kooperatif Miftahul Huda, 2012 : 154, yakni Roundrobin, dirancang khusus untuk mengembangkan teambuilding di antara siswa.
Corners , di rancang untuk fokus pada classbuilding di ruang kelas.
Parapharase Passport, Spend a Buck, dan Group Processing
dirancang untuk meningkatkan Skill komunikasi di antara siswa. Numbered Heads Together, Send a Problem,
dan Cooperative Review dirancang untuk menguasai materi pembelajaran. Three step
interview, Brainstroming, dan Group Dicussion dapat diterapkan
untuk mengembangkan kemampuan konseptual siswa. Sementara itu, Rountabel, Partners, Co-Op Co-Op,
dan Group Investigation dapat digunakan untuk meningkatkan berbagai kebutuhan dan keterampilan
siswa.
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team
Achievement Divisions
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD termasuk yang paling sederhana yang menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa
untuk saling memotivasi dan membantu dalam memahami suatu materi pembelajaran. Ada tujuh komponen yang mendukung model
pembelajaran kooperatif tipe STAD Ali Hamzah dan Muhlisrarini, 2014 : 163 yaitu:
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.
2. Persiapan pembelajaran termasuk didalamnya pembentukan
kelompok, presentasi tugas siswa, dan persiapan kuis. 3.
Kepastian bahwa siswa telah memahami isi materi pembelajaran.
4. Pembentukan kelompok pada STAD terdiri dari siswa yang
heterogen. 5.
Kuis individual yang dilakukan dalam rangka meyakinkan keberhasilan siswa dalam belajar dan sebagai indikator
tanggung jawab siswa. 6.
Kemajuan skor secara individual. 7.
Pengakuan dan hadiah terhadap kelompok. Sedangkan, Slavin 2005 dalam bukunya mengungkapkan STAD terdiri
atas lima komponen utama, yakni: 1.
Presentasi kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam
presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pembelajaran
yang dipimpin oleh guru, tetapi juga bisa memasukkan presentasi audiovisual. Presentasi tersebut haruslah benar-benar
berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian
penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka.
2. Tim
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya yang ditekankan adalah membuat anggota tim
melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim
terdiri dari empat atau lima orang yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,
ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih
khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa
mengerjakan kuis
dengan baik.
Setelah guru
menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi,
pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap
kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.
3. Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para
siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individu
untuk memahami materinya. 4.
Skor kemajuan Individual Gagasan skor kemajuan individual adalah untuk memberikan
kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberi kinerja yang
lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem
skor ini, tetapi tidak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberi usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor
“awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa
selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan
dengan skor awal mereka. 5.
Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan
yang lain, apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Berdasarkan komponen-komponen STAD yang telah dijelaskan, Rusman 2010 : 215 mengemukakan ada enam langkah dalam
pembelajaran kooperatif tipe STAD, enam langkah tersebut adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Penyampaian tujuan dan motivasi
Guru memulai pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan motivasi belajar
kepada siswa, menyampaikan apa yang akan dipelajari beserta manfaatnya.
2. Pembagian kelompok
Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang dalam masing-masing kelompok
heterogen. 3.
Presentasi dari guru Guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan dipelajari
pada hari itu. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus menjelaskan tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dapat
dikuasai siswa, menjelaskan tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan siswa serta cara-cara mengerjakannya.
4. Kegiatan belajar dalam tim kerja tim
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja
kelompok, sehingga semua anggota dan masing-masing anggota memberikan kontribusi. Selama tim bekerja guru
melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan.
5. Kuis evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari. Kuis dikerjakan siswa secara
individu. Guru menetapkan skor batas untuk setiap soal, sesuai dengan tingkat kesukaran soal.
6. Penghargaan prestasi tim
Setelah pelaksanaan kuis guru memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya,
pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut. a.
Menghitung skor individu Menurut Slavin 2005 : 159, para siswa mengumpulkan
poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat dimana skor kuis mereka persentase yang benar melampaui skor
awal mereka, seperti dituangkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.2. Perhitungan Skor Kemajuan Individu
No Skor Kuis
Skor Kemajuan
1.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal
5 poin 2.
10 sampai 1 poin di bawah skor awal
10 poin 3.
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
20 poin 4.
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
30 poin
5. Kertas jawaban sempurna terlepas
dari skor awal 30 poin
b. Menghitung skor kelompok
Skor tim dihitung dengan membuat rata-rata skor kemajuan
anggota kelompok,
yaitu dengan
menjumlahkan semua skor kemajuan individu anggota kelompok dan membagi dengan sejumlah anggota
kelompok tersebut. Dari skor yang diperoleh tim maka dapat dikualifikasikan sebagai berikut.
Tabel 2.3. Perhitungan Skor Kelompok
No Rata-rata Skor
Kualifikasi 1.
0 ≤ N ≤ 5 -
2. 6 ≤ N ≤ 15
Tim Baik Good Team 3.
16 ≤ N ≤ 20 Tim Sangat Baik Great Team
4. 21 ≤ N ≤ 30
Tim Super Super Team
c. Pemberian penghargaan dan pengakuan skor kelompok
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh kualifikasi kelompok, maka guru memberikan hadiah
atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya. Tim Super diberikan serifikat
atau bentuk lainnya, sedangkan kelompok sangat baik dan baik diberikan ucapan selamat dan diberikan kata-
kata motivasi agar siswa dapat meningkatkan lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Konsep Perkembangan Kognitif Menurut Piaget