196
6. Rangkaian Jembatan
Jembatan wheatstone adalah susunan komponen komponen elektronika yang berupa resistor dan catu daya seperti tampak pada gambar berikut ;
Jika R1. R3 = R2.R4 maka Vcd= 0 Hasil kali antara resistor-resistor berhadapan yang satu akan sama dengan hasil kali resistro-resistor
berhadapan lainnya jika beda potensial antara c dan d bernilai nol. Persamaan R1 . R3 = R2 . R4 dapat diturunkan dengan menerapkan Hukum Kirchoff dalam rangkaian tersebut
Rangkaian jembatan digunakan untuk mengukur nilai suatu hambatan dengan cara mengusahakan arus yang mengalir pada galvanometer = nol karena potensial di ujung-ujung galvanometer sama besar.
Jadi berlaku rumus perkalian silang hambatan :R1 R3 = R2 Rx Contoh :
Pada Gambar 4.8 jik a R1 = 5 Ω da R3=
Ω. Je bata aka sei ba g jika R diatur sebesar 1 5 Ω. Hitunglah nilai Rx.
Penyelesaian : Menggunakan persamaan yang telah dijelaskan sebelumnya
�� = �
� �
= 5 5 = 5 Ω
Gambar 4.8 Jembatan Wheatstone
197
DAFTAR PUSTAKA
Alexander C. K., Sadiku M., 2007, Fundamentals of Electric Circuits, 3rd Edition, McGraw – Hill
International Edition.
198
ENERGI DAYA
LISTRIK
DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Rudy Rachida
199
1. Energi Listrik
Kita sudah mengetahui bahwa listrik adalah salah satu bentuk energi yang sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disebabkan karena energi listrik memiliki
keunggulan yaitu dapat diubah menjadi bentuk-bentuk energi yang lain seperti energi panas, energi cahaya, energi gerak, energi bunyi dan energi kimia.
Kipas angin adalah contoh alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Lampu bohlam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, setrika listrik mengubah energi listrik
menjadi energi panas, penyepuhan melapisi permukaan logam dengan jenis logam yang lain adalah contoh perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Pada topik sebelumnya telah diketahui bahwa arus listrik akan mengalir dalam suatu penghantar, jika pada ujung-ujung penghantar tersebut diberikan selisih potensial. Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, karena ada perpindahan muatan listrik elektron dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi.
Besar usaha atau energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik tersebut, ditentukan oleh jumlah muatan dan selisih potensial ujung-ujung penghantar tersebut. Artinya, semakin
besar selisih potensial dan jumlah muatan yang dipindahkan, maka usaha atau energi yang diperlukan akan semakin besar. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai berikut:
W = q V Dengan:
q = muatan listrik, satuannya coulomb C V = beda potensial, satuannya volt V
W = usaha atau energi, satuannya Joule J Karena pengertian kuat arus adalah I=qt maka persamaan diatas dapat juga dituliskan dalam
bentuk : W = V I t
Karena menurut Hukum Ohm V=IR, maka bentuk persamaan dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
W = I
2
Rt atau W =
2
R
t Dengan:
I = kuat arus listrik, satuannya Ampere A R = hambatan listrik, satuannya ohm
Ω
200
V = beda potensial, satuannya volt V T = waktu, satuannya detik s
W = energi listrik, satuannya Joule J
2. Daya listrik