59
VI ANALISIS LINGKUNGAN USAHA
6.1. Analisis Lingkungan Eksternal
Istana Alam Nursery menghadapi kondisi lingkungan eksternal yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap perkembangan
usahanya. Kondisi lingkungan eksternal tersebut terdiri dari kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi dan lingkungan industri perusahaan.
Lingkungan industri perlu dianalisis untuk melihat seberapa kuat persaingan yang ada di lingkungan perusahaan. Lingkungan industri dianalisis dengan pendekatan
lima kekuatan persaingan menurut Porter yaitu ancaman masuk pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancaman
produk pengganti dan tingkat persaingan diantara pesaing yang ada. Dari analisis lingkungan eksternal perusahaan didapat beberapa peluang dan ancaman yang
berpengaruh bagi perusahaan.
6.1.1. Faktor Politik
Menurut Suwarsono 1994, lingkungan politik memiliki pengaruh yang riil terhadap keberhasilan dan kegagalan perusahaan melalui peluang dan
ancaman bisnis yang ditimbulkannya. Perkembangan dunia politik saat ini juga mempengaruhi perkembangan usaha Istana Alam baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kondisi politik yang saat ini sedang terjadi adalah adanya Pemilu 2009. Namun pemilu saat ini tidak terlalu mempengaruhi kondisi usaha tanaman
hias, karena pemilu 2009 cenderung berlangsung secara aman dan tertib sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
Faktor politik juga dapat dilihat dari kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap perkembangan industri tanaman hias. Saat ini, Direktorat
Jenderal Hortikultura mengeluarkan kebijakan pemasukan dan pengeluaran benih tanaman hortikultura berdasarkan Surat Dirjen 21 Januari 2009 dan Surat Dirjen
17 April 2009. Kebijakan ini mengatur tentang persyaratan pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura termasuk tanaman hias dari dan ke dalam luar
negeri baik untuk tujuan penelitian maupun bukan penelitian. Tujuan dari kebijakan ini antara lain untuk menjamin kelestarian sumberdaya genetik,
meningkatkan keragaman genetik dan menjaga keamanan hayati, menjamin
60 ketersediaan benih secara berkesinambungan, menumbuhkembangkan industri
dalam negeri serta meningkatkan devisa negara. Pada kebijakan ini terdapat larangan untuk mengimpor beberapa jenis benih tanaman hias seperti adenium
obesum, beberapa jenis aglaonema, anthurium serta phylodendron. Selain itu terdapat jumlah maksimal benih yang dapat diimpor oleh perusahaan berbentuk
PT yaitu sebanyak 10.000 tanaman dengan 200 tanaman untuk setiap varietas. Introduksi benihbibit dari luar negeri hanya dapat dilakukan jika materi induk
belum tersedia di dalam negeri. Hal ini berpengaruh pada kelancaran produksi Istana Alam, karena sampai saat ini Istana Alam masih mengimpor benih
beberapa indukan tanaman hias dari Thailand dan Cina yang dianggap lebih bervariasi dan berkualitas.
6.1.2. Faktor Ekonomi