Pembentukan Komitmen Organisasi Komitmen Organisasi

masing memiliki pola perkembangan tersendiri menurut Allen dan Meyer dikutip Umam 2010 yaitu : a. Proses terbentuknya affective commitment, didapat 3 tiga kategori yaitu : 1 karakteristik organisasi yang mempengaruhi adalah sistem desentralisasi dengan adanya kebijakan organisasi yang adil dan cara menyampaikan kebijakan organisasi kepada individu. 2 karakteristik individu, seperti usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, etos kerja, dan persepsi individu mengenai kompetensi. 3 pengalaman kerja, mencakup tantangan dalam pekerjaan, tingkat otonomi individu, dan variasi kemampuan yang digunakan individu. b. Proses terbentuknya continuance commitment, dapat berkembang karena adanya berbagai tindakan atau kejadian yang dapat meningkatkan kerugian jika meninggalkan organisasi. Tindakan tersebut dibagi menjadi 2 dua variabel yaitu investasi dan alternatif. c. Proses terbentuknya normative commitment, berkembang dari sejumlah tekanan yang dirasakan individu selama proses sosialisasi dari keluarga atau budaya dan selama sosialisasi saat individu baru masuk ke dalam organisasi. Selain ini karena organisasi memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi individu yang tidak dapat dibalas kembali.

2.1.4 Pemberdayaan Komitmen Organisasi

Pemberdayaan yang dapat dikembangkan untuk memperkuat komitmen organisasi menurut Sharafat Khan dikutip Umam 2010 yaitu : a. Lama bekerja time, merupakan waktu yang telah dijalani seseorang dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan. Semakin lama seseorang bertahan dalam perusahaan, semakin terlihat bahwa dia berkomitmen terhadap perusahaan. b. Kepercayaan trust, membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan dengan adanya saling percaya di antara anggota organisasi akan menciptakan kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa adanya rasa takut. c. Rasa percaya diri confident menimbulkan rasa saling menghargai kemampuan yang memiliki karyawan sehingga komitmen terhadap perusahaan semakin tinggi. d. Kredibilitas credibility, dengan menjaga kredibilitas dengan penghargaan dan mengembangkan lingkungan kerja yang mendorong kompetisi yang sehat sehingga tercipta organisasi yang memiliki kinerja tinggi. e. Pertanggungjawaban accountability, dengan menetapkan secara konsisten dan jelas peran, standar, dan tujuan tentang penilaian terhadap kinerja karyawan.

2.3. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu menjelaskan beberapa penelitian yang dijadikan contoh dan bahan referensi penulis dalam membuat penelitian pada PSTW-UM 5yangterdapat pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Hasil penelitian terdahulu No Peneliti Tahun Judul penelitian Alat analisis Hasil 1. Fika Siti Utami 2012 Pengaruh penerapan faktor-faktor QWL terhadap komitmen pada kantor penjualan PT Sinar Sosro Bogor a. Deskriptif b. Regresi sederhana c. Regresi berganda a. Secara deskriptif setuju pada 8 faktor QWL Siagian, 2007 b. Nilai tertinggi pada komitmen normatif c. Seluruh variabel faktor QWL berpengaruh baik secara simultan dan parsial 2. Ardy Novianto 2012 Analisis faktor- faktor kualitas kehidupan kerja sebagai pendukung peningkatan keterikatan karyawan pada PT Taspen Cab. Bogor a. Deskriptif b. Chi square a. Pelaksanaan QWL sesuai dengan harapan karyawan b. Faktor QWL yang memiliki keterikatan adalah partisipasi, penyelesaian konflik, komunikasi, keselamatan kerja, dan kebanggaan