perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
11. Materi Pembelajaran Ciri-Ciri Makhluk Hidup
a. Organisasi Makhluk Hidup Makhluk hidup meliputi sekelompok jasad yang pada kondisi tertentu akan
menunjukkan gejala atau tanda-tanda kehidupan. Beberapa hal yang dapat mencirikan makhluk hidup antara lain adalah kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang, kemampuan reproduksi atau memperbanyak diri, kemampuan melakukan proses metabolisme termasuk kemampuan menyerap nutrisi dari luar,
kepekaan terhadap rangsangan baik dalam bentuk rangsangan fisik maupun kimia, serta kemampuan melakukan interaksi atau komunikasi antarjasad hidup. Batasan
semacam ini seringkali tidak dapat sepenuhnya menjelaskan gejala atau fenomena yang terdapat di alam, namun paling tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk
membedakan antara jasad hidup dengan benda mati. Berdasarkan batasan tersebut di atas, secara umum makhluk hidup dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu makhluk hidup seluler cellular organism dan makhluk hidup bukan seluler non- cellular organism. Makhluk hidup seluler
mempunyai satuan unit dasar berupa sel, misalnya bakteri dan tanaman tingkat tinggi. makhluk hidup bukan-seluler tidak tersusun atas sel melainkan satuan yang
lain, misalnya virus yang satuan dasarnya adalah virion. Dalam hal ini batasan makhluk hidup tidak dapat diterapkan sepenuhnya, terutama pada kelompok
makhluk hidup bukan seluler. Makhluk hidup bukan seluler akan menunjukkan ciri- ciri hidup apabila berada di dalam sistem biologis yang sesuai jasad seluler.
Apabila makhluk hidup bukan seluler berada di luar sistem biologis yang sesuai, maka jasad hidup bukan seluler tidak akan menunjukkan ciri-ciri kehidupan karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
tidak dapat tumbuh dan berkembang, serta tidak melakukan aktivitas metabolisme di luar sel inangnya. Hal ini sangat berbeda dengan makhluk seluler karena jasad ini
dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan meskipun berada secara individual di suatu lingkungan tertentu.
Satuan dasar minimum dari makhluk hidup yang mampu perbanyakan diri adalah sel, baik pada makhluk tingkat rendah maupun tingkat tinggi. Pada makhluk
hidup yang terdiri dari banyak sel, masing-masing sel juga mempunyai peranan yang terpadu dengan sel-sel lainnya di dalam jasad tersebut. Semua sel tersusun atas
komponen-komponen kimiawi utama yaitu protein, asam nukleat, lemak, dan polisakarida. Sel adalah suatu satuan yang dinamis oleh karena selalu mengalami
perubahan. Perubahan sel dapat berupa pertambahan ukuran dan volume, karena adanya proses pertumbuhan, maupun perubahan fungsi. Bahkan pada waktu sel tidak
mengalami pertumbuhan sebenarnya juga terjadi perubahan di dalam sel karena adanya proses metabolisme yang lain. Sel akan melakukan transformasi bahan atau
nutrisi menjadi bentuk energi, sebaliknya, energi yang dihasilkan akan digunakan untuk melakukan transformasi lebih lanjut yang akhirnya akan bermuara dalam
bentuk pertumbuhan dan perkembangan. b. Metabolisme
Metabolisme dilakukan oleh semua makhluk hidup, mulai dari bakteri, protozoa, jamur ,tumbuhan, hewan, dan manusia. Metabolisme adalah suatu proses
yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Dalam proses ini makhluk hidup memperoleh, mengubah dan memanfaatkan senyawa dari lingkungan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
mempertahankan kelangsungan hidup dari makhluk tersebut. Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di dalam organisme dan sel.
Metabolisme mencakup sintesis anabolisme dan penguraian katabolisme molekul organik kompleks. Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana
menjadi senyawa kompleks adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme.
Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Jalur-jalur metabolisme penting
mencakup: metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak, metabolisme protein, dan metabolisme asam nukleat.
Metabolisme karbohidrat
.
Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar
gugus hidroksil. Karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah: C
n
H
2
O
n
atau C
n
H
2n
O
n
. Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek gula merupakan sumber energi.
Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia. Fungsi lain adalah
sebagai komponen struktur sel. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat
dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi
jaringan mamalia kecuali hewan pemamah biak dan bahan bakar universal bagi janin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
Pencernaan karbohidrat dicapai dengan hidrolisis untuk membebaskan oligosakarida, kemudian mono- dan disakarida. Tujuan akhir pencernaan dan
absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembuluh darah
melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus. Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim
disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase.
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan
sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya penyediaan energi dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida,
disakarida, maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi didalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama
bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian
akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati
namun juga dapat tersimpan pada plasma darah dalam bentuk glukosa darah blood glucose. Glukosa juga berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak.
Melalui proses oksidasi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk mensintesis molekul ATP adenosine triphosphate yang
merupakan molukel molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. Dalam konsumsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 50-75 dari total kebutuhan energi tubuh.
Tahapan dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut : Pertama, glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6 fosfat dengan
dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel Pulau Langerhans pancreas. Proses ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat. ATP
bereaksi sebagai kompleks Mg-ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP yang digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP -1P.
Mg
2+
Glukosa + ATP à glukosa 6-fosfat + ADP
Kedua, glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa isomerase dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya
bekerja pada anomer µ-glukosa 6-fosfat µ
-D-glukosa 6-fosfat « µ-D-fruktosa 6-fosfat Ketiga, fruktosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim
fosfofruktokinase yang berperan penting dalam laju glikolisis. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat, sehingga hasilnya adalah ADP.-1P
µ -D-fruktosa 6-fosfat + ATP « D-fruktosa 1,6-bifosfat
Keempat, fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
aldolase fruktosa 1,6-bifosfat aldolase. D-fruktosa 1,6-bifosfat « D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton fosfat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
Kelima, gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya reaksi interkonversi. Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator
enzim fosfotriosa isomerase. D-gliseraldehid 3-fosfat « dihidroksiaseton fosfat
Keenam, glikolisis berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3- bifosfogliserat, dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa dihidroksi
aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat melewati gliseraldehid 3-
fosfat.
D-gliseraldehid 3-fosfat + NAD
+
+ P
i
« 1,3-bifosfogliserat + NADH + H
+
Atom-atom hidrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD
+
yang terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan tiga fosfat berenergi tinggi. +3P.
Ketujuh, energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui pembentukan ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah gugus fosfat
berenergi tinggi dalam posisi 1 senyawa 1,3 bifosfogliserat. Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut dengan ADP, yang dikatalisir
oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat. 1,3-bifosfogliserat + ADP « 3-fosfogliserat + ATP
Kedelapan, 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim fosfogliserat mutase. Senyawa 2,3-bifosfogliserat difosfogliserat, DPG
merupakan intermediate dalam reaksi ini. 3-fosfogliserat « 2-fosfogliserat
Kesembilan, 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat PEP dengan bantuan enzim enolase. Reaksi ini melibatkan dehidrasi serta pendistribusian kembali energi
di dalam molekul, menaikkan valensi fosfat dari posisi 2 ke status berenergi tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
Enolase dihambat oleh fluoride, suatu unsure yang dapat digunakan jika glikolisis di dalam darah perlu dicegah sebelum kadar glukosa darah diperiksa. Enzim ini
bergantung pada keberadaan Mg
2+
atau Mn
2+
. 2-fosfogliserat « fosfoenol piruvat + H
2
O Kesepuluh, fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat
kinase sehingga menghasilkan ATP. Fosfoenol piruvat + ADP
à piruvat + ATP Kesebelas, jika keadaan bersifat anaerob tak tersedia oksigen, reoksidasi NADH
melalui pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim laktat
dehidrogenase. Piruvat + NADH + H
+
à L+-Laktat + NAD
+
Gambar 2.1 Lintasan oksidasi piruvat dipetik dari: Murray dkk. 2009. Biokimia Harper
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah konversi menjadi asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO
2
melalui siklus asam sitrat Siklus Kreb’s. Dengan adanya TDP thiamine diphosphate, piruvat didekarboksilasi
menjadi derivate hidroksietil tiamin difosfat terikat enzim oleh komponen kompleks enzim piruvat dehidrogenase. Akhirnya flavoprotein tereduksi ini dioksidasi oleh
NAD
+
, akibatnya memindahkan ekuivalen pereduksi kepada rantai respirasi. Piruvat + NAD
+
+ KoA à Asetil KoA + NADH + H
+
+ CO
2
Siklus asam sitrat sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan
jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Fungsi utama siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk oksidasi karbohidrat, lipid dan protein.
Hal ini terjadi karena glukosa, asam lemak dan banyak asam amino dimetabolisir menjadi asetil KoA atau intermediat yang ada dalam siklus tersebut.
Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim
dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif.
Pada keadaan tanpa oksigen anoksia atau kekurangan oksigen hipoksia terjadi hambatan total pada siklus tersebut. Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam
matriks mitokondria, baik dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur
ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di dalam membran interna mitokondria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
Gambar 2.2 Siklus asam sitrat sebagai jalur bersama metabolisme karbohidrat, lipid dan protein dipetik dari: Murray dkk. 2009.Biokimia Harper
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
Gambar 3.3 Lintasan detail Siklus Kreb’s dipetik dari: Murray dkk. 2009. Biokimia Harper
Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:
1. Asetil KoA + Oksaloasetat + H
2
O à Sitrat + KoA
2. 3. Isositrat + NAD
+
« Oksalosuksinat « µ–ketoglutarat + CO
2
+ NADH + H
+
terikat enzim 4. µ–ketoglutarat + NAD
+
+ KoA à Suksinil KoA + CO
2
+ NADH + H
+
Sitrat Sis-akonitat
terikat enzim Isositrat
H
2
O H
2
O
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
5. Suksinil KoA + P
i
+ ADP « Suksinat + ATP + KoA 6. Suksinat + FAD « Fumarat + FADH
2
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa glikolisis menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA yang masuk ke
dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi. Proses ini terjadi jika kita membutuhkan energi untuk aktifitas, misalnya berpikir, mencerna
makanan, bekerja dan sebagainya. Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen.
Proses anabolisme ini dinamakan glikogenesis. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus
dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi
sebenarnya tidak demikian. Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi.
Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan
pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari
lipid maupun protein. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubngkan satu sama lain dengan ikatan peptide. Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen
dan nitrogen dan kadang kala sulfur dan fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terdapat dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
hampir segala macam makanan. Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup.
Gambar 3.4 Ringkasan jalur glukoneogenesis dipetik dari: Murray dkk.2009. Biokimia
Harper
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
Berdasarkan fungsi biologisnya protein dibedakan atas protein struktural, protein enzim, protein pelindung, protein hormon, protein kontraktil, protein
pengangkut dan protein simpanan. Protein struktural atau protein pembangun adalah sebagai pementuk struktur bahan atau jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan,
sebagian protein ini adalah fibrosa yang tidak larut dalam air. Contohnya kolagen, keratin elastin dan fibroin. Protein enzim berfungsi sebagai biokatalisator dan
mempunyai bentuk globular. Contonya : hidrolase, oksido-reduktase, transferase, liase, ligase, dan isomerase.
Protein pengangkut mempunyai fungsi untuk membawa ion atau molekul tertentu dari suatu organ ke organ lain melalui aliran darah, contohnya : hemoglobin,
seruloplasmin, serum albumin, lipoprotein, mioglobin. Protein kontraktil berperan dalam proses gerak dimana dapat memberikan kemampuan pada sel untuk
berkontraksi, bergerak atau berubah bentuk, contohnya: aktin dan myosin. Protein pelindung merupakan protein yang spesifik yang berada didalam darah yang
berperan melindungi serangan zat asing yang masuk kedalam tubuh, contohnya: antibody atau immunoglobulin. Protein simpanan adalah jenis protein yang disimpan
atau dibuat sebagai cadangan untuk berbagai proses metabolisme, contohnya: gliadin, ovalbumin, kasein. Protein hormone, tidak semua hormone merupakan
protein. Secara umum fungsi protein didalam tubuh adalah mensintesis substansi-
substansi penting seperti hormone, enzim, antibody dan kromosom; mendorong pertumbuhan, perbaikan dan pemeliharaan struktur tubuh mulai dari sel, jaringan
sampai organ; memacu dan berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia dan biologis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
biokatalisator; menyeimbangkan cairan dalam tubuh asam-basa karena amfoter dapat bersifat asam atau basa; berfungsi sebagai buffer penyangga pH yang
efekitf; menyediakan energi. Protein memainkan berbagai peranan dalam benda hidup dan bertanggung
jawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup. Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N, C, H, O, S, disamping C, H, O seperti juga
karbohidrat dan lemak, dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu sebagai senyawa kompleks dengan protein.
Metabolisme protein tidak secara langsung terlibat dalam memproduksi energi, tetapi metabolisme protein terlibat dalam produksi enzim, beberapa hormon,
komponen struktural, dan protein spesifik. Asam-asam amino yang terbentuk digunakan untuk biosintesis glukosa melalui tingkat-tingkat glikoneogenesis. Melalui
mekanisme reaksi yang bertingkat, asam ketokarboksilat dapat diubah menjadi asetil -koA yang kemudian masuk kedalam siklus krebs untuk mendapatkan energi.
Di dalam tubuh protein dihidrolisis menjadi asam amino, sementara hewan dan manusia tidak dapat menyimpan kelebihan asam amino dan harus dikeluarkan dari
tubuh melalui proses metabolism lebih lanjut. Degradasi asam amino protein menghasilkan limbah nitrogen berupa ammonia. Senyawa ini bersifat racun bagi
organism tertentu, agar tidak beracun gugus amino diekskresikan keluar tubuh dalam bentuk urea sebagai bentuk ekskresi nitrogen. Urea disintesis melalui dijalur urea
seperti berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Gambar 2.5 Siklus Urea
c. Responsif Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel
agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah. Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat
utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering d
i ipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tetap.
Sistem Endokrin dimana berbagai macam” hormon “disekresikan oleh kelenjar
spesifik , diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya definisi klasik dari hormon. Kata hormon berasal dari istilah Yunani yang
berarti membangkitkan aktifitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel organ tertentu. Sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam
suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut
sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon insulin oleh pulau
β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya
sel-sel hepar. Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target,
maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi yang dapat mempengaruhi pada ekspresi gen dan kadar ion.
Gambar 2.6 Sel Target
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
Gambar 2.7 Cara Hormon Mencapai sel Target
Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang rantai panjang dengan gugus karboksilat pada . Asam lemak memiliki empat peranan utama.
Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan glikolipid. Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak, yang
menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada membran . Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar. Keempat, derivat asam lemak berperan
sebagai hormon dan cakra intrasel. Lipid utama dalam makanan adalah triasilgliserol, dan dalam jumlah yang lebih
sedikit yaitu fosfolipid. Keduanya adalah molekul hidrofobik, dan harus dihidrolisis dan diemulsifikasi menjadi butiran yang sangat halus misel sebelum dapat diserap.
Triasilgliserol merupakan cadangan energi yang sangat besar karena dalam bentuk tereduksi dan bentuk anhidrat. Oksidasi sempurna asam lemak menghasilkan energi
sebesar 9 kkalg dibandingkan karbohidrat dan protein yang menghasilkan energi sebesar 4 kkalg.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
d. Reproduksi Kemampuan organisme untuk mereproduksi jenisnya merupakan salah satu
karakteristik yang membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati. Kemampuan yang unik untuk menghasilkan keturunan memiliki dasar seluler, yaitu
setiap sel berasal dari sel. Kelangsungan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel, atau pembelahan sel. Sejenis menghasilkan sejenis, organisme menurunkan
organisme yang sama. Keturunan akan lebih menyerupai orangtuanya daripada individu-individu lain yang spesiesnya sama namun hubungannya lebih jauh.
Kehidupan suatu sel yang dimulai dari asal-usulnya dalam pembelahan sel induk hingga pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian. Pembelahan sel berfungsi
dalam reproduksi, pertumbuhan, dan perbaikan. Reproduksi pada makhluk hidup ada dua macam, yaitu reproduksi aseksual
vegetatif dan seksual generatif. Reproduksi aseksual terjadi seperti pada organisme bersel tunggal membelah untuk membentuk keturunan duplikatnya,
pembelahan suatu sel mereproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel pada organisme multiseluler dapat tumbuh dan berkembang dari satu sel tunggal, yaitu sel
telur yang dibuahi. Setelah organisme dewasa pembelahan sel berperan dalam pembaharuan dan perbaikan, penggantian sel yang mati. Pembelahan sel
mendistribusikan kumpulan kromosom yang identik ke sel anak melalui pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan nukleus, biasanya segera diikuti
oleh sitokinasis, yaitu pembelahan sitoplasma. Pada proses pembelahan ini , dari satu sel induk menjadi dua sel anak yang memiliki informasi genetik yang ekuivalen
dengan sel induknya. Proses yang sama berlanjut untuk menghasilkan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sel yang mati. Jadi, pada reproduksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
aseksual satu induk menghasilkan keturunan dengan sifat genetik yang identik lewat proses mitosis.
Meiosis adalah pembelahan sel untuk memproduksi sel gamet yang menghasilkan sel anak yang memiliki separuh jumlah kromosom sel induknya. Pada
setiap generasi manusia, meiosis mengurangi jumlah kromosom dari 46 menjadi 23. Reproduksi seksual didahului oleh proses fertilisasipembuahansingami. Fertilisasi
dapat terjadi dengan cara hubungan seksual, dimana sel sperma haploid dari bapak mencapai dan bersatu dengan ovum haploid dari ibu. Fertilisasi menggabungkan
gamet sel sperma dan ovum dan menggandakan jumlah kromosom kembali menjadi 46 kromosom dalam somatis, sebenarnya adalah dua set yang terdiri dari 23
kromosom, satu set maternal dan satu set paternal. Meiosis dan fertilisasi merupakan ciri unik dari reproduksi seksual. Meiosis
dan fertilisasi saling bergantian dalam siklus hidup seksual. Meskipun kemunculannya bergantian antara meiosis dengan fertilisasi, waktu terjadinya kedua
peristiwa dalam siklus hidup bervariasi, tergantung pada spesiesnya. Pada reproduksi seksual mengkombinasi gen-gen yang berasal dari dua induk orang tua yang
berbeda untuk menghasilkan keturunan dengan sifat genetik yang berbeda-beda. e. Mutasi, Evolusi, dan Adaptasi
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu
makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme
utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup
dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan
sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi
alam. Sementara itu, hanyutan genetik Genetic Drift merupakan sebuah proses
bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya,
kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui
proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Fenotipe suatu individu organisme dihasilkan dari genotipe dan pengaruh
lingkungan organisme tersebut. Variasi fenotipe yang substansial pada sebuah populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya. Variasi menghilang ketika sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
alel mencapai titik fiksasi, yakni ketika ia menghilang dari suatu populasi ataupun ia telah menggantikan keseluruhan alel leluhur. Variasi berasal dari mutasi bahan
genetika, migrasi antar populasi aliran gen, dan perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual. Variasi juga datang dari tukar ganti gen antara spesies yang
berbeda; contohnya melalui transfer gen horizontal pada bakteria dan hibridisasi pada tanaman.
Mutasi merupakan perubahan pada urutan DNA sel genom dan diakibatkan oleh radiasi, virus, transposon, bahan kimia mutagenik, serta kesalahan selama
proses meiosis ataupun replikasi DNA. Mutagen-mutagen ini menghasilkan beberapa jenis perubahan pada urutan DNA. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan produk
gen, mencegah gen berfungsi, atupun tidak menghasilkan efek sama sekali. Oleh karena efek-efek merugikan mutasi terhadap sel, organisme memiliki mekanisme
reparasi DNA untuk menghilangkan mutasi. Mutasi dapat melibatkan duplikasi fragmen DNA yang besar, yang merupakan sumber utama bahan baku untuk gen
baru yang berevolusi, dengan puluhan sampai ratusan gen terduplikasi pada genom hewan setiap satu juta tahun.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang
pertama adalah seleksi berarah directional selection, yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi
lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus disruptive selection, merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum
dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata. Hal ini terjadi apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme dengan tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap stabilizing selection, yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata.
Hal ini dapat menyebabkan organisme secara perlahan memiliki tinggi badan yang sama.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan
bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang
paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Namun, banyak sifat-sifat yang tampaknya merupakan adapatasi sederhana sebenarnya merupakan eksaptasi, yakni struktur yang awalnya beradaptasi untuk
fungsi tertentu namun secara kebetulan memiliki fungsi-fungsi lainnya dalam proses evolusi. Selama adaptasi, beberapa struktur dapat kehilangan fungsi awalnya dan
menjadi struktur vestigial. Struktur tersebut dapat memiliki fungsi yang kecil atau sama sekali tidak berfungsi pada spesies sekarang, namun memiliki fungsi yang jelas
pada spesies leluhur atau spesies lainnya yang berkerabat dekat.
B. Penelitian Yang Relevan