PENERBITAN SERTIFIKAT MENURUT NEGARA ASAL ALAT DAN PERANGKAT

221 Jika dilihat proporsinya untuk masing-masing jenis sertiikat, penerbitan sertiikat alat dan perangkat China juga sangat dominan untuk sertiikat baru dan sertiikat revisi. Proporsi penerbitan sertiikat alat dan perangkat asal China untuk sertiikat baru mencapai 68,4 65,2 dan untuk sertiikat revisi mencapai 76,9 44. Proporsi ini meningkat cukup besar khususnya untuk sertiikat perpanjangan yang pada semester 1-2012 hanya ebesar44 dan sertiikat baru mencapai 65,2. Sementara untuk penerbitan sertiikat alat dan perangkat asal Jepaang untuk sertiikat baru hanya 4 dan untuk sertikat revisi mencapai 9,7 seperti terlihat pada gambar 8.9. Namun untuk sertiikat perpanjangan yang volumenya relatif lebih banyak daripada sertiikat revisi, penerbitan sertiikat standard untuk alat dan perangkat asal China tidak terlalu dominan meskipun masih yang terbanyak. Proporsi sertiikat perpanjangan untuk alat dan perangkat telekomunikasi asal China hanya 43,6, sementara alat dan perangkat asal Amerika Serikat dan Jepang proporsinya mencapai 17,4 dan 12,1. Proporsi sertiikat perpanjangan asal China juga meningkat dibanding semester1-2012 yang baru mencapai 40,8. Untuk penerbitan alat dan perangkat asal Indonesia, proporsi yang relatif besar adalah untuk sertiikat perpanjangan, namun hanya mencapai 0,9. Sementara untuk jenis sertiikat baru proporsinya hanya 0,44. Gambar 8.8. Distribusi sertiikat yang diterbitkan semester 1-2013 menurut Negara asal alat dan perangkat China, 65.3 Jepang, 5.4 USA, 4.8 Meksiko, 3.7 Taiwan, 3.1 Malaysia, 2.5 Rep. Korea, 1.6 Jerman, 1.6 Vietnam, 1.4 Kanada, 1.3 Swedia, 0.9 Singapore, 0.6 Hongkong, 0.6 Indonesia, 0.5 Lainnya, 6.7 Other, 9.3 222 Proporsi penerbitan sertiikat menurut negara asal dan jenis alat dan perangkat menunjukkan penerbitan sertiikat alat dan perangkat asal China hanya dominan untuk jenis perangkat alat CPE Kabel dan alat pelanggan CPE nirkabel. Sementara untuk jenis perangkat Transmisi tidak terlalu dominan proporsinya meskipun masih paling besar dibanding negara lain. Proporsi penerbitan sertiikat alat dan perangkat untuk jenis alat pelanggan CPE Kabel mencapai 76,8 dan untuk perangkat pelanggan CPE Nirkabel mencapai 69,1. Proporsi perangkat asal China untuk kedua jenis alat perangkat ini juga meningkat dibanding semester1-2012 dimana untuk perangkat CPE Kabel mencapai 67,2 dan CPE Nirkabel mencapai 66,8. Untuk jenis alat pelanggan CPE kabel, alat asal negara lain yang proporsinya terbesar berikutnya adalah Malaysia dan Amerika Serikat namun dengan proporsi masing-masing hanya 5 dan 2,5 atau menurun cukup signiikan dari semester1-2012. Sedangkan untuk alat CPE nirkabel, proporsi terbesar berikutnya adalah perangkat asal Jepang dengan proporsi hanya 5,9. Berbeda dengan jenis alat pelanggan CPE, untuk jenis perangkat Transmisi, Sentral dan Penyiaran, penerbitan sertiikat perangkat asal China tidak terlalu dominan. Untuk jenis perangkat Transmisi, penerbitan sertiikat perangkat asal China hanya 50,4 atau meningkat dari semester 1-2012 yang hanya mencapai 36,8. Sementara perangkat asal Amerika Serikat mencapai 15,5 atau hanya sedikit menurun dibanding semester 1-2012. Gambar 8.9. Proporsi Penerbitan Sertiikat menurut negara asal dan jenis sertiikat semester 1-2013 20 40 60 80 100 Baru Perpanjangan Revisi Lainnya Indonesia Hongkong Singapore Swedia Kanada Vietnam Jerman Rep. Korea Malaysia Taiwan Meksiko USA Jepang China 223 Sedangkan untuk jenis perangkat Sentral proporsi penerbitan sertiikat perangkat asal China hanya mencapai 27,8 atau menurun dari semester 1-2012 yang mencapai 35,3, sementara perangkat asal Vietnam proporsinya mencapai 24,1 dan dari Amerika Serikat mencapai 11,1 Untuk perangkat Penyiaran, proporsi perangkat asal China bahkan masih kalah besar diabanding perangkat asal negara lain. Untuk perangkat penyiaran, penerbitan sertiikat didominasi oleh perangkat asal Italia dan Amerika Serikat dengan proporsi masing-masing mencapai 28,6 dan 23,8. Proporsi perangkat penyiaran asal Italia ini menurun dibanding semester 1-2012 yang mencapai lebih dari 40. Hal Ini menunjukkan bahwa untuk jenis perangkat penyiaran, perangkat yang masuk Indonesia tidak banyak yang berasal dari China sebagaimana jenis perangkat lainnya 20 40 60 80 100 CPE Kabel CPE Nirkabel Penyiaran Sentral Transmisi 76.8 69.1 4.8 27.8 50.4 2.5 2.2 23.8 11.1 15.5 0.0 0.0 28.6 0.0 1.1 Lainnya Italia Indonesia Hongkong Singapore Swedia Kanada Vietnam Jermann Rep. Korea Malaysia Taiwan Meksiko USA Jepang China Gambar 8.10. Proporsi Penerbitan Sertiikat menurut negara asal semester 1-2013 Proporsi penerbitan sertiikat standard untuk perangkat CPE Kabel dan CPE Nirkabel mengalami peningkatan signiikan. Sementara untuk perangkat Sentral mengalami penurunan dan perangkat penyiaran hanya sedikit meningkat. Ini menunjukkan semakin dominanya perangkat asal China untuk jenis perangkat consumer yang masuk dan mendapat sertiikat standar untuk beredar di Indonesia 224

8.4. NERACA PERDAGANGAN ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

Standardisasi alat dan perangkat melalui pemberian sertiikat atas alat dan perangkat yang akan masuk dan digunakan di Indonesia terkait erat dengan arus keluar masuk atau perdagangan perangkat telekomunikasi dari dan ke Indonesia. Standardisasi diperlukan untuk memastikan alat dan perangkat telekomunikasi yang masuk ke Indonesia telah memenuhi standar perangkat yang telah ditetapkan untuk digunakan di wilayah Indonesia. Penerbitan sertiikat standarisasi yang besar untuk suatu jenis alat dan perangkat secara implisit menunjukkan tingginya arus masuk impor untuk jenis alat dan perangkat telekomunikasi tersebut. Neraca perdagangan perangkat telekomunikasi menunjukkan arus keluar ekspor dan masuk impor perangkat telekomunikasi dari dan ke Indonesia. Informasi ini memberikan gambaran tentang besarnya arus keluar dan terutama masuknya perangkat telekomunikasi ke Indonesia yang membutuhkan perhatian dari bidang standarisasi perangkat. Neraca perdagangan perangkat telekomunikasi Indonesia menunjukkan keseimbangan perdagangan balance of trade semula positif sampai tahun 2007, mulai mengalami kondisi yang negatif sejak tahun 2008. Memasuki tahun 2008 ini, nilai impor produk telekomunikasi dan informatika lebih besar dari nilai ekspornya meskipun dengan selisih yang belum begotu besar dan volume ekspor yang masih lebih besardaripada volume impornya. Namun gap antara nilai impor dan nilai ekspor produk telekomunikasi dan informatika ini semakin besar setelah tahun 2008 dengan deisit neraca perdagangan produk telekomunikasi dan informatika yang semakin besar. Deisit neraca perdagangan produk telekomunikasi yang pada tahun 2008 baru mencapai 68 juta dolar, pada tahun 2011 sudah mencapai 1,56 milyar dolar dan tahun 2012 meningkat kembali menjadi 2,6 milyar dolar. Memasuki tahun 2013, sampai semester 1 nilai ekspor produk telekomunikasi Indonesia sudah mencapai 52,1 dari nilai ekspor selama tahun 2012. Namun pada saat yang sama nilai impornya juga sudah mencapai 52,3 impor tahun sebelumnya. Akibatnya deisit neraca perdagangan produk telekomunikasi ini semakin besar dimana nilai impor semakin jauh meninggalkan nilai ekspornya. Sampai semester 1-2013 deisit neraca perdagangan produk telekomunikasi dan informatika Indonesia telah mencapai 1,36 milyar dolar. Gap yang semakin besar ini 225 Pertumbuhan impor produk telekomunikasi dan informatika yang semakin besar sementara ekspor tidak banyak mengalami peningkatan menyebabkan deisit neraca perdagangan produk telekomunikasi dan informatika semakin besar. Pada tahun 2012 deisit sudah mencapai 2,6 milar dolar dan diperikarakan akan meningkat di tahun 2013 tidak terlepas dari penurunan tajam ekspor perangkat telekomunikasi dan informatika pada tahun 2012 yang mencapai 52,1, sementara nilai impornya hanya turun sebesar 8,3. Sampai 30 Juni 2013 Jika perkembangan ekspor dan impor alat dan perangkat telekomunikasi ini akan berjalan linier, maka ekspor produk telekomunikasi Indonesia di akhir tahun 2013 bisa diharapkan akan lebih tinggi dari ekspor tahun 2012. Namun impor produk telekomunikasi juga diperkirakan akan mengalami peningkatan dibanding tahun 2012 dengan peningkatan yang lebih besar. Sehingga deisit perdagangan perangkat telekomunikasi dan inormatika secara absolut akan semakin besar. Gambar 8.11 menunjukkan bahwa sampai tahun 2009 ekspor alat dan perangkat telekomunikasi masih menunjukkan trend pertumbuhan yang positif. Namun memasuki tahun 2010 tingkat pertumbuhannya semakin rendah meskipun masih tumbuh positif. Tahun 2011 trend pertumbuhan Tabel 8.5. Ekspor dan Impor alat dan Perangkat Telekomunikasi 2007 - semester 1-2013 Ekspor Impor Nilai US Berat kg Nilai US Berat kg 2007 791.072.473 61.144.702 664.248.080 18.671.184 2008 1.044.207.325 55.282.207 1.130.915.894 20.398.992 2009 1.886.732.217 42.314.730 2.503.657.803 48.611.492 2010 2.310.105.995 56.333.735 3.619.695.162 62.600.497 2011 2.681.090.192 66.745.199 4.246.802.605 55.264.763 2012 1.284.076.360 28.578.023 3.893.405.777 51.044.989 2013 669.116.102 13.767.983 2.035.674.327 22.676.997 226 yang menurun masih terus berlanjut. Sementara nilai impor justru mengalami tren pertumbuhan yangmeningkat sampai tahun 2009dan meskipun mengalami penurunan pertumbuhan memasuki tahun 2010, namun penurunannya tidak sebesar ekspor. Pertumbuhan ekspor sedikit lebih baik dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan graik penurunan yang lebih landai Sebaliknya pertumbuhan nilai impor produk telekomunikasi dan informatika semakin menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Graik penurunan pertumbuhan impor produk telekomunikasi dan informatika pada tahun 2011 ini juga lebih tajam dibandingkan. Namun memasuki tahun 2012 ekspor mengalami pertumbuhan yang negatif dan nilainya menurun cukup tajam dibanding tahun 2012. Impor produk telekomunikasi juga mengalami penurunan negatif, namun tren penurunannya tidak setajam penurunan ekspor. 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Nilai Ekspor -13.3 32.0 80.7 22.4 16.1 -52.1 Berat Ekspor -3.9 -9.6 -23.5 33.1 18.5 -57.2 Nilai Impor 217.1 70.3 121.4 44.6 17.3 -8.3 Berat Impor -18.0 9.3 138.3 28.8 -11.7 -7.6 -100 -50 50 100 150 200 250 Gambar 8.11. Trend Pertumbuhan Ekspor dan Impor alat dan Perangkat Telekomunikasi 2006-2012