Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

commit to user 46 karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

1. Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 129, sumber data dalam penelitian adalah “Subjek dari mana data diperoleh”. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. a. Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden berupa jawaban dari pertanyaan yang disusun dalam bentuk angket. Tujuannya adalah untuk memperoleh data mengenai tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan, dalam hal ini adalah pengaruh variabel-variabel Total Quality Management TQM terhadap kepuasan pelanggan hotel Pondok Asri Tawangmangu. b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat orang lain, tidak langsung diperoleh dari subyek penelitian yang diambil dari dokumentasi dan sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data tentang perkembangan jumlah pengunjung hotel Pondok Asri Tawangmangu 4 tahun terakhir, struktur organisasi, job desk, daftar karyawan, fasilitas yang disediakan, harga yang ditawarkan oleh manajemen Hotel Pondok Asri Tawangmangu serta data hasil observasi dari Hotel Pondok Asri Tawangmangu.

2. Metode Pengumpulan Data

Suatu penelitian tanpa metode yang tepat maka penelitian itu tidak dapat diselesaikan dengan baik. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2007: 52 mendefinisikan bahwa “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu- isu yang dihadapi”. McMillan dan Schumacher 2001 dalam Nasution 2001: 53 commit to user 47 membedakan penelitian menjadi dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2001: 53-67 mengemukakan bahwa, dalam pendekatan kuantitatif dibedakan pula antara metode-metode penelitian eksperimental dan noneksperimental, sedangkan dalam penelitian kualitatif, dibedakan antara kualitatif interaktif dan noninteraktif. 1 Penelitian kuantitatif Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka- angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Macam- macam metode penelitian kuantitatif: a. Penelitian noneksperimental, terdiri dari: 1 Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif descriptive research adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau pada saat yang lampau. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. 2 Penelitian survai Survai survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu- isu tertentu. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. 3 Penelitian ekspos fakto Penelitian ekspos fakto expost facto research meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti. 4 Penelitian komparatif Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. 5 Penelitian korelasional Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. 6 Penelitian tindakan Penelitian tindakan action research merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. 7 Penelitian dan pengembangan Penelitian dan pengembangan research and development, merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk Borg, W.R Gall, M.D. 2001. Metode ini banyak digunakan di dunia industri. commit to user 48 b. Penelitian eksperimental Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Beberapa variasi dalam penelitian eksperimental, yaitu: 1 Eksperimen murni Eksperimen murni true experimental merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat- syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. 2 Eksperimen semu Metode eksperimen semu qusi experimental pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. 3 Eksperimen lemah Eksperimen lemah weak experimental merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. 4 Eksperimen subjek tunggal Eksperimen subjek tunggal single subject experimental, merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal 2 Penelitian kualitatif Penelitian kualitatif qualitative research adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Macam-macam metode penelitian kualitatif : a. Metode interaktif Merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Terdapat lima macam metode kualitatif interaktif, yaitu : 1 Studi Etnografik Studi etnografik ethnographic studies mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda- benda artifak. commit to user 49 2 Studi historis Studi historis historical meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Ciri khas dari penelitian historis adalah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai-nilai, kemajuan bahkan kemunduran, dilihat dan dikaji dalam konteks waktu. 3 Studi fenomenologis Studi fenomenologis phenomenologis studies mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pemgalaman- pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut. 4 Studi kasus Studi kasus case study merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. 5 Teori dasar Teori dasar grounded theory merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian dasar grounded theory dilaksanakan dengan berbagai teknik pengumpulan data, diadakan cek-ricek ke lapangan, studi perbandingan antar kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, induktif dan verifikasi sampai pada titik jenuh. b. Metode noninteraktif Penelitian noninteraktif non interactive inquiry disebut juga penelitian analitis, mengandalkan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diamati. Sesuai dengan namanya, penelitian ini tidak menghimpun data secara interaktif atau melalui interaksi dengan sumber data manusia. Sumber datanya adalah dokumen-dokumen. Macam-macam penelitian analitis : 1 Analisis konsep Merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya cara belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi, wajar sepanjang hayat. 2 Analisis historis Menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah dilaksanakan pada masa lalu. Penelitian ini lebih diarahkan kepada commit to user 50 menganalisis peristiwa, kebijakan, program, kebijakan, keterkaitan, dan lain-lain dalam urutan waktu. 3 Analisis kebijakan Menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu, umpamanya kebijakan otonomi daerah dalam pendidikan ujian akhir sekolah, pembiayaan pendidikan, dan sebagainya. Pengkajian diarahkan untuk menemukan kedudukan, kekuatan, makna dan keterkaitan antar dokumen kesesuaian dan pertentangan antar dokumen dampak dan konsekuensi-konsekuensi positif dan negatif kebijakan tersebut. Tabel 1 Perbedaan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif KUANTITATIF KUALITATIF Eksperimental Non Eksperimental Interaktif Noninteraktif • Eksperimental murni • Eksperimental kuasi • Eksperimental lemah • Subjek tunggal • Deskriptif • Komparatif • Korelasional • Survei • Ekspos fakto • Tindakan • Etnografis • Historis • Fenomenologis • Studi kasus • Teori dasar • Studi kasus • Analisis konsep • Analisis kebijakan • Analisis historis Penelitian dan pengembangan Sumber : Mc Millan dan Schumacker 2001 dalam Nasution 2001:53 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan alasan bahwa peneliti bermaksud untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang, serta desain penelitian menggunakan angka-angka dan data-data hasil penelitian diolah dengan menggunakan statistik. Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat atau tidaknya penggunaan teknik pengumpulan datanya. Pengumpulan data merupakan cara- cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Oleh karena itu alat pengumpul data harus benar-benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner, wawancara dan dokumentasi. commit to user 51 a. Angket atau Kuesioner 1 Pengertian Angket atau Kuesioner Sugiyono 2008: 199 berpendapat bahwa: ”Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2007: 219 “ Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya- jawab dengan responden”. Dalam metode angket, hubungan antara responden dengan peneliti dilakukan melalui media, yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpulan data dengan angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden. a Macam-macam Angket atau Kuesioner Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto 2006: 152, kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan: 1 Dipandang dari cara menjawab, maka ada: a Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 2 Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada: a Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. 3 Dipandang dari bentuknya, maka ada: a Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. b Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka. c Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai. commit to user 52 4 Rating-scale skala bertingkat, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Berdasarkan pendapat di atas, dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale yaitu angket yang berupa daftar pertanyaan yang disediakan untuk responden agar mereka menjawab tentang dirinya sendiri, yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih satu jawaban pada kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. b Langkah-langkah Menyusun Angket Menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2003: 78-79, langkah-langkah menyusun angket adalah sebagai berikut: 1 Persiapan. 2 Penyusunan materi 1. Isi pertanyaan. 2. Perumusan pertanyaan. 3. Susunan pertanyaan. 4. Bentuk pertanyaan. 5. Penyebaran angket atau kuesioner. Pernyataan-pernyataan yang akan dibuat harus mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam matrik spesifikasi data yang telah disusun. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan rating-scale dan untuk memulai jawaban dari pernyataan masing- masing angket digunakan modifikasi skala Likert. Jawaban setiap item-item yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Rosady Ruslan 2003: 196-197 berpendapat bahwa: Setelah pertanyaan-pertanyaan untuk suatu indeks ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor untuk pertanyaan- pertanyaan tersebut. Salah satu cara yang paling sering digunakan commit to user 53 dalam menentukan skor adalah dengan skala Likert. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pertanyaan-pertanyaan kemudian diminta untuk memberikan jawaban: ”Sangat setuju”, ”Setuju”, ”Tidak Setuju”, ”Sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban ini diberi skor 1 sampai 4. Cara penilaian jawaban dari responden adalah sebagai berikut: a Setiap pertanyaan atau pernyataan terdiri dari empat pilihan jawaban. b Dalam menjawab pertanyaan responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda check √ pada kolom jawaban yang dipilih. c Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut: 1 Jawaban sangat setuju nilai = 4 2 Jawaban setuju nilai = 3 3 Jawaban tidak setuju nilai = 2 4 Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1 d Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai berikut: 1 Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4 2 Jawaban tidak setuju nilai = 3 3 Jawaban setuju nilai = 2 4 Jawaban sangat setuju nilai = 1 c Uji Coba Angket Try Out Dalam penelitian suatu data dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya suatu data tergantung baik tidaknya angket, maka harus diadakan uji validitas dan uji reliabilitas. commit to user 1 Uji Va kevali apabil yang Priyatn suatu instrum variab instrum menyi kompu dikatak dan ni item p yang Husai rumus Ketera r n x y aliditas Validitas dtan mutu a instrumen seharusnya no 2010: 9 instrumen men dikata bel yang di men menun impang dari Uji validi uter dengan kan valid a ilai probabi pernyataan t digunakan ini Usman sebagai be angan : : Koefisie : Jumlah : Nilai tot : Nilai da adalah u u instrumen n tersebut d diukur S 90 “Validi dalam m akan valid iteliti secar njukkan sej i gambaran itas dalam n software apabila nila ilitas lebih tersebut tida adalah Pea dan Purnom rikut en korelasi a sampel tal atribut ari variabel ukuran yan n. Suatu i dapat digun ugiyono, 2 itas adalah mengukur a apabila dap ra tepat. T auh mana yang dimak penelitian SPSS ver ai probabilit besar dari ak valid. Ad arson’s Co mo Setiady antara varia ng menun instrumen nakan untuk 2008: 172. ketepatan apa yang pat mengun Tinggi rend data yang ksud. ini mengg rsi 17.0 ha tasnya lebih 0,05 menu dapun rumu orrelation P Akbar, 200 abel x dan y njukkan tin dikatakan k menguku Menurut D atau kecerm diukur”. S ngkap data dahnya val terkumpul gunakan ban asil uji val h kecil dari unjukkan b us teknik ko Product Mo 03: 203 de 54 ngkat valid ur apa Duwi matan Suatu a dari liditas tidak ntuan liditas i 0,05 bahwa orelasi oment engan commit to user b. Wawa 1 Pen pen ket den 2 Uji Re suatu sejauh penguk alat uk konsis dianda Duwi indeks dianda diguna Ketera r i M S 2 t k penguk mengg window ancara ngertian Wa Menuru ngumpulan terangan-ke ngan orang eliabilitas Reliabilita alat penguk h mana ha kuran dua k kur yang sa stensi alat u alkan dan t i Priyatno, s yang men alkan. Untu akan adalah angan : : Reliabili : Mean sk : Varians t : Jumlah i Semakin kuran suatu gunakan ba ws . awancara ut Mardali data ya eterangan lis g yang dap as adalah in kuran dapat asil penguk kali atau leb ama. Uji re ukur, apakah tetap konsis 2010: 97 nunjukkan s uk menguk h rumus alph itas instrume kor total total tem dalam i tinggi koe u instrumen antuan komp is 2002: ang digun san melalui pat member ndeks yang t dipercaya kuran tetap bih terhadap liabilitas di h alat peng sten jika pe . Hasilnya seberapa ja kur reliabili ha. Adapun en instrumen efisien alp n. Uji realib puter denga 64 “W nakan pene i bercakap-c rikan keter menunjukk atau dapat konsisten p gejala yan igunakan un ukur yang engukuran a ditunjukk auh sebuah itas alat pe rumus terse Sugiy pha, berarti bilitas dala an software Wawancara eliti untuk cakap dan b angan kepa kan sejauh t diandalkan bila dilak ng sama, de ntuk menge digunakan tersebut diu kan oleh se alat ukur engukuran ebut adalah yono, 2008: i semakin am penelitia e SPSS 17. adalah t k mendap berhadapan m ada si pene 55 mana n dan kukan engan etahui dapat ulang ebuah dapat yang h: : 186 baik an ini .0 for eknik atkan muka eliti”. commit to user 56 Sedangkan menurut S. Nasution 2003: 113 mengemukakan bahwa “Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”. Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon. Sering wawancara dilakukan antara dua orang tetapi dapat juga sekaligus diwawancarai dua orang atau lebih. Hubungan antara pewawancara dengan yang diwawancarai bersifat sementara, yaitu berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan kemudian diakhiri. Hubungan dalam wawancara biasanya seperti antara orang asing yang tak berkenalan, namun pewawancara harus mampu mendekati responden, sehingga ia rela memberikan keterangan yang kita inginkan. 2 Manfaat Wawancara Wawancara merupakan alat yang ampuh untuk memperoleh suatu informasi. Melalui wawancara, seseorang dapat mengetahui informasi yang mereka butuhkan dari orang lain. Manfaat wawancara menurut S. Nasution 2003: 114-115 adalah: a Wawancara dapat berfungsi deskriptif Yaitu melukiskan dunia kenyataan seperti dialami oleh orang lain, misalnya dunia kehidupan orang gelandangan, suku terpencil, tukang becak, kaum elite, pemuda zaman kini, dan sebagainya. Dari bahan-bahan itu peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih obyektif tentang masalah yang diselidikinya. b Wawancara dapat berfungsi eksploratif Yakni bila masalah yang kita hadapi masih samar-samar bagi kita karena belum pernah diselidiki secara mendalam orang lain .... Dalam wawancara itu kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah itu, variabel-variabel yang terkandung di dalamnya, hipotesis-hipotesis yang perlu diuji, dan lain-lain, sehingga kita dapat mengadakan penelitian yang lebih sistematis untuk menemukan sejumlah generalisasi atau prinsip yang lebih umum dan obyektif. commit to user 57 3 Macam – Macam Wawancara Menurut S. Nasution 2003: 117-120, wawancara dibedakan menjadi dua, yakni wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur. a Wawancara berstruktur Dalam wawancara berstruktur semua pertanyaan telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tertulis. Pewawancara dapat menggunakan daftar pertanyaan itu sewaktu melakukan interviu itu atau jika mungkin di luar kepala agar percakapan menjadi lancar dan wajar. Wawancara berstruktur tidak membuka kebebasan bagi responden untuk berbicara sesuka hatinya. Jawaban responden terikat pada pertanyaan yang telah disusun lebih dahulu. Akan tetapi wawancara berstruktur mempunyai sejumlah keuntungan antara lain : 1 tujuan wawancara lebih jelas dan terpusat pada hal-hal yang telah ditentukan terlebih dahulu sehingga tidak ada bahaya bahwa percakapan menyeleweng dan menyimpang daru tujuan, 2 jawaban-jawaban mudah dicatat dan diberi kode, dan karena itu, 3 data itu lebih mudah diolah dan saling dibandingkan. b Wawancara tak berstruktur Dalam wawancara serupa ini tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Pewawancara hanya menghadapi suatu masalah secara umum. Ia boleh menanyakan apa saja yang dianggapnya perlu dalam situasi wawancara itu. Pertanyaan tidak diajukan dalam urutan yang sama, bahkan pertanyaannyapun tak selalu sama. Namun ada baiknya bila pewawancara sebagai sebagai pegangan mencatat pokok-pokok penting yang akan dibicarakan sesuai dengan tujuan wawancara. Responden boleh menjawab secara bebas menurut isi hati atau pikirannya. Lama interviu juga tidak ditentukan dan diakhiri menurut keinginan pewawancara. Keuntungan interviu tanpa struktur ini ialah kebebasan yang menjiwainya, sehingga responden secara spontan dapat mengeluarkan segala sesuatu yang ingin dikemukakannya. Dengan demikian pewawancara memperoleh gambaran yang lebih luas tentang masalah itu karena setiap responden bebas meninjau berbagai aspek menurut pendirian dan pikiran masing-masing, dan dengan demikian dapat memperkaya pandangan peneliti. Namun wawancara bebas ini mengandung beberapa kelemahan. Data yang diperoleh secara bebas ini sukar diberi kode dan karena itu sukar diolah untuk saling diperbandingkan. Selain itu wawancara bebas tidak selalu mengungkapkan hal-hal yang baru sehingga merupakan ulangan dari wawancara sebelumnya, yang berarti penghamburan waktu dan tenaga. commit to user 58 Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur bebas karena pewawancara hanya menyiapkan pokok-pokok wawancara untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan sistem manajemen yang diterapkan, standart operational procedure SOP serta pembagian kerja job desk karyawan Hotel Pondok Asri Tawangmangu. c. Dokumentasi Menurut Sugiyono 2008: 422 “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2006: 231. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Di dalam melaksanakan metode ini dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dengan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data antara lain sejarah berdirinya hotel Pondok Asri Tawangmangu, data karyawan serta jumlah pengunjung 4 tahun terakhir.

D. Rancangan Penelitian