2.3. Penelitian Terdahulu
Rahmawaty 2004 melakukan penelitian mengenai analisis penerapan Manajemen Mutu Terpadu MMT pada perusahaan katering penerbangan PT
Aerowisata Catering Service ACS, Tangerang. Konsep manajemen mutu di PT ACS telah terdefinisi dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan telah
diperolehnya sertifikat ISO 9001 : seri 2000 yang terintegrasi dengan konsep keamanan pangan, tetapi dalam pelaksanaanya masih terdapat kekurangan dalam
hal kedisiplinan karyawan untuk melaksanakan sistem manajemen mutu yang telah ada.
Prioritas permasalahan yang diutamakan oleh PT ACS dalam penerapan manajemen mutu adalah permasalahan mutu, biaya, jumlah, kontinuitas dan
waktu. Untuk subkriteria permasalahan utama diprioritaskan adalah mutu main course, hal ini disebabkan mulai dari pengadaan bahan baku hingga main course
siap disajikan ke konsumen, memerlukan tahapan-tahapan yang cukup panjang dan membutuhkan penanganan yang baik. Sub kriteria masalah yang berpengaruh
kecil terhadap manajemen mutu adalah waktu pengangkutan. Hasil identifikasi kinerja manejemen mutu PT ACS berdasarkan Analytical Hierarchy Process
AHP menunjukkan bahwa sosialisasi visi dan misi perusahaan terhadap karyawan cukup baik, sedangkan unsur manajemen yang masih kurang
penerapannya adalah unsur diklat. Sugiharti 2005 menganalisis penerapan MMT pada perusahaan
distributor sayuran CV Bimandiri. Secara keseluruhan penerapan MMT di CV Bimandiri jika dilihat dari ketersediaan dan penerapan unsur-unsur MMT, masih
belum sempurna dan dalam tahap pengembangan. Pada umumnya, unsur- unsur MMT tersebut telah tersedia, namun pelaksanaannya belum maksimal. Misalnya
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang hanya dilaksanakan sekali dan hanya untuk bagian-bagian tertentu saja.
Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode AHP dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sumber permasalahan di perusahaan adalah kegiatan
penanganan. Kegiatan tersebut memiliki permasalahan diantaranya masih terdapat sayuran yang lolos sortir, pengemasan dan pada teknik pembagian.
19
Faktor penyebab permasalahan tersebut yang paling utama adalah SDM, sistem, alat, dan bahan.
Ashriana 2007 meneliti tentang permasalahan yang terkait mutu pada UD Buah Segar, perusahaan supplier buah-buahan. Penelitian ini melakukan
analisis terhadap penerapan MMT perusahaan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan MMT dengan menggunakan metode AHP. Secara
keseluruhan, penerapan MMT di UD Buah Segar jika dilihat dari ketersediaan unsur-unsurnya masih dikatakan belum sempurna dan dalam tahap
pengembangan. Pada umumnya unsur-unsur MMT tersebut telah tersedia, namun dalam pelaksanaannya masih belum maksimal, misalnya untuk kegiatan
pendidikan dan pelatihan hanya bersifat informal. Pelaksanaan paling optimal terdapat pada unsur standar karena perusahaan telah menetapkan standar sesuai
keinginan konsumen melalui proses negosiasi kerja standard purchase order. Berdasarkan hasil pengolahan dengan metode AHP didapatkan bahwa
masalah utama yang sangat mempengaruhi penerapan manajemen mutu pada UD Buah Segar adalah permasalahan biaya. Kriteria harga produk juga harus
diperhatikan dalam menghasilkan produk yang bermutu. Mengefisienkan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk adalah hal yang penting demi
mendapatkan harga produk yang tidak terlalu mahal. Hal ini sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Permasalahan mutu
menjadi prioritas kedua, permasalahan kontinuitas menjadi prioritas ketiga, sedangkan masalah waktu menjadi prioritas terakhir untuk dicari solusinya.
Beberapa penelitian terdahulu mengkaji penerapan manajemen mutu terpadu suatu perusahaan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi manajemen mutu perusahaan. Permasalahan yang dihadapi masing- masing perusahaan beragam sesuai kondisi dan jenis perusahaan. Permasalahan
tersebut diidentifikasi terutama setelah perusahaan merasakan adanya sesuatu yang menghambat perusahaan dalam pencapaian tujuannya terutama dalam hal
pencapaian mutu yang optimal. Permasalahan-permasalahan tersebut perlu diidentifikasi dan dianalisis sebab dan akibatnya sehingga perusahaan dapat
mengambil langkah untuk mengatasinya. Beberapa penelitian terdahulu tersebut menghasilkan bahwa mutu produk merupakan prioritas utama masalah MMT.
20
Penelitian ini mengkaji penerapan MMT pada PT Giga, dimana kegiatan utama perusahaan bergerak pada bidang pemasaran sayuran organik. Pengkajian
dilakukan dengan menganalisis proses penerapan manajemen terpadu pada PT Giga, menganalisis prioritas permasalahan ya ng terjadi serta penyebabnya melalui
metode AHP seperti yang dilakukan penelitian sebelumnya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tentang MMT sebelumnya adalah dalam hal penggunaan
analisis deskriptif dalam mengkaji penerapan MMT serta penggunaan metode AHP dalam menganalisis prioritas masalah penerapan MMT beserta faktor-faktor
penyebabnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
perusahaan serta komoditi yang diteliti, yaitu PT Giga dengan komoditi sayuran organik. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji hubungan perusahaan dengan
pemasoknya melalui analisis kemitraan yang menguntungkan melalui penghitungan pendapatan di tingkat petani dengan menggunakan perbandingan
RC rasio petani sehingga dihasilkan informasi bagi perusahaan. Informasi tersebut berguna sebagai dasar untuk analisis mengenai hubungan kemitraan yang
dijalankan antara PT Giga dan Petani Mitra apakah telah telah menguntungkan.
21
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Kualitas