meramu sagu kakar baryam. Tahapannya antara lain: menentukan sagu yang siap dipanen, membersihkan lokasi, menebang dan membelah batang sagu,
mempersiapkan peralatan penyaringan sagu, pengerukan bagian dalam sagu, peremasan dan pengendapan melalui saluran yang telah dibuat Gambar 15.
Kepemilikan sagu di sini bukanlah komunal, namun merupakan milik satu keluarga intikeluarga luas.
Gambar 15. Proses Pengolahan Sagu Kegiatan bercocok tanam dilakukan dengan mekanisme shifting cultivation
dengan cara menebang pohon atau membersihkan semak, pengumpulan dan pembakaran, selanjutnya dibiarkan beberapa lama hingga siap untuk ditanamai
slash and burn.
Pada tahapan pembersihan, laki-laki berperan penuh, sementara wanita dan anak-anak mengumpulkan ranting pepohonan yang dapat digunakan
sebagai kayu bakar serta bahan pembuatan pagar kebun. Proses penanaman akan dilakukan oleh perempuan dan anak-anak, sementara laki-laki dewasa
bertugas membangun pagar kebun. Tiba saatnya dilakukan pemanenan, perempuan dan anak-anak akan berperan utama dan laki-laki dewasa akan
membantu mengangkut atau bahkan menjualnya ke pasar. Jenis tanaman utama
dalam kebunamom adalah Keladi, Singkong, Ubijakar, Pepaya, Labu, atau ketimun. Amom dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Kebun Masyarakat yang baru ditanami sayuran
4.2.6. Sistem religi, pengetahuan dan teknologi
Saat ini mayoritas penduduk Biak telah menjadi pemeluk agama Kristen Protestan yang dibawa oleh misi injil sebelumnya, sementara warga lainnya juga
menganut agama lain yang diakui di Indonesia. Sebelum agama Kristen di terima, orang Biak meyakini bahwa ada Dewa Tertinggi atau “manggundi” Dia
Sendiri yang bersemayam di langit Tuhan sang penghuni langitManseren Nanggi. Manseren Nanggi selalu dipuja melalui acara-acara ritual yang biasanya
terkait dengan waktumasa panen.
Selain Manseren Nanggi, masyarakat juga percaya akan roh-roh yang menghuni benda atau wilayah tertentu misalnya gua, batu besar, pohon besar,
sungai, gunung, tempat tak berpenghuni Sup bebe wursba, faknik hantu laut, arwah orang mati karwar, atau tempat berkumpulnya orang mati supMeos
Aibui. Terkait dengan kewajiban untuk memuja Dewa tertinggi, serta upaya untuk menjauhkan diri dari balagangguan penyakit, bencana bahkan ketidak
harmonisan dalam hidup bersesama, maka aktualisasinya dilakukan melalui upacara Munara yang disertai dengan Wor-wor nyanyian-nyanyian
pengucapan-pengucapan yang disesuaikan dengan jenis peringatan.
Seorang yang mampu melakukan MunaraWor, mendapatkan tempat yang layak di dalam masyarakat Biak. Untuk itulah, guna mewujudkan munarawor
orang Biak terdorong untuk bekerja keras dalam mengusahakan lahan miliknya
bahkan membuka lahan-lahan baru, bahkan melakukan wadwa pelayaran jauh untuk berdagang, serta berburu dan menangkap ikan. Hasil dari kerja keras ini
akan digunakan pada saat pelaksanaan ’fanfan’ menjamumemberi makan pihak perempuankeluarga istri, ataupun digunakan pada saat ‘munsasu’ membayar
kembalimenjamu kembali pihakkeluarga suami yang telah melaksanakan fanfan sebelumnya. Antropolog Kamma dikutip dalam PSBMP 2001 telah
menyebutkan bahwa ada 44 jenis munara wor di Biak, di samping wor-wor yang dimiliki individu atau kelompok tertentu di Biak yang bersifat rahasia. Wor-wor ini
dibagi ke dalam a Wor Siklus Hidup dan b Wor intensifikasiinsidentil.
Sekali lagi bahwa aspek penting dalam pelaksanaan wor adalah fanfan atau munsasu. Pada pelaksanaan fanfan atau munsasu, akan nampak
diperlihatkan harta benda yang diberikan dan atau dikembalikan kepada salah satu pihak keluarga. Alat pembayaran berupa papus harta dalam bentuk
samfar
25
gelang siput, sarak gelang perak, piring porselen, mata uang kuno dan lain-lain. Praktek ini masih berlaku hingga saat ini.
Gambar 17. Mas Kawin Gelang Samfar Sistem Pengetahuan orang Biak meliputi sistem penangkapan ikan, sistem
bertani, ethnobotani, pengetahuan bilangan, waktu, warna, arahmata angin hingga sistem arsitektur tradisional. Dalam bidang perikanan, orang Biak bahkan
memahami bagaimana waktu dan cara yang sesuai untuk menangkap ikan, khususnya ikan hiu. Dengan memperhatikan musim angin, dapat diketahui kapan
populasi hiu meningkat di wilayah laut tertentu. Dalam bidang pertanian, seperti dikemukakan di bagian sebelumnya, masyarakat mampu untuk mengelola lahan
25
Samfar sangat bernilai karena proses pengambilan siput dan proses pembuatannya yang sulit.