Advertising,  antara  lain    Iklan  di  media  cetak  berbentuk  iklan  korporat, lowongan kerja,  feature, dan lain-lain,  sponsorship kegiatan,  charity and
TV  program,  penerbitan  majalah  dan  buku,  program-program  yang berbasis  tanggungjawab  sosial  perusahaan  seperti  kunjungan  mahasiswa,
bedah  buku,  studium  general  mahasiswa,  praktek  kerja  dan  job  training mahasiswa,  program  inkubasi  profesi  bagi  dosen,  beasiswa  berprestasi
bagi anak kurang mampu, donasi panti asuhan dan rumah jompo, dan lain- lain.
Saida  Rosadi
4
menjelaskan  bahwa  program  komunikasi  korporat yang  dinilai  cukup  besar  memberikan  kontribusi  terhadap  datangnya
undangan  pitching  tender  bagi  Dwi  Sapta  Advertising  adalah  yang berasal  dari  penerbitan  buku  periklanan.  Saat  ini,  Dwi  Sapta  Advertising
sudah  menerbitkan  dua  buku  periklanan,  yaitu  ”Advertising  That  Sells” terbit  tahun  2006  dan  ”Advertising  That  Makes  Money”  terbit  tahun
2008.
D. Hasil Analisis SWOT Sebagai Alat Perumusan Strategi Pemasaran
1. Tahapan Penyusunan Perencanaan Strategis Dwi Sapta
Advertising
Secara  sederhana  dapat  dinyatakan  bahwa  analisis  SWOT  adalah sebuah  kerangka  analisis  strategi  yang  menekankan  optimal  bentuk
kekuatan  strengths  dan  peluang  opportunities  yang  dilakukan  seiring dengan  minimalisasi  bentuk  kelemahan  weaknesses  dan  ancaman
threats.  Analisis  ini  memberikan  gambaran  secara  konkrit  bagaimana kondisi  obyektif  situasi  dan  persaingan  bisnis  yang  dihadapi  Dwi  Sapta
Advertising,  melalui  deksripsi  peluang  dan  ancaman  yang  berasal  dari eksternal  perusahaan  sekaligus  membandingkannya  dengan  kekuatan  dan
kelemahan  yang  ada  di  internal  perusahaan.  Profil  kekuatan,  kelemahan, peluang,  dan  ancaman  ini  dapat  ditelusuri  dan  diidentifikasi  melalui
gambaran  kondisi  dan  situasi  yang  telah  dijelaskan  pada  bagian sebelumnya A, B dan C.
4
Hasil wawancara tanggal 4 September 2008
Kekuatan  merupakan  sumber  daya,  keterampilan,  kelebihan  dan keunggulan-keunggulan  lainnya  secara  relatif  dibandingkan  terhadap
pesaing    maupun  terhadap  perkembangan  kebutuhan  pasar  yang  akan dimasuki  secara  bisnis  oleh  Dwi  Sapta  Advertising.  Faktor  kekuatan  ini
dapat dianggap sebagai  kompetensi khusus distinctive  competence  yang memberikan  keunggulan  komparatif  bagi  Dwi  Sapta  Advertising  dalam
bersaing  dengan  agency-agency  lain  di  pasar  industri  periklanan. Sementara  kelemahan  dapat  dianggap  sebagai  keterbatasan  atau
kekurangan perusahaan yang bisa saja meliputi aspek SDM, keterampilan ataupun  kondisi-kondisi  lainnya  yang  dapat  menghambat  perkembangan
Dwi Sapta Advertising. Peluang adalah berbagai perkembangan situasi dan kondisi makro
yang  kondusif  bagi  Dwi  Sapta  Advertising  secara  korporat,  mulai  dari dinamika  industri  periklanan,  trend  perkembangan  teknologi  komunikasi
dan industri media, perkembangan regulasi dan kebijakan pemerintah yang terkait  dengan  bisnis  periklanan,  perkembangan  daya  beli  konsumen,
perkembangan  gaya  hidup  dan  nilai-nilai  baru  yang  berkembang  di masyarakat, hingga perkembangan arah kebutuhan promosi klien. Namun,
di sisi lain faktor-faktor tersebut dapat berubah menjadi ancaman bagi Dwi Sapta Advertising, manakala arah perkembangannya justru lebih menekan
keberadaan perusahaan. Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal dan
internal  tersebut,  selanjutnya  diberikan  bobot,  rating  dan  skor  yang menggambarkan  posisi  Dwi  Sapta  Advertising  dalam  konteks  persaingan
bisnis  pada  industri  periklanan  yang  akan  dapat  dilihat  dari  lima  bentuk matrik  hasil  analisisnya,  yaitu  1  Matriks  Profil  SWOT  Perusahaan,  2
Matriks Faktor Strategi Eksternal, 3 Matriks Faktor Strategi Internal, 4 Matriks Posisi Perusahaan, dan 5 Matriks Profil Kompetitif.
Berdasarkan  hasil  analisis  terhadap  gambaran  situasi  dan  kondisi yang terdapat di lingkungan eksternal dan internal Dwi Sapta Advertising,
maka  dapat  susun  Matriks  Profil  SWOT  Perusahaan  seperti  dimuat  pada Tabel 5.
Tabel 5.  Matrik Profil SWOT Perusahaan
KEKUATAN S KELEMAHAN W
1. Nilai jual positioning perusahaan yang
baru Advertising That Sells with Style 2.
Citra perusahaan periklanan yang baik dan terbukti menghasilkan 9 brand
market leader 3.
Terkenal dengan kemampuan pelayanan yang memuaskan profesional dan
personal 4.
Infrastruktur bisnis yang lengkap creative agency, media specialist, PH,
editing film, brand activation, dll dengan harga kompetitif.
5. Proses kerja yang berbasis ’consumer
insight’ dan fleksibel dari sisi waktu yang terbatas sekalipun rush job
6. Tim kreatif yang lengkap dan multi-
talented 7.
Karakter klien yang relatif loyal dan masih lebih berorientasi pada target
penjualan. 8.
Aktivitas program komunikasi perusahaan yang sistematis dan
komprehensif media massa, seminar bisnis, penerbitan majalah dan buku,
hingga ke forum-forum akademik 1.
Brand Dwi Sapta telah cukup kuat dipersepsi oleh konsumen calon klien
sebagai agency ‘hard sells’ 2.
Mutu  output kreatif yang dihasilkan masih dianggap terlalu kuat kental
menonjol sisi teknisnya dibanding kekuatan konsep idenya
3. Sentralisasi proses pengambilan
keputusan bisnis masih dominan bertumpu di tangan Presdir
4. Orientasi budaya perusahaan yang
menempatkan posisi klien sedemikian ’powerfull’, sehingga menjadi kendala
operasional
5. Etos dan cara kerja yang sudah 25
tahun terbentuk sebagai profesional periklanan yang berorientasi pada
penjualan masih cukup kuat, sehingga menjadi ’barrier’ dalam transisi ke
pendekatan ”Advertising That Sells with Style”
6. Belum adanya standarisasi baku dalam
pola pengembangan komunikasi produk dan merek klien
PELUANG T ANCAMAN T
1. Trend pertumbuhan industri periklanan
yang cukup nyata ‘double digit’, dilihat dari besaran pengeluaran belanja iklan
nasional
2. Trend perkembangan industri media
khususnya program TV yang membuka peluang perkembangan built in promo
atau creative media.
3. Perkembangan teknologi produksi
berbagai produk yang pada akhirnya banyak melahirkan berbagai produk baru
yang juga membutuhkan promosi
4. Berkembangnya kesadaran dan kebutuhan
klien membuat program komunikasi produk dan merek lebih sistematis dan
berbasis ’consumer insight’
5. Terbukanya kesempatan untuk ikut dalam
proses pitching tender social campaign yang berasal dari instansi pemerintah
maupun BUMN
6. Adanya testimoni dari beberapa klien
yang merasa puas dengan kinerja perusahaan maupun yang terekspos dari
salah satu program komunikasi perusahaan buku, majalah, seminar, dll
1. Dampak krisis finansial global dan labil-
nya kurs rupiah terhadap dollar Amerika yang berujung pada penurunan daya beli
konsumen dan budget promosi klien
2. Perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang bersifat interaktif internet based yang selama ini kurang
mendapat porsi perhatian perusahaan
3. Sikap klien yang makin cerdas, kritis,
selektif terhadap budget promosi dan pemilihan media
4. Perkembangan arah dan kebutuhan
promosi klien yang makin kompleks 5.
Gaya hidup masyarakat yang diikuti oleh perubahan aspirasi, kebutuhan dan
keinginan konsumen sebagai end user 6.
Dampak fenomena ’cheap revolution’ yang berimbas pada ’jor-joran’ perang
tarif agency fee, media fee, supervision fee, dan lain-lain
7. Eksodus SDM periklanan yang
kompeten dan memiliki hubungan profesional dan personal yang baik
dengan klien ke pihak pesaing
8. Regulasi pemerintah yang kurang kon-
dusif terhadap proses kerja perusahaan
Berdasarkan hasil pengumpulan data responden terhadap gambaran situasi dan kondisi yang terdapat di lingkungan eksternal dan internal Dwi
Sapta Advertising dari sumber data responden, maka dapat diperoleh Bobot SWOT Perusahaan Eksternal dan Internal seperti dimuat pada Tabel 6 dan
7.
Tabel 6.  Bobot SWOT Eksternal
+
, -
.
14 ,
7 12
5 10
7 5
5 6
12 =
+ +
+ +
+ +
dan perhitungan selanjutnya adalah serupa caranya
Tabel 7.  Bobot SWOT Internal
1 2
3 4
5 6
7 4
+ .
, -
+ +
7
keterangan serupa dengan yang dimuat pada Tabel 6.
Berdasarkan hasil pembobotan SWOT perusahaan dan rating yang diperoleh  dari  responden,  maka  diperoleh  matriks  EFEEFAS  Tabel  8
dan matriks IFEIFAS Tabel 9.
Tabel 8.  Matriks EFEEFAS
+
- .
Tabel 9.  Matriks IFEIFAS
1 2
3 4
Lanjutan Tabel 9.
5 6
4 +
.
, -
+ +
7
+
Hasil  perhitungan  nilai  kumulatif  yang  ada  pada  Matriks  Faktor Strategi  Eksternal  dan  Internal  tersebut  dapat  digunakan  sebagai  dasar
penentuan posisi perusahaan Dwi Sapta Advertising, yaitu nilai kumulatif peubah  eksternal  2,39  diperlakukan  sebagai  sumbu  X  vertikal  dan
peubah internal 2,81 sebagai sumbu Y horizontal, seperti dimuat pada Gambar 9.
Matriks  Posisi  Perusahaan  menawarkan  3  tiga  bentuk  alternatif strategi, yaitu :
4. Strategi  Pertumbuhan  Growth  Strategy,  dimana  kuadran-kuadran  ini
merupakan kondisi pertumbuhan perusahaan kuadran 1, 2, dan 5 atau upaya untuk melakukan diversifikasi kuadran 7 dan 8.
5. Strategi Stabilitas Stability Strategy adalah suatu bentuk strategi yang
diterapkan  tanpa  harus  mengubah  arah  strategi  yang  sedang  berjalan atau sedang diterapkan kuadran 4 dan 5.
6. Strategi  Penciutan  Retrenchment  Strategy  adalah  usaha  memperkecil
atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan kuadran 3, 6 dan 9.
Kuadran-1 Pertumbuhan
Konsentrasi – Integrasi
Vertikal Kuadran-2
Pertumbuhan Konsentrasi –
Integrasi Horizontal
Kuadran-3 Penciutan
Turnaround
Kuadran-4 Stabilitas
Hati-Hati
Kuadran-5 Pertumbuhan
Konsentrasi – Integrasi
Horizontal Stabilitas
Tidak ada perubahan
Profit Strategi
Kuadran-6 Penciutan
Captive Company atau
Divestasi
Kuadran-7 Pertumbuhan
Diversifikasi Konsentrik
Kuadran-8 Pertumbuhan
Diversifikasi Konglomerat
Kuadran-9 Penciutan
Bangkrut atau Likuidasi
Gambar 9.  Matriks posisi perusahaan
Dengan  melihat  kordinat  titik  temu  peubah  eksternal  dan  internal tersebut  dapat  dinyatakan  bahwa  posisi  Dwi  Sapta  Advertising  berada
dalam  Kuadran-5  yang  berisi  rekomendasi  untuk  melakukan  strategi pertumbuhan  melalui  integrasi  horizontal.  Bila  melihat  nilai  akhir  dari
peubah  eksternal  2,39,  maka  dapat  dinyatakan  bahwa  lingkungan eksternal  peluang  dan  ancaman  yang  dimiliki  oleh  Dwi  Sapta
Advertising  relatif  cukup  memberikan  prospek  yang  baik  bagi kelangsungan  bisnisnya.  Bila  melihat  nilai  akhir  dari  peubah  internal
2,81,  sehingga  dapat  dinyatakan  bahwa  lingkungan  internal  kekuatan dan  kelemahan  yang  dimiliki  Dwi  Sapta  Advertising  relatif  cukup  siap
merespon  prospek  yang  terbuka  yang  ada  di  lingkungan  eksternal perusahaan.
Konsekuensi  dari  rekomendasi  strategi  berdasarkan  posisi perusahaan,  maka  Dwi  Sapta  Advertising  lebih  mengarahkan  kepada
pencapaian  kondisi  pertumbuhan  pendapatan  perusahaan  billing, pertumbuhan  keuntungan  perusahaan  profitabilitas  dan  pertumbuhan
aset perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan berbagai  jasa  layanan  baru  di  bidang  periklanan  dan  komunikasi
pemasaran, melakukan peningkatan mutu  hasil pekerjaan yang sudah ada mutu  konsep  dan  rekomendasi  strategi  komunikasi,  kreatif,  media,
produksi,  evaluasi  dan  monitoring  belanja  iklan,  dan  sebagainya, melakukan  efisiensi  biaya  operasional  dan  produksi,  serta  memperluas
akses pasar baru yang selama ini belum pernah dirambah. Untuk  melengkapi  analisis  hasil  perhitungan  profil  SWOT  dan
posisi  perusahaan  Dwi  Sapta  Advertising  tersebut,  selanjutnya  digunakan analisis  perbandingan  perusahaan  dengan  beberapa  pesaingnya  di  pasar.
Dalam  hal  ini,  Dwi  Sapta  Advertising  dibandingkan  dengan  dua  kategori pesaing  sesama  perusahaan  periklanan  advertising  agency,  yaitu  1
pesaing yang berasal dari kategori agency papan atas dan 2 pesaing yang berasal dari kategori agency papan bawah.
Karakteristik  profil  perusahaan  pesaing  yang  berasal  dari  kategori agency papan atas ini dapat berasal dari sesama  agency lokal seperti Dwi
Sapta  Advertising,  namun  kebanyakan  berasal  dari  agency  multinasional asing  yang  biasanya  di  atas  kertas  memiliki  beberapa  keunggulan
komparatif  seperti    nama  baik  dan  reputasi  perusahaan  di  dunia internasional,  kekuatan  jaringan  bisnis  di  dunia,  kekuatan  modal  secara
finansial,  kekuatan  kompetensi  SDM,  kekuatan  standarisasi  sistem  bisnis dan  mekanisme  kerja,  serta  kemampuan  untuk  menyusun  strategi  secara
keseluruhan. Sementara  karakteristik  profil  perusahaan  pesaing  yang  berasal
dari  kategori  agency  papan  bawah  ini  seluruhnya  berasal  dari  sesama agency lokal seperti Dwi Sapta Advertising, berupa perusahaan lokal yang
berasal  dari  berbagai  daerah  maupun  perusahaan  periklanan  baru  di Jakarta  yang  didirikan  oleh  praktisi  periklanan  senior  yang  sudah
berpengalaman bekerja di agency yang sudah mapan. Analisis  perbandingan  perusahaan  dengan  pesaing  membantu
memberikan gambaran peta kompetisi yang akan dihadapi oleh perusahaan Dwi  Sapta  Advertising  Tabel  10.  Dalam  prakteknya,  Dwi  Sapta  sering
mengikuti  proses  pitching  tender  iklan  tidak  saja  hanya  berhadapan dengan  kompetitor  yang  berasal  dari  kategori  agency  papan  atas.  Dalam
waktu  dan  kesempatan  yang  sama,  Dwi  Sapta  Advertising  juga  harus berhadapan dengan pesaing yang berasal dari agency papan bawah. Kedua
jenis  pesaing  ini  memiliki  kekuatan  dan  keunggulan  yang  berbeda  satu sama  lain,  sehingga  perlu  ’perlakuan’  strategi  yang  berbeda  pula  dalam
menghadapinya. Berdasarkan  data  hasil  analisis  Matrik  Profil  Kompetitif  antara
Dwi Sapta Advertising dengan para kompetitornya, maka dapat disebutkan bahwa  secara  keseluruhan  Dwi  Sapta  Advertising  berada  pada  posisi
cukup  kuat  skor  total  2,61  mendekati  kriteria  di  atas  rataan  perusahaan periklanan  pada  umumnya.  Posisi  seperti  ini  hanya  bisa  dikalahkan  oleh
perusahaan  pesaing  yang  berasal  dari  kategori  papan  atas  perusahaan periklanan  multinasional.  Meski  demikian,  dalam  beberapa  aspek
kekuatan  bargaining  power  terhadap  media  house,  mutu  pelayanan  yang prima,  kecepatan  dalam  merespon  kebutuhan  klien,  fleksibilitas  dan
empati kepada klien, serta tingkat harga yang kompetitif, posisi Dwi Sapta tetap mampu mengungguli perusahaan pesaing tersebut.
Tabel 10. Matriks profil  kompetitif
, -
1 8
1 8
1 8
5 +
. 6
5 6
6 5
+ 5
. +
5 + 9
+ 7
++
2. Rancangan Strategi Pemasaran Dwi Sapta