Dimensi Komitmen Organisasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

c. Kesempatan personal untuk berkembang d. Arah organisasi e. Penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan Streers dan Porter dikutip Sopiah 2008 mengemukakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : a. Faktor personal yang meliputi harapan atas pekerjaan, kontrak psikologi, pilihan dalam pekerjaan, dan karakteristik personal. Semua faktor ini akan membentuk komitmen awal. b. Faktor organisasi, terdiri dari pengalaman pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, supervisi, dan konsistensi pencapaian tujuan organisasi. Semua faktor ini akan memunculkan tanggung jawab. c. Faktor non-organisasi, meliputi ketersediaan alternatif pekerjaan. Dimana faktor ini bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu karyawan akan meninggalkannya. David dikutip Sopiah 2008, ada 4 faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : a. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan kepribadian. b. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, dan tingkat kesulitan dalam pekerjaan. c. Karakteristik struktur, misalnya besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. d. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan.

2.1.3 Pembentukan Komitmen Organisasi

Terbentuknya komitmen organisasi karena adanya beberapa faktor, baik dari organisasi maupun individu sendiri.Tiga dimensi komitmen masing- masing memiliki pola perkembangan tersendiri menurut Allen dan Meyer dikutip Umam 2010 yaitu : a. Proses terbentuknya affective commitment, didapat 3 tiga kategori yaitu : 1 karakteristik organisasi yang mempengaruhi adalah sistem desentralisasi dengan adanya kebijakan organisasi yang adil dan cara menyampaikan kebijakan organisasi kepada individu. 2 karakteristik individu, seperti usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, etos kerja, dan persepsi individu mengenai kompetensi. 3 pengalaman kerja, mencakup tantangan dalam pekerjaan, tingkat otonomi individu, dan variasi kemampuan yang digunakan individu. b. Proses terbentuknya continuance commitment, dapat berkembang karena adanya berbagai tindakan atau kejadian yang dapat meningkatkan kerugian jika meninggalkan organisasi. Tindakan tersebut dibagi menjadi 2 dua variabel yaitu investasi dan alternatif. c. Proses terbentuknya normative commitment, berkembang dari sejumlah tekanan yang dirasakan individu selama proses sosialisasi dari keluarga atau budaya dan selama sosialisasi saat individu baru masuk ke dalam organisasi. Selain ini karena organisasi memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi individu yang tidak dapat dibalas kembali.

2.1.4 Pemberdayaan Komitmen Organisasi

Pemberdayaan yang dapat dikembangkan untuk memperkuat komitmen organisasi menurut Sharafat Khan dikutip Umam 2010 yaitu : a. Lama bekerja time, merupakan waktu yang telah dijalani seseorang dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan. Semakin lama seseorang bertahan dalam perusahaan, semakin terlihat bahwa dia berkomitmen terhadap perusahaan. b. Kepercayaan trust, membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan dengan adanya saling percaya di antara anggota organisasi akan menciptakan kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa adanya rasa takut.