Media Research, kecenderungan turunnya rating program televisi saat tayang dibanding saat jeda iklan sekitar 30-40.
Dwi Sapta Advertising dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini 2006-2008 sudah mulai mengembangkan konsep
creative media placement sebagai alternatif dari penggunaan pola tayangan iklan yang bersifat lose spot iklan produk secara utuh.
Caranya dengan memasukkan unsur materi promosi produk klien tersebut menjadi bagian dari acara program televisi built in promo.
Cara seperti ini masih relatif baru, maka belum banyak klien yang memahaminya sebagai alternatif bentuk penayangan iklan di televisi,
maka pilihan bentuk alternatif strategi pemasaran ini menjadi relevan ketika dalam perkembangan selanjutnya sedikit demi sedikit mulai
menunjukkan hasil yang cukup baik bagi kepentingan promosi produk klien.
b. Meningkatkan intensitas dan mutu program komunikasi
perusahaan secara lebih selektif dan fokus terhadap target prospek klien-klien baru yang potensial faktor eksternal
peluang nomor 3 dan faktor internal kekuatan perusahaan nomor 1, 2, 4 dan 8
Adanya perkembangan teknologi produksi produk telah membuka peluang yang cukup besar terhadap pengembangan
berbagai produk baru yang lebih sesuai dengan permintaan konsumen. Munculnya kebutuhan berbagai produk baru tersebut
pada akhirnya dapat memberi kesempatan bagi peningkatan promosi produk-produk tersebut. Sebagai produk baru yang akan masuk ke
pasar, sudah tentu produsen sangat berkeinginan memperoleh kesuksesan memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu, Dwi Sapta
Advertising harus mampu menangkap peluang pasar tersebut dengan cara memanfaatkan berbagai kekuatan perusahaan yang relevan
dengan harapan tersebut.
Oleh karena itu, pengelolaan program komunikasi perusahaan Dwi Sapta Advertising harus diarahkan pada tujuan membuka akses
dan jaringan ke berbagai perusahaan yang akan meluncurkan
berbagai produk baru. Dengan lebih fokus pada target sasaran komunikasi perusahaan seperti ini, diharapkan diperoleh hasil lebih
maksimal, terutama yang berkaitan dengan potensi perolehan klien baru. Dalam hal ini perlu diperhatikan kejelasan positioning
perusahaan, bukti empiris pengalaman perusahaan dalam menangani produk, kekuatan infrastruktur pelayanan perusahaan, serta tingkat
harga yang kompetitif kekuatan internal perusahaan Dwi Sapta Advertising nomor 1, 2 dan 4.
c. Mengembangkan konsep metodologi penelitian pemasaran dan
periklanan yang lebih sesuai dengan perkembangan pasar dan tuntutan kebutuhan konsumen didasarkan pada faktor
eksternal peluang nomor 4 dan faktor internal kekuatan perusahaan nomor 5 dan 4
Saat ini, situasi dan dinamika pasar bergerak begitu cepat, karena konsumen semakin kritis dan banyak pertimbangan
pembelian produk ikut mengalami perubahan. Perilaku konsumen tidak dapat diikuti dengan menggunakan asumsi-asumsi berpikir
yang sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman dan gaya hidup yang semakin berkembang. Dalam situasi seperti ini, banyak
produsen yang membutuhkan beragam informasi baru yang selaras dengan perkembangan dinamika pasar. Hal ini juga berlaku untuk
kepentingan penyusunan berbagai program komunikasi merek dan produk. Beberapa klien menyadari adanya kecepatan perubahan
tersebut menginginkan
pengembangan program
komunikasi pemasarannya yang harus disesuaikan dengan perkembangan situasi
pasar dan dinamika perilaku konsumen, yang kemudian dikenal dengan strategi komunikasi pemasaran berbasis consumer insight.
Iklan tidak lagi hanya cukup dikembangkan dari sisi artistika komunikasi. Untuk itu, diperlukan penyesuaian diri dari sisi
metodologi penelitian pemasaran dan periklanan yang lebih sesuai dengan perkembangan dinamika pasar dan tuntutan kebutuhan
konsumen.
d. Melakukan sinergi kekuatan internal perusahaan dan adaptasi