95 3 Strategi pengembangan produk, yaitu perusahaan dapat menciptakan produk
baru atau memperbaiki produk yang ada sehingga memberikan keunggulan potensial bagi pasar yang ada, dan 4 Strategi diversifikasi, dimana perusahaan
dapat mempertimbangkan peluang untuk menciptakan produk baru di pasar yang baru.
Berdasarkan strategi tersebut, maka Istana Alam dapat melakukan beberapa strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaannya. Strategi yang dapat
diterapkan antara lain bekerja sama dengan distributor dan pemasok dalam bentuk sistem kontrak kerjasama strategi integrasi vertikal, melakukan upaya
pemasaran yang lebih intensif untuk meningkatkan pangsa pasar yang ada strategi penetrasi pasar, melakukan pengembangan produk untuk meningkatkan
kualitas dan keunikan produk strategi pengembangan produk, membuka cabang baru atau agen untuk memperluas wilayah pemasaran strategi pengembangan
pasar, serta melakukan diversifikasi usaha baik usaha yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan usaha saat ini strategi diversifikasi.
7.6. Analisis Matriks SWOT
Setelah dianalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan dan mencocokkannya pada matriks IE, selanjutnya adalah tahap memformulasi
strategi dengan matriks SWOT. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT tersebut, terdapat beberapa straegi yang dapat diterapkan perusahaan agar dapat
bersaing di dalam industri tanaman hias Tabel 26.
96
Tabel 26. Matriks SWOT Istana Alam Nursery
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strenght S
1 Lahan usaha yang luas
sekitar 5 hektar.
2 Penggunaan berbagai
macam teknik
produksi untuk inovasi produk.
3 Produk yang dijual
beraneka ragam.
4 Program promo dan
diskon yang diadakan setiap tiga bulan.
5 Permodalan yang kuat
dari pemilik. Weakness W
1 Pengambilan
keputusan yang
masih terpusat.
2 Sebagian
besar bahan baku bibit
tanaman masih
diimpor.
3 Cabang
usaha masih sedikit dan
belum mempunyai agen penjualan.
Opportunities O
1 Pertumbuhan ekonomi kota
Depok yang
semakin meningkat.
2 Pengeluaran
rata-rata perkapita kota Depok untuk
produk non makanan lebih besar
daripada produk
makanan. 3
Ketersediaan tenaga
kerja seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk. 4
Perkembangan teknologi
budidaya tanaman hias. 5
Perkembangan teknologi
komunikasi, komputerisasi,
dan informatika. 6
Produk tanaman hias tidak mempunyai produk substitusi
dekat.
Strategi SO
1 Mengembangkan
usaha dengan
intensifikasi lahan.
S1, S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3, O4, O5,
O6.
2 Melakukan
diversifikasi usaha.
S1, S3, S5, O1, O2, O3, O5.
Strategi WO
1 Melakukan
pengembangan pasar di beberapa
wilayah dengan
membuka cabang
baru atau
agen. W3, O1, O2, O3,
O4, O5, O6.
Threats T
1 Kebijakan
Departemen Pertanian mengenai larangan
pemasukan dan pengeluaran benihbibit
beberapa jenis
tanaman hias.
2 Fluktuasi
kurs Rupiah
terhadap Dollar Amerika.
3 Tingkat inflasi yang fluktuatif.
4 Selera konsumen terhadap
tren tanaman hias yang cepat berubah.
5 Persaingan industri tanaman
hias yang semakin ketat. Strategi ST
1 Meningkatkan
keunggulan produk
dengan diferensiasi
produk. S1, S2, S3, S5, T1, T2, T4, T5.
2 Melakukan ekspektasi
pasar dengan
riset pemasaran. S2, S5,
T4, T5. Strategi WT
1 Mengusahakan
pasokan bibit lokal yang
berkualitas. W2, T1, T2, T3,
T4, T5. 2
Merestrukturisasi organisasi
perusahaan untuk
memperjelas spesialisasi
pekerjaan dan
otoritas. W1, T3, T4, T5.
97 Adapun penjelasan alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT tersebut
antara lain: 1
Strategi SO a
Mengembangkan usaha dengan intensifikasi lahan. Perusahaan dapat memanfaatkan semua kekuatan yang dimiliki, untuk
memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan eksternal perusahaan. Adanya lahan usaha yang luas dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
usaha dengan cara intensifikasi lahan. Intensifikasi lahan merupakan suatu upaya mengoptimalkan potensi lahan yang dimiliki dengan cara yang tepat
guna dan lebih efisien untuk menghasilkan outputproduk yang lebih banyak dan berkualitas dalam waktu yang lebih singkat. Intensifikasi
lahan ini dapat dilakukan dengan dukungan teknologi budidaya tanaman hias yang semakin maju dan beragam, misalnya dengan pemanfaatan
greenhouse secara optimal untuk perbanyakan tanaman. Selain itu, teknik
kultur jaringan juga dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan tanaman secara massal dan steril. Teknik rumah tumbuh greenhouse dan kultur
jaringan ini sudah dilakukan oleh perusahaan, hal yang dapat dilakukan untuk pengembangan selanjutnya adalah mengoptimalkan penggunaannya
untuk menigkatkan kapasitas produksi dan menambah variasi tanaman yang diproduksi. Disamping itu, penggunaan fasilitas produksi lainnya
seperti ruangan misting, pompa irigasi, mesin penyemprot obat, sprinkler, dan alat-alat produksi lainnya juga harus diperhatikan guna meningkatkan
dan mengoptimalkan kegiatan produksi tanaman yang dilakukan. Kualitas tanaman juga dapat ditingkatkan dengan cara intensifikasi, yaitu dengan
cara meningkatkan pemeliharaan maintenance produk yang dihasilkan. Pemeliharaan tersebut perlu diperhatikan karena produk tanaman sangat
rentan terhadap perubahan lingkungan dan produk ini juga dijual dalam bentuk segar atau tanaman hidup. Tanaman hias yang memiliki kualitas
baik akan mempunyai nilai jual yang tinggi. b
Melakukan diversifikasi usaha. Strategi diversifikasi merupakan sebuah strategi untuk menambah
produkjasa yang bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
98 Pada bagan Ansoff dalam Kotler dan Keller 2007, strategi ini termasuk
pada strategi menciptakan produk baru untuk pasar baru yang dapat diterapkan pada pertumbuhan intensif dengan melihat peluang yang ada.
Peluang yang dapat dimanfaatkan yaitu adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
ketersediaan tenaga kerja, dan perkembangan teknologi secara umum yang dapat mendukung perusahaan untuk menambah produk atau usaha baru.
Secara umum strategi ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal dan konglomerat. Diversifikasi
konsentrik dilakukan dengan menambah produkjasa baru yang masih berkaitan dengan produk lama untuk pelanggan saat ini. Diversifikasi
konsentrik yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menambah produk baru yang masih berhubungan dengan produk tanaman hias,
misalkan pot tanaman, media tanam, pupuk, obathormon tanaman, alat- alat berkebun, bukumajalah tanaman hias, jasa rental tanaman, jasa
desain lanskap, renovasi taman, dan lain-lain. Sebagian diversifikasi ini sudah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan menjual pot tanaman,
media tanam, pupuk, dan obathormon tanaman. Selain itu, strategi diversifikasi yang dapat dilakukan adalah diversifikasi horizontal yaitu
strategi dengan menambah produkjasa baru yang tidak berkaitan dengan produk lama untuk pelanggan saat ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan
menambah usaha baru yang dapat mendukung penjualan produk utama perusahaan, misalnya dengan membuka café dan restoran. Usaha ini dapat
dilakukan oleh perusahaan sendiri atau bekerjasama dengan pihak lain misalnya dengan sistem franchise atau sistem penyewaan tempat. Usaha
café dan restoran ini didukung oleh adanya bangunan di nursery yang
belum dimanfaatkan. Dengan adanya usaha pendukung ini, penjualan perusahaan dapat meningkat karena usaha ini dapat menarik konsumen
yang lebih banyak dan menjadikan konsumen lebih lama berkunjung ke nursery
. Selain itu, juga terdapat strategi diversifikasi konglomerat yaitu dengan menambah produkjasa baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan
yang baru. Diversifikasi ini dapat dilakukan dengan menjual produk
99 furniture alam dan lukisan di Istana Alam. Penerapan strategi diversifikasi
tersebut, akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan perusahaan baik dari produk tanaman hias maupun produk lainnya. Selain itu, hal ini akan
meningkatkan keunggulan perusahaan dalam aneka ragam produk dan fasilitas, sehingga dapat bersaing dengan pesaingnya.
2 Strategi WO
a Melakukan pengembangan pasar di beberapa wilayah dengan membuka
cabang baru atau agen. Saat ini perusahaan hanya memiliki dua cabang dan belum mempunyai
agen penjualan. Cabang Istana Alam berlokasi di daerah Pluit Jakarta Utara dan Alam Sutera Tangerang. Keduanya masih berada di wilayah
Jabodetabek. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperluas wilayah pemasarannya terutama di luar Jabodetabek. Pengembangan pasar ini
dapat dilakukan dengan cara membuka cabang baru atau bekerjasama dengan pihak lain untuk membuka agen penjualan. Pembukaan cabang
baru berarti bahwa perusahaan membuka suatu cabang di daerah baru yang pengelolaannya dilakukan sepenuhnya oleh perusahaan. Strategi ini
termasuk dalam strategi pengembangan pasar, dimana perusahaan berusaha untuk memasuki wilayah geografis pemasaran baru. Di samping
itu, strategi lain yang dapat diterapkan adalah strategi integrasi ke depan dimana perusahaan dapat meningkatkan kontrol atas distributor dengan
membuka agen penjualan. Kerjasama agen ini dapat dilakukan dengan sistem kontrak kerjasama agen. Keuntungan yang menjadi agen adalah ia
mendapat keuntungan dengan menjual produk perusahaan tanpa harus memproduksinya sendiri. Selain itu, agen juga mendapatkan diskon yang
lebih besar, pelayanan antar barang, retur pembelian dan fasilitas pembayaran dengan tempo tertentu. Syarat utntuk menjadi agen adalah
sudah melakukan pembelian diatas nominal tertentu selama jangka waktu tertentu. Sedangkan keuntungan bagi perusahaan adalah memperluas
wilayah pemasaran dan menjamin konitnuitas distribusi produk perusahaan.
100 3
Strategi ST a
Meningkatkan keunggulan produk dengan diferensiasi produk. Untuk menghadapi ancaman-ancaman yang ada di lingkungan eksternal
perusahaan, Istana Alam perlu meningkatkan keunggulan produknya dengan diferensiasi produk. Diferensiasi merupakan suatu strategi
menciptakan keunggulan atau keunikan suatu produk agar berbeda dengan produk pesaing. Pada bagan Ansoff dalam Kotler dan Keller 2007,
strategi ini termasuk pada strategi menciptakan produk baru untuk pasar yang sudah ada. Diferensiasi produk ini dapat diterapkan berdasarkan
dimensi produk dan dimensi layanan. Pada usaha tanaman hias, diferensiasi berdasarkan dimensi produk dapat dilakukan dengan
memproduksi tanaman hias yang unik dan langka. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menciptakan varietas baru dengan memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki perusahaan terutama pada penggunaan berbagai macam teknik produksi tanaman hias. Dengan menciptakan varietas baru,
maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan memiliki keunikan dimana tanaman hias yang unik dan langka mempunyai nilai jual yang
lebih tinggi. Selain itu, tren tanaman hias juga dapat diciptakan dengan adanya tren jenis tanaman baru terutama yang mempunyai keunikan serta
kualitas yang baik. Diferensiasi pada dimensi layanan juga dapat diterapkan untuk
meningkatkan keunggulan produk. Saat ini, layanan yang disediakan oleh perusahaan yaitu berupa pengiriman barang dan pelayanan penjualan
melalui teleshopping. Strategi diferensiasi pada dimensi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pelayanan purna jual perusahaan seperti
jasa konsultasi tanaman gratis, konsultasi desain taman, dan garansi tanaman selama jangka waktu tertentu.
b Melakukan ekspektasi pasar dengan riset pemasaran.
Untuk menghadapi ancaman tren tanaman hias yang selalu berubah dan semakin ketatnya persaingan industri tanaman hias, maka perusahaan
perlu melakukan sebuah riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan kegiatan perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data secara
101 sistematis, yang relevan dengan situasi pemasaran yang dihadapi
perusahaan. Riset pemasaran ini berguna untuk mengetahui kecenderungan pasar yang ada saat ini dan juga pada masa yang akan
datang. Pada usaha tanaman hias, kecenderungan pasar ini dapat dilihat dari pola perubahan selera konsumen terhadap tanaman hias. Untuk
melakukan riset pasar perusahaan membutuhkan permodalan yang cukup kuat dan tenaga kerja yang kompeten dalam bidang tersebut. Strategi ini
dapat dilakukan dengan membentuk bagian khusus yang menangani riset pemasaran. Riset tersebut akan membantu perusahaan untuk mengetahui
jenis tanaman apa yang laku di pasaran sehingga memudahkan perusahaan dalam menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi.
4 Strategi WT
a Mengusahakan pasokan bibit lokal yang berkualitas.
Untuk mengatasi ketergantungan Istana Alam terhadap bibit tanaman impor dan menghadapi ancaman perusahaan terutama dengan adanya
kebijakan departemen pertanian mengenai larangan pemasukan beberapa jenis bibit impor serta fluktuasi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika,
maka perusahaan perlu menerapkan strategi untuk memperoleh alternatif pemasok bibit lokal yang berkualitas. Strategi yang perlu diterapkan
untuk mengatasi hal tersebut adalah strategi integrasi ke belakang, dimana perusahaan berusaha untuk meningkatkan kontrol atas pemasok. Strategi
ini dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Hias atau dengan pemasok lokal yang berpotensi untuk
menyediakan bibit lokal berkualitas. Namun, apabila pemasok bibit lokal berkualitas masih sulit diperoleh, maka perusahaan dapat menyiasatinya
dengan tetap mengimpor sedikit bibit tanaman untuk diperbanyak secara massal di perusahaan.
b Merestrukturisasi organisasi perusahaan untuk memperjelas spesialisasi
pekerjaan dan otoritas. Adanya kelemahan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang masih
terpusat, dapat menghambat jalannya kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan perubahan lingkungan terus terjadi, dimana dalam
102 menghadapinya diperlukan suatu tindakan yang cepat dan reaktif terhadap
perubahan tersebut. Selain itu, persaingan industri tanaman hias yang semakin ketat juga menuntut perusahaan untuk mengelola manajemen
organisasi perusahaannya dengan lebih baik. Perbaikan manajemen organisasi ini dapat dilakukan dengan merestrukturisasi organisasi untuk
lebih memperjelas spesialisasi pekerjaan dan hubungan otoritas. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan perekrutan tenaga kerja yang
kompeten untuk mengisi kekosongan jabatan.
7.7. Analisis Matriks QSPM