Pengosongan Muatan Listrik dalam Kapasitor Pengisian Muatan Listrik dalam Kapasitor

167 Gambar 5.2 Arus Transien dalam Rangkaian RC Arus transien terjadi karena kapasitor membutuhkan waktu untuk memenuhi dirinya dengan muatan dan sebaliknya juga terjadi dalam proses mengosongkan dirinya dari muatan. Terdapat dua proses yang terjadi pada kapasitor dalam rangkaian RC, yaitu pengisian muatan dan pengosongan muatan.

5.2 Pengosongan Muatan Listrik dalam Kapasitor

Misalkan kapasitor pada awalnya dengan menggunakan baterai, telah terisi penuh oleh muatan kemudian baterai dilepas, sehingga diperoleh rangkaian di bawah : Gambar 5.3 Rangkaian RC Pada saat awal kapasitor kita anggap terisi muatan penuh maka ketika saklar kita hubungkan akan terdapat arus awal sebesar pada rangkaian sebesar : � = � di mana V o adalah tegangan beda potensial awal pada kapasitor yang bisa dituliskan sebagai QC, sehingga : � = � 168 Menurut hukum Kirchoff berlaku: Karena V = QC, maka: − Q C = R dQ dt dQ Q = − RC dt Jika kedua ruas diintegrasi ingat bahwa nilai R dan C adalah konstanta : ∫ dQ dt = − RC ∫ dt LnQ = − t RC + A Karena sifat Lnx = A  x = e A , maka: Q = e − t + = e e − t Atau kita tuliskan dalam bentuk baru dengan menuliskan e sebagai C: Q = Ce − t Konstanta C adalah muatan pada t=0 yakni pada saat saklar mulai dihubungkan, sehingga: Q = Q e − t RC 2 Jika plot dalam grafik untuk hambatan R =1 kilo ohm dan kapasitansi C = 1mF dan muatan awal sebesar 60 Coulomb, maka akan kita peroleh hasil sebagai berikut: Gambar 5.4 Pengosongan muatan pada kapasitor 169 Gambar 5.4 menunjukkan pelepasan muatan yang ada di dalam kapasitor yang berkurang setiap saat secara eksponensial maksudnya turun menurut kurva fungsi eksponen hingga akhirnya pada t tak hingga sangat lama tidak ada muatan lagi dalam kapasitor. Jika persamaan 2 kita turunkan terhadap waktu, maka akan kita peroleh kembali perilaku arus transien seperti pada persamaan 1 di atas : = − � � − = � − � � � = � − � � � = � − � � Persamaan terakhir ini disebut dengan arus transien yang secara grafik digambarkan pada gambar 5.2 di atas.

5.3 Pengisian Muatan Listrik dalam Kapasitor

Kita juga bisa mengisi kapasitor dengan cara menghubungkan kapasitor pada sebuah sumber tegangan baterai dalam waktu tertentu sebagaiman gambar berikut: Gambar 5.5 Rangkaian pengisi kapasitor Kapasitor pada saat awal t = 0 kita anggap kosong dari muatan listrik, maka arus listrik pada awalnya seperti pada gambar 5.13, maka menurut hukum Kirchoff berlaku : E – IR - V C = 0 Dengan V C merupakan beda potensial pada kapasitor, karena V =QC, maka: E − IR − Q C = Karena I = d dt 170 E − dQ dt R − Q C = E = dQ dt R + Q C Jika kita kalikan dengan C pada masing-masing ruas : EC = dQ dt RC + Q Kita susun persamaan di atas hingga kita peroleh: dQ EC − Q = dt RC Jika kita integrasi kedua ruas: ∫ dQ EC − Q = ∫ dt RC − ln EC − Q = t RC + B Karena sifat lnx = A x = EC − Q = e − e − t Jika kita sebut saja − sebagai A maka : Q = CE − A e − t persamaan ini bisa kita sederhanakan dengan mengingat bahwa t=0, mutan Q haruslah 0, sehingga : 0 = CE – A  A = CE Maka: Q= CE1- e − t RC Nilai CE ini adalah tidak lain muatan maksimum akhir dari kapasitor, yang kita sebut sebagai Q max : 3 Untuk E = 3 volt, R =1 K Ω da C =3 F, dihasilka kur a pe gisia kapasitor seperti dibawah: Q = Q max 1- e − t RC 171 Gambar 5.6 Pengisian Muatan pada Kapasitor Gambar 5.6 menunjukkan bahwa pada t = 0 muatan pada kapasitor adalah kosong dan kemudian terus menerus bertambah hingga menuju suatu nilai maksimum tertentu. Pada saat tersebut kapasitor akan memiliki polarisasi muatan yang berlawanan dengan baterai E. Jika kita ingin melihat perilaku arus listrik pada saat pengisian kapasitor maka dengan menurunkan persamaan 3 terhadap waktu : dQ dt = Q max RC e − t I = E R e − t I = I e − t Dalam gambar 5.7 berikut terlihat bahwa setelah terisi muatan, kapasitor memiliki arah polarisasi positif- negatif yang berlawanan dengan baterai Gambar 5.7 Polarisasi Kapasitor setelah terisi muatan 172

5.4 Perilaku Tegangan pada Kapasitor

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING MENGGUNAKAN SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN MESIN LISTRIK AC PADA SISWA KELAS XI TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (TIPTL) SMK SWASTA IMELDA MEDAN.

0 3 26

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN LISTRIK KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 MERDEKA. MEDAN, 2016.

1 5 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN SOFTSKILLS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X PROGRAM TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 3 31

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BALAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 MERDEKA.

0 3 26

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK.

0 6 254

PENGARUH PERFORMA PRAKTIK DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK, KONFORMITAS DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU.

0 0 128

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU.

1 3 86

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

1 2 202

Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

0 0 1