Kajian Empiris Tentang Strategi Pengembangan Usaha

18 Strategi bersaing yang dipilih adalah menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik.

2.4.2. Kajian Empiris Tentang Strategi Pengembangan Usaha

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan sebuah perusahaan bertahan di dalam industri adalah dengan mengembangkan usaha tersebut. Dalam hal ini dapat diterapkan strategi pengembangan usaha. Perbedaan mendasar antara strategi pengembangan dengan strategi bersaing adalah strategi pengembangan bertujuan untuk mengembangkan usaha yang ada agar dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pasar yang lebih luas, sedangkan strategi bersaing mengutamakan pada peningkatan keunggulan bersaing perusahaan di dalam industri. Nurhadi 2008 melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan usaha tanaman hias pada PT Kusuma Floracipta, Taman Anggrek Ragunan, Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa PT Kusuma Floracipta berada pada posisi pertahankan dan pelihara Hold and Maintain . Strategi yang cocok diterapkan oleh perusahaan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Analisis SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh PT Kusuma Floracipta, yaitu: mempertahankan kualitas dan variasi produk tanaman hias, meningkatkan upaya kegiatan promosi untuk usaha jasa, mengembangkan litbang serta memanfaatkan kemajuan teknologi, mencari alternatif perolehan sumber modal untuk pengembangan usaha, meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan pelanggan, melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan produk dan tingkat persaingan, dan memperbesar kapasitas produksi. Dari beberapa alternatif strategi tersebut, strategi terbaik yang harus dilakukan oleh PT Kusuma Floracipta adalah meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan pelanggan. Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha tanaman hias juga dilakukan oleh Lestari 2008 yang mengkaji analisis formulasi strategi pengembangan tanaman usaha galeri tanaman hias Kebun Raya Cibodas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Galeri KRC Kebun Raya Cibodas ini berada pada tahap pertahankan dan pelihara dimana posisi internal dan eksternal Galeri KRC dalam kondisi yang sama yaitu sedang atau sama dengan rata-rata industri. Strategi yang tepat untuk tahap ini adalah stability strategy yaitu seperti strategi 19 penetrasi pasar dan pengembangan produk atau strategi insentif lainnya. Berdasarkan analisis SWOT dan matriks QSPM, diperoleh empat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh Galeri KRC, yaitu: 1 berusaha meraih lebih besar share dari segmen pasar pengunjung Kebun Raya Cibodas, 2 memperbaiki produk, 3 melakukan pemasaran lebih intensif dan terintegrasi dan, 4 mengembangkan penyediaan produk komplemen. Strategi yang paling menjadi prioritas adalah strategi perbaikan produk.

2.4.3. Kajian Empiris Tentang Strategi Usaha Tanaman Hias