PENGGUNAAN MENURUT PROPINSI PENGGUNAAN FREKUENSI IZIN STASIUN RADIO ISR

DA T A ST A TISTIK DIT JEN SDPPI SEMESTER 1 T AHUN 2013 Tabel 6.5. P menurut P ropinsi, e dan Subservic e semest er 1-2013 satuan : pemancar stasiun radio AM FM TV DVB-T PMP PMP Private PP Private PP Paging Taxi Trun-king Standard IS95 GSM DCS Trun- king Satelit Earth Mobile Earth Fixed VSAT NAD 10 53 10 117 6 5,845 1 30 976 1 2,142 7 7 7 9,212 Sumut 29 104 15 494 18,090 7 1 2,518 145 5,653 1 10 11 27,078 Sumbar 11 45 21 182 4 6,505 5 14 2 639 2 2,094 2 3 9,529 Riau 3 48 21 1 203 24 11,890 8 78 2,151 46 3,939 18 1 8 10 18,449 Jambi 4 28 20 90 14 4,832 5 2 885 46 1,124 1 1 6 7,058 Sumsel 10 50 31 302 8 9,923 6 12 2,031 181 2,262 15 5 5 14,841 Bengkulu 2 19 9 10 4 2,024 2 290 554 1 4 2,919 Lampung 9 55 15 265 4 8,346 2 511 142 2,602 3 11,954 Kepri 1 19 12 3 240 26 4,246 10 1 832 62 1,347 5 3 3 6,810 Babel 25 12 20 4 2,902 4 331 646 3 3,947 Sumatera 79 446 166 4 1,923 94 74,603 5 51 134 11,164 625 22,363 47 1 37 55 111,797 Banten 4 39 13 15 882 62 13,914 4 17 712 136 3,574 54 1 5 19,432 DKI Jakarta 8 42 14 11 1,625 1 166 21,504 3 85 168 2,338 391 7,214 23 1 12 76 74 33,756 Jawa Barat 40 190 44 28 2,551 134 45,797 26 23 2,410 436 12,269 17 28 20 64,013 Jawa Tengah 46 212 42 19 927 77 26,744 29 6 1,733 442 8,627 11 1 4 38,920 DI Yogyakarta 41 15 4 312 25 5,501 24 4 448 78 1,771 3 8,226 Jawa Timur 25 148 53 38 2,293 70 29,288 62 48 2,206 548 10,603 13 1 10 40 45,446 Jawa 123 672 181 115 8,590 1 534 142,748 3 230 266 9,847 2,031 44,058 118 2 12 116 146 209,793 Bali 8 51 15 332 30 7,357 7 6 893 120 2,456 21 3 12 11,311 NTB 4 25 9 70 16 4,622 6 2 1,077 10 1,600 4 7,445 NTT 2 46 14 31 6 2,317 3 2 1,114 713 9 6 4,263 Bali-Nusa Tenggara 14 122 38 433 52 14,296 16 10 3,084 130 4,769 21 12 22 23,019 Kalsel 4 45 28 171 11 5,347 6 5 1,922 40 1,320 1 4 8,904 Kalbar 13 37 31 148 10 6,411 1 2 863 1,616 1 31 9,164 Kaltim 2 61 33 282 70 8,203 18 41 4,207 2,197 52 2 24 15,192 Kalteng 9 26 23 79 6 3,492 2 1,091 4 1,121 1 1 5 5,860 Kalimantan 28 169 115 680 97 23,453 1 24 50 8,083 44 6,254 54 4 64 39,120 Sulsel 15 31 29 386 22 9,251 29 5 978 81 2,304 3 5 13,139 Sultra 19 17 32 1,949 2 2 389 560 1 5 2,976 Sulteng 6 18 36 27 4 2,483 2 3 522 633 2 3 4 3,743 Sulbar 1 1 5 331 31 108 1 1 479 Sulut 1 37 27 145 10 3,282 10 4 449 24 937 2 19 4,947 Gorontalo 8 4 12 4 946 2 104 145 1 1,226 Sulawesi 23 114 118 602 40 18,242 43 16 2,473 105 4,687 2 10 35 26,510 Maluku 1 12 11 25 6 717 4 748 250 11 22 1,807 Maluku Utara 6 3 4 319 293 82 3 710 Papua Barat 14 6 1 2 371 1 12 625 1 138 3 5 10 1,189 Papua 3 27 26 20 2 694 14 1,541 4 476 21 20 18 2,866 Maluku+Papua 4 59 46 50 10 2,101 1 30 3,207 5 946 24 36 53 6,572 Subtotal 271 1,582 664 119 12,278 1 827 275,443 10 364 506 37,858 2,940 83,077 266 3 12 215 375 416,811 Total 416,811 Propinsi Broadcast Fixed Service Land Mobile private Land Mobile public Satellite Jumlah 2,636 288,549 38,738 86,283 605 147

6.3.4. POLA PENGGUNAAN MENURUT WILAYAH KEPULAUAN

Pola penggunaan service frekuensi di masing-masing wilayah kepulauan menunjukkan perbedaan intensitas penggunaan service frekuensi yang cukup jelas khususnya antara Jawa, Sumatera dan wilayah pulau lainnya. Intesitas penggunaan service frekuensi di wilayah Sumatera cukup tinggi meskipun masih lebih rendah dibanding Jawa. Penggunaan service frekuensi paling besar terdapat di Sumatera Utara dan Riau yang memiliki ciri banyaknya kegiatan perekonomian bisnis dan daerah perkotaan pada kedua daerah tersebut. Penggunaan yang cukup tinggi juga terjadi di daerah yang dicirikan dengan intensitas kegiatan bisnis yang cukup tinggi yaitu Sumatera Selatan dan Lampung. Keempat daerah ini juga memiliki kawasan pelabuhan yang menjadi pusat kegiatan ekonomi. Pola penggunaan service frekuensi di wilayah Sumatera juga cenderung sama dengan yang terjadi secara nasional dimana penggunaan terbesar di semua propinsi adalah untuk jenis Fixed Service, diikuti dengan jenis Land Mobile public. Namun fenomena dalam penggunaan service frekuensi di Berbeda dengan pola penggunaan subservice frekuensi pada sebagian besar wilayah lainnya, penggunaan subservice Standard di kawasan timur Indonesia khususnya Papua justru paling menonjol. Hal ini diduga terkait dengan adanya penggunaan untuk kebutuhan khusus di wilayah tersebut. Gambar 6.7. Penggunaan Frekuensi menurut Service di wilayah Sumatera 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 NAD Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung Kepri Babel Satellite Land Mobile public Land Mobile private Fixed service Broadcast 148 wilayah Sumatera juga adalah cukup tingginya penggunaan jenis service Land Mobile private terutama di Sumatera Utara, Riau dan Lampung. Penggunaan jenis service ini di Sumatera Utara dan Riau bahkan mendekati penggunaannya di propinsi-propinsi di Jawa yang menggunakan total service frekuensi yang besar. Penggunaan service frekuensi di Pulau Jawa menunjukkan jumlah yang sangat besar dan jauh lebih besar di bandingkan wilayah lain. Penggunaan yang besar ini terjadi di semua propinsi kecuali di D.I. Yogyakarta dan Banten. Hal ini karena luasan daerah perkotaan di D.I. Yogyakarta dan Banten yang relatif lebih kecil meskipun total luas wilayahnya lebih besar dari DKI Jakarta. Sementara daerah perdesaannya memiliki dinamika sosial ekonomibisnis yang tidak terlalu besar. Dari sisi wilayah administratif, di propinsi D.I. Yogyakarta hanya ada satu kota dengan empat kabupaten, sementara Banten dengan 8 kabupatenkota. Penggunaan terbesar di wilayah Jawa ini juga untuk jenis service Fixed Service dan Land Mobile public dengan penggunaan kedua jenis service ini jauh lebih besar dibanding propinsi-propinsi di luar Jawa. Penggunaan service frekuensi terbesar di Jawa terutama terdapat di propinsi-propinsi dengan daerah perkotaan yang banyak ditandai dengan daerah administratif khususnya yang berstatus kota yang banyak di propinsi tersebut,seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Satellite Land Mobile public Land Mobile private Fixed service Broadcast Gambar 6.8. Penggunaan Frekuensi menurut Service di wilayah Jawa 149 Sementara untuk DKI Jakarta, meskipun wilayahnya tidak luas namun memiliki lima wilayah kota dengan dinamika sosial ekonomi yang sangat tinggi sehingga memiliki intensitas penggunaan frekuensi yang juga tinggi. Namun untuk penggunaan jenis frekuensi Land Mobile private di Pulau Jawa relatif kecil, hampir sama dengan di beberapa propinsi di Sumatera. Bahkan untuk penggunaan jenis service Satelite, penggunaannya sangat kecil dan hanya cukup terlihat di Jawa Barat dan Jawa Timur. Penggunaan frekuensi di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi menunjukkan intensitas penggunaan service frekuensi yang rendah. Penggunaan service frekuensi yang sedikit tinggi hanya terjadi di Bali dan Sulawesi Selatan untuk penggunaan service Fixed Service dan Land Mobile public. Penggunaan service frekuensi yang cukup terlihat ini juga terjadi pada daerah yang relatif memiliki tingkat kemajuan pembangunan dan dinamika sosial-ekonomi yang lebih tinggi. Penggunaan service frekuensi di propinsi lain di wilayah ini relatif rendah. Bahkan intensitas penggunaan service frekuensi yang sangat rendah terlihat di Sulawesi Barat dan Gorontalo.Sulawesi Barat sebagai propinsi baru dan 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 Bali NTB NTT Sulsel Sultra Sulteng Sulbar Sulut Gorontalo Satellite Land Mobile public Land Mobile private Fixed service Broadcast Gambar 6.9. Penggunaan Frekuensi menurut Service di wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Meskipun berada di wilayah Sulawesi, namun intensitas penerbitan ISR di Sulawesi Barat adalah yang terendah di Indonesia dibanding propinsi lain. Hal ini terkait posisinya sebagai propinsi baru hasil pemekaran dan UPT Monitoring Frekuensi yang baru berdiri di propinsi tersebut penempatan