76 HRD dan General Affair. Di dalam pengelolaan staf ini terdapat proses
perekrutan karyawan, administrasi gaji dan upah, pelatihan, sistem reward dan punishment. Proses perekrutan karyawan perusahaan terdiri dari lima
tahap yaitu mengidentifikasian bagian pekerjaan, menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk bagian tersebut, membuat spesifikasi kriteria,
membuat iklan lowongan jika perlu dan wawancaraseleksi karyawan. Latar belakang karyawan bermacam-macam yaitu SMP, SMA, D3 atau S1
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Tidak semua karyawan di perusahaan memiliki latar belakang pertanian, oleh karena itu
terdapat pelatihan untuk karyawan dalam bentuk On The Job Training yang dilakukan oleh manajer. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan keahlian
dan keterampilan karyawan. Sistem reward dilakukan dengan menilai prestasi kinerja karyawan dimana pada akhir tahun dan jika ada kelebihan keuntungan,
maka sebagian dari keuntungan tersebut diberikan kepada karyawan sesuai dengan prestasinya. Sedangkan sistem punishment dilakukan dengan melihat
seberapa besar kesalahan yang dilakukan karyawan dan diberi sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan.
5 Pengendalian
Pengendalian pada perusahaan dilakukan dengan melakukan pencatatan atas target, realisasi dan varian hasil kerja. Dari pencatatan tersebut akan diketahui
apakah hasil aktual sesuai dengan yang direncanakan, dan jika terdapat varian maka hal tersebut akan menjadi pertimbangan untuk perencanaan selanjutnya.
Pada Istana Alam Nursery terdapat divisi yang secara khusus melakukan fungsi pengendaliankontrol dalam perusahaan yaitu divisi PPIC Production
Planning and Inventary Control . Divisi ini melakukan pengendalian
persediaan, kontrol perencanaan produksi, dan pergudangan.
6.2.2. Produksi dan Operasi
Fungsi produksi yang dilakukan oleh Istana Alam Nursery adalah perbanyakan tanaman hias. Istana Alam mengimpor bahan baku berupa bibit
tanaman dari Taiwan dan Thailand untuk diperbanyak di nursery ini. Bibit yang diimpor antara lain jenis tanaman Adenium, Agloenema, Bonsai, dan Pohon
Dollar serta beberapa jenis tanaman indoor lainnya. Istana Alam masih
77 mengimpor beberapa jenis bibit tanaman tersebut karena ketersediaan bibit lokal
yang berkualitas untuk jenis tersebut masih sedikit, sedangkan tanaman tersebut merupakan produk utama yang diproduksi oleh perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan masih tergantung terhadap bahan baku impor. Hal ini merupakan kelemahan yang dapat menghambat aktivitas perusahaan ketika terdapat ancaman
seperti larangan pemasukan bibit beberapa jenis tanaman hias dan fluktuasi kurs. Untuk jenis tanaman lainnya seperti tanaman besar, anggrek dan anthurium bunga
dipasok dari pemasok dalam negeri. Media tanam, pupuk, pot, dan obat tanaman juga dipasok dari pemasok lokal.
Fungsi produksi dilakukan oleh divisi produksi yang dipimpin oleh manajer produksi. Manajer produksi bertanggung jawab dalam memimpin,
merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan produksi. Bagian divisi produksi terdiri dari bagian laboratorium, perbanyakan propagation, pemuliaan,
pemeliharaan maintenance dan administrasi produksi. Bagian laboratorium menangani perbanyakan tanaman secara kultur jaringan dan pembuatan hormon
tanaman. Bagian propagation bertanggung jawab terhadap kegiatan perbanyakan tanaman secara umum. Pemulian dan pemeliharaan bertugas untuk melakukan
proses pemuliaan pemeliharaan tanaman. Yang terakhir, bagian administrasi produksi bertanggungjawab terhadap pencatatan pada kegiatan produksi.
Produksi dilakukan di atas lahan seluas 5 hektar yang terbagi menjadi dua tempat yaitu Cinangka 1 dan Cinangka 2. Lahan tempat usaha ini didirikan
tergolong cukup luas dibandingkan dengan pesaing di sekitarnya. Pesaing utamanya, Godongijo, hanya memiliki lahan seluas 2,5 hektar. Luasnya lahan
tempat produksi ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan, karena semakin luas lahan maka semakin banyak tanaman yang bisa diproduksi secara
optimal. Disamping itu lahan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk bangunan fasilitas penunjang nursery.
Fasilitas yang digunakan untuk produksi tanaman hias diantaranya adalah bangunan greenhouse dan ruangan misting. Istana Alam memiliki 6 greenhouse
dengan luas total sekitar 7000 m
2
. Greenhouse ini memiliki kapasitas produksi kurang lebih 80.000 tanaman. Selain itu, Istana Alam memiliki ruang misting
untuk perbanyakan tanaman secara stek batang dan daun. Ruangan ini dilengkapi
78 dengan sprinkler yang menyala secara otomatis setiap 15 menit sekali. Peralatan
produksi Istana Alam juga dilengkapi oleh alat budidaya lainnya seperti mesin penyemprot obat, mesin pompa irigasi, dan alat penyiram manual. Hal ini bukan
merupakan kekuatan, karena hampir di setiap nursery mempunyai fasilitas seperti ini.
Disamping itu, Istana Alam sudah menerapkan beberapa teknologi produksi tanaman hias seperti teknik penyambungan grafting, pembelahan
splitdivision, semai seedling, stek cutting dan kultur jaringan. Inovasi yang dilakukan dalam produksi diantaranya adalah teknik grafting untuk adenium.
Dengan teknik tersebut, Istana Alam dapat menghasilkan jenis-jenis terbaru dari adenium. Selain itu, teknik kultur jaringan untuk perbanyakan dapat
menghasilkan tanaman yang lebih banyak secara massal dan lebih sterril terhadap penyakit.
6.2.3. Pemasaran