Metode Pembelajaran Think Pair And Share

2.2.3.3 Keunggulan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran tradisional didalamnya juga dikenal belajar kelompok. Meskipun demikian, ada sejumlah perbedaan esensial antara kelompok belajar kooperatif dan kelompok belajar tradisional. Menurut Cooper dalam Yasa 2008 mengungkapkan keuntungan dari metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 siswa mempunyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, 2 siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, 3 meningkatkan ingatan siswa, dan 4 meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok kecil siswa untuk saling bekerja sama dalam belajar. Bidang studi yang melibatkan beberapa keterampilan dan penyelesaian masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok dibanding dengan cara individu. Hubungan dengan teman sebaya membuat mereka merasa menikmati proses belajar. Kerja kelompok dapat meningkatkan kepercayaan diri karena tiap anggota kelompok dapat menyumbangkan pendapatnya. Apabila salah anggota kelompok kurang jelas dalam memahami materi maka anggota yang lain dapat menjadi tutor. Sehingga dalam pembelajaran ini ditemukan kebutuhan saling memiliki.

2.2.4 Metode Pembelajaran Think Pair And Share

Metode pembelajaran think pair and share dapat mengubah pola pembelajaran diskusi didalam kelas, karena metode pembelajaran ini mempunyai asumsi bahwa seluruh pembelajaran diskusi harus dilakukan secara berkelompok. Siswa disuruh untuk bekerjasama secara berkelompok untuk berdiskusi mengenai materi yang diberikan oleh guru. Masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk berpikir dan merespon serta bekerjasama satu sama lain. Setelah kegiatan berdiskusi selesai dilakukan kegiatan presentasi kelompok share. Dalam kegiatan presentasi kelompok, siswa bisa mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam pikirannya sebagai hasil dari diskusi kelompok tadi. Menurut Suherman 2008 bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif think pair and share adalah: Pertama, guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, siswa diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru. Ketiga, siswa diminta untuk berpasangan dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran masing- masing. Keempat, guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengutarakan hasil diskusinya. Kelima, berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa. Keenam, guru memberi simpulan pembelajaran, dan langkah terakhir adalah penutup. Hampir sama dengan pendapat Suherman tentang langkah-langkah pembelajaran kooperatif think pair and share, Suprijono 2009:91 mengungkapkan bahwa pembelajaran think pair and share diawali dengan “thinking” yaitu guru menyampaikan pertanyaan terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawabannya. Langkah selanjutnya adalah “Pairing” yaitu guru meminta siswa untuk berkelompok dan berdiskusi tentang hasil pemikirannya. Langkah ketiga adalah “Sharing” yaitu tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain dengan tujuan siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya. Metode pembelajaran think pair and share sebagai struktur kegiatan pembelajaran gotong royong, memberikan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja dengan orang lain. Metode pembelajaran think pair and share memberikan waktu yang lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab pertanyaan, aktif dalam pembelajaran, dan saling membantu satu sama lain. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode pembelajaran think pair and share adalah sebagai berikut: 1 Thinking berpikir Pada tahap ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang akan dibahas pada hari itu. Siswa disuruh untuk berpikir secara individu tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut dan berusaha untuk menemukan jawabannya. 2 Pairing berpasangan Setelah siswa berpikir dan menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut, siswa diminta untuk berkelompok untuk berdiskusi. Dalam kegiatan berdiskusi siswa mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing. Pada tahap ini siswa membandingkan hasil pemikirannya dengan anggota kelompok dan mengidentifikasikan dari setiap jawaban yang dianggap benar atau meyakinkan. 3 Sharing berbagi Pada tahap akhir ini, guru meminta kepada setiap kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya. Guru hanya berperan sebagai pemimpin dalam pleno kecil diskusi tersebut. Dari persentasi ini setiap kelompok bisa mendiskusikan dan menyimpulkan tentang materi yang dibahas. Selain itu dapat menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa. Pada tahap ini guru dan siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dibahas dan memberikan simpulan terhadap materi. Untuk mengasah dan menambah pemahaman siswa guru memberikan penugasan yang berkaitan dengan materi. Metode pembelajaran think pair and share ini diterapkan untuk membantu siswa dalam mengungkapkan pikiran yang ada dalam otaknya, meningkatkan sikap kerjasama, siswa dapat mengembangkan pikirannya, serta dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

2.2.4 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 5 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

0 6 316

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGANYAR 02

2 16 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 1 KANDEMAN SEMESTER GENAP

1 14 313

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR AND SHARE MELALUI MEDIA MAJALAH DINDING PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH, KEC.KESESI, KAB. PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009/2010.

1 9 278

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MELALUI METODE THINK PAIR AND SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

0 0 135

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa melalui Penerapan Metode Think Pair Share

0 0 9