71
penulisan pengembangan isi tulisan, dan pasca penulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan Suparno, 2008: 1.14.
Keterampilan menulis menurut Byrne 1979 dalam Slamet 2007: 141 keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam
bahasa tulis melalui sebuah kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca
dengan berhasil. Dari berbagai pengertian menulis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
menulis adalah aktivitas yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesannya melaui tulisan. Melalui tulisan, seseorang dapat mengungkapkan pikiran
dan perasaan hati mengenai apa yang dilihat dan dirasakannya.
2.2.4.2 Manfaat Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai, karena banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari
kegiatan menulis. Kegiatan menulis dapat bermanfaat bagi seseorang untuk
mengungkapkan ide, gagasan, dan pendapat kita sendiri, sehingga kita tidak hanya mendengar pendapat orang lain, tetapi bebas mengutarakan isi hati kita tanpa
takut dengan komentar orang lain.
Suparno, 2008: 1.4 mengemukakan ada empat manfaat menulis antara lain: 1 Meningkatan kecerdasan, seseorang yang rajin menulis akan semakin
mudah dalam mentransfer gagasan ke dalam bentuk simbol-simbol, sehingga pemikiran akan semakin berkembang, bertambah wawasan, dan dapat
meningkatkan kecerdasan; 2 Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,
72
dengan menulis kita diajak untuk menggali lebih dalam ilmu kita. Semakin sering menulis, maka semakin menggali lebih dalam ilmu, memberikan sebuah
kreativitas, imajinasi; 3 Penumbuhan keberanian, karena hasil tulisan kita akan dibaca dan di nilai orang lain, maka dibutuhkan keberanian untuk menulis; 4
Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi, karena seseorang yang gemar menulis akan berupaya mengumpulkan informasi-informasi, semakin
banyak informasi yang diperoleh hasil tulisan semakin baik dan relevan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis yaitu melatih seseorang untuk menuangkan ide, gagasan dan pemikirannya. Selain itu
kegiatan menulis juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan, karena semakin sering menulis seseorang akan berusaha mencari pengetahuan yang baru.
Pengetahuan yang diperoleh bisa dari pengalaman penulis maupun dari buku. 2.2.5
Hakikat Deskripsi
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995: 228 bahwa deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Menurut Suparno, 2008: 4.6 kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dari segi istilah,
deskripsi adalah suatu bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Tulisan deskripsi bermaksud menyampaikan kesan-kesan
tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca.
73
Suparno 2008: 1.11 juga menjelaskan kembali bahwa deskripsi adalah ragam wacana yang melukiskan atau memgambarkan sesuatu berdasarkan kesan-
kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi daya khayal pembaca,
sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang
dialami penulisnya.
Suparno 2008: 4.14-4.22 menyebutkan bahwa banyak objek yang dapat diungkapkan dalam menulis deskripsi. Berdasarkan kategori yang lazim, ada dua
objek yang diungkapkan dalam deskripsi, yakni deskripsi orang dan deskripsi
tempat.
Deskripsi orang, aspek-aspek yang layak dideskripsikan dari seseorang agar pembaca seolah-olah mengenal orang yang dideskripsikan adalah: a deskripsi
keadaan fisik, bertujuan memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya tentang keadaan tubuh seorang tokoh, b deskripsi keadaan sekitar, yaitu menggambarkan
keadaan yang mengelilingi sang tokoh, misalnya gambaran tentang aktivitas yang dilakukan, pekerjaan, pakaian, tempat kediaman, dan kendaraan, yang ikut
menggambarkan watak seseorang, c deskripsi watak atau tingkah laku, hal ini paling sulit dilakukan, karena kita harus mampu menafsirkan tabir yang
terkandung dibalik fisik manusia.
Deskripsi tempat, tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa. Semua kisah akan selalu mempunyai latar belakang tempat.
Akhadiah 1997 menerangkan bahwa jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa. Ada beberapa cara
74
yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu tempat. Pertama, bergerak secara teratur menelusuri tempat itu dan menyebutkan apa saja yang kita lihat.
Kedua, memulai dengan menyebutkan kesan-kesan umum yang diikuti oleh
perincian yang paling menarik perhatian kita.
Dari beberapa penjelasan yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi adalah hasil karya tulisan seseorang yang menggambarkan atau
melukiskan suatu kenyataan yang terjadi. Gambaran tersebut sesuai dengan apa yang dilihat dan dirasakan penulis, dengan menuangkan ide atau gagasannya
dalam sebuah tulisan secara jelas dan terperinci. 2.2.5.1
Langkah-Langkah Menulis Deskripsi
Sebelum menulis deskripsi, seharusnya mengetahui dan memahami langkah-langkah menulis deskripsi. Menurut Suparno 2008: 4.22, langkah-
langkah menulis deskripsi bertujuan untuk mempermudah kita menyusun tulisan deskripsi yang utuh. Langkah-langkah menulis deskripsi adalah sebagai berikut:
1 Menentukan tujuan deskripsi, sebelum mulai membuat tulisan, kita harus menentukan tujuan deskripsi yang akan ditulis. Apakah akan mendeskripsikan
orang, tempat, dan watak; 2 Merumuskan tujuan pendeskripsian, setelah menentukan tujuan, selanjutnya yang harus dilakukan yaitu merumuskan tujuan
deskripsi untuk gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. 3 Menentukan bagian yang akan dideskripsikan, setelah merumuskan tujuan
selanjutnya menentukan bagian yang akan dideskripsikan. Jika yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak,
gagasannya, atau benda-benda disekitar tokoh. Jika yang dideskripsikan tempat,
75
apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik; dan 4 Merinci dan menyistematiskan hal-hal yang
menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan. Hal-hal tersebut berupa bagian-bagian yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan
gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan, agar sesuai dengan keadaan yang terjadi.
Lebih lanjut Gunawan dalam Aini 2010: 17-18 menyebutkan langkah- langkah menulis deskripsi adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan tema tulisan.
Tema tulisan yaitu gagasan, persoalan, masalah, atau ide yang akan dikemukakan dalam tulisan; 2 Menetapkan tujuan. Tujuan tulisan yang hendak dicapai ialah
memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca; 3 Mengumpulkan bahan tulisan. Bahan-bahan tulisan dapat diperoleh melalui
berbagai cara, antara lain dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan ditulis; 4 Menyiapkan kerangka tulisan. Kerangka tulisan
disusun berdasarkan bahan-bahan yang telah dirinci dari hasil pengamatan. Kerangka tulisan digunakan sebagai bahan tulisan deskripsi; dan 5
Mengembangkan tulisan. Pengembangan tulisan dikerjakan setelah kerangka tulisan disiapkan. Pada waktu penulisan perlu diperhatikan penggunaan ejaan,
tanda baca, pilihan kata dan susunan kalimat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan langkah-langkah menulis
deskripsi yaitu: 1 menentukan topik atau pokok pembicaraan dalam sebuah tulisan, 2 menentukan tujuan penulisan, 3 menyusun kerangka tulisan, 4
mengembangkan kerangka tulisan.
76
2.2.6 Hakikat Media Pembelajaran