Persepsi tentang keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi

Tabel 12 Persepsi terhadap keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi No Deskripsi Pertanyaan Nilai Modus Keterangan 1. Saya tetap bisa membagi waktu antara kehidupan bekerja dan kehidupan pribadi secara seimbang. 4 Setuju 2. Panti memberikan ruang kepada karyawan untuk mempunyai kegiatan lain diluar jam kerja. 4 Setuju 3. Saya masih bisa melakukan berbagai peran sosial di masyarakat 4 Setuju 4. Saya tidak pernah membawa urusan pekerjaan ke rumah. 4 Setuju Total 4 Setuju Panti memberikan kebebasan kepada pramu sosial untuk mempunyai kegiatan lain selama tidak mengganggu pekerjaan. Setiap pekerjaan diusahakan semaksimal mungkin untuk diselesaikan di kantor dan tidak membawa urusan kantor ke rumah.

4.4.8 Persepsi terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan

Dalam relevansi sosial setiap pramu sosial dibina agar memiliki persepsi yang tepat tentang aspek sosial kehidupan organisasi. Relevansi sosial kehidupan kekaryaan memiliki kontribusi untuk masyarakat luas serta praktik- praktik dalam mengelola sumber daya manusia. Panti diharapkan menghasilkan produk atau jasa yang menjadikan kebanggaan tersendiri untuk pramu sosial sehingga pramu sosialmenganggap bahwa panti memiliki tanggung jawab sosial. Persepsi terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan terdapat pada Tabel 13. Tabel 13 Persepsi terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan No Deskripsi Pertanyaan Nilai Modus Keterangan 1. Panti telah memberikan pelayanan yang dinilai baik oleh masyarakat. 4 Setuju 2. Panti telah menjalankan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat luas 4 Setuju 3. Panti melakukan program pelatihan dan pengembangan karyawan secara rutin. 4 Setuju 4. Panti selalu menerapkan prosedur pelayanan jasa yang jujur. 4 Setuju Total 4 Setuju Panti telah memberikan pelayanan yang dinilai baik oleh masyarakat, berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar panti dengan ayoman, arahan, dan bimbingan serta bantuan dari Pemda DKI Jakarta. Pramu sosial menyatakan setuju bahwa panti selalu menerapkan prosedur pelayanan jasa yang jujur. Untuk pengembangan SDM, panti melakukan program pelatihan dan pengembangan dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan pramu sosial.

4.4.9 Persepsi pramu sosial terhadap keseluruhan faktor QWL

Secara keseluruhan, hasil analisis persepsi terhadap 8 faktor QWL yang diterapkan di PSTW-UM 5 memiliki persepsi yang baik. Nilai modus 4 yaitu setuju pada sistem imbalan yang adil dan memadai, kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, dan relevansi sosial kehidupan kerja. Sedangkan kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kapasitas dan kesempatan berkembang dan berkarya di masa depan dengan nilai 4,2. Hasil persepsi pramu sosial terhadap keseluruhan faktor QWL dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Persepsi pramu sosial terhadap keseluruhan faktor QWL No Faktor QWL Nilai Modus Keterangan 1. Sistem imbalan yang adil dan memadai 4 Setuju 2. Kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman 4 Setuju 3. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan 4,2 Setuju 4. Kesempatan berkembang dan berkarya di masa depan 4,2 Setuju 5. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja 4 Setuju 6. Ketaatan pada ketentuan formal dan normatif 4 Setuju 7. Keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi 4 Setuju 8. Relevansi sosial kehidupan kerja 4 Setuju Total 4,05 Setuju Secara persepsi 8 faktor QWL yang diterapkan di PSTW-UM 5 menunjukkan hasil yang baik. Bekerja pada suatu perusahaan atau organisasi dewasa ini tidak lagi dipandang semata-mata sebagai kegiatan mencari nafkah