disesuaikan dan diserasikan dengan tingkat pengalaman serta perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan tertentu. Pengajaran geografi juga harus
disesuaikan dengan tingkatan usia peserta didiknya, sehingga pengajaran mata pelajaran geografi menjadi lebih baik dan terarah mencapai tujuan yang
sebenarnya.
c. Ruang Lingkup Pengajaran Geografi
Bagi geografi, manusia dengan segala aktifitasnya dan lingkungan alam sebagai tempat dimana manusia hidup merupakan ruang lingkup studinya,
termasuk di dalamnya ruang lingkup pembelajarannya di sekolah. Yang menjadi ruang lingkup geografi secara rinci adalah:
35
1. Alam lingkungan yang menjadi sumber daya bagi kehidupan manusia.
2. Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya.
3. Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan.
Ruang lingkup inilah yang memberikan ciri dan karakteristik terhadap pengajaran geografi. Apa pun yang diproses dan dipelajari pada pengajaran
geografi, materinya selalu digali dari permukaan bumi pada suatu lokasi untuk mengungkapkan corak kehidupan manusia. Kondisi tersebut
memberikan ciri khas kepada wilayah tersebut sebagai hasil interaksi faktor- faktor geografis pada lokasi yang bersangkutan secara bertahap dan makin
lama makin luas serta mendalam. Materi-materi geografi tersebut dalam proses beiajar-mengajamya tidak keluar dari ruang lingkup pengajaran
geografi yang menjadi ciri khasnya.
36
Kesimpulan dari paparan di atas adalah ruang lingkup geografi pengajaran geografi adalah alam lingkungan
yang menjadi s
umber daya bagi
kehidupan manusia, penyebaran umat manus
ia dengan variasi kehidupannya, dan interaksi
keruangan umat manusia dengan alam lingkungan. Hal yang
35
Ibid., h. 116.
36
Ibid., h. 117.
dipelajari dalam mata pelajaran geografi berupa tentang semua hal dan fenomena yang terdapat pada permukaan bumi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat penelitian yang relevan mengenai ini, diantaranya: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Eva Afiatun Nufus, yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
X Pada Konsep Suhu dan Kalor Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan dengan kesimpulan bahwa: 1 penggunaan media
pembelajaran video memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor. 2 Hasil belajar siswa pada setiap
ranah kognitif C
1
-C
4
untuk kelas eksperimen dan kontrol keduanya mengalami peningkatan yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. c
Semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat dari nilai N-Gain. Kelas eksperimen lebih mendominasi pada kategori N-Gain
tinggi, sedangkan kelas kontrol lebih mendominasi pada N-Gain kategori sedang. d Hasil angket menunjukkan bahwa siswa merespon positif
penggunaan media pembelajaran video dengan kategori baik.
37
2. Penelitian yang dilakukan oleh Sifa Aulia, yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Video Pembelajaran Bunyi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kuas
i Eksperimen di SMP Negeri 12 Kota Tangerang Selatan”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan dengan kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi di SMP Negeri 12 Tangerang Selatan. Hal
ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis Sig. 2-tailed
0,05
yaitu sebesar 0,046. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
kelas kontrol. Pengaruh dari penggunaan video terlihat pada semua jenjang
37
Eva Afiatun Nufus , “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
”, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, Jakarta, h. 66, 2014.