Pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar

67 bahan ajar. Pembelajaran bahasa adalah proses memberi rangsangan belajar berbahasa kepada siswa dalam upaya siswa mencapai kemampuan berbahasa Santosa, 2008: 5.18. Pembelajaran yang dirumuskan dalam Pasal I butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Winataputra, 2007: 1.20. Briggs 1992 menyatakan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa, sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan Riva’i, 2007: 191. Menurut Gagne 1981 pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Riva’i, 2007: 192. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu hubungan timbal balik antara guru dengan siswa, maupun antar siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan, tujuan ini harus searah dengan tujuan belajar siswa dan kurikulum.

2.2.3.2 Pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah berkomunikasi. Melalui komunikasi siswa dapat menyampaikan pendapat, pengalaman, dan persaannya kepada orang lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun 68 tertulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD memuat empat keterampilan dasar yaitu keterampilan dasar menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa bertujuan untuk menggali kemampuan berbahasa siswa. Bahasa yang dalam bahasa inggrisnya disebut lenguage berasal dari bahasa latin yang artinya lidah. Secara universal pengertian bahasa adalah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni sistematis, mana suka, ujar, manusiawi, dan komunikatif Santosa, 2008: 1.2. Kemampuan berbahasa dalam arti luas adalah kemampuan mengorganisasi pemikiran, keinginan, ide, pendapat atau gagasan dalam bahasa lisan maupun tulis. Secara umum kemampun ini tergantung pada frekuensi dan kualitas materi dengar, bicara, baca, dan tulis yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya. Semakin sering orang mendengar, berbicara, membaca, dan menulis akan menambah kualitas materi yang didengar, dibicarakan, dibaca, dan ditulisnya, maka semakin komunikatiflah kalimat-kalimat yang dituturkannya Santosa, 2008: 5.18. Bahasa sendiri merupakan salah satu alat pergaulan dan komunikasi terdiri atas simbol-simbol seperti huruf-huruf yang disusun menjadi kata-kata yang mengandung arti tertentu. Kata-kata kemudian disusun menjadi kalimat-kalimat mempunyai pengertian dan makna yang jelas dan lengkap, utuh dan sempurna Sutarno, 2008: 74. Pembelajaran berbahasa di SD dimulai dari kalimat-kalimat minim, kalimat inti, kalimat sederhana, kalimat tunggal di kelas rendah, kemudian meningkat mempelajari kalimat luas, kalimat majemuk, kalimat transformasi 69 sampai anak merangkai kalimat menjadi sebuah wacana sederhana Santosa, 2008: 5.19. Santosa 2008: 1.7 mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa yaitu: 1 Kondisi eksternal adalah faktor dari luar diri murid, seperti lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga, orang tua, masyarakat. Kondisi eksternal terdiri dari tiga prinsip belajar, yaitu memberikan situasi atau materi yang sesuai dengan respons yang diharapkan. Pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat. Penguatan respons yang tetap untuk mempertahankan dan menguatkan respons itu. 2 Kondisi internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas motivasi positif dan percaya diri dalam belajar. Tersedia materi yang memadai untuk memancing aktivitas belajar siswa dan adanya strategi belajar serta aspek-aspek jiwa siswa.

2.2.4 Keterampilan Menulis pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELAS IV SD NEGERI 01 DAYA ASRI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

0 6 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 JUNGKE KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR.

0 1 9

PENINGKATAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 2 Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Media Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Saren 2.

0 0 14

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 1 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL MLATI SLEMAN.

3 48 159

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL CIRC DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI PADA SISWA KELAS IV SD 1 KALIPUTU KUDUS

0 0 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL MIND MAPING DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV

0 0 16