9
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Hias
Tanaman hias digolongkan sebagai subsektor non-pangan dari sektor pertanian hortikultura. Tanaman hias merupakan tanaman yang mempunyai nilai
keindahan dan daya tarik tertentu. Di samping itu, juga mempunyai nilai ekonomis untuk keperluan hiasan di dalam dan di luar ruangan. Karena
mengandung arti ekonomi, tanaman hias pun dapat diusahakan menjadi suatu bisnis yang menjanjikan keuntungan besar Rahardi et al. 2000.
Menurut Dewi Sukma 2009, pakar tanaman hias Institut Pertanian Bogor, tanaman hias adalah tanaman yang dinilai dari segi estetikanya atau
keindahannya, meliputi tanaman hias daun pot, tanaman pot berbunga, daun potong, bunga potong, bunga potong untuk pengisi rangkaian bunga filler, dan
tanaman untuk lanskap. Keunikan tanaman hias dapat dilihat dari segi bentuk bunga, bentuk, warna, corak daun, tekstur daun, bentuk, warna, dan corak batang,
bentuk dan warna buah, bentuk pada akar, serta ada yang dinilai keunikannya dari bauwanginya.
2
2.2. Sistem Agribisnis Tanaman Hias
Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh harmonisasi keterkaitan antara stakeholder yang berperan dalam usaha tersebut. Keterkaitan itu dimulai
dari bagian hulu hingga hilir. Dalam usaha pertanian, konsep tersebut dikenal
sebagai sistem agribisnis. Konsep ini juga diterapkan dalam usaha tanaman hias.
Agribisnis tanaman hias merupakan suatu usaha komersial yang bergerak di bidang tanaman hias baik pada bagian produksi, distribusi maupun pemasaran.
Sistem agribisnis tanaman hias terdiri dari empat subsistem yaitu:
1 Subsistem agribisnis hulu up-stream agribusiness
yaitu industri yang menghasilkan barang-barang modal bagi tanaman hias yang meliputi industri pembenihan atau pembibitan, industri agrokimia
2
Hasil wawancara mengenai tanaman hias. [26 Mei 2009]
10 pupuk, pestisida, industri mesin, industri peralatan, dan industri
pendukungnya. 2
Subsistem usahatani on-farm agribusiness yaitu kegiatan produksi yang menggunakan barang-barang modal dan
sumberdaya alam untuk menghasilkan produk tanaman hias primer. 3
Subsistem pemasaran yaitu kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas tanaman hias di
dalam dan di luar negeri. Kegiatan ini juga meliputi kegiatan distribusi untuk memperlancar arus komoditi dari sentra produksi ke sentra konsumsi,
promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar market intelligence. 4
Subsistem jasa yaitu menyediakan jasa bagi subsitem agribisnis hulu, subsistem usahatani,
dan subsistem agribisnis hilir. Jasa yang termasuk ke dalam subsistem ini adalah penelitian dan pengembangan, perkreditan dan asuransi, transportasi
dan dukungan kebijaksanaan pemerintah mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Istana Alam Nursery merupakan bagian dari sistem agribisnis tanaman hias yaitu subsistem agribisnis hulu,
usahatani dan pemasaran. Pada subsistem agribisnis hulu, perusahaan melakukan kegiatan produksi hormon untuk tanaman. Untuk subsistem usahatani, kegiatan
yang dilakukan Istana Alam adalah perbanyakan dan pembesaran beberapa jenis tanaman hias. Kegiatan on-farm tersebut merupakan kegiatan utama yang
dilakukan Istana Alam Nursery. Kemudian, perusahaan juga melakukan subsistem pemasaran dengan memasarkan hasil produksinya serta produk
pendukungnya.
2.3. Manajemen Bisnis Tanaman Hias