Minat Belajar Landasan Teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 36 skill. Beberapa komponen keterampilan sosial adalah kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja sama, dan solidaritas Agus Suprijono. 2009:62. Dukungan teori konstruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti penting model pembelajaran kooperatif, yang menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual. Peserta didik berada dalam konteks sosiohistoris. Keterlibatkan dengan orang lain membuka kesempatan bagi mereka mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran peserta didik. Vygotsky menekankan peserta didik mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Berdasarkan uraian di atas, interaksi sosial peserta didik adalah keterlibatan peserta didik dalam hubungannya dengan peserta didik yang lain baik secara individu maupun secara kelompok, peserta didik dengan guru, untuk mendapatkan pengalaman atau pengetahuan dalam konteks sosial. Interaksi sosial ini memberikan makna yang positif terhadap kehidupan peserta didik di sekolah maupun di masyarakat.

8. Minat Belajar

Menurut Slameto 2003:180 minat adalah suatu rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Baharuddin dan Esa Nur W 2007:24. Minat merupakan perasaan suka terhadap suatu kegiatan, dimana minat menjadi sebab suatu kegiatan itu dilakukan oleh seseorang. Minat dapat berupa respon mulai dari yang disukai sampai pada yang tidak disukai. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 37 Dalam kehidupan sehari-hari minat berkaitan erat dengan aktivitas dalam segala hal. Secara umum Arikunto 1990:103 mendefinisikan minat sebagai kecenderungan seseorang untuk menerima atau menolak suatu kegiatan. Dari definisi ini dapat diungkapakan bahwa minat merupakan kecenderungan dalam menyukai suatu kegiatan dapat berupa pelajaran, benda atau suasana tertentu. Menurut Wina Sanjaya 2010:71 minat adalah kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu. Hal ini juga sejalan dengan Winkel 1991:105 yang menyatakan bahwa minat merupakan kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Winkel 1991:105 berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar disebut faktor situasional. Faktor situasional itu ada lima aspek yaitu : 1 Pribadi peserta didik. Aspek pribadi peserta didik mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi, daya kreativitas, kemampuan berbahasa, kecepatan belajar, kadar motivasi belajar, sikap terhadap tugas belajar, minat dalam belajar, perasaan dalm belajar, kondisimental dan fisik; 2 Pribadi guru. Pribadi guru mencakup hal-hal seperti kepribadian, penghayatan nilai-nilai kehidupan, daya kreativitas, motivasi kerja, keahlian dalam penguasaan materi dan penggunaan prosedur didaktik, gaya memimpin dan kemampuan bekerjasama; 3 Struktur jaringan hubungan sosial sekolah. Struktur jaringan hubungan sosial di sekolah mencakup sistem sosial, status sosial peserta didik, interaksi sosial antara peserta didik dan antara guru dengan peserta didik, suasana dalam kelas; 4 Sekolah sebagai institusi pendidikan. Sekolah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 38 sebagai institusi pendidikan mencakup disiplin sekolah, pembentukan satuan-satuan kelas, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, dan hubungan dengan orang tua; 5 Faktor situasional. Faktor situasional mencakup keadaan sosial ekonomis, keadaan politik, keadaan musim dan iklim, ketentuan dari instansi-instansi negara yang berwenang terhadap pengelolaan pendidikan sekolah. Semua aspek ini dapat berperan dalam kelangsungan proses belajar mengajar di kelas, tetapi tidak merupakan salah satu komponen dalam belajar mengajar. Menurut Baharuddin dan Esa N.W. 2010:24 menyatakan bahwa minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Berdasarkan uraian di atas, minat belajar dapat dimaknai sebagai dorongan atau respon, kegairahan, kesenangan, dan ketertarikan yang kuat dari dalam diri peserta didik terhadap sesuatu yang dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaan yang dapat diukur melalui kesulitan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan. Berminat terhadap sesuatu hal mengandung arti menarik diri dalam hal itu. Minat merupakan kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi atau aktivitas tertentu. Maka dari itu, minat belajar sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Apabila peserta didik memiliki minat belajar tinggi terhadap pelajaran tertentu maka akan mempermudah peserta didik mempelajarinya. Tetapi sebaliknya, apabila minat belajar rendah terhadap suatu pelajaran maka akan mempersulit dalam mempelajarinya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 39

9. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

The Effectiveness of Numbered Heads Together Technique (NHT) Toward Students’ Reading Ability on Descriptive Text A Quasi Experimental Study at the Second Grade of SMPN 2 Tangerang Selatan in Academic Year 2013/2014

1 9 128

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Bamboo Dancing untuk meningkatkan Hasil belajar IPS Siswa kelas IV

0 21 202

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BAMBOO DANCING DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN ROUNDTABLE

0 1 10

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 2 10