbrueckii Khamir
Menghasilkan senyawa amina penyebab asam,
berbau, dan berlendir Lactobacilli, Pediococci, Enterococci,
dan Leuconostocs Bakteri
Saccharomyces cerevisiae dan Hansenula anomala
Khamir Geotrichum candidum
Kapang Penghasil asam asetat,
butirat, CO
2
dan H
2
yang merusak aroma keju dan keju menjadi asam
Clostridium tyrobutyricum C. butyricum, C. sporogenes, dan
C. beijerinckii Bakteri
Candida spp. Kluyveromyces marxianus, Debaryomyces hansenii,
dan Pichia spp. Khamir
Patogen S. aureus
L. monocytogenes L. innocua
S. Typhimurium Bacillus cereus
E. coli Bakteri
Menimbulkan rasa dan bau seperti bensin
Penicillium spp. and Cladosporium spp.
P. roqueforti Kapang
Menghasilkan trans-1,3- pentadiena, penyebab
penyimpangan aroma Paecilomyces
variotii dan D. Hansenii Khamir
Penambahan lemak susu sapi terbukti berpengaruh terhadap kualitas aroma dan rasa dangke susu sapi. Aroma dangke susu sapi menjadi sebanding dengan
aroma dangke susu kerbau pada penambahan lemak susu sapi 2. Kualitas rasa dangke susu sapi juga menjadi sebanding dengan dangke susu kerbau pada
penambahan lemak susu sapi 1 dan 2. Kemampuan lemak susu dalam meningkatkan kualitas sensori juga dilaporkan oleh Wadhwani dan McMahon
2012. Wadhwani dan McMahon 2012 melaporkan bahwa keju cheddar tinggi lemak memiliki warna lebih kekuningan dibandingkan dengan keju cheddar
rendah lemak. Kualitas rasa keju cheddar tinggi lemak juga dilaporkan lebih banyak mengandung rasa salty asin, sour asam, umami gurih, milky susu,
buttery mentega, nutty kacang, dan sweet manis, sedangkan keju cheddar rendah lemak lebih banyak mengandung rasa brothy daging dan bitter pahit.
Penambahan supernatan L. plantarum L. lactis FNCC 0086 berpengaruh pada masa simpan dangke. Masa simpan dangke tanpa penambahan supernatan L.
plantarum L. lactis FNCC 0086 hanya 1 hari, sedangkan dangke dengan penambahan supernatan L. plantarum L. lactis FNCC 0086 bertahan hingga 2
hari. Penambahan supernatan tersebut tidak mempengaruhi kualitas sensori. Hal tersebut juga dilaporkan oleh Yerlikaya dan Ozer 2014 bahwa penambahan
kultur Streptococcus thermophilus sebagai probiotik pada fresh white cheese tidak mengubah kualitas aroma, tekstur, dan warna. Frau et al. 2014 juga melaporkan
hal yang sama bahwa penambahan kultur BAL tidak mempengaruhi kualitas warna dan tekstur keju susu kambing yang disimpan selama 5 hari pada suhu 7
o
C. Namun demikian rasa keju kambing tersebut menjadi agak asam dan aroma sedikit lebih kuat. Hal tersebut dikarenakan adanya aktivitas pertumbuhan kultur
BAL yang ditambahkan.