tahun 2009-2010 atas dukungan dari IOM, namun 3 tahun terakhir sudah tidak ada karena dana sudah tidak ada lagi.
4.2 Tindak Lanjut PUSPA PKPA Setelah Pemulangan Korban
Setelah terjadi pemulangan korban kepada pihak keluarga atau pihak asuh korban yang baru. PKPA masih terus mengontrol perkembangan anak sampai
anak dikatakan aman dari situasi sulit dan ancaman. Beberapa hal tahapan yang dilakukan setelah selesainya pemulangan anak.
4.2.1 Melakukan Monitoring dan Penyuluhan Kepada Keluarga
Monitoring dan penyuluhan ini dilakukan kembali kepada pihak keluarga agar keluarga dapat mengontrol kondisi anak dengan lebih baik lagi, sehingga
trauma pada anak dapat hilang sedikit demi sedikit dengan bentuk kepedulian dan kasih sayang kepada anak. PKPA akan terus memantau keluarga anak dan
perkembangan emosional anak apakah makin membaik, tidak ada perubahan, dan memburuk.
4.2.2 Menyatukan Korban dengan Keluarga
Biasanya anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga sangat takut untuk kembali ke rumahnya. Pihak PKPA akan memberikan keyakinan dan
bantuan kepercayaan secara psikologis untuk dapat membuat anak percaya dan tidak merasa takut kembali kedalam lingkungan keluarga atas apa yang telah
menimpanya.
4.2.3 Memastikan Korban untuk Dapat Kembali Sekolah
PUSPA PKPA tetap mengontrol anak agar kembali menempuh pendidikan. Walaupun anak tidak mau bersekolah lagi disekolah yang sama, anak
akan dipindahkan dengan keterangan dari orangtua dan PKPA tentang hal yang
Universitas Sumatera Utara
menimpa anak. Keterangan tentang anak akan dirahasiakan oleh pihak sekolah karena menyangkut kedudukan dan mentalitas anak di sekolah lama dan barunya
nanti. Setelah anak kembali ke sekolah, PKPA akan terus memantau bagaimana perkembangan anak selama mengikuti pelajaran dan bersosialisasi dengan teman
sekolahnya.
4.2.4 Mengikutsertakan Korban Dalam Berbagai Kegiatan.
Seperti kasus Ranjani dan Dita, PKPA memberikan solusi kepada anak korban pencabulan ini. Untuk Ranjani setelah melakukan diskusi dengan pihak
keluarga, Ranjani dimasukkan kedalam les salon yang tak jauh dari rumahnya agar Ranjani mempunyai kegiatan selain berdiam diri di rumah. Hal ini karena
Ranjani memutuskan tidak mau bersekolah karena malu kepada teman-temannya nanti. Sedangkan Dita yang sempat terputus sekolahnya akan tetap melanjutkan
pendidikan di sekolah yang berbeda. Untuk saat ini, Kak Wiwik memberikan kegiatan kepada Dita untuk bekerja pada warung makan di dekat rumah Kak
Wiwik, hal ini agar Dita mampu bersosialisi dengan lingkungan dan bermain dengan teman sebayanya. Menurut Kak Wiwik dalam pemantaunya terhadap Dita,
Dita sekarang sudah mulai gabung dengan teman perempuan dan laki-laki, tetapi masih diawasi penuh dengan keluarga Kak Wiwik takut Dita mudah kepancing
dengan rayuan teman laki-laki yang baru dikenalnya dan sekarang Dita sudah kembali ke bersekolah yang tidak jauh dari rumah Kak WiwiK.
4.3 Hambatan yang Pernah Dirasakan PUSPA PKPA