Pengumpulan data dan informan sumber data

3. Studi Dokumen Penelusuran dokumen dilakukan dengan mengumpulkan dokumen: aturan yang terkait, berita media massa, dan publikasi ilmiah lainnya. Hasil-hasil penafsiran Citra dalam bentuk peta juga termasuk dalam kategori dokumen yang digunakan.

3.4. Analisis dan validasi data

Analisis percakapan atau diskursus dan dokumen akan dipergunakan dalam penelitian ini; Untuk itu, kedekatan peneliti dengan aktor sosial merupakan faktor esensi untuk menghasilkan data yang komprehensif, yang pada akhirnya, peneliti mampu untuk memahami jenis dan bentuk percakapan hingga mengetahui strukturnya. Tahapan utama proses analisis data ialah transcribing, coding, categorization, dan teorizing. Dialog dengan informan dapat dilakukan sesering mungkin agar validitas data dapat dijamin oleh peneliti. Untuk hal ini, maka paling tidak perlu dilakukan: Wawancara berulang, dalam rangka melakukan konfirmasi-konfirmasi dengan informan dan atau subjek; Triangulasi data antara subjek, dokumen, dan observasi langsung di lokasi penelitian; Menyampaikan hasil analisis sementara untuk dipahami dan dikritisi oleh subjek; dan Pembahasan dan penarikan kesimpulan sebagai akhir dari tahapan analisis.

3.5. Lokasi dan waktu penelitian

Proses penelitian ini telah berlangsung pada saat ide awal kajian dimunculkan di awal bulan Maret 2010 dan diakhiri pada saat kunjungan lapangan kedua pada bulan Agustus 2011. Pulau Biak Provinsi Papua akhirnya menjadi lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian pengambilan data karena beberapa alasan antara lain: sebagai wilayah di Papua yang memiliki ceritera sejarah yang penting Gambar 6, beberapa penelitian menyangkut struktur sosial masyarakat telah dikemukakan beberapa Antropolog Mansoben 2003, Roembiak 2002. Disamping itu, pada era pelaksanaan Gerakan Rehabilitasi Lahan di Indonesia, Biak merupakan salah satu daerah yang pernah memperoleh predikat terbaik Nasional dalam sukses pelaksanaan GERHAN 19 . 19 Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menduduki rangking 3 dalam Lomba Peduli Konservasi Hutan Nasional. Acara pengukuhan pemenang lomba dipusatkan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu kemarin, dan dihadiri oleh Wakil Presiden RI H. M. Yusuf Kalla, sekaligus menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Untuk Kabupaten Biak Numfor, penghargaan lomba pelestarian hutan ini diterima langsung oleh Bupati Biak Numfor, Yusuf Melianus Maryen, S. Sos Gambar 6. Peta lokasi penelitian MM mewakili Pemerintah Kabupaten Biak Numfor. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor, Nehemia Wospakrik, SE. B.Sc, dan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Biak Numfor, Ir. A. F. Lameky. Sebagaimana penjelasan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Biak Numfor beberapa waktu lalu, dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Gerhan, maka di tahun 2006 ini pihaknya melakukan kegiatan reboisasi pada lahan kritis seluas 4.175 hektar yang tersebar di 9 Distrik di Kabupaten Biak Numfor. Lahan 4.174 hektar itu dengan perincian, untuk kegiatan reboisasi seluas 2.300 hektar, kegiatan reboisasi pengkayaan seluas 250 hektar, untuk hutan rakyat seluas 1.050 hektar. http:www.biak.go.iddefault.php?dir=newsfile=detailid=212 accessed 25 August 2010.