78 dengan sprinkler yang menyala secara otomatis setiap 15 menit sekali. Peralatan
produksi Istana Alam juga dilengkapi oleh alat budidaya lainnya seperti mesin penyemprot obat, mesin pompa irigasi, dan alat penyiram manual. Hal ini bukan
merupakan kekuatan, karena hampir di setiap nursery mempunyai fasilitas seperti ini.
Disamping itu, Istana Alam sudah menerapkan beberapa teknologi produksi tanaman hias seperti teknik penyambungan grafting, pembelahan
splitdivision, semai seedling, stek cutting dan kultur jaringan. Inovasi yang dilakukan dalam produksi diantaranya adalah teknik grafting untuk adenium.
Dengan teknik tersebut, Istana Alam dapat menghasilkan jenis-jenis terbaru dari adenium. Selain itu, teknik kultur jaringan untuk perbanyakan dapat
menghasilkan tanaman yang lebih banyak secara massal dan lebih sterril terhadap penyakit.
6.2.3. Pemasaran
Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan berkaitan dengan kegiatan memasarkan dan mendistribusikan produk tanaman hiasnya. Analisis di
bidang pemasaran dapat dikelompokkan menjadi empat aspek yang sering disebut dengan bauran pemasaran. Aspek tersebut antara lain aspek produk, harga,
promosi, dan distribusi. 1
Produk Produk yang dijual oleh Istana Alam Nursery beraneka ragam. Produk
tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu produk utama, produk pendukung, produk jasa dan produk jasa pendukung. Produk utama
yang dijual oleh perusahaan adalah berbagai macam jenis tanaman hias mulai dari tanaman indoor, outdoor, bonsai dan tanaman besar. Saat ini jumlah
tanaman hias yang dijual di Istana Alam Nursery kurang lebih ada 99 jenis. Tanaman tersebut diproduksi sendiri dan ada juga yang dipasok dari nursery
lain. Selain produk utama, Istana Alam juga menjual produk pendukung tanaman hias yaitu pot tanaman, media tanam, pupuk, hormon tanaman, dan
obat tanaman. Lalu, Istana Alam juga menyediakan jasa berupa salon tanaman dan layanan konsultasi tanaman. Sebagai tambahan pendapatan,
Istana Alam juga berencana membuka restoran dan cafe. Bangunan untuk
79 restoran dan café tersebut sudah tersedia, namun sampai saat ini belum
dimanfaatkan. Adanya restoran dan cafe dapat membuat konsumen lebih lama berkunjung ke nursery, sehingga dapat meningkatkan aktivitas
pembelian tanaman hias. 2
Harga Penetapan harga produk yang diterapkan oleh perusahaan adalah penetapan
harga berdasarkan biaya, yaitu dengan menambahkan mark up untuk labanya. Perusahaan menentukan harga pokok produksi dari setiap jenis
tanaman, lalu kemudian ditambahkan mark up untuk perolehan keuntungannya. Selain itu, perusahaan juga menyesuaikan harga produknya
dengan harga yang ada di pasaran. Hal ini dilakukan perusahaan agar dapat mengontrol harga jual produknya sehingga tidak terlalu tinggi ataupun
rendah. Perusahaan juga selalu merevisi harga apabila harga pasar sudah berubah, namun perusahaan tetap menentukan batas minimal sesuai dengan
harga pokok produksinya. Tabel 22 menunjukkan contoh dari revisi harga produk.
80
Tabel 22. Revisi Harga Update 30 Mei 2009 pada PT Istana Alam Dewi
Tara
No. Jenis Tanaman
Ukuran Harga Sebelum
Revisi Harga Sesudah
Revisi 1
Black Kardinal S
Rp 42.500 Rp 35.000
2 Black Kardinal
M Rp 75.000
Rp 75.000 3
Anthurium Green Garuda Batang Hijau
M Rp 65.000
Rp 40.000 4
Euphorbia All Series S
Rp 15.000 Rp 10.000
5 Adenium Original
S Rp 15.000
Rp 5.000 6
Magic Fruit M
Rp 350.000 Rp 200.000
7 Puqii
S Rp 50.000
Rp 30.000 8
Puqii M
Rp 75.000 Rp 50.000
9 Sansiviera Laurentii
S Rp 10.000
Rp 5.000 10
Agave S
Rp 15.000 Rp 5.000
11 Aglaonema Legacy Hijau
S Rp 250.000
Rp 80.000 12
Aglaaonema Legacy S
Rp 250.000 Rp 100.000
Dalam penetapan harganya, Istana Alam juga menerapkan potongan harga atau diskon untuk jenis pembelian tertentu. Penetapan rencana diskon ini
dilakukan setiap 3 bulan sekali. Adapun potongan hargadiskon yang dilakukan oleh Istana Alam antara lain:
a Diskon untuk pedagang partai besar.
b Diskon pembeli eceran dengan batasan value.
c Promo of the Month
d Weekend Sale
e Buy One Get One
f Voucher
salon tanaman g
Promoparsel hari raya 3
Distribusi Istana Alam mendistribusikan produknya secara langsung kepada konsumen,
baik konsumen akhir maupun pedagang partai besar. Untuk pembeli di luar kota, Istana Alam mengirimkan produknya dimana perusahaan bertanggung
81 jawab terhadap kondisi tanaman selama perjalanan, sedangkan biaya
pengiriman dibebankan kepada pembeli. Selain memasarkan di lokasi perusahaan, Istana Alam juga mempunyai
cabang di daerah Pluit Jakarta dan Alam Sutera Tangerang. Istana Alam juga memasarkan produknya di Carefour Ciputat dan Puri Indah dengan
system konsinyasi. Namun, hingga saat ini Istana Alam belum mempunyai agen yang bekerja sama untuk menjual tanaman hiasnya. Hal ini merupakan
kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan, karena keberadaan agen dapat membantu perusahaan untuk memperluas pasarnya dan menjaga kontinuitas
penjualannya. 4
Promosi Promosi merupakan sarana untuk mengenalkan produk yang dijual
perusahaan kepada konsumen. Pada Istana Alam Nursery, promosi menjadi suatu kegiatan yang sangat penting karena usaha ini baru berdiri pada
November 2006 atau sekitar 2,5 tahun yang lalu. Jumlah konsumen yang mengenal perusahaan masih sedikit jika dibandingkan dengan pesaing
utamanya yang sudah berdiri sejak tahun 1999. Hal ini terlihat pada komentar pecinta tanaman hias di forum-forum tanaman hias, yang lebih
mengenal Godongijo dibandingkan Istana Alam. Adapun promosi yang telah dilakukan oleh Istana Alam antara lain melalui majalah trubus, majalah flona,
website , SMSgateway, pameran dan acara kontes. Namun promosi tersebut
dirasakan masih kurang informatif oleh pihak perusahaan. Konsumen belum mengetahui tentang keberadaan Istana Alam sebagai nursey yang menjual
berbagai macam tanaman hias. Hal ini juga disebabkan oleh layout bagian pintu masuk nursery yang kurang menarik perhatian konsumen. Layout dari
nursery juga bisa menjadi sarana promosi yang efektif untuk menarik
datangnya pengunjung. Nursery yang tertata dengan baik dan menarik akan menarik datangnya konsumen dan membuat konsumen lebih betah
berkunjung sehingga mendorong konsumen untuk melakukan pembelian lebih lanjut.
82
6.2.4. KeuanganAkuntansi