Media surat kabar Media Pembelajaran

koran atau surat kabar dapat dijangakau dan dinikamti oleh semua kalangan jadi mudah untuk mendapatkanya. Surat kabar adalah media massa cetak yang paling cepat, karena frekuensi terbinya tinggi, setiap hari minimal seminggu sekali. Sehingga banyak pengiklan menggunakan media ini sebagai tempat penyaluran produksi-produksinya.

2.2.4.3 Media surat kabar

Surat kabar adalah media massa cetak yang paling cepat, karena frekuensi terbitya tinggi, setiap hari minimal seminggu sekali. Sehingga banyak pengiklan menggunakan media ini sebagai tempat penyaluran produksi-produksinya. Secara garis besar iklan memuat dua tipe, pertama iklan terklasifikasikan, yaitu model iklan kecik, jarang ada gambarnya dan ukuranya mini, kedua iklan display, biasanya berukuran besar dapat sampai satu halaman penuh dan kebanyakan berupa gambar warna-warni. Wibowo 2007 menyebutkan bahwa “koran atau surat kabar penerbitnya berkala tiap hari dan berisikan artikel, berita langsung, dan iklan- iklan”. Berdasarkan jenis-jenis media massa cetak yang ada dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media massa cetak yang berupa koran atau surat kabar sebagai media dalam pembelajaran menulis beberapa pengumuman resmi dan tidak resmi. Karena dalam surat kabar Jika dilihat dari bahasa yang digunakan di dalamnya menggunakan ragam jurnalistik yaitu bahasa yang sesuai dengan EYD ejaan yang disempurnakan. Kosakata yang digunakan dalam media mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan Dalam pembelajaran menulis teks pengumuman pada media cetak, media yang cocok digunakan adalah koran atau surat kabar bila dibandingkan dengan jenis media cetak yang lain. Media cetak seperti majalah, jurnal, tabloid, buletin adalah media cetak yang berisikan berita, sama halnya dengan surat kabar, namun frekuensi terbitnya tidak setiap hari sehingga berita yang disajikan bukan berita yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan atau berita yang baru saja terjadi, selain itu media massa cetak selain koran atau surat kabar dapat dijangakau dan dinikamti oleh semua kalangan jadi mudah untuk mendapatkanya. Disamping kedua alasan tersebut, alasan lain pemilihan media surat kabar sebagai media pembelajaran yaitu jika dilihat dari bahasa yang digunakan dalam surat kabar menggunakan ragam jurnalistik yaitu bahasa yang sesuai dengan EYD ejaan yang disempurnakan. Kosakata yang digunakan dalam media mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan. Hal-hal yang sudah disebutkan di atas adalah kelebihan surat kabar atau koran, surat kabar dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis teks pengumuman. 2.2.5 Pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share dalam Menulis Teks Pengumuman dengan Pemanfaatan Media Massa Cetak Pembelajaran menulis teks pengumuman adalah pembelajaran yang membantu siswa untuk meningkatkan daya nalar dan kekritisan siswa dalam melihat, menemukan, menilai, dalam menulis teks pengumuman resmi dengan memperhatikan penggunaan ejaan, keefektifan kalimat, penyusunan paragraf, kesantunan berbahasa, kelengkapan struktur dan kejelasan isi teks pengumuman yang terdapat pada media massa cetak. Implementasi pembelajaran kooperatif think pair and share dalam menulis teks pengumuman ini adalah dengan menghadirkan teks pengumuman yang terdapat dalam media massa cetak. Teks pengumuman dari media massa cetak ini dijadikan media pembelajaran. Seperti yang diketahui bahwa teks pengguman yang terdapat di media massa cetak disusun berdasarkan ragam jurnalistik. pemilihan media surat kabar sebagai media pembelajaran yaitu jika dilihat dari bahasa yang digunakan dalam surat kabar menggunakan ragam jurnalistik yaitu bahasa yang sesuai dengan EYD ejaan yang disempurnakan. Teks pengumuman yang akan dipelajari adalah teks pengumuman ragam resmi. Untuk mengatasi perbedaan antara teks pengumuman yang ada pada surat kabar dan teks pengumuman resmi, siswa harus berusaha untuk menyesuaiakan penggunaan ejaan, penyusunan kalimat, dan kesesuaian setrukturnya. Secara garis besar, langkah-langkah pembelajaran menulis teks pengumuman dengan metode pembelajaran kooperatif think pair and share melalui pemanfaatan media massa cetak terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap inti dibagi lagi ke dalam tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Langkah-langkah tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Tahap pendahuluan; guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa tentang tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis. Tahap inti; 1 eksplorasi; guru memberikan pemodelan tentang penerapan media surat kabar yang akan digunakan sebagai media dalam menulis teks pengumuman resmi. Caranya, guru memberikan contoh teks pengumuman dari surat kabar. Seperti yang diketahui bahwa teks pengguman yang terdapat di surat kabar disusun berdasarkan ragam jurnalistik, untuk mengatasi perbedaan antara teks pengumuman yang ada pada surat kabar dan teks pengumuman resmi, siswa harus berusaha untuk menyesuaikan penggunaan ejaan, penyusunan kalimat, dan kesesuaian setrukturnya terlebih dahulu. 2 elaborasi; siswa membentuk kelompok 2-4 orang. Berdasarkan teks pengumuman yang terdapat pada surat kabar dan teks pengumuman yang sudah disesuaikan tersebut, siswa ditugaskan untuk menganalisis perbedaan struktur dan bahasa kedua teks pengumuman yang dihadirkan. Dalam kelompok tersebut siswa menuangkan pemikirannya dan menyamakan dengan pemikiran teman untuk membuat teks pengumuman resmi dengan topik tertentu, 3 konfirmasi; setelah siswa selesai menulis teks pengumuman, siswa yang ditunjuk oleh anggota kelompoknya mewakili kelompok membacakan hasil tulisannya di depan kelas. Siswa lain memperhatikan dan memberikan tanggapan. Tahap penutup; guru bersama siswa melakukan refleksi, mengevaluasi, dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memotivasi siswa agar rajin berlatih menulis teks pengumuman. Sistem sosial yang berlangsung dalam pembelajaran ini adalah keterlibatan guru, siswa, dan masyarakat umum. Kedudukan guru pada hakikatnya sebagai fasilitator, sedangkan siswa berkedudukan sebagai subjek pembelajaran sehingga bebas menggali pengetahuan-pengetahuan dari luar lingkungan sekolah yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Sedangkan masyarakat umum dan komponen di luar sekolah dapat dijadikan sebagai objek sasaran yang dapat membantu siswa meningkatkan keteranpilannya. Saat proses pemodelan, guru dan siswa terlibat dalam kegiatan memahami teknis pelaksanaan sebelum siswa melakukan unjuk kerja. Pada bagian tertentu, kegiatan dilakukan secara kelompok dan pada bagian lain, siswa harus menyelesaikan persoalan secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan secara kerja sama misalnya saat siswa mencari bahan- bahan tulisan dari berbagai sumber. Siswa dapat saling berbagi dan guru dapat memberikan masukan-masukan. Pada saat siswa sudah cukup memilki bahan dan siap untuk menulis, prinsip kerja sama sudah tidak berlaku lagi. Siswa harus menulis secara individu. Selama proses pembelajaran menulis teks pengumuman dengan pemanfaatan media massa cetak, guru bertindak sebagai model, fasilitator, konsultan, dan motivator. Guru melakukan pemodelan secara klasikal. Guru merangsang siswa dengan sebuah teks pengumuman pada surat kabar yang menggunakan ragam jurnalistik dan menyesuaikanya menjadi teks pengumuman resmi dengan memperhatikan penggunaan ejaan, keefektifan kalimat, penyusunan paragraf, kesantunan berbahasa, kelengkapan struktur dan kejelasan isi teks pengumuman. Guru juga bisa bertindak sebagai instruktur dengan cara penyampaian yang memotivasi dan mengarahkan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang dapat menunjang pembelajaran menulis teks pengumuman yang baik dengan menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif. Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanaan strategi pembelajaran menulis teks pengumuman resmi adalah melalui pemanfaatan media massa cetak yang dijadikan sebagai media pembelajaran. Seperti yang diketahui bahwa teks pengumuman yang terdapat di media massa cetak disusun berdasarkan ragam jurnalistik. pemilihan media surat kabar sebagai media pembelajaran yaitu jika dilihat dari bahasa yang digunakan dalam surat kabar menggunakan ragam jurnalistik yaitu bahasa yang sesuai dengan EYD ejaan yang disempurnakan sehingga mempermudah siswa menyesuaiakan penggunaan ejaan, penyusunan kalimat, dan kesesuaian setrukturnya. Selain itu, sarana dan prasarana seperti perpustakaan, laboratorium bahasa yang bisa digunakan untuk mengakses informasi secara online, televisi dan radio, juga dapat dimanfaatkan siswa untuk menemukan bahan-bahan yang bisa menunjang siswa dalam menulis teks pengumuman. Peningkatan keterampilan menulis teks pengumuman dengan metode pembelajaran kooperatif think pair and share melalui pemanfaatan media massa cetak bertujuan agar pembelajaran berjalan secara menyenangkan dan produktif. Siswa diharapkan mampu menulis teks pengumuman yang baik dengan menggunakan bahasa yang efektif dan komunikatif.

2.3 Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, melainkan secara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 5 363

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

0 6 316

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGANYAR 02

2 16 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN CINTA LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 1 KANDEMAN SEMESTER GENAP

1 14 313

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR AND SHARE MELALUI MEDIA MAJALAH DINDING PADA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH, KEC.KESESI, KAB. PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2009/2010.

1 9 278

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BERHURUF JAWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE THINK-PAIR-SHARE.

0 0 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MELALUI METODE THINK PAIR AND SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

0 0 135

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa melalui Penerapan Metode Think Pair Share

0 0 9