Kajian Empiris Tentang Strategi Usaha Tanaman Hias

19 penetrasi pasar dan pengembangan produk atau strategi insentif lainnya. Berdasarkan analisis SWOT dan matriks QSPM, diperoleh empat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh Galeri KRC, yaitu: 1 berusaha meraih lebih besar share dari segmen pasar pengunjung Kebun Raya Cibodas, 2 memperbaiki produk, 3 melakukan pemasaran lebih intensif dan terintegrasi dan, 4 mengembangkan penyediaan produk komplemen. Strategi yang paling menjadi prioritas adalah strategi perbaikan produk.

2.4.3. Kajian Empiris Tentang Strategi Usaha Tanaman Hias

Penelitian terdahulu yang terkait dengan strategi usaha tanaman hias perlu dikaji untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menentukan keberhasilan usaha tanaman hias. Salah satu faktor tersebut adalah bagaimana upaya suatu bisnis tanaman hias agar dapat dikenal oleh konsumennya. Upaya ini dapat dilakukan melalui kegiatan promosi. Imani 2008 mengkaji efektifitas strategi promosi tanaman hias pada PT Godongijo Asri. Hasil penelitian ini antara lain: 1 kegiatan promosi PT Godongijo Asri dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu promosi Above The Line ATL yaitu dengan membuat iklan di media cetak dan media elektronik serta Below The Line BTL yaitu melalui promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi serta pemasaran langsung, 2 analisis efektivitas dari dampak komunikasi menjelaskan bahwa promosi yang dilakukan oleh PT Godongijo Asri telah efektif dari segi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi, 3 analisis efektivitas dari dampak penjualan menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan nilai penjualan yang akan didapatkan dimana kegiatan promosi BTL Below The Line memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan kegiatan ATL Above The Line. Sedangkan menurut Simanjuntak 2006, diperlukan analisis mengenai kepuasan konsumen untuk meningkatkan keunggulan perusahaan, sehingga dilakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen rental tanaman hias pada Alam Segar Indoor Plant Rental, Ciputat. Berdasarkan penilaian konsumen rental tanaman hias Alam Segar terhadap tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, konsumen puas untuk atribut jenis, bentuk, ketersediaan, kesesuaian, tepat waktu, pembayaran, karyawan, identitas, akses, transportasi, dan 20 promosi Alam Segar. Sedangkan menurut konsumen atribut yang perlu menjadi prioritas untuk ditingkatkan lagi kinerjanya adalah kesegaran, harga, pemesanan, keluhan, kerusakan dan penataan. Namun secara keseluruhan, konsumen Alam Segar sudah merasa puas dengan produk dan pelayanan Alam Segar. Strategi pemasaran yang dapat diterapkan untuk mempertahankan konsumen lama dan menjangkau konsumen baru terdiri dari strategi harga, strategi produk, dan strategi promosi. Untuk atribut harga dapat diterapkan strategi harga dengan penetapan harga diskon kuantitas, potongan promosi, dan harga peristiwa khusus untuk konsumen baru maupun konsumen lama. Untuk atribut kesegaran, pemesanan, keluhan, kerusakan, dan penataan, diterapkan strategi produk, bentuknya membuat daftar pemesanan, peningkatan pengetahuan tentang desain interior, menambah jenis tanaman yang ada selain mempertahankan jenis yang ada, mempertahankan sistem pembayaran dan akses, melakukan perawatan ekstra terhadap tanaman untuk menjaga kesegaran tanaman, memberikan garansi dan realisasi terhadap keluhan konsumen, menjalin kerjasama dengan pemasok untuk peningkatan jenis atau perawatan tanaman. Sedangkan untuk meningkatkan kinerja promosi dilakukan dengan strategi promosi dengan mendorong konsumen lama mengajak konsumen baru bekerjasama dengan Alam Segar, tetap aktif mengikuti pameran tanaman hias, dan menyebarkan materi penawaran berbasis CD Compact Disc kepada calon konsumen atau konsumen yang sudah berhenti kerjasama. Selain itu, keberhasilan usaha tanaman hias juga ditentukan oleh strategi pemasaran yang tepat. Rositasari 2006 mengkaji analisis strategi pemasaran tanaman hias daun dalam pemanfaatan daun potong pada Pesona Daun Mas Asri. Berdasarkan analisis SWOT, dirumuskan beberapa alternatif strategi pemasaran yaitu: 1 strategi SO dengan strategi penetrasi pasar di wilayah DKI Jakarta serta diversifikasi dan pengembangan produk, 2 strategi ST yaitu dengan membuka retail khusus daun potong di wilayah DKI Jakarta dan menetapkan kebijakan harga yang fleksibel, 3 strategi WT yaitu dengan membentuk bagian riset pemasaran, 4 strategi WO dengan membuat kebijakan SDM HR Procedure dan memperhatikan kontinuitas produksi. Kemudian beberapa prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh Pesona Daun Mas Asri secara berturut-turut adalah: 21 1 menetapkan kebijakan harga yang fleksibel, 2 diversifikasi dan pengembangan produk, 3 memperhatikan kontinuitas produksi, 4 membuka retail daun potong di DKI Jakarta, 5 membentuk bagian riset pemasaran, 6 penetrasi pasar di wilayah DKI Jakarta, dan 7 membuka kebijakan SDM.

2.5. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu