69 bahwa analisis lingkungan industri ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan
persaingan yang terjadi di dalam lingkungan bisnis suatu perusahaan sehingga dapat membantu manajemen perusahaan untuk merumuskan suatu strategi
bersaing yang tepat.
6.1.5.1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Dari keenam sumber utama rintanganhambatan masuk yang dikemukakan oleh Porter 1991, terdapat beberapa faktor yang relevan terjadi pada industri
tanaman hias. Faktor tersebut adalah kebutuhan modal yang tidak terlalu besar dan biaya tak menguntungkan terlepas dari skala.
Untuk membuka suatu usaha tanaman hias tidak memerlukan modal yang sangat besar. Hal tersebut tergantung dengan skala usaha yang didirikan. Secara
umum, hal yang dibutuhkan untuk membuka suatu usaha tanaman hias antara lain adanya lahan, sarana dan prasarana produksi, sarana transportasi jalan,
kendaraaan pengangkut, tenaga kerja dan sarana promosipemasaran. Semua itu bisa diperoleh dengan mudah oleh setiap pelaku usaha yang ingin berbisnis
tanaman hias. Masuknya pendatang baru juga didukung oleh biaya tak menguntungkan
terlepas dari skala yaitu lokasi yang menguntungkan yang dapat dimanfaatkan oleh pendatang baru. Lokasi tempat usaha didirikan yaitu kecamatan Sawangan,
berpotensi sebagai daerah pengembangan komoditas tanaman hias di kota Depok. Pada Tabel 18
dapat dilihat bahwa kecamatan Sawangan memiliki lahan potensial yang paling luas dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Lahan potensial
tersebut seluas 40 ha dimana lahan yang sudah diusahakan seluas 15 ha. Dapat disimpulkan bahwa masih ada lahan seluas 25 ha yang masih bisa diusahakan
untuk komoditas tanaman hias. Hal ini mengakibatkan masih terbukanya peluang masuk pendatang baru yang dapat mengusahakan tanaman hias di daerah ini.
70
Tabel 18. Potensi Pengembangan Komoditas Tanaman Hias di Kota Depok
No. Kecamatan
Lahan Potensial Ha
Yang Sudah diusahakan Ha
Peluang Ha 1.
Sawangan 40
15 25
2. Pancoran Mas
10 2
8 3.
Sukmajaya 20
4 16
4. Cimanggis
20 1
19 5.
Limo 10
2 7
6. Beji
5 1
4
Sumber: Dinas Pertanian Kota Depok 2009
6.1.5.2. Ancaman Produk Pengganti
Menurut Dewi Sukma 2009, ahli tanaman hias yang juga dosen agronomi dan hortikultura IPB, tanaman hias tidak mempunyai produk
subtitusipengganti secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari fungsi tanaman hias yang tidak bisa digantikan secara sempurna oleh produk lain. Adapun fungsi
dari tanaman hias antara lain memperindah lanskaptamanoutdoor, memperindah ruangan indoor, dekorasi ruanganpelaminanruangan untuk acara-acara
tertentu, menyuplai oksigen bagi udara, memberikan kesegaran dan suasana sejuk, indah, nyaman, serta ada yang berfungsi untuk menyerap polutan fiteremediasi.
6
Hal ini juga diungkapkan oleh Fathul Maki 2009, manajer produksi Istana Alam Nursery, yang juga merupakan praktisi tanaman hias. Beliau mengatakan bahwa
tanaman hias tidak bisa digantikan dengan produk lain seperti ikan hias atau produk estetik lain.
7
Pecintahobiis tanaman hias mempunyai suatu kesukaankebanggaan tersendiri terhadap produk tanaman hias. Hal ini
merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan bagi industri tanaman hias.
6.1.5.3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok