70
Tabel 18. Potensi Pengembangan Komoditas Tanaman Hias di Kota Depok
No. Kecamatan
Lahan Potensial Ha
Yang Sudah diusahakan Ha
Peluang Ha 1.
Sawangan 40
15 25
2. Pancoran Mas
10 2
8 3.
Sukmajaya 20
4 16
4. Cimanggis
20 1
19 5.
Limo 10
2 7
6. Beji
5 1
4
Sumber: Dinas Pertanian Kota Depok 2009
6.1.5.2. Ancaman Produk Pengganti
Menurut Dewi Sukma 2009, ahli tanaman hias yang juga dosen agronomi dan hortikultura IPB, tanaman hias tidak mempunyai produk
subtitusipengganti secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari fungsi tanaman hias yang tidak bisa digantikan secara sempurna oleh produk lain. Adapun fungsi
dari tanaman hias antara lain memperindah lanskaptamanoutdoor, memperindah ruangan indoor, dekorasi ruanganpelaminanruangan untuk acara-acara
tertentu, menyuplai oksigen bagi udara, memberikan kesegaran dan suasana sejuk, indah, nyaman, serta ada yang berfungsi untuk menyerap polutan fiteremediasi.
6
Hal ini juga diungkapkan oleh Fathul Maki 2009, manajer produksi Istana Alam Nursery, yang juga merupakan praktisi tanaman hias. Beliau mengatakan bahwa
tanaman hias tidak bisa digantikan dengan produk lain seperti ikan hias atau produk estetik lain.
7
Pecintahobiis tanaman hias mempunyai suatu kesukaankebanggaan tersendiri terhadap produk tanaman hias. Hal ini
merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan bagi industri tanaman hias.
6.1.5.3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok menggunakan kekuatan tawar menawarnya dengan ancaman akan kenaikan harga atau penurunan kualitas produk. Istana Alam yang bergerak
di bisnis tanaman hias membutuhkan pasokan berupa bibit tanaman, serta input
6
Hasil wawancara mengenai produk subtitusi tanaman hias. [26 Mei 2009]
7
Hasil wawancara mengenai produk subtitusi tanaman hias. [10 Juli 2009]
71 produksi lainnya seperti media tanam, pupuk, pot, obat tanaman, dan alat
pertanian. Sebagian besar bahan baku bibit tanaman yang digunakan perusahaan masih dipasok dari luar negeri. Saat ini bibitbenih untuk beberapa jenis tanaman
hias seperti adenium, agloenema, anthurium, philodendron, bonsai dan sansiviera sebagian besar masih dipasok dari Cina dan Thailand. Indukan beberapa tanaman
tersebut masih diimpor karena kurangnya ketersediaan bibitbenih yang berkualitas di dalam negeri. Adanya pandangan masyarakat bahwa produk impor
lebih bagus menjadikan perusahaan tetap mencari pasokan bibit dari luar negeri. Di samping itu, indukan tersebut merupakan input yang penting bagi perusahaan
untuk produksi tanaman hiasnya. Hal ini menjadikan pemasok mempunyai kekuatan tawar menawar yang kuat terhadap perusahaan.
6.1.5.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Konsumen Istana Alam Nursery terdiri dari pelanggan umum yang mencakup pedagang tanaman hias, kolektor dan hobiispecinta tanaman hias yang
jumlahnya tidak terhitung secara pasti. Untuk mengetahui jumlah konsumen yang pernah membeli produk perusahaan, Istana Alam mencoba membuat database
pelanggan yang memuat informasi tentang domisili pelanggan. Sebagian besar
konsumen Istana Alam berdomisili di wilayah Jabodetabek, selain itu juga ada yang berdomisili di pulau Jawa dan luar Jawa. Namun banyaknya pesaing yang
menawarkan produk yang hampir sama baik dalam konteks jenis maupun kualitas, serta tidak adanya suatu kerjasama atau kontrak yang mengikat antara perusahaan
dan pembeli mengakibatkan pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan
pilihannya diantara perusahaan tanaman hias yang ada. Selain itu, Istana Alam merupakan perusahaan baru dimana tingkat loyalitas pelanggannya masih belum
tinggi, sehingga kekuatan tawar menawar pembeli terhadap perusahaan cenderung masih kuat.
6.1.5.5. Persaingan diantara Pesaing yang Ada