Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
PENYUSUNAN KALIMAT TANYA DENGAN METODE
PENCOCOKAN KARTU INDEKS
(INDEX CARD MATCH)
DI KELAS II MI AL HUSNA, CILEDUG,
KOTA TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Novita Sari
NIM 1812018300203
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
PROGRAM DUAL MODE SYSTEM (DMS)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRAK
Novita Sari 1812018300203, Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang tahun ajaran 2015/2016.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug kota Tangerang pada bulan September 2015 sampai penulisan skripsi ini berakhir, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match), sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II yang terdiri dari 40 siswa. Penelitian ini dilakukan dengan alur Penelitian tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan tiap siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran pada materi kalimat tanya,hal ini dapat dilihat dari hasil pre test nilai rata-rata anak 48,43, sedangkan pada hasil post test 80,43 dan siklus I anak-anak mendapat nilai rata-rata 69,98 dan siklus II rata-rata 78,00.
Peningkatan nilai tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan kemampuan menyusun kalimat tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di MI Al-Husna. Jadi adaya metode ini layak dan dapat diterapkan disekolah-sekolah, karena memberikan hasil yang baik khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
(6)
ii
This research was conducted at Government Elementary School Al-Husna Ciledug Tangerang city in September 2015 until the writing of this ending, which aims to improve students' skills in preparing sentence asked by the matching method index cards (Index Card Match), as a research subject is class II which consists of 40 students. This research was conducted with the flow of the action research (PTK), which consists of two cycles and each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation, and reflection.
The results showed an increase, this can be seen from the results of the pre-test average value of children 48.43, while in the post test results of 80.43 and the first cycle of the children scored an average of 69.98 and a second cycle of the mean average of 78.00.
The increase in the value of proving that their increased ability to make sentences asked by Index Card Matching Method (Index Card Match) in MI Al-Husna. So the method is feasible and can be applied in schools, because it gives good results, especially in learning Indonesian.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampakan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat, rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta orang-orang yang meneruskan perjuangannya yang telah membawa umatnya ke jalan kebenaran.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini, khususnya penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, MA selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Msdrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memberi petunjuk dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini.
4. Dindin Ridwanudin, M.Pd selaku Pengelola Dual Mode System
5. Seluruh karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah yang telah memfasilitasi dan menyediakan berbagai buku penunjang sebagai sumber bahan kajian materi penelitian.
6. Kedua orang tuaku tercinta, atas semua kasih sayang yang telah diberikan. Terima kasih atas doa yang tiada hentinya dan berbagai dukungannya. Semoga Allah memberikan Rahmat dan KaruniaNya kepadamu.
7. Siti Mastiaroh, S.Ag.M Pd, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Husna Ciledug Tangerang dan orang tuaku, yang telah banyak membantu penulis dalam mengadakan penelitian. Terima kasih atas kasih sayang, kesabaran dan doa yang diberikan selama ini kepada penulis.
(8)
iv
dan wali kelas I, Ibu Siti Azizah serta seluruh guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
10.Semua teman dan sahabat yang telah membantu baik moril maupun materil hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada penulis senantiasa mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Akhirnya tiada gading yang tak retak, tak satupun manusia yang tak luput dari kesalahan. Atas segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juni 2016
(9)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 2
C.Pembatasan Masalah ... 3
D.Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 3
F. Manfaaat Penelitian ... 3
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A.Landasan Teori ... 5
1. Kalimat ... 5
a. Pengertian Kalimat ... 5
b. Jenis Kalimat ... 5
c. Kalimat Tanya ... 6
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran ... 9
a. Pengertian metode belajar ... 9
b. Fungsi metode dalam belajar ... 10
c. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran ... 11
d. Macam-macam Metode Pembelajaran ... 11
e. Pengertian Metode Index Card Match ... 13
f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match .... 13
(10)
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ... 18
1. Perencanaan ... 18
2. Pelaksanaan ... 19
3. Pengamatan ... 19
4. Refleksi ... 19
C. Subjek Penelitian ... 20
D. Peran dan Posisi dalam Penelitian ... 20
E. Tahapan Intervensi Tindakan ... 21
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ... 24
G. Data dan Sumber Data ... 25
H. Instrumen Pengumpulan Data ... 25
I. Teknik Pengumpulan Data ... 26
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ... 26
K. Analisis Data dan Interprestasi Data ... 27
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ... 27
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 29
1. Sejarah Singkat MI Al Husna ... 29
2. Profil MI Al Husna ... 29
3. Visi dan Misi MI Al Husna ... 30
4. Struktur Organisasi MI Al Husna ... 30
5. Fasilitas Madrasah ... 32
6. Data Siswa MI Al Husna ... 33
7. Penelitian Pendahuluan ... 34
(11)
vii
9. Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 48 B. Analisis Data ... 59 C. Pembahasan ... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 61 B. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(12)
viii
Tabel Halaman
1. Jadwal Penelitian ... 17
2. Daftar Nama Guru dan Karyawan ... 30
3. Daftar Jumlah Siswa-Siswi MI Al-Husna ... 33
4. Penilaian Pretest ... 35
5. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus I ... 40
6. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I ... 43
7. Data Hasil Test Siklus I... 45
8. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus II ... 50
9. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus II ... 53
10.Data Hasil Test Siklus II ... 55
11.Data Hasil Test Post Test ... 57
(13)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dari penyajian kurikulum maupun mutu pendidikan, dimana sangat memperhatikan sekali bakat dan minat dari peserta didik, sehingga cita-cita peserta didik dapat tercapai.
Dengan adanya tantangan era globalisasi dan informasi tersebut, perlu adanya perbaikan sistem pendidikan. Perbaikan pendidikan meliputi penyempurnaan dalam peranan metode pembelajaran yang mengarah kepada kelancaran belajar dan perkembangan peserta didik dan lingkungannya.
Banyak strategi yang efektif, kreatif, dan inovatif yang mempermudah kegiatan belajar mengajar disekolah sehingga tercipta situasi dan kondisi kelas yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, sebagai pendidik harus tetap belajar untuk meningkatkan prestasi dan profesinya sebagai guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan mengikuti berbagai macam penataran, seminar, workshop dan lain sebagainya.
Dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai sekolah tinggi (universitas) tidak luput dari pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia sangat diperhatikan dalam pendidikan. Bahasa sangat penting perannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa terbagi menjadi tiga aspek, Tata Bahasa, keterampilan dan sastra. Tata bahasa berbicara tentang fonologi, morfologi,
(14)
dan sintaksis. Keterampilan terkait dengan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sedangkan sastra, menurut bentuknya terbagi atas prosa, puisi, dan drama. Dalam kurikulum SD/MI terdapat materi tentang kalimat. Jenis kalimat menurut fungsinya dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan1.
Dalam pendidikan Madrasah Ibtidaiyah kelas II, pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang kalimat tanya masih banyak peserta didik yang belum mampu dan belum paham dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya siswa yang malas dalam membaca.
Berdasarkan hasil pengamatan peneiti pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II khususnya pelajaran kalimat tanya ditemukan beberapa kendala. Diantaranya masih ada anak yang belum lancar membaca, malas membaca dan kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat. Hal ini karena belum pahamnya peserta didik tentang makna atau isi bacaan.
Oleh karena itu perlu adanya metode atau teknik untuk mengatasi kesulitan tersebut, yaitu dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match). Metode ini digunakan agar permasalahan dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam penyusunan kalimat tanya dapat teratasi. Maka dari itu peneliti merasa perlu mengadakan sebuah penelitian dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan
Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al
Husna, Ciledug, Kota Tangerang.”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis telah mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Beberapa siswa yang belum lancar membaca
1
Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156
(15)
3
2. Beberapa siswa yang malas dalam membaca 3. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan
4. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat.
C.
Pembatasan Masalah
Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah penelitian pada peningkatan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI Al-Husna Ciledug.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan permasalahan di atas, maka penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya peserta didik di kelas II MI Al-Husna Ciledug?
E.
Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI Al-Husna Ciledug.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan masukan kepada:
a. Bagi penulis, kegiatan penelitian ini berguna untuk meningkatkan wawasan di bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar.
(16)
b. Bagi sekolah, sebagai salah satu upaya untuk menentukan kebijakan dalam menggunakan menggunakan metode pembelajaran dalam proses mengajar. c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match).
d. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match).
(17)
5
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A.
Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Kalimata. Pengertian Kalimat
Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat terkait dengan pembentukan atau pemakaian kalimat. Menurut Zaenal Arifin, Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.1 Sedangkan menurut Abdul Chaer, kalimat adalah satuan sintaksis yang dibangun oleh konstituen dasar (biasanya berupa klausa), dilengkapi dengan konjungsi (bila diperlukan), disertai dengan intonasi final (deklaratif, interogatif, imperative, atau interjektif).2
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).3
Menurut Ramlan yang menentukan satuan kalimat bukanlah dari banyaknya kata yang menjadi unsurnya melainkan intonasinya. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.4
b. Jenis Kalimat
Menurut Sri Hapsari Wijayanti Jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia bermacam-macam, antara lain:
1) Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
1
Zaenal Arifin.dkk, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004), h. 58
2
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses), (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), cet.1, h. 5
3
Zaenal Arifin .Loc. Cit. 4
(18)
2) Kalimat aktif dan kalimat pasif
3) Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
4) Kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat ekslamatif.5
Sedangkan menurut Alek dan Achmad menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan6
Kalimat yang menyatakan sesuatu dengan lengkap dinamakan kalimat deklaratif. kalimat berbentuk pertanyaan atau permintaan untuk memperoleh informasi dinamakan Kalimat interogatif. kalimat yang bernada memerintah atau melarang seseorang dinamakan Kalimat imperatif. Kalimat yang mengungkapkan perasaan hati dinamakan kalimat ekslamatif (seruan).7 Namun, dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang kalimat tanya.
c. Kalimat Tanya
Kalimat tanya disebut juga kalimat interogatif. Menurut Abdul Chaer, kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca.8
Menurut Ramlan, Kalimat Tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu. Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat lainnya.9 Sedangkan, Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.10
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya adalah kalimat yang isinya berfungsi untuk menanyakan sesuatu untuk memperoleh
5
Sri Hapsari wijayanti.dkk, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 62
6
Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156
7Ibid,
Sri Hapsari wijayanti, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah, h. 65
8
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2011), revisi ketiga, h.350
9
Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, h.23-43 10
(19)
7
reaksi atau jawaban dan memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat lain.
Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan suara naik, terutama jika tidak ada kata tanya atau suara turun. 11 Dalam kalimat tanya sering menggunakan kata tanya baik diawal maupun akhir kalimat. kata tanya adalah kata-kata yang digunakan sebagai pembantu didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. 12
Setiap ahli memiliki perbedaan dengan jumlah kalimat tanya. Menurut Hasan Alwi, kalimat tanya secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel
kah sebagai penegas.13 Sedangkan menurut Abdul Chaer, kata tanya yang ada dalam bahasa Indonesia yaitu:
1) Apa
Kata tanya apa digunakan dengan aturan:
a) Untuk menanyakan benda atau hal, baik tentang jenis nya maupun namanya, digunakan di depan kata benda atau kata penggantinya. contoh: Apa isi lemari ini?
Untuk lebih menegakan pertanyaan biasanya kata tanya apa diberi partikel penegas kah. Maka pertanyaan di atas menjadi: apakah isi lemari ini?
b) Untuk menanyakan nama atau nama jenis barang digunakan dibelakang kata benda atau frase benda yang ditanyakan. Dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah.
contoh: Binatang apa yang berbulu tebal itu?
c) Untuk menanyakan benda yng digunakan pada awal kalimat dalam kalimat pasif yang berkata penghubung yang. Dalam hal ini juga lazim diberi partikel penegas kah.
11
Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014) cet.IX, h.366
12
Abdul Chaer, op.cit., h.182 13
Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014) cet.IX, h.366
(20)
Contoh: Apakah yang kau cari disini?
d) Untuk meminta pengakuan ya atau tidak/bukan digunakan:
- Dimuka kalimat verbal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah.
Contoh: Apakah kamu melihat sendiri peristiwa itu?
- Dimuka kalimat nominal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel penegas kah.
Contoh: Apakah dia anak pak Ahmad? 2) Siapa
Kata tanya siapa digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan nama digunakan di depan kata nama yang diikuti dengan kata benda yang menanyatakan orang atau kata gantinya.
Contoh: Siapa nama anak itu? b) untuk menanyakan identitas orang
contoh: Siapa penulis buku ini? 3) Mengapa
Kata tanya mengapa dengan fungsi untuk menyatakan sebab atau alasan digunakan dimuka kalimat berpredikat kata kerja atau kata sifat.
Contoh: Mengapa kamu masuk sekolah hari ini?
Secara bebas kata tanya mengapa dapat diganti dengan kata tanya kenapa. Namun, dalam bukunya Abdul Chaer tidak menganjurkannya.
4) Bagaimana
Kata tanya bagaimana digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan keadaan digunakan di depan kata benda contoh: Bagaimana cuaca disana?
b) untuk menanyakan cara atau proses digunakan di depan kata kerja. Secara bebas boleh disertai kata cara di antara kata tanya bagaimana
dengan kata kerjanya itu.
Contoh: Bagaimana cara merebus ketupat?
c) untuk menanyakan apa yang harus dilakukan oleh atau terhadap sesuatu digunakan di depan kata benda. Dalam hal ini di antara kata tanya
(21)
9
bagaimana itu dengan kata bendanya perlu disisipkan kata depan
dengan.
Contoh: Kalau kita dapat rumah dinas bagaimana dengan rumah ini? 5) Berapa
Kata tanya berapa digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu digunakan di depan kata benda.
Contoh: Berapa harga seekor ayam?
b) untuk menanyakan besar, jumlah, nilai sesuatu pengertian kata benda hal atau kata benda proses. Di antara kata tanya berapa dan kata benda itu lazim juga disisipkan kata jauh.
6) Mana
Kata tanya mana dengan fungsi menanyakan tempat keberadaan, digunakan di depan kata benda.
contoh:
a) Mana buku telepon itu?
Untuk menanyakan keberadaan tempat dengan lebih pasti di depan kata mana perlu ditempatkan kata depan di, ke,atau dari. Menjadi: di mana, ke mana atau dari mana
Contoh: Di mana mereka belajar? 7) Kapan
Kata tanya kapan dengan fungsi untuk menanyakan waktu, digunakan di depan kalimat berpredikat kata kerja.
Contoh: Kapan upacara itu akan dimulai?
Kata tanya kapan dapat diganti dengan kata tanya bila atau bilamana
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran a. Pengertian Metode Belajar
Metode mengajar mengajar menurut Masitoh dan Laksmi Dewi merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan
(22)
guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.14
Menurut Junaedi. dkk, Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum, metode diartikan sebagi suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.15 Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara-cara yang dipakai dalam penyajian bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. metode berperan sebagai rambu-rambu atau bagaimana memproses pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Karena itu, setiap guru dituntut untuk menguasai berbagai macam metode dalam proses pembelajaran efektif, efisien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.17
b. Fungsi Metode dalam Belajar
1) Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran
2) Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
4) Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.18
14
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen agama Republik Indonesia, 2009) cet 1, h. 107
15
Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, (learning assistance program for Islamic schools PGMI, 2008), paket 8-14, h.11
16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), cet.IV, h. 46
17
Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, op.cit., h. 10 18
(23)
11
c. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran
1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity)
2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni
3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis)
5) Metode mengajar harus memungkinkansiswa untuk melakukan penemuan (berinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan
6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri (independent study)
8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerjasama (cooperative learning)
9) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.19
d. Macam-macam metode mengajar 1) Metode proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
2) Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
3) Metode tugas dan resitasi
19
(24)
Metode resitasi (penugasan) adalah metoe penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. 4) Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
5) Metode sosiodrama
Metode sosiodrama atau role playing adalah mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
6) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
7) Metode problem solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan suatu metode berfikir, metode ini menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. 8) Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti pabrik, museum dan sebagainya.
9) Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa.
10)Metode latihan
Metode latihan (metode training) adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
(25)
13
Metode ceramah adalah cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.20
Selain metode-metode di atas masih banyak metode lainnya yang dipergunakan agar proses pembelajaran menjadi aktif, namun dalam penelitian ini peneliti akan membahas metode pencocokkan kartu indeks (Index card match).
e. Pengertian metode Index card match
Kartu indeks merupakan alat bantu ajar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran bahasa. Kartu-kartunya dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dari para murid. Kartu indeks juga dapat digunakan sebagai cue card
atau kartu isyarat ketika murid-murid melakukan dialog atau presentasi lisan, atau sebagai kartu informasi untuk aktivitas tertentu yang dilakukan sambil berjalan berkeliling.21
Mencocokkan kartu indeks (Index card match) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.22
f. Kelebihan dan kelemahan metode index card match
Metode index card match sebagai salah satu aternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran selama proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
(1) Kelebihan metode index card match
(a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. (b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. (c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h.83-97 21
Amy buttner, Aktivitas, Permainan, Dan Strategi Penilaian untuk Kelas Bahasa Asing, penerjemah Yovita Hardiwati (Jakarta: PT Indeks, 2013), h.6
22
Mel.Silberman, Active learning, penerjemah Komaruddin Hidayat (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, Juli 2009), cet.6, h. 240
(26)
(d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar.
(e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.23
Selain dari kelebihan-kelebihan yang bisa ditemukan, dalam metode inipeneliti juga menemui beberapa kelemahan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung.
(2) Kelemahan metode index card match yaitu :
(a) Memerlukan waktu yang lama untuk membuat persiapan. (b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih banyak.
(c) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi.
(d) Guru harus memiliki keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas.
(e) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
(f) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain.
g. Langkah-Langkah Metode Index card match
Langkah-langkah metode index card match menurut Melvin L. Silberman antara lain:
1) Pada kartu indeks terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan didalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup menyamai satu setengah jumlah siswa.
2) Pada kartu terpisah tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut.
3) Berikan satu kartu pada setiap peserta didik. Sebagian memegang pertanyaan dan sebagian lain memegang jawaban.
23
https://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-card-match. Diakses pada tanggal 19 April 2016 jam 20.38
(27)
15
4) Perintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya. Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk mencari tempat duduk bersama (berpasangan)
5) Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan membaca keras pertanyaan dan menantang teman sekelas untuk menginformasikan jawaban kepadanya.24
B.Hasil Penelitian yang Relevan
Dari penelusuran kepustakaan, diperoleh beberapa hasil penelitian yang relevan, antara lain:
Penelitian yang ke-1 ditulis oleh Siti Azizah, dalam penelitian yang berjudul “peningkatan kemampuan membaca melalui penggunaan Index card match
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I MI Al Husna Ciledug”. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas I sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Saat pre test nilai rata-rata 51,73 % meningkat pada saat post test memperoleh hasil 79,65. Siklus I rata-rata yang diperoleh 64,68, sedangkan pada siklus IIrata-rat sebesar 70,47. Hal ini membuktikan adanya peningkatan terhadap kemampuan membaca siswa menggunakan metode Index card match.
Penelitian yang ke-2 ditulis oleh Mimi Hazami dalam penelitian yang berjudul “peningkatan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode Index card match”. Melakukan penelitian tindakan kelas ini pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 26 November 2011. Data yang diperoleh berupa hasil pre test dan post test, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Terjadi peningkatan terhadap hasil belajar ekonomi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif metode Index card match.
Penelitian yang ke-3 ditulis oleh Mahmud, dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode Index Card Match pada pelajaran Fiqih materi pokok
24
(28)
makanan dan minuman yang halal dan haram untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal tahun Pelajaran 2010/2011.” Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V. Peningkata ini dapat dilihat pada siklus I ada 11 siswa atau 40,7% naik menjadi 19 siswa atau 70,3% pada siklus Ii, dan diakhir siklus III menjadi 24 siswa atau 88,8%. Hasil ini dapat terpenuhi mencapai 80% dari indikator yang telah ditetapkan.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan kelas sebagai berikut: kemampuan penyusunan kalimat tanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui metode index card match”.
(29)
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al Husna Ciledug, yang beralamat di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo no.73 Paninggilan Utara Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016, yaitu mulai dari bulan September 2015 sampai dengan Desember 2015.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Kegiatan September Oktober November Desember 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 Persiapan √
Penelitian Awal √ Penyusunan
Proposal
√ √ √
Pelaksanaan Siklus I dan Refleksi
√ √ √
Pelaksanaan Siklus II dan Refleksi
√ √
Pembuatan
Laporan Hasil Penelitian
√
Perbaikan Laporan √ √
Pembuatan
Laporan Hasil Penelitian Secara Final
(30)
B.
Metode Penelitian dan Rancangan Siklus penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu Action Research (penilitian tindakan) yang dilakukan di kelas1. Dengan metode ini peneliti akan mengkaji dan merefleksikan penggunaan metode pencocokan kartu indeks (index card match) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Kemampuan penyususnan kalimat tanya sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah tercapai tujuan pembelajaran dengan nilai KKM yang berlaku pada sekolah MI Al-Husna Ciledug.
Pemilihan metode ini berdasarkan pendapat ahli, seperti yang dikatakan oleh Iskandar, yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru dan dosen dikelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar, yang bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran dikelas.2
Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai atau tidaknya tujuan dari penelitian tersebut. Selama tujuan belum tercapai, maka siklus penelitian tersebut akan terus dilaksanakan dan akan berhenti jika tujuan telah tercapai. Dengan kata lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ingin kita atasi. Siklus akan berulang apabila masih terdapat hal-hal yang belum tercapai atau masih perlu diperbaiki.
Tujuan PTK sendiri adalah untuk memperbaiki dan memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dikelas, mencari jawaban dan solusi ilmiah dari permasalahan tersebut agar dapat dipecahkan melalui
1
Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Departemen pendidikan dan kebudayaaan Dirjen pendidikan tinggi proyek PGSM,1999), h.5-7
2
(31)
19
tindakan yang dilakukan seorang guru sehingga tercipta perbaikan dan peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Penelitian ini menekankan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa siklus yang didasarkan pada materi yang akan dilaksanakan. Penelitian TindakanKelas (PTK) ini dimulai dengan empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar berlngsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar peniaian siswa.
2. Pelaksanaan (Acting)
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan menyelesaikan masalah.
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti melakukan kegiatan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan tindakan berlangsung, serta merekam atau mencatat hasil kegiatan yang dilakukan dalam lembar observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti besrta guru menganalisis data yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut rancangan siklus penelitiannya:
(32)
Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
C.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Abu Bakar MI Al-Husna Ciledug Kota Tangerang yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 22 perempuan dan 18 laki-laki.
D.
Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan data dan menganalisisnya. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh seorang teman sejawat (guru kelas II MI Al-Husna) yang berperan sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dalam hal menyusun rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer berperan mengamati proses pembelajaran melalui metode pencocokan kartu indeks (index card match),
Siklus I pelaksanaan
perencanaan
observasi Refleksi
Siklus II pelaksanaan
perencanaan
observasi Refleksi
Bila masalah belum terselesaikan Dilanjut ke siklus berikutnya
(33)
21
baik yang berhubungan dengan kompetensi guru maupun yang berhubungan dengan kondisi siswa dalam prose belajar mengajar.
E.
Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah di kelas dan perencanaan tindakan penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan dalam siklus penelitian yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, evaluasi serta analisis dan refleksi. Jika data yang didapat dirasa kurang sempurna maka peneliti akan melanjutkan ke siklus II dan seterusnya hingga hasil analisis di akhir tindakan menunjukkan bahwa kriteria target atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan telah tercapai. Tiap tahapan kegiatan pada setiap siklus akan dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Menyiapkan kelas untuk tempat penelitian
2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks (index card match)
3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator
4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap pertemuan
5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya
6) Menyiapkan lembar soal kalimat tanya untuk latihan pada setiap pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru memberi penjelasan tentang kalimat tanya
3) Guru memberikan contoh membuat dan menyusun kalimat tanya dengan tepat
4) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai penyusunan kalimat tanya yang tepat
(34)
5) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang akan bermain kartu indeks secara bergantian
6) Guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok
7) Dalam kegiatan elaborasi, setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi berbagai macam kata tanya. Sedangkan baris kedua berisi potongan kalimat tanya yang masih rumpang. setiap siswa membaca kartu yang dipegangnya. Kelompok satu diberi tugas untuk mengangkat kartunya dan kelompok dua bertugas mencari pasangan kata tanya yang tepat dengan kartunya lalu kemudian duduk berdampingan.
8) Dalam kegiatan konfirmasi, guru mengajak siswa untuk mencocokkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dengan membacakannya didepan kelas
9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kata tanya dan potongan kalimat tanya yang masih rumpang.
10)Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi untuk lebih giat belajar
11)Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus 1
12)Mendokumentasikan semua data yang diperoleh pada setiap pembelajaran selama siklus 1
c. Tahap observasi
Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal selama proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrument.
d. Tahap refleksi
Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian berlangsung dan menentukan keberhasilan serta kelemahan atau
(35)
23
kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada peaksanaan siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I
2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks (index card match)
3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator
4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap pertemuan
5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya
6) Menyiapkan lembar teks dan kalimat tanya untuk latihan pada setiap pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru menjelaskan materi penyusunan kalimat tanya 3) Guru membentuk kelompok untuk permainan kartu indeks 4) Guru membagikan lembar teks cerita kepada peserta didik 5) Peserta didik membaca secara bersama-sama
6) Guru membagikan kartu indeks (index card match)
7) Siswa membaca kartu yang dipegangnya. kemudian mencari jawaban dari kalimat tanya yang tepat dari kelompoknya kemudian duduk berdampingan
8) Guru mengajak siswa untuk mencocokkan jawaban didepan kelas secara berpasangan
9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kalimat tanya dan jawaban yang diberikan.
(36)
10)Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi untuk lebih giat belajar
11)Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus II
12)Mendokumentasikan semua data yang diperoleh pada setiap pembelajaran selama siklus II
c. Tahap observasi
Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal selama proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrument.
d. Tahap refleksi
Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian siklus II berlangsung dan menentukan hasil tindakan siklus II, yang akan dijadikan dasar tindakan selanjutnya. Jika hasil belajar yang diingikan belum tercapai maka akan dilanjutkan pada siklus III. Tetapi bila sudah tercapai maka tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
F.
Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil dari penelitian yang diharapkan adalah tercapainya peningkatan kemampuan anak dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator-indikator keberhasilan yaitu Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar dan Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
Target pencapaian hasil tindakan penelitian diasumsikan sebagai berikut: 1. Hasil belajar Bahasa Indonesia dianggap berhasil pada setiap siklus apabila
nilai rata-rata siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu sebesar 75.
2. Siswa dianggap berhasil pada setiap siklus jika skor pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan guru mencapai kategori baik.
(37)
25
G.
Data dan Sumber Data
Ada dua macam sumber data dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data kualitatif: hasil observasi dalam proses pembelajaran, hasil observasi siswa, catatan lapangan, hasil wawancara dengan guru Pendamping dan siswa, serta dokumentasi.
2. Data kuantitatif: nilai tes siswa yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.
H.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan beberapa instrument antara lain:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam aspek kemampuan menyusun kalimat tanya.
2. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan dibuat untuk menilai kemampuan menyusun kalimat tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks (index card match). Adapun analisis hasil belajar siswa terhadap kemampuan menyusun kalimat tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks digunakan sebagai patokan sistem rubrik dengan rentang skor yang digunakan dengan batas maksimal 25 pada aspek-aspek berikut:
a. Ketepatan jawaban b. Kelancaran
c. Keseriusan d. Keaktifan e. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: a. Sangat baik : 17-20
(38)
c. Cukup : 9-12 d. Kurang : 5-8 e. Sangat kurang : 1-4
3. Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan akhir siklus dalam penelitian. Wawancara dilakukan terhadap kolaborator dan siswa dengan menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran berikutnya.
.
I.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian observasi langsung, yakni:
1. Pengumpulan data melalui hasil nilai harian, kemudian dibuat catatan, mengadakan diskusi dengan observer atau guru pendamping mengenai permasalahan dalam menilai pelajaran Bahasa Indonesia pada bahasan kemampuan menyusun kalimat tanya di MI Al-Husna Ciledug,
2. Nilai proses yang dikumpulkan melalui lembar pengamatan yang dilakukan oleh subjek yang terlibat dalam penelitian ini,
3. Catatan lapangan yaitu catatan selama pelaksanaan, dapat berupa kekurangan yang perlu ditambah atau yang sudah cocok yang perlu dipertahankan.
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk pemeriksaan keterpercayaan data dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan tehnik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu.3 Triangulasi ada empat macam yaitu triangulasi dengan sumber, metode,
3
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2011), hal. 74
(39)
27
penyelidik dan teori.4 Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi pemeriksaan data dan sumber lainnya.
Untuk memperoleh data yang objektif, handal dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini menggunakan beberapa tehnik pemeriksaan kepercayaan studi, yaitu:
1. Menggali data dari sumber yang sesuai dengan menggunakan cara berbeda. Dalam penelitian ini, memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan menggunakan observasi siswa dan memeriksa catatan siswa.
2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya dilakukan dengan mengamati kegiatan bermain kartu indeks (index card match) siswa dan melihat hasil observasi kolabolator
3. Memeriksa kembali data-data yang sudah terkumpul.
4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K.
Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran serta catatan lapangan.
L.
Pengembangan perencanaan tindakan
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus dan diakhiri dengan hasil analisis data yang menunjukkannya peningkatan kemampuan dari subjek peneliti.
(40)
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian ini melalui dua siklus dimana setiap siklus berisi perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi dan bila hasil kurang memuaskan maka siklus bisa ditambah sampai mencapai hasil yang diinginkan.atas dasar itu maka peneliti yakin bahwa hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai landasan perencanaan pengembangan penelitian dengan target yang lebih tinggi.
(41)
29
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat MI Al-Husna
Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna didirikan sejak tahun 1964 oleh Bapak H. Ahmad Rahmat (Alm), yang diawali dengan terbentuknya Majlis ta’lim kaum ibu. Pada tahun 1990, Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna membentuk lembaga pendidikan kanak-kanak yaitu Raudhatul Athfal (RA) Al-Husna yang dilanjutkan dengan pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Husna pada tahun 1995.
Sejak mulai berdiri hingga sekarang, MI Al-Husna dipimpin/dikepalai oleh ibu Hj. Siti Mastiaroh, S.Ag.M.Pd. MI Al-Husna menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dinamika pendidikan masyarakat sekitar. Dengan kepercayaan masyarakat yang terus meningkat, MI Al-Husna selalu berusaha mengembangkan diri agar menjadi semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan peringkat akreditasi “A”. namun demikian pengembangan tidak hanya sampai disitu dan akan terus berlanjut, akan tetapi mengingat berbagai keterbatasan, pengembangan tersebut sering tidak sejalan dengan yang diharapkan. Salah satu keterbatasan itu adalah daya tamping yang tidak sebanding dengan minat peserta didik, juga pengembangan kualifikasi pendidikan yang belum begitu sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Profil MI Al-Husna
MI Al-Husna terletak di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo/H. Mencong No. 73, RT 02/03 kelurahan Paninggilan Utara, Ciledug Kota Tangerang. Lembaga penyelenggara adalah Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna. Bangunan ini berdiri di atas lahan milik sendiri dengan luas ± 1.524 m2 dan luas bangunan ± 700 m2. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari yaitu dari pukul 07.00 sampai pukul 14.30 wib untuk kelas III sampai IV, dan pukul 07.00 sampai pukul
(42)
13.00 wib untuk kelas I dan II. Adapun jumlah rombongan belajar sampai saat ini mencapai 16 rombongan belajar.
Sejauh ini MI Al-Husna sudah banyak meraih prestasi baik dari tingkat kecamatan maupun tingkat kota. Pada setiap tahunnya MI Al-Husna juga ikut berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh Kemenag dan Diknas yang ada di Kota Tangerang.
3. Visi dan Misi MI Al-Husna Visi
Unggul dalam prestasi dan teladan dalam perilaku Misi
Menyiapka generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTTEK.
Membentuk kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, bijaksana, cerdas dan bertanggung jawab.
Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat. 4. Struktur Organisasi
MI Al-Husna dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna. Yayasan ini diketuai oleh ibu HJ. Sunah Liyah. Adapun sekretaris yayasan adalah ibu Nurul Jalaliyah, S.EI dan bendaharanya adalah ibu Neneng Atika Wardah, S.Pd. M.Pd, sedangkan kepala Madrasah Ibtidaiyah adalah ibu Hj. Siti Mastiaroh, S.Ag.M.Pd. ketua komite sekolah adalah ibu Yayah membawahi anggota dari perwakilan wali murid kelas I sampai kelas VI, dan guru-guru wali kelas dan mata pelajaran serta karyawan. Adapun susunan guru dan karyawan sebagi berikut:
TABEL II
Daftar Guru dan Karyawan
NO NAMA TUGAS KETERANGAN
(43)
31
2 Bahrul Ulum, S. PdI Guru Bidang Studi V Matematika & Bahasa Arab 3 Muhasan, S. Pd Guru Kelas VI Husein 4 Sholikhah Ari Utami, S.Ag Guru Kelas VI Hasan
5 Samsul Mu’min,S. HI Wali Kelas / Guru V Aisyah , Fiqih
6 Mulyadi, S. PdI Wali Kelas / Guru V Khodijah, Qurdis 7 Neneng Atika Wardah, S.Pd Guru Kelas IV Al Farabi (A) 8 Nurul Jalaliyah, S. EI Guru Kelas IV Al Bukhori (A) 9 Muhiah, S. Pd Guru Kelas II Usman (A) 10 Abdul Hoir, S. Ag Guru Kelas III Humaira (A) 11 Komalasari, S. PdI Guru Kelas I Ibnu Sina (B) 12 Siti Azizah, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Rusyd (A) 13 Rini Utari, S. Pd Guru Kelas III Ali (B) 14 Swaibatul Aslamiyah, S. Ag Guru Kelas III Ali (A) 15 Nurul Hidayah, S. PdI Guru Kelas III Humaira (B) 16 Diana Sari, S. Pd Guru Kelas II Umar (A) 17 Siti Murtafiah, S. PdI Guru Kelas II Usman (B) 18 Maimunah, S. HI Guru Kelas II Abu Bakar (A) 19 Maswanih,S. PdI Guru Kelas II Umar (B) 20 Yunita Saridin,S. Pd Guru Kelas III Fatimah (A) 21 Novita Sari Guru Kelas II Abu Bakar (B) 22 Siti Faizah,S.PdI Guru Kelas I Ibnu Kholdun (A) 23 Mariyam, S. PdI Guru Kelas IV Al Bukhori (B) 24 Nur'aini, S. PdI Guru Kelas IV Al Ghazali (A) 25 Nur Aida Putri Yani, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Kholdun (B) 26 Rista Rosmeri, S. PdI Guru Kelas I Ibnu Sina (A) 27 Apri Kuntari, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Rusyd (B) 28 Sri Wahyuni, S. PdI Guru Bidang Studi IV Bahasa Arab 29 Puad Baidillah, S. PdI Guru Bidang Studi I - VI PJOK 30 Muhamad Yusuf Guru Bidang Studi II PJOK
(44)
31 Nurul Hidayati, S. Ag Guru Bidang Studi Bhs Inggris 32 Irfan Sidiq, S. Pd Guru Kelas III Fatimah (B) 33 Hermawati, S. Pd Guru Kelas IV Al Farabi (B) 34 Chika Viorinda N, S. Pd Guru Kelas IV Al Ghazali (B) 35 Siti Nursaidah, S. Sn Guru Bidang Studi SBK, Melukis 36 Yulia Tiningsih Guru Bidang Studi SBK, Menari 37 Mimi Saumi, S.E Tata Usaha (TU)
38 Arfan Akbar, S. ThI Tata Usaha (TU) 39 Zulfi Satriana Pustakawan
40 Satiah Pengembangan diri Qasidah 41 Syaidina Ali Pengembangan diri Marawis 42 Faris Pengembangan diri Futsal 43 Saiful Pengembangan diri Drumband 44 Budiawan Pengembangan diri Drumband 45 Djoko Susilo Pengembangan diri Pramuka 46 Siti Muthoyah Pengembangan diri Taekwondo 47 Suhartanto Pengembangan diri Taekwondo 48 Hasan Penjaga Sekolah
49 Manat Petugas Kebersihan 50 Muhammad Sidup Petugas Kebersihan 51 Islahuddin Petugas Kebersihan 52 Muhidir Staff / Teknisi
Demikian struktur organisasi, daftar guru-guru dan karyawan di MI Al-Husna yang secara keseluruhan bertanggungjawab terhadap kelancaran dan stabilitas madrasah sebagai lembaga pendidikan agar mamapu menciptakan lembaga yang lebih baik lagi.
(45)
33
5. Fasilitas Madrasah
MI Al-Husna memiliki tiga gedung dengan jumlah 24 ruangan yang terdiri dari: 16 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang tata usaha, 1 ruang UKS, dan 1 ruang aula serbaguna yang seringkali digunakan untuk kegiatan sholat dhuha dan sholat zuhur berjama’ah, serta kegiatan pengajian bulanan untuk wali muri dan guru. Selain itu MI Al-Husna mempunyai 14 kamar kecil siswa, 3 kamar kecil guru, 1 kamar kecil kepala sekolah, koperasi sekolah, kantin dan 1 lapangan yang digunakan untuk upacara bendera, olahraga atau pembacaan Surat Yasiin setiap hari Jum’at.
6. Data Siswa MI Al-Husna
MI Al-Husna merupakan sekolah MI dengan jumlah murid terbanyak di kecamatan Ciledug. Hal ini disebabkan karena prestasi dan kedisiplinan MI Al-Husna yang cukup baik, serta letaknya yang sangat strategis dekat dengan jalan raya dan dapat dilalui alat transportasi dengan mudah. MI Al-Husna mempunyai jumlah siswa sebanyak 637 orang yang tersebar di 16 kelas. Adapun daftar jumlah siswa adalah sebagai berikut:
TABEL III
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Al-Husna Tahun Pelajaran 2015/2016
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
I 66 54 120
II 51 67 118
III 66 60 126
IV 55 65 120
V 43 40 83
VI 29 41 70
(46)
7. Penelitian pendahuluan (Pre Test)
Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 September 2015 pukul 07.15 s/d 08.25. peneliti melakukan observasi (pengamatan) terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II Abu Bakar di MI Al-Husna Ciledug kota Tangerang. Hasil pengamatan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Setelah bel masuk berbunyi, guru berada di kelas ketika siswa sudah berada di kelas. Pada saat pelajaran dimulai ada beberapa siswa yang belum siap belajar, diantaranya masih ada yang berjalan-jalan mendekati temannya, dan ada juga yang masih asyik mengobrol, namun sebagian besar siswa sudah siap belajar. Guru pun menginstruksikan siswa untuk bersiap-siap konsentrasi belajar dan menyiapkan segala keperluan untuk belajar.
b. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, penugasan dan latihan. Guru menjelaskan materi pelajaran yang terdapat dibuku paket tanpa dibantu dengan media lain yang mendukung proses pembelajran.
c. Waktu pembelajaran lebih banyak dipergunakan untuk mengerjakan soal-soal latihan yang ada dibuku paket dan LKS. Saat mengerjakan soal ada beberapa siswa yang bertanya karena belum paham dalam mengerjakan soal. Ada juga siswa yang tidak tertib dalam menulis, ada yang mengobrol, jalan-jalan, dan lama dalam menyelesaikan soal.
d. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang dibahas. Ada beberapa siswa yang belum paham dan tidak bisa memilih kata tanya yang tepat untuk sebuah kalimat tanya. lalu guru kembali menjelaskan materi yang belum dipahami siswa.
e. Proses pembelajaran tidak berlangsung aktif, Ketika guru memerintahkan untuk membaca teks pelajaran, ada beberapa siswa yang tidak membaca. Saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa, hanya sedikit siswa yang aktif menjawab, sebagian besar siswa keliru dalam menjawab. Hal ini disebabkan karena kurang interaktifnya guru dan siswa dalam belajar dan menyebabkan kelas menjadi kurang aktif.
(47)
35
f. Hasil belajar yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia, hanya beberapa siswa saja yang dapat mencapai nilai di atas KKM pada materi tanya jawab.
TABEL IV Penilaian Pre Test
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 4 8 12 10 8 42 2 Althaf Ardell Abieza 8 10 10 14 8 50 3 Anisa Sri Astuti 14 12 18 12 12 68 4 Atika Marwah Daud 10 8 10 10 8 46 5 Aufa Novia Kirani 10 10 10 10 8 48 6 Beautiful Fairuz Habibati 12 12 20 12 12 68 7 Chayla Alzahra Harahap 2 10 12 7 7 38 8 Dian Rahma Talitha 8 10 12 9 8 47 9 Diyah Arum Lukito 8 10 12 12 10 52 10 Fadhantio Rezky Hanafi 4 10 14 5 6 39 11 Fatah Al Ghani 4 12 8 12 8 44 12 Febrian Yafi Hakim 0 4 10 10 6 30 13 Gitra Lucky Syaputri 14 14 18 12 12 70 14 Jihan Zahrah Zahirah 4 10 12 10 8 44 15 Kayla Fitri Malika 6 10 15 8 8 47 16 Kenzo Andara B. 4 10 10 10 6 40 17 Kirania Naomi Adisti 8 10 15 10 10 53 18 Kyara Adzraa Mezaluna 12 12 15 12 10 61 19 Latifa Maltira 6 10 12 10 8 46 20 Latifanni Maltira 6 10 12 10 8 46 21 Luqman Maulana 16 14 14 13 14 71 22 Luthfi Murtadho 6 10 12 6 9 43 23 M. Farrel Wirawan 6 10 12 10 10 48
(48)
24 M. Haikal Al-Fathan 0 4 8 5 4 21 25 M. Irfan Arifuddin 12 15 18 10 14 69 26 M.Firas Khaidirsen 6 8 10 12 8 44 27 M.Miftah Al-Fattah 14 14 10 10 10 58 28 M.Riyadh Al-Faridzi 4 8 12 10 7 41
29 Naila Ali 6 12 12 9 8 47
30 Nasaka Haqqon 12 12 14 12 10 60 31 Nasya Abidah Rifana 4 10 10 8 8 40
32 Nazwa Aqilah 4 10 12 8 8 42
33 Nesha Khairin Rifani 6 10 14 10 10 50 34 Novelia Sakhira 4 8 9 4 8 33 35 Reihan Dwi Kurniawan 8 10 9 7 8 42 36 Rifqi Maulana Anwar 14 12 15 14 12 67 37 Sabral Jamila Karim 6 10 12 7 8 43 38 Safira Khairani 6 10 10 9 10 45
39 Shela Umaira 6 10 12 9 9 46
40 Tsany Nur’azizah Fitri 6 10 12 10 10 48
Jumlah 290 409 494 388 356 1937 Rata-rata 7.25 10.23 12.35 9.70 8.90 48.43
Dari hasil peneltian di atas, didapat bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia dengan materi kalimat Tanya masih rendah dengan jumlah nilai 1937, rata-rata 48,43, nilai minimum 21 dan nilai maksimum 71. Dari data tersebut maka belum mencapai nilai KKM sekolah. Rendahnya nilai siswa ini disebabkan karena adanya sebagian siswa yang belum paham pada materi kalimat tanya, kurangnya perhatian dan konsentrasi siswa dalam belajar, dan kurangnya metode guru dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia khususnya pada materi kalimat tanya. Setelah berdiskusi dengan guru kelas II diperoleh kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan PTK dengan judul Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index
(49)
37
Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang. Guru kelas II sebagai teman sejawat bersedia menjadi kolaboratornya saat peneliti melakukan tindakan pembelajaran. Materi yang akan dijadikan bahan ajar dalam tindakan penelitian adalah kalimat tanya dengan Standar Kompetensi (SK): Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi, Kompetensi Dasar (KD): Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan santun berbahasa.
8. Tindakan Pembelajaran Siklus I
Setelah melakukan tes awal, peneliti memulai persiapan untuk Tindakan Pembelajaran Siklus I. Tindakan pembelajaran siklus I dengan sub pokok bahasan pembelajaran adalah kalimat tanya yang disampaikan dalam dua kali pertemuan (4 x 35 menit). Adapun indikator yang ingin dicapai adalah agar setelah pembelajaran dilaksanakan peserta didik mampu: (1) mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar, (2) menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan tempat penelitian, penyusunan RPP dengan metode Index card match, mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator, menyiapkan materi dan bahan ajar, menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar penilaian, teks bacaan dan kartu indeks, serta keperluan observasi lainnya.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2015 dan 13 Oktober 2015. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan pertama (Selasa, 6 Oktober 2015)
Pertemuan pertama dimulai pada pukul 10.40 s/d 11.50 wib. Materi yang akan dipelajari adalah kalimat tanya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan
(50)
ini sebanyak 40 orang. Kegiatan diawali dengan berdoa sebelum belajar, mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik, apersepsi dan pemberian motivasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara bergantian dan memberi penjelasan singkat tentang isi bacaan tersebut. Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu indeks (index card match) dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yang akan bermain secara bergantian, guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok dan setiap kelompok membaca teks tersebut. Sebelum bermain kartu guru memberikan pengarahan. Ketika kegiatan berlangsung guru mengamati dan sesekali membimbing peserta didik khususnya siswa yang kelihatan kesulitan dalam pembelajaran. Setelah selesai guru mengajak siswa untuk mengoreksi jawaban mereka guru juga menjelaskan cara mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar.
Setiap siswa diminta untuk membaca kalimat tanya yang sudah mereka susun dengan lafal dan intonasi yang benar. Sebagai penutup pelajaran guru memberikan pengarahan untuk lebih percaya diri ketika bermain kartu indeks (index card match) pada pertemuan yang akan datang.
Pada pertemuan pertama ini terlihat sebagian besar peserta didik masih kurang memahami pembelajaran yang disampaikan, tidak memperhatikan guru, tidak memahami teks, sehingga saat bermain kartu masih banyak siswa yang hanya diam memperhatikan teman-temannya, jawaban yang didapat tidak sesuai, dan ada beberapa yang tidak mendapatkan pasangan. pembelajaran juga masih didominasi oleh beberapa siswa, sehingga siswa yang kemampuannya dibawah rata-rata masih kurang aktif. namuan, secara umum kondisi pembelajaran pada pertemuan ini relatif berjalan baik.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 13 Oktober 2016)
Pertemun kedua dilaksanakan hari selasa, 13 Oktober 2015 yang dimulai pukul 07.15 s.d 08.25 wib. Pada pertemuan ini seluruh peserta didik hadir dan diadakan tes kemampuan menyusun kalimat tanya.
(51)
39
Pertemuan kedua diawali dengan kegiatan mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik. Pada pertemuan ini sama dengan pembelajaran sebelumnya. Tetapi dalam pertemuan ini setiap jawaban yang benar akan dinilai dan diberi reward atau hadiah berupa benda. Sedangkan yang tidak mendapatkan pasangan yang benar akan mendapatkan sanksi. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa.
Pada kegiatan akhir guru menghimbau kepada seluruh peserta didik untuk lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan diharapkan juga agar seluruh peserta didik mampu dan memahami segala materi yang telah diajarkan sehingga kemampuan menyusun kalimat tanya melalui metode pencocokan kartu indeks (Index card match) dapat mencapai nilai yang telah ditentukan sekolah. Guru sebagai peneliti, meneliti dan mengamati aktifitas peserta didik yang dibantu oleh guru (observer) dalam menjalani tes peserta didik.
c. Tahap observasi dan analisis
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Index card match selama proses pembelajaran langsung.
Hasil observasi ini terbagi menjadi dua yaitu pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode Index card match dan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengguanakan metode pencocokan kartu indeks (Index card match). Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
(52)
1. Penilaian aktivitas guru selama pembelajaran TABEL V
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I
Sekolah : MI Al-Husna Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/semester : II/Ganjil (1)
No Aspek yang dinilai NIlai Ket
1 2 3 4 1 Kemampuan membuka pelajaran
1. Menarik perhatian peserta didik
2. Menimbulkan motivasi
3. Memberikan acuan materi yang akan disajikan
4. Memberi kaitan materi dengan kemampuan yang telah dimiliki peserta didik (lingkungan luar)
√ √ √ √ Sangat Baik Baik Cukup Cukup
2 Sikap peneliti dalam proses pembelajaran
1. Kejelasan suara 2. Gerakan badan tidak
mengganggu perhatian peserta didik
3. Antusiasme penampilan /mimik 4. Mobilitas posisi tempat
√ √ √ √ Baik Baik Cukup Baik 3 Penguasaan materi
1. Materi yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
(53)
41
direncanakan
2. Kejelasan dalam menerangkan materi
3. Kejelasan dalam memberikan contoh
4. Mencerminkan keluasan wawasan √ √ √ Baik Cukup Cukup
4 Proses pembelajaran
1. Kesesuaian penggunaan metode dengan pokok bahasan
2. Penyajian materi relevan dengan indicator hasil belajar
3. Antusiasme dalam menanggapi respon
4. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu √ √ √ √ Baik Baik Baik Cukup
5 Penggunaan metode index card match
1. Memperhatikan langkah-langkah penggunaan metode index card match
2. Ketepatan saat penggunaan metode index card match
3. Keterampilan saat
mengopprasionalkan metode
index card match
4. Membantu meningkatkan proses pembelajaran √ √ √ √ Baik Baik Baik Baik
6 Evaluasi
1. Menggunakan penilaian relevan dengan indikator hasil belajar
(54)
2. Menggunakan jenis ragam penilaian relevan dengan indikator hasil belajar
3. Menggunakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada perencanaan pembelajaran
√
√
Cukup
Baik
7 Kemampuan menutup pelajaran 1. Meninjau kembali pokok
bahasan
2. Memberikan keterampilan bertanya
√ √
Cukup Baik
Jumlah skor 70
Keterangan kategori penilaian setiap aspek 4 : Sangat Baik
3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang
Kategori persentase penilaian
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B) 40 % - 59,99 % = Cukup (C) 20 % - 39,99 % = Kurang (D) 0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Jumlah nilai semua aspek berjumlah 70, maka apabila diukur persentase penilaian yang didapat maka perolehan skor yang didapat 70 % = Baik (B)
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada pertemuan siklus I berada dalam kategori “Baik”.
(55)
43
2. Penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran TABEL VI
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I
No Aspek yang dinilai
Jumlah peserta didik yang melakukan aktivitas pertemuan pada siklus I Jumlah Persen tase (%) Ket
1 2
1 Aktifitas peserta didik selama mengikuti KBM a. Peserta didik
memperhatikan penjelasan guru tentang
pelaksanaan metode
index card match
26 31 57 71,25 Baik
b. Peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik
23 28 51 63,75 Baik
c. Peserta didik mampu menyusun kalimat tanya dengan benar
21 24 45 56,25 Cukup
d. Siswa mampu mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar
(56)
Rata-rata 56.88 Cukup 2 Perilaku peserta didik
yang tidak sesuai dengan KBM
a. Melamun 9 7 16 20 Baik
b. Tidak fokus 15 13 28 35 Baik c. Belum memahami
soal atau tugas
14 12 26 32,5 Baik
Rata-rata 29,17 Baik
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang sesuai dengan KBM
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B) 40 % - 59,99 % = Cukup (C) 20 % - 39,99 % = Kurang (D) 0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM
0 % - 19,99 % = Sangat Baik (A) 20 % - 39,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C) 60 % - 79,99 % = Kurang (D)
≥ 80 % = Sangat kurang (E)
Pada pertemuan siklus I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan pelajaran adalah 56,88 % dengan kategori “Cukup” sedangkan analisis aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 29,17 % termasuk kategori “Baik”
Dari hasil pengamatan, dilihat bahwa peserta didik sudah siap untuk menerima pelajaran.pada saat guru memberikan penjelasan materi pelajaran dan membaca teks, ada beberapa siswa yang masih melamun dan bermalas-malasan
(57)
45
untuk mengikutinya. Penerapan metode pencocokan kartu indeks (Index card match) dalam pembelajaran membuat peserta didik lebih aktif dan senang dalam belajar sehingga membantu mereka dalam menguasai materi tentang kalimat tanya tersebut. Hal ini terlihat dari hasil observasi dari peserta didik dengan menggunakan metode Index card match, dimana metode ini sangat membantu peserta didik dalam keterampilan membaca.
Adapun tabel penilaian pada tes uji kemampuan siklus I sebagai berikut: TABEL VII
Data Hasil Test Siklus 1
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor
1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 12 12 14 16 11 65 2 Althaf Ardell Abieza 16 12 12 18 12 70 3 Anisa Sri Astuti 20 15 18 15 15 83 4 Atika Marwah Daud 16 14 15 13 13 71 5 Aufa Novia Kirani 16 15 16 13 12 72 6 Beautiful Fairuz Habibati 20 14 18 14 15 81 7 Chayla Alzahra Harahap 12 12 15 12 10 61 8 Dian Rahma Talitha 14 12 18 15 13 72 9 Diyah Arum Lukito 16 14 15 13 13 71 10 Fadhantio Rezky Hanafi 12 15 15 10 10 62 11 Fatah Al Ghani 14 14 12 15 12 67 12 Febrian Yafi Hakim 12 10 10 12 10 54 13 Gitra Lucky Syaputri 20 15 18 14 14 81 14 Jihan Zahrah Zahirah 14 14 16 13 13 70 15 Kayla Fitri Malika 16 14 18 10 12 70 16 Kenzo Andara B. 14 13 15 14 12 68 17 Kirania Naomi Adisti 16 15 17 13 12 73 18 Kyara Adzraa Mezaluna 20 15 15 14 12 76 19 Latifa Maltira 16 14 16 15 13 74
(58)
20 Latifanni Maltira 14 14 18 14 10 70 21 Luqman Maulana 20 18 15 15 15 83 22 Luthfi Murtadho 14 12 15 12 12 65 23 M. Farrel Wirawan 16 15 15 14 12 72 24 M. Haikal Al-Fathan 10 8 10 14 10 52 25 M. Irfan Arifuddin 20 16 18 12 12 78 26 M.Firas Khaidirsen 16 14 15 15 12 72 27 M.Miftah Al-Fattah 20 15 13 15 12 75 28 M.Riyadh Al-Faridzi 14 14 16 12 10 66
29 Naila Ali 14 15 15 15 12 71
30 Nasaka Haqqon 20 15 16 15 12 78 31 Nasya Abidah Rifana 14 12 15 12 12 65 32 Nazwa Aqilah 12 12 15 12 12 63 33 Nesha Khairin Rifani 16 12 18 12 12 70 34 Novelia Sakhira 14 14 16 13 10 67 35 Reihan Dwi Kurniawan 14 12 15 14 12 67 36 Rifqi Maulana Anwar 16 15 12 14 14 71 37 Sabral Jamila Karim 16 14 18 12 10 70 38 Safira Khairani 14 13 15 13 12 67 39 Shela Umaira 14 15 15 13 10 67
40 Tsany Nur’azizah Fitri 16 12 15 14 12 69
Jumlah 620 546 613 541 479 2799
Rata-rata
15.50 13.65 15.33 13.53 11.98 69.98 Berdasarkan tes akhir siklus I, didapat rata hasil belajar peserta didik rata-rata 69.98, jumlah 2799, nilai minimum 52 dan nilai maksimum 83. Dari hasil tes siklus I yang didapat maka siklus I selesai dan berlanjut ke siklus II. Pada siklus II peserta didik diharapkan mendapat hasil nilai lebih besar dari siklus I.
Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik dengan prestasi yang berbeda sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini
(1)
Penugasan, Tanya Jawab, Ceramah dan kartu indeks berpasangan (index card match)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Menginformasikan materi pokok yang ingin dipelajari
dan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi kalimat tanya
10 menit
Inti Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara bergantian (menyimak, mendengar)
Guru menjelaskan secara singkat tentang isi bacaan Guru memberikan contoh membuat dan menyusun
kalimat tanya dengan tepat serta cara membacanya dengan intonasi yang benar
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kalimat tanya
Guru mendengarkan jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk menjawab serta memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan jawaban.
Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan tidaknya jawaban.
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah
50 menit
(2)
sebagai berikut:
Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok yang akan bermain secara bergantian dan memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok
setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi kalimat tanya. Sedangkan baris kedua berisi jawaban.
Setiap pemegang kartu dilarang membuka dan membaca isi kartu yang dipegangnya. (jujur)
Guru memberikan pengarahan: setelah hitungan ketiga peserta didik dipersilahkan membuka dan membaca kartu yang dipegangnya (disiplin)
baris 1 diberi tugas tambahan dengan mengangkat kartu jawaban agar dapat dilihat oleh baris 2,
anggota di baris 2 pun harus mencari jawaban kartunya dengan kartu yang dipegang baris 1 (pasangannya) bila sudah mendapatkan jawabannya, peserta didik
mengajak pasangannya untuk duduk secara berdampingan.
Setelah semua murid selesai mencari jawaban kartunya, guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas (peserta didik mendapat giliran membacakan kalimat tanya dan jawabannya yang sesuai dengan disertai intonasi yang tepat dalam pengucapan kalimat tanya). (disiplin, teliti, semangat dan rasa ingin tahu)
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
(3)
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Guru memberikan PR kepada peserta didik
(bertanggungjawab)
10 menit
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
10 menit
Inti Guru meminta beberapa peserta didik untuk
membacakan sebuah teks pendek di depan kelas secara bergantian
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu (index card match) dengan langkah-langkah yang sama dengan pertemuan pertama
kelompok pertama mendapat kartu yang berupa soal dan kelompok kedua mendapat kartu yang berisi jawaban
Guru kembali memberikan pengarahan
bila semua sudah mendapatkan jawabannya dan duduk secara berdampingan, guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya secara bergantian didepan kelas
guru memberikan hadiah bagi pasangan yang memiliki jawaban yang tepat
50 menit
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
(4)
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Guru memberikan PR kepada peserta didik
(bertanggungjawab)
10 menit
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Teks cerita
Kartu kalimat tanya dan kartu jawaban
Buku aku gemar Berbahasa Indonesia SD kelas 2, Arya Duta I. PENILAIAN
1. Jenis tes : tes lisan 2. Format penilaian
No Nama Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Keterangan aspek yang dinilai: 1. Ketepatan jawaban 2. Kelancaran
3. Keseriusan 4. Keaktifan 5. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: a. Sangat baik : 17-20
b. Baik : 13-16 c. Cukup : 9-12 d. Kurang : 5-8 e. Sangat kurang : 1-4
(5)
Dengan skor maksimal semua aspek 20, jadi total skor 5 x 20 = 100
Tangerang, September 2015
Peneliti Observer
Novita Sari Maimunah, S.HI
Mengetahui, Kepala sekolah
Siti Mastiaroh, S.Ag. M.Pd Nip. 196912251993032002
(6)
RIWAYAT PENULIS
Novita Sari, lahir di Jakarta, 27 November 1990, anak ke empat dari 4 bersaudara, terlahir dari pasangan
suami istri yang bernama Safa’atun (Alm.) dan bapak
Matsani (Alm.). Menamatkan studi mulai tingkat SD tahun 2004 di MIN 09 Petukangan selatan di Jakarta
Selatan, SMP Mazro’Atul Ulum Ciledug tahun 2007,
dan SMK An-Nurmaniyyah Ciledug tahun 2010 di Kota Tangerang.
Pada saat ini sedang menyelesaikan SI Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan program studi Dual Mode system. Mulai tahun 2010 hingga sekarang mengajar di MI Al-Husna Ciledug menjadi guru kelas II.