143 konduktor. Contoh pada listrik adalah kabel tembaga dilapisi dengan bahan karet sehingga kita tidak
tersengat listrik.
Gambar 2. Isolator kabel listrik http:otomotifnet.comMotorTipsTrik-Pilih-Isolasi-Untuk-Kelistrikan-Motor
Isolator atau non konduktor adalah bahan listrik yang mempunyai nilai resistansi atau daya hambat listrik sangat tinggi, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir melewatinya. Karena sifatnya yang
tidak menghantarkan arus listrik maka bahan ini banyak digunakan sebagai pelindung terhadap bahaya sengatan arus listrik. Bahan isolator yang sering digunakan adalah gelas, mika, porselin, karet, minyak
trafo dan pernis.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih cukup bagus dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik
atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk diproses sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah ratusan, mungkin ribuan volt.
Nilai resistansi isolator dalam satuan ohm, lazimnya bervariasi mulai dari: 10x10
9
= 1 .
. .
Ω, hingga 10x10
15
=1 . .
. .
. Ω.
Isolator digunakan dengan tujuan agar dapat memisahkan bagian-bagian yang bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Sehingga untuk bahan penyekat ini perlu diperhatikan mengenai sifat-sifat dari
bahan tersebut, sepeti : sifat listrik, sifat mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.
a. Sifat Listrik
Yaitu suatu bahan yang mempunyai tahanan jenis listrik yang besar agar dapat mencegah terjadinya rambatan atau kebocoran arus listrik antara hantaran yang berbeda tegangan atau dengan tanah.
Karena pada kenyataannya sering terjadi kebocoran, maka harus dibatasi sampai sekecil-kecilnya agar tidak melebihi batas yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku PUIL : peraturan umum
instalasi listrik.
b. Sifat Mekanis
Mengingat sangat luasnya pemakaian bahan isolator, maka perlu dipertimbangkan kekuatannya supaya dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan karena akibat salah pemakaian. Misal
144 memerlukan bahan yang tahan terhadap tarikan, maka dipilih bahan dari kain bukan dari kertas
karena lain lebih kuat daripada kertas.
c. Sifat Termis
Panas yang timbul pada bahan akibat arus listrik atau arus gaya magnit berpengaruh kepada isolator termasuk pengaruh panas dari luar sekitarnya. Apabila panas yang terjadi cukup tinggi, maka
diperlukan pemakaian isolator yang tepat agar panas tersebut tidak merusak isolator.
d. Sifat Kimia
Akibat panas yang cukup tinggi dapat mengubah susunan kimianya, begitu pula kelembaban udara atau basah disekitarnya. Apabila kelembaban dan keadaan basah tidak dapat dihindari, maka harus
memilih bahan penyekat yang tahan air, termasuk juga kemungkinan adanya pengaruh zat-zat yang merusak seperti : gas, asam, garam, alkali, dan sebagainya.
2.1 Isolator Bentuk Cair
Cairan atau bahan bentuk cair adalah benda yang pada suhu biasa berbentuk cair dan umumnya tidak dalam keadaan murni tetapi merupakan persenyawaan macam-macam unsur.
a. Air
Macam-macam air di alam, antara : air hujan, air sumur, air tambang atau mineral, dan air laut. Semua air tersebut bukan bahan penyekat, tetapi sebaliknya akan membahayakan penyekat karena sifatnya
yang merusak seperti terjadi karat karena beroksidasi dengan air tersebut.
Air suling atau air murni dapat disebut sebagai bahan penyekat walaupun masih dapat mengalirkan arus listrik dalam jumlah yang sangat kecil. Karena air dalam susunan kimianya mengandung zat asam
yang mudah bergabung dengan logam, maka air tidak dipakai sebagai penyekat listrik secara langsung. Kalau ada air yang digunakan dalam peralatanmesin listrik, fungsinya hanya sebagai pendingin dan
tidak langsung berhubungan dengan hantaran atau bagian yang bertegangan listrik.
b. Minyak Transformator