Analisis Kemitraan Analisis Kemitraan dan Perbandingan RC Rasio

pertama merupakan masalah ketidaksesuaian mutu sayuran. Ketidaksesuaian mutu ini sangat dipengaruhi oleh MoU antara PT Giga dengan retail maupun Petani Mitra. Prioritas dari kedua dari masalah penerapan MMT pada PT Giga berupa adanya masalah ketidaksesuaian waktu yang berkaitan dengan aktivitas pengangkutan sayuran. Masalah ini memiliki faktor utama yang paling mempengaruhi yakni faktor jarak.

6.6. Analisis Kemitraan dan Perbandingan RC Rasio

6.6.1. Analisis Kemitraan

Menurut Kartasasmita 1996 yang diacu dalam Firwiyanto 2008, bahwa dalam konsep kemitraan usaha, jangan sampai ada pihak yang diuntungkan di atas kerugian pihak lain yang merupakan mitra usahanya, keuntungan dan manfaat yang diperoleh dari kemitraan harus dirasakan semua pihak yang bermitra. Hubungan kemitraan yang terjalin antara Petani Mitra dan PT Giga didasari kebutuhan masing- masing pihak terhadap mitra bisnisnya. Tentunya hubungan kemitraan yang dijalankan bermaksud untuk saling menguntungkan kedua belah pihak. Adapun, poin-poin kerjasama PT Giga dan Petani Mitranya adalah sebagai berikut : 1 Perjanjian kerjasama berlaku sampai waktu yang tidak dapat ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama atas permintaan kedua belah pihak. 2 Petani Mitra memberikan harga sayuran yang berlaku selama enam bulan atau sesuai dengan kesepakatan keduabelah pihak. 3 Perubahan harga sayuran akan diberikan oleh Petani Mitra dua minggu sebelumnya. 4 PT Giga wajib memberikan Purchase Order PO baik secara lisan telepon atau tulisan fax dan SMS kepada Petani Mitra paling lambat pukul 16.30. 5 Petani Mitra wajib menyediakan semua jenis sayuran organik dengan kualitas dan kuantitas sesuai permintaan PT Giga. 6 Petani Mitra wajib mengantarmengirim pesanan kepada PT Giga paling lambat pukul 23.00 atau sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 87 7 PT Giga akan melakukan pembayaran kepada Petani Mitra paling lambat empat belas hari setelah tukar faktur atau sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak. 8 PT Giga akan mengembalikan sayuran kepada Petani Mitra kepada PT Giga apabila kualitas sayuran tidak sesuai dengan kualitas yang ditetapkan oleh PT Giga dan akan diperhitungkan ke dalam tagihan. Sayuran tersebut akan dikembalikan kepada Petani Mitra bersamaan dengan pengambilan sayuran pada order berikutnya. 9 Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian kerjasama akan dibicarakan kemudian dan apabila terdapat perselisihan dalam bentuk apapun akan dibicarakan secara kekeluargaan. Hubungan kemitraan Petani Mitra dan PT Giga merupakan hub ungan kemitraan dengan pola kemitraan dagang umum. Hubungan kemitraan ini terjalin antara para Petani Mitra baik Petani Mitra kelompok maupun perorangan dengan perusahaan mitra yaitu PT Giga yang memasarkan hasil produksi Petani Mitra. Sementara, kelompok mitra memasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra berupa komoditi sayuran organik. Memasok Memasarkan produksi Petani Mitra Mitra Gambar 13 . Hubungan Kemitraan antara Petani Mitra dan PT Giga Kemitraan PT Giga dan petani mitra belum menyertakan jaminan bahwa PT Giga wajib mengambil seluruh pasokan sayuran organik yang dihasilkan Petani Mitra. Petani Mitra pun tidak memiliki keterikatan bahwa semua hasil Petani Mitra perorangankelompok PT Giga Retail 88 produksinya harus dipasok kepada PT Giga, sehingga Petani Mitra bebas menjual sayurannya kepada pihak manapun. Sementara, Petani Mitra menginginkan keterikatan dengan PT Giga melalui sebuah kontrak dimana PT Giga bersedia menampung hasil produksi yang telah ditetapkan sebelumnya berupa jenis dan volume yang telah ditetapkan sebelumnya melalui sebuah kontrak. Jika belum ada kepastian mengenai hal ini, Petani Mitra masih ragu dalam menentukan pola tanam. Petani Mitra khawatir jika sudah menanam jenis sayuran tertentu, ketika panen PT Giga tidak sanggup menampung seluruhnya. Belum adanya kepastian mengenai jenis dan volume sayuran yang dipesan PT Giga setiap harinya merupakan kelemahan PT Giga di mata petani mitra. Hal ini karena PT Giga juga menggantungkan pesanan hariannya kepada retail. Setiap harinya, PT Giga menerima pesanan dari retail yang berbeda dengan jenis dan volume yang dipesan beragam pula. Pesanan ini sangat bergantung pada persediaan retail. PT Giga memiliki kelebihan khusus bagi para Petani Mitranya. Kelebihan tersebut yaitu bahwa waktu pembayaran kepada Petani Mitra lebih cepat dibandingkan bila Petani Mitra memasok kepada pihak lain. Apabila Petani Mitra langsung menjual hasil sayurannya kepada supermarket, maka jangka waktu pembayaran yang berlaku adalah empat belas hingga tiga puluh hari. Sedangkan, apabila memasok kepada PT Giga, maksimal pembayaran dilakukan dalam jangka waktu maksimal empat belas hari, bahkan yang sering terjadi adalah PT Giga melakukan pembayaran kepada Petani Mitra lebih cepat dari jangka waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk membangun loyalitas dan menjaga ketersinambungan kemitraan dengan Petani Mitra. Poin kerjasama kemitraan yang sudah berjalan dengan baik yaitu pemberlakuan harga beli sayuran PT Giga kepada Petani Mitra. Secara umum, harga beli tersebut tetap selama enam bulan. Sementara, beberapa komoditi tertentu berubah harganya sesuai jumlah pasokan yang sebelumnya telah dinegosiasikan oleh kedua belah pihak. Hal- hal yang belum dilaksanakan dari poin-poin kerjasama tersebut antara lain: 89 Tabel 12. Evaluasi Kemitraan Seharusnya Praktiknya Petani Mitra mengantar pesanan sayuran kepada gudang PT Giga. PT Giga menjemput sayuran ke tempat Petani Mitra. Petani Mitra menyediakan semua jenis sayuran organik yang dipesan PT Giga dengan kuantitas dan kualitas yang diminta PT Giga. Petani Mitra masih belum mampu memenuhi semua permintaan PT Giga baik dalam segi kualitas dan kuantitas untuk beberapa jenis sayuran tertentu. Hanya Petani Mitra I yang telah mengantarkan sayurannya kepada PT Giga. Hal ini karena volume sayuran yang diantarkan relatif lebih sedikit sehingga Petani Mitra I cukup dengan menggunakan sepeda motor untuk mengantarkan sayurannya ke gudang PT Giga. Selain itu, jarak Petani Mitra I dengan Gudang PT Giga relatif dekat dibandingkan kedua Petani Mitra lainnya. Petani Mitra II dan III masih memiliki keterbatasan sarana pengangkutan, sehingga belum mampu untuk mengantarkan sayurannya ke gudang PT Giga.

6.6.2. Analisis RC Rasio