2.2  Susu
Susu didefinisikan sebagai hasil sekresi dari kelenjar susu hewan  mamalia. Dilihat  dari  kandungan  gizinya,  susu  mengandung  lemak,  protein,  laktosa  dan
mineral.  Susu  merupakan  makanan  alami  yang  dapat  dijadikan  sumber  gizi sekaligus  pelengkap  pola  makan  sehat  dan  seimbang.  Pola  gizi  seimbang  inilah
yang kini dianggap lebih ideal untuk mendapatkan gizi yang sehat Winarno dan Fernandez  2007.  Komposisi  susu  sangat  beragam  bergantung  pada  beberapa
faktor,  yaitu  jenis  ternak,  waktu  pemerahan,  musim,  umur  ternak,  waktu  laktasi dan  pakan  ternak.  Selain  itu,  komposisi  susu  dipengaruhi  oleh  faktor-faktor  luar
seperti penambahan air atau bahan lain dan aktivitas bakteri Buckle et al. 2007. Hussain  et  al.  2012  melaporkan  komposisi  susu  sapi  dan  kerbau  Tabel  1.
Protein  susu  terbagi  menjadi  dua  kelompok  utama  yaitu  kasein  yang  dapat diendapkan  oleh  asam  dan  renin,  dan  protein  whey  yang  dapat  mengalami
denaturasi  oleh  panas  pada  suhu  sekitar  65
o
C.  Kasein  dalam  susu  jumlahnya mencapai  sekitar  80  dari  total  protein.  Kasein  terdapat  dalam  bentuk  kasein-
kalsium  yaitu  senyawa  kompleks  dari  kalsium  fosfat  dan  terdapat  dalam  bentuk partikel-partikel  kompleks  koloid  yang  disebut  misel.  Kasein  terdiri  atas
komponen  protein  alpha,  beta,  gamma  dan  kappa  kasein.  Apabila  lemak  dan kasein dihilangkan dari susu, air sisanya dikenal sebagai  whey. Sekitar 0.5
–0.7 dari  bahan protein  yang dapat larut  tertinggal  dalam  whey  yaitu  laktalbumin  dan
laktoglobulin.  Laktalbumin  berjumlah  kira-kira  10  dari  total  protein  susu  dan jumlahnya kedua terbesar setelah kasein.
Tabel 1.1 Kandungan nutrisi susu sapi dan susu kerbau Hussain et al. 2012
Karakteristik Susu sapi
Susu kerbau Lemak
4.08±0.06 8.27±0.38
Kasein 2.64±0.17
3.82±0.20 Laktosa
4.50±0.08 4.80±0.12
Abu 0.68±0.09
0.72±0.06 pH 25 °C
6.70±0.02 6.80±0.02
Total kalsium mg 100 mL
-1
115±08 205±08
Ukuran misel kasein nm 180±3
190±3 Ukuran globul lemak
μm 3.55±0.10
5.05±0.20 Sebagian besar lemak susu sapi tersusun atas trigliserida. Komposisi lainnya
adalah  fosfolipid,  glikolipid,  monogliserida,  dan  digliserida,  sterol  bebas,  dan asam  lemak  bebas.  Sekurang-kurangnya  lima  puluh  macam  asam  lemak  yang
berbeda  ditemukan  dalam  lemak  susu.  Asam  lemak  tersebut  60 –75  bersifat
jenuh,  5 –30  tidak  jenuh,  dan  4  merupakan  asam  lemak  polyunsaturated.
Asam lemak yang paling banyak adalah asam miristat, palmitat, dan stearat. Asam lemak tak jenuh yang utama adalah oleat, linoleat, dan linolenat. Asam butirat dan
kaproat merupakan asam lemak dalam jumlah yang sedikit Daulay 1991.
Lemak susu berbentuk butiran globul dengan diameter yang berbeda-beda untuk  setiap  spesies.  Hussain  et  al.  2012  melaporkan  diameter  globul  lemak
susu  sapi  dan  kerbau  berturut-turut  adalah    3.55  ±  0.10 μm dan 5.05 ± 0.20 μm
Tabel  1.  Globul  lemak  dikelilingi  oleh  membran  yang  tersusun  atas  kolesterol, enzim,  glikoprotein,  dan  glikolipid.  Barlowska  et  al.  2011  melaporkan  bahwa