4.6.2 Uji Multikolineritas
Hasil dari uji multikolineritas terdapat pada lampiran 6 menunjukkan bahwa nilai VIF 10 dan nilai tolerance tidak 0,1 maka tidak terjadi
multikolineritas.
4.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Pola gambar scatterplot pada lampiran 7 menunjukkan bahwa sebaran data residual menyebar acak dan tidak membentuk pola tertentu maka dapat
disimpulkan data
pada penelitian
ini sudah
sama tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4.6.4Koefisien Determinasi
Koefisen determinasi berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dari hasil penelitian
didapatpada lampiran 8 memperlihatkan bahwa R-square 55,4 artinya secara bersama-sama 55,4 perubahan variabel komitmen organisasi yang mampu
dijelaskan oleh variabel faktor-faktor QWL sedangkan sisanya 44,6 dijelaskan oleh faktor lain yang digunakan diluar model.
4.6.5 Persamaan Regresi Berganda
Uji Regresi Berganda dapat dilakukan secara uji parsial dengan t-Test dan secara uji simultan dengan F-test.
1. Uji Parsial t-Test Nugroho 2009 menyatakan uji parsial t-Test bertujuan untuk
mengetahui secara parsialindividual besarnya pengaruh antara masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji t-Test dapat dilihat
pada lampiran 9 yaitu tabel Coefficient
a
. Nilai uji t-Test dapat dilihat dari nilai P-Value pada masing-masing variabel bebas dengan menggunakan
tingkat signifikan 0,05 maka : 1. Bila P-Value 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel
bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat. 2. Bila P-Value 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel
bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat.
Hasil dan kesimpulan uji t-Test terdapat pada Tabel 19 dibawah ini :
Tabel 19 Hasil dan kesimpulan uji t-Test
No Variabel
t hitung Hasil Uji
Kesimpulan
1. X1 sistem imbalan yang adil dan
memadai 2,639
0,013 H0 ditolak
2. X2 kondisi lingkungan kerja
yang aman dan nyaman 1,036
0,308 H0 diterima
3. X3 kesempatan untuk
menggunakan dan mengembangkan kemampuan
1,500 0,143
H0 diterima
4. X4 kesempatan untuk
berkembang dan keamanan berkarya di masa depan
-0,336 0,739
H0 diterima 5.
X5 integrasi
sosial dalam
lingkungan kerja 2,791
0,009 H0 ditolak
6. X6 ketaatan pada berbagai
ketentuan formal dan normatif -2,410
0,022 H0 ditolak
7. X7 keseimbangan antara
kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi
-0,502 0,619
H0 diterima 8.
X8 relevansi sosial kehidupan kekaryaan
-0,422 0,676
H0 diterima
Faktor QWL yang berpengaruh terhadap komitmen jika diurutkan adalah faktor integrasi sosial dalam lingkungan kerja X5, sistem imbalan
yang adil dan memadai X1, dan ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif X6.
Dari penelitian ini dihasilkan bahwa persamaan Regresi Berganda dengan rumus :
Y=33,702 + 3,107 X5 + 1,074 X1 – 2,580X6........................................5
Notasi dari masing-masing variabel adalah :
Y = Komitmen organisasi
X5 = Integrasi sosial dalam lingkungan kerja X1 = Sistem imbalan yang adil dan memadai
X6 = Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif
Berdasarkan persamaan 5 di atas jika diasumsikan dan dinilai dengan angka maka dapat diketahui :