Pasar Cikijing Kecenderungan Kepercayaan dan Komitmen Pelanggan Pamulihan Farm

103 Gambar 15. Nilai Kepercayaan dan Komitmen Pelanggan Pamulihan Farm di Pasar Cilimus Nilai kelima variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di Pasar Cilimus, menghasilkan kecenderungan relationship marketing yang terjalin antara kedua belah pihak berada dalam tahap kooperatif. Pada tahapan ini kebutuhan pelanggan hanya sebatas jaminan pasokan, jaminan kualitas, ketepatan pengiriman. Semua itu dipenuhi tanpa adanya kontrak kerjasama yang mengikat. Dari sisi pemasok, memberikan ketiga layanan tersebut bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, mengingat jumlah yang dipasok relatif kecil, sehingga tidak perlu perlakuan khusus untuk melayani pelanggan seperti ini.

6.1.2.2. Pasar Cikijing

Pasar Cikijing terletak di perbatasan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Berdasarkan wilayah administrasi pasar Cikijing terletak di Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka. Jarak antara Pasar Cikijing dengan Pamulihan Farm sekitar 35-40 Km, atau dengan perjalanan sekitar 1 jam. Dalam keadaan normal, rata-rata jumlah telur yang dipasok ke Pasar Cikijing sekitar 0,5 ton per hari, sedikit lebih besar daripada yang di pasok ke Pasar Cilimus. Jika dibandingkan dengan pasokan ke pasar modern, pasokan telur dari Pamulihan Farm ke Pasar Cikijing masih relatif kecil. Kendala jarak merupakan salah satu faktor penyebab relatif kecilnya pasokan telur dari Pamulihan Farm. 4,17 3,83 4,17 4,00 4,17

3,50 3,70

3,90 4,10

4,30 4,50

4,70 4,90

Termination Cost Benefit Relationship Share Value Communication Non Opportunistic N il ai S k al a L ik er t 104 Pemenuhan kebutuhan telur Pasar Cikijing, saat ini didominasi pasokan dari Kecamatan Kadugede, yang wilayahnya relatif dekat daripada Pamulihan Farm Kecamatan Cipicung. Para pedagang di Pasar Cikijing mendatangkan telur dari wilayah lain untuk mengantisipasi kekurangan pasokan telur, salah satunya dari Pamulihan Farm. Hubungan kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar Cikijing sudah dibangun lebih dari enam tahun yang lalu. Sehingga hubungan kerjasama diantara keduanya menempatkan masing- masing pihak sebagai pemasok dan pelanggan yang tetap. Jumlah pasokan telur yang dikirim Pamulihan Farm setiap hari ke pelanggannya di Pasar Cikijing sekitar 0,5 ton per hari. Pasokan ini hanya memenuhi 50 persen dari total telur yang diperlukan pelanggan untuk kegiatan usahanya. Rata-rata pelanggan di Pasar Cikijing menjual telur setiap harinya sebanyak satu ton, dengan demikian sebanyak 0,5 ton kekurangannya di pasok oleh peternakan lain yang berasal dari daerah Kadugede. Akses kerjasama yang dibangun oleh pelanggan di Pasar Cikijing ini tidak menggantungkan sepenuhnya pada Pamulihan Farm, maka tidak mungkin bagi Pamulihan Farm untuk memasok sepenuhnya kebutuhan pelanggannya, karena pelanggan tersebut juga mempunyai kerjasama yang sama dengan pemasok lainnya. Walaupun demikian, bukan merupakan hal yang sulit bagi Pamulihan Farm jika pelanggan tersebut meminta semua pasokan telurnya berasal dari Pamulihan Farm, seperti yang dilakukan pada pelanggan di Pasar Cilimus. Pamulihan Farm merupakan perusahaan yang mempunyai komitmen kuat terhadap pelanggannya. Komitmen tersebut terlihat dari kemampuan dalam memasok telur sesuai dengan permintaan pelanggan secara tepat waktu. Menurut penilaian pelanggan, Pamulihan Farm merupakan produsen yang mampu untuk memasok telur dalam jumlah yang relatif besar secara kontinyu. Kemampuan pasokan telur Pamulihan Farm terlihat dari kemampuannya dalam mengatasi gejolak peningkatan telur, seperti terjadi pada hari-hari besar. Pamulihan Farm menilai pasokan untuk pelanggan di Pasar Cikijing masih relatif kecil, berkisar 0,5 ton per hari. Kecilnya nilai traksaksi yang terjadi mengakibatkan tingkat keuntungan yang diperoleh dari kerjasama antara Pamulihan Farm dengan pelanggannya di Pasar Cikijing tidaklah terlalu besar. 105 Selain itu, Pamulihan Farm merasa bahwa salah satu kelemahan yang dimiliki oleh pelanggan di Pasar Cikijing adalah adanya tunggakan atau keterlambatan pembayaran, bahkan pernah juga pelanggan di Pasar Cikijing ini tidak bisa melunasi piutang Pamulihan Farm. Kedua hal ini berdampak terhadap benefit yang terjadi diantara keduanya relatif tidak besar. Pada Tabel 24 terlihat nilai benefit pelanggan Pasar Cikijing, relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai benefit pelanggan Pasar Cilimus. Faktor yang menyebabkan nilai benefit pelanggan Pasar Cikijing lebih besar dari pelanggan pasar Cilimus adalah jumlah pasokan. Jumlah pasokan dari Pamulihan Farm ke pelanggan Pasar Cikijing lebih besar daripada pelanggan Pasar Cilimus. Dilihat dari skala pasar, Pasar Cikijing lebih besar daripada pasar Cilimus, sehingga merupakan hal yang wajar jika pasokan dari Pamulihan Farm ke pasar Cikijing lebih besar dibandingkan dengan pasokan ke pelanggan Pasar Cilimus. Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kerjasama bisnis antara Pamulihan Farm dengan pelanggan di Pasar Cikijing, kedua belah pihak sama-sama berusaha untuk membangun komunikasi yang baik, selama ini komunikasi yang terjalin diantara keduanya sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari lamanya mereka bekerjasama sebagai pemasok dan pelanggan. Akan tetapi kekuatan intensitas komunikasinya tidak sebesar pelanggan yang memberikan kontribusi benefit yang besar bagi Pamulihan Farm. Nilai communication pelanggan di Pasar Cikijing lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang sama untuk pelanggan di Pasar Cilimus. Relatif rendahnya nilai variabel communication pelanggan di Pasar Cikijing disebabkan karena adanya faktor tunggakan yang tidak dibayar. Hal ini mengakibatkan intensitas komunikasi yang terjadi diantara kedua belah pihak relatif rendah. Berikut ini disampaikan pernyataan pemilik Pamulihan Farm terkait dengan ketidakmampuan pelanggan di Pasar Cilimus dalam membayar piutang-piutangnya. ”.......selama ini komunikasi saya dengan pelanggan di Pasar Cikijing cukup baik....biasa saja. Tapi saya pernah mengalami kekecewaan terhadap dia, karena pernah tidak sanggup membayar telur yang saya pasok. Setelah itu saya berupaya untuk hati-hati dan sekaligus memberikan peringatan agar kejadiannya tidak terulang lagi” 106 Kejadian tunggakkan atau keterlambatan pembayaran terhadap Pamulihan Farm, telah berdampak terhadap ganguan komunikasi walaupun tidak sampai berujung pada pemutusan kerjasama, Pamulihan Farm masih menganggap kejadian tersebut dalam batas yang wajar, mengingat adanya persamaan kebutuhan usaha diantara keduanya. Meskipun kedua belah pihak mencoba mensejajarkan posisinya masing-masing, akan tetapi dalam hal ini posisi tawar Pamulihan Farm relatif lebih tinggi. Jika pelanggan tidak bisa menjaga kepercayaan Pamulihan Farm, maka mudah bagi Pamulihan Farm untuk memutuskan kerjasama dengan pelanggan di Pasar Cikijing. Apalagi hubungan mereka selama ini tidak didasarkan pada kontrak kerjasama yang mengikat kedua belah pihak. Hal ini yang menyebabkan termination cost pelanggan di Pasar Cikijing tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan pelanggan lainnya, akan tetapi jika dibandingkan dengan nilai yang sama untuk pelanggan di Pasar Cilimus, maka nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing relatif lebih besar. Faktor yang menyebabkan relatif tingginya nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing dibandingkan dengan nilai yang sama untuk pelanggan di Pasar Cilimus adalah skala pasar. Skala Pasar Cikijing relatif lebih besar daripada skala Pasar Cilimus. Besarnya skala pasar mempengaruhi besarnya transaksi bisnis. Salah satu sikap kurang kooperatif yang dimiliki pelanggan di Pasar Cikijing adalah adanya tunggakan atau keterlambatan pembayaran yang pernah diikuti dengan tindakan tidak sanggup membayar hutang Pamulihan Farm. Perilaku ini mencerminkan adanya sikap yang tidak konsisten terhadap perjanjian pembayaran. Perilaku seperti ini dapat mengganggu aktifitas bisnis. Selama ini, sikap Pamulihan Farm terhadap pelanggannya yang mengalami tunggakan cukup kooperatif, selama masih dalam batas yang wajar. Jika pelanggan menunggak, maka perusahaan tersebut tidak bisa mengambil telur dari Pamulihan Farm sebelum semua hutangnya terbayar. Akan tetapi jika mereka tidak sanggup membayar, maka Pamulihan Farm akan melihat dan menganalisis faktor penyebab pelanggannya tidak bisa membayar hutang. Jika ketidakmampuan membayar lebih disebabkan karena kesalahan pribadi, maka Pamulihan Farm akan menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan, akan tetapi jika karena 107 bukan kesalahan pribadi pelanggan, Pamulihan Farm akan menghapus semua hutang tersebut. Ketidakmampuan membayar mempengaruhi nilai non opportunistic pelanggan. Sikap non-opportunistic dalam perspektif pelanggan adalah bagaimana pelanggan dan supplier tidak saling mementingkan kepentingan sendiri melainkan kebersamaan. Pelanggan yang tidak bersikap opportunis akan lebih taat terhadap pembayaran dan perjanjian. Dengan adanya tunggakkan atau keterlambatan pembayaran mengakibatkan pelanggan di Pasar Cikijing memiliki sikap non opportunistic yang relatif rendah dibandingkan dengan pelanggan lainnya seperti pelanggan di Pasar Cilimus. Pamulihan Farm sudah berupaya memberikan layanan yang baik kepada pelanggan di Pasar Cikijing melalui jaminan pasokan dan pemutihan hutang pelanggan. Layanan yang baik merupakan etika bisnis yang penting. Demikian juga dengan ketepatan waktu pengiriman telur, dan keringanan dalam pembayaran. Semuanya dilakukan dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan perusahaan. Akan tetapi pelanggan belum sepenuhnya bisa memuaskan Pemulihan Farm. Hal ini menandakan shared value pelanggan di Pasar Cikijing tidak sebesar pelanggan lainnya. Jika dibandingkan dengan Pasar Cilimus, share valued pelanggan di pasar Cikijing lebih rendah. Ilustrasi nilai berbagai variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di Pasar Cikijing, berdasarkan uraian sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar tersebut memberikan ilustrasi tentang besarnya nilai skala likert kepercayaan dan komitmen pelanggan Pasar Cilimus. Gambar 16. Nilai Kepercayaan dan Komitmen Pelanggan Pamulihan Farm di Pasar Cikijing. 4,33 4,50 4,00 3,83 4,00

3,50 3,70

3,90 4,10

4,30 4,50

4,70 4,90

Termination Cost Benefit Relationship Share Value Communication Non Opportunistic N il ai S k al a L ik er t 108 Dalam gambar terlihat bahwa kekuatan untuk nilai benefit lebih besar dibandingkan dengan nilai variabel lainnya. Faktor yang mengakibatkan relatif tingginya benefit adalah faktor skala pasar yang merupakan daya tarik prosfektif untuk pengembangan pasar bagi Pamulihan Farm di masa yang akan datang. Relatif tingginya nilai benefit tidak diiringi dengan relatif tingginya nilai communication, hal tersebut disebabkan oleh faktor adanya tunggakan dan pemutihan hutang oleh Pamulihan Farm. Akan tetapi daya tari pasar berpengaruh terhadap relatif besarnya nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing. Jika dibandingkan dengan nilai pelanggan Pasar Cilimus, nilai termination cost pelanggan di Pasar Cikijing lebih besar. Implikasi dari prilaku tunggakan dan pemutihan hutang mengakibatkan nilai non opportunistic dan share value pelanggan Pasar Cikijing relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan pelanggan di Pasar Cilimus. Nilai lima variabel kepercayaan dan komitmen pelanggan di Pasar Cikijing, menghasilkan kecenderungan relationship marketing yang terjalin diantara kedua belah pihak berada dalam tahap kooperatif. Pada tahapan ini kebutuhan pelanggan hanya sebatas jaminan pasokan, jaminan kualitas dan ketepatan pengiriman. Dari sisi pemasok, memberikan ketiga layanan tersebut bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, mengingat jumlah yang dipasok relatif kecil, sehingga tidak perlu perlakuan khusus untuk melayaninya. Jika dibandingkan dengan kecenderungan relationship marketing Pasar Cilimus, maka kecenderungan relationship marketing Pasar Cikijing relatif lebih besar. Faktor utama yang mengakibatkan hal tersebut adalah daya tarik pasar. Walaupun ada kendala jarak, Pamulihan Farm melihat Pasar Cikijing merupakan pasar yang potensial.

6.1.2.3. Pasar Talaga