Manfaat Program Total Quality Management TQM Metode Total Quality Management TQM

commit to user 25

d. Manfaat Program Total Quality Management TQM

Gambar 1 Manfaat Program TQM Sumber : Kit Sadgrove, 1995. Making TQM Work. Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn, p.24 dalam Zulian Yamit 2004:188 Zulian Yamit 2004:186-188 menyatakan bahwa: Dalam Gambar 1, manfaat TQM bagi pelanggan adalah sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan, kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan, dan kepuasan pelanggan terjamin. Manfaat TQM bagi perusahaan adalah terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan, staf lebih termotivasi, produktivitas meningkat, biaya turun, produk cacat berkurang, dan permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat. Sedangkan manfaat TQM bagi staf organisasi adalah pemberdayaan, lebih terlatih dan berkemampuan, dan lebih dihargai dan diakui. Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh perusahaan di masa yang akan datang adalah membuat perusahaan sebagai pemimpin leader dan bukan sekedar pengikut follower, membantu terciptanya team work, membuat perusahaan lebih sensitif terhadap MANFAAT BAGI PELANGGAN MANFAAT BAGI STAF ORGANISASI MANFAAT BAGI PERUSAHAAN Sedikit masalah dengan produk dan pelayanan Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik Kepuasan pelanggan lebih terjamin Kualitas meningkat Kualitas meningkat Karyawan lebih termotivasi Permasalahan diselesaikan secara cepat Produk cacat berkurang Mengurangi resiko Lebih dihargai dan diakui Lebih terlatih dan lebih berkemampuan Pemberdayaan commit to user 26 kebutuhan pelanggan, membuat perusahaan siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, dan hubungan antara departemen yang berbeda lebih mudah.

e. Metode Total Quality Management TQM

Metode Total Quality Management TQM dibahas oleh tiga pakar utama yang merupakan pionir dalam pengembangan Total Quality Management TQM. Pakar-pakar tersebut adalah W. Edwards Deming, Joseph M. Juran, dan Philip B. Chorsby. Metode Total Quality Management TQM yang dibuat oleh tiga pakar TQM dalam Nasution 2001: 34-40 tersebut adalah: 1. Metode W. Edwards Deming Memperkenalkan penggunaan teknik pemecahan masalah dan pengendalian proses statistik statistical process control= SOC. Kontribusi utama Deming adalah: a. Siklus Deming Deming Cycle Dikembangkan untuk menghubungkan produksi suatu produk dengan kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua departemen riset, desain, produksi, pemasaran dalam suatu usaha kerjasama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. b. Empat Belas Poin Deming Deming Faurteen Points Merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan W. Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis berkualitas tingkat dunia. Berikut ini adalah ringkasan dari keempat belas poin Deming: 1 Ciptakan keajegan tujuan dalam menuju perbaikan kualitas barang dan jasa, dengan maksud agar lebih dapat bersaing, tetap bertahan dalam bisnis, dan menciptakan lapangan kerja; 2 Adopsilah falsafah baru; 3 Hentikan ketergantungan pada inspeksi dalam membentuk mutu produk; 4 Hentikan praktik menghargai kontrak berdasarkan tawaran yang rendah; 5 Perbaiki secara konstan dan terus-menerus sistem produksi dan jasa; 6 Lembagakan on the job training; 7 Lembagakan kepemimpinan; 8 Hapuskan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif; 9 Hindarkan dinding pemisah antardepartemen; 10 Hilangkan slogan, desakan, dan target bagi tenaga kerja; 11 Hilangkan kuota dan manajemen berdasarkan sasaran; commit to user 27 12 Hilangkan penghalang yang dapat merampok kebebasan karyawan atas keahliannya; 13 Giatkan program pendidikan dan self-improvement; 14 Buatlah transformasi pekerjaan setiap orang dan siapkan setiap orang untuk mengerjakannya. c. Deming Seven Deadly Diseases Merupakan ringkasan dari pandangan Deming terhadap faktor-faktor yang dapat merintangi transformasi menuju bisnis berkualitas tingkat dunia. Ketujuh faktor tersebut adalah: 1 Kurangnya keajegan tujuan untuk merencanakan barang dan jasa yang memiliki pasar yang cukup untuk mempertahankan perusahaan; 2 Penekanan pada laba jangka pendek; 3 Sistem pemeriksaan personal bagi manajer dan manajemen berdasarkan sasaran; 4 Job hopping oleh para manajer; 5 Hanya menggunakan data dan informasi yang tampak dalam pengambilan keputusan dan hanya memberikan sedikit pertimbangan; 6 Biaya medis yang terlalu berlebihan; 7 Biaya hutang yang berlebihan. 2. Metode Joseph M. Juran a. Juran’s Three Basic Steps to Progress 1 Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar kesinambungan yang dikombinasi dengan dedikasi dan keadaan yang mendesak; 2 Mengadakan program pelatihan secara luas; 3 Membentuk komitmen dan kepemimpinan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi; b. Juran’s Ten Steps to Quality Improvement 1 Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang untuk melakukan perbaikan; 2 Menetapkan tujuan perbaikan; 3 Mengorganisasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan; 4 Menyediakan pelatihan; 5 Melaksanakan proyek-proyek yang ditujukan untuk pemecahan masalah; 6 Melaporkan perkembangan; 7 Memberikan penghargaan; 8 Mengkomunikasikan hasil-hasil yang dicapai; 9 Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai; 10 Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem reguler perusahaan. commit to user 28 c. The Pareto Principle Menurut prinsip ini, organisasi harus memusatkan energinya pada penyisihan sumber masalah yang sedikit, tetapi vital vital few sources dan menyebabkan sebagian besar masalah. d. The Juran Trilogy 1 Perencanaan kualitas; 2 Pengendalian kualitas; 3 Perbaikan kualitas. 3. Metode Philip B. Crosby a. Dalil-dalil manajemen kualitas dari Crosby 1. Definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan; 2. Sistem kualitas adalah pencegahan; 3. Kerusakan nol zero defect merupakan standar kerja yang harus digunakan; 4. Ukuran kualitas adalah price of nonconformance Price of nonconformance PONC adalah biaya yang harus dikeluarkan karena melakukan kesalahan. Price of conformance POC adalah biaya yang dikeluarkan bila tugas dilakukan secara benar sejak pertama kalinya. b. Crosby’s Quality Vaccine Crosby’s quality vaccine terdiri atas tiga unsur, yaitu determinasi determination, pendidikan education, dan pelaksanaan implementation. c. Crosby’s Fourteen Steps to Quality Improvement Empat belas langkah untuk perbaikan kualitas menurut Crosby adalah sebagai berikut: 1. Komitmen manajemen, yaitu menjelaskan bahwa manajemen bertekad meningkatkan kualitas untuk jangka panjang; 2. Membentuk tim kualitas antardepartemen; 3. Mengidentifikasi sumber terjadinya masalah saat ini dan masalah potensial; 4. Menilai biaya kualitas dan menjelaskan bagaimana biaya itu digunakan sebagai alat manajemen; 5. Meningkatkan kesadaran akan kualitas dan komitmen pribadi pada semua karyawan; 6. Melakukan tindakan dengan segera untuk memperbaiki masalah-masalah yang telah diidentifikasi; 7. Mengadakan program zero defects; 8. Melatih para penyelia untuk bertanggung jawab dalam program kualitas tersebut; 9. Mengadakan zero defects day untuk meyakinkan seluruh karyawan agar sadar akan adanya arah baru; 10. Mendorong individu dan tim untuk membentuk tujuan perbaikan pribadi dan tim; commit to user 29 11. Mendorong para karyawan untuk mengungkapkan kepada manajemen apa hambatan-hambatan yang mereka hadapi dalam upaya mencapai tujuan kualitas; 12. Mengakui menerima para karyawan yang berpartisipasi; 13. Membentuk dewan kualitas untuk mengembangkan komunikasi secara terus-menerus; 14. Mengulangi setiap tahap tersebut untuk menjelaskan bahwa perbaikan kualitas adalah proses yang tidak pernah berakhir.

4. Tinjauan Tentang Kepuasan Pelanggan