PENGGUNAAN BERDASARKAN SERVICE PENGGUNAAN FREKUENSI IZIN STASIUN RADIO ISR

143 mencapai 66,1 dari total penggunaan kanal frekuensi di seluruh Indonesia, meningkat dibanding semester 1-2012 yang baru mencapai 60,5. Proporsi penggunaan kanal ixed service maupun subservice PP ini juga sedikit lebih tinggi daripada proporsi penggunaannya selama tahun 2012. Sedangkan kelompok service terbesar kedua adalah Land Mobile Public yang meliputi 20,7 dari total penggunaan kanal frekuensi, dimana proporsi terbesar didalamnya digunakan oleh subservice GSMDCS sebesar 96,3. Sehingga, proporsi penggunaan kanal frekuensi untuk subservice GSMDCS mencapai 19,9. Proporsi subservice GSMDCS ini menurun dibanding semester 1-2012 yang mencapai 25 dari total ISR. Adapun kelompok terbesar ketiga adalah Land Mobile Private sebesar 9,3 yang sebagian besar 97,7 digunakan oleh subservice standard. Ketiga subservice inilah yang paling banyak digunakan dan mendominasi penggunaan kanal frekuensi. Penggunaan untuk ketiga subservice ini mencapai 99,2 penggunaan kanal frekuensi, sementara penggunaan untuk subservice lain sangat kecil proporsinya. Proporsi ini juga meningkat dibanding semester 1-2012 yang baru mencapai 94. Penggunaan kanal frekuensi untuk service broadcast yang terdiri subservice AM, FM, TV dan DVBT proporsinya bahkan hanya 0,63, karena alokasi dan penggunaannya yang memang terbatas. Kanal Frekuensi Broadcast 0,632 A M ,0 7 F M ,3 8 T V ,0 3 D V B -T ,1 6 Fixed Service 69,228 PMP 2,95 PMP Private 0,0002 P P 6 6 ,0 8 PP Private 0,2 Land Mobile Private 9,29 Paging 0,002 S ta n d a rd 9 ,0 8 T a x i ,0 9 Trungking 0,12 Land Mobile Public 20,730 G S M D C S 1 9 ,9 3 IS 9 5 ,7 1 Trungking 0,05 Satellite 0,145 Earth Fixed 0,052 E a rt h M o b il e ,0 3 S a te ll it e ,0 1 V S A T ,0 9 Gambar 6.6. Komposisi Penggunaan Frekuensi menurut Service dan Subservice semester 1-2012 144

6.3.3. PENGGUNAAN MENURUT PROPINSI

Distribusi penggunaan subservice kanal frekuensi menurut propinsi juga menunjukkan komposisi yang hampir sama dengan penggunaan subservice kanal frekuensi secara nasional. Hampir pada semua propinsi, penggunaan kanal frekuensi terbesar adalah untuk tiga jenis subservice pada tiga kelompok service yang berbeda yaitu subservice PP public pada kelompok service Fixed Service, subservice GSMDCS pada kelompok service Land Mobile Public dan subservice Standard pada kelompok service Land Mobile Private. Tingginya penggunaan subservice mobile dan berlangsung di semua propinsi disebabkan penggunaan kanal frekuensi GSMDCS yang semakin tinggi oleh masyarakat melalui penggunaan telepon seluler yang menggunakan frekuensi GSMDCSyang telah menjangkau semua lapisan masyarakat dan wilayah yang semakin meluas. Dari Tabel 6.5 terlihat bahwa penggunaan frekuensi GSMDCS yang rendah terjadi pada daerah- daerah yang tingkat kemajuan ekonominya relatif tertinggal dibanding daerah lain seperti Bengkulu, Bangka-Belitung di Sumatera, Nusa Tengga Timur dan Maluku Utara di kawasan Timur Indonesia dan beberapa daerah di Sulawesi. Penggunaan frekuensi GSMDCS juga lebih tinggi di Jawa daripada di Sumatera yang wilayahnya lebih luas. Hal ini menunjukkan luas wilayah bukanlah faktor penentu dalam tingginya penggunaan frekuensi GSMDCS yang diantaranya ditandai dengan menara BTS di suatu wilayah. Hal yang sama juga terjadi untuk penggunaan jenis subservice PP. Namun untuk jenis subservice standard yang intensitas penggunaannya juga tinggi, penggunaan terbesar selain di Jawa juga terdapat di Sumatera terutama di Sumatera Utara, Riau dan Lampung. Luas wilayah dan tingginya kegiatan ekonomi di ketiga propinsi menyebabkan intensitas penggunaan frekuensi untuk subservice standar juga tinggi. Distribusi penggunaan frekuensi menurut service dan subservice juga menunjukkan bahwa penggunaan frekuensi terbesar terdapat di daerah wilayah Jawa dengan terbesar di Jawa Barat dan JawaTimur. Sama seperti penggunaan menurut pita frekuensi, daerah dengan penggunaan service frekuensi yang besar ditandai dengan daerah berpenduduk besar, banyak daerah perkotaan dan daerah administratif kabupatenkota, tingkat kemajuan ekonomi dan pembangunan yang lebih tinggi sehingga dinamika daerahnya juga lebih tinggi. DKI Jakarta menjadi pengguna service frekuensi terbesar ketiga meskipun menjadi daerah dengan tingkat kemajuan ekonomi dan pembangunan yang paling tinggi dan dinamika masyarakat juga paling tinggi. Hal ini karena luas wilayah DKI Jakarta yang 145 kecil sehingga daerah perkotaan dan sebaran dinamika masyarakatnya juga terbatas. Secara total proporsi penggunaan service frekuensi di Jawa mencapai 50,3 dengan proporsi di Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta masing-masing adalah 15,4, 10,9 dan 8,1 dari total penggunaan service frekuensi di seluruh Indonesia. Penggunaan service frekuensi yang rendah juga terdapat di propinsi-propinsi di kawasan timur Indonesia. Total proporsi penggunaan service frekuensi di Maluku dan Papua hanya mencapai 1,6. Sementara untuk wilayah Bali-Nusa Tenggara meskipun meliputi wilayah yang tidak terlalu luas, total proporsi penggunaan frekuensinya menurut subservice mencapai 5,5. Kondisi ini disebabkan dinamika dan tingkat kemajuan daerah yang relatif lebih tinggi terutama di Bali. Secara keseluruhan, proporsi menurut propinsi ini hampir sama dengan semester 1-2012. Dari sisi jenis subservice yang paling banyak digunakan, meskipun secara umum subservice PP public dan GSMDCS menjadi subservice yang paling banyak digunakan di masing-masing propinsi, namun terdapat pola yang berbeda pada beberapa daerah tertentu. Untuk wilayah Papua, Maluku dan Maluku Utara, penggunaan untuk subservice standard justru paling besar dan lebih besar daripada penggunaan untuk PP public dan GSM DCS. Penggunaan subservice Standard di Papua bahkan sangat menonjol dengan proporsi penggunaan mencapai 53,8 dari total frekuensi yang digunakan dan meningkat dibanding semester 1-2012 yang mencapai 50,3. Sementara untuk Fixed service PP dan GSMDCS proporsinya hanya 24,2 dan 16,6. Hal ini diduga karena adanya penggunaan khusus di wilayah tersebut untuk subservice Standard. Hal yang sama juga terjadi untuk wilayah Papua Barat meskipun dengan nilai penggunaan frekuensi yang lebih kecil. DA T A ST A TISTIK DIT JEN SDPPI SEMESTER 1 T AHUN 2013 Tabel 6.5. P menurut P ropinsi, e dan Subservic e semest er 1-2013 satuan : pemancar stasiun radio AM FM TV DVB-T PMP PMP Private PP Private PP Paging Taxi Trun-king Standard IS95 GSM DCS Trun- king Satelit Earth Mobile Earth Fixed VSAT NAD 10 53 10 117 6 5,845 1 30 976 1 2,142 7 7 7 9,212 Sumut 29 104 15 494 18,090 7 1 2,518 145 5,653 1 10 11 27,078 Sumbar 11 45 21 182 4 6,505 5 14 2 639 2 2,094 2 3 9,529 Riau 3 48 21 1 203 24 11,890 8 78 2,151 46 3,939 18 1 8 10 18,449 Jambi 4 28 20 90 14 4,832 5 2 885 46 1,124 1 1 6 7,058 Sumsel 10 50 31 302 8 9,923 6 12 2,031 181 2,262 15 5 5 14,841 Bengkulu 2 19 9 10 4 2,024 2 290 554 1 4 2,919 Lampung 9 55 15 265 4 8,346 2 511 142 2,602 3 11,954 Kepri 1 19 12 3 240 26 4,246 10 1 832 62 1,347 5 3 3 6,810 Babel 25 12 20 4 2,902 4 331 646 3 3,947 Sumatera 79 446 166 4 1,923 94 74,603 5 51 134 11,164 625 22,363 47 1 37 55 111,797 Banten 4 39 13 15 882 62 13,914 4 17 712 136 3,574 54 1 5 19,432 DKI Jakarta 8 42 14 11 1,625 1 166 21,504 3 85 168 2,338 391 7,214 23 1 12 76 74 33,756 Jawa Barat 40 190 44 28 2,551 134 45,797 26 23 2,410 436 12,269 17 28 20 64,013 Jawa Tengah 46 212 42 19 927 77 26,744 29 6 1,733 442 8,627 11 1 4 38,920 DI Yogyakarta 41 15 4 312 25 5,501 24 4 448 78 1,771 3 8,226 Jawa Timur 25 148 53 38 2,293 70 29,288 62 48 2,206 548 10,603 13 1 10 40 45,446 Jawa 123 672 181 115 8,590 1 534 142,748 3 230 266 9,847 2,031 44,058 118 2 12 116 146 209,793 Bali 8 51 15 332 30 7,357 7 6 893 120 2,456 21 3 12 11,311 NTB 4 25 9 70 16 4,622 6 2 1,077 10 1,600 4 7,445 NTT 2 46 14 31 6 2,317 3 2 1,114 713 9 6 4,263 Bali-Nusa Tenggara 14 122 38 433 52 14,296 16 10 3,084 130 4,769 21 12 22 23,019 Kalsel 4 45 28 171 11 5,347 6 5 1,922 40 1,320 1 4 8,904 Kalbar 13 37 31 148 10 6,411 1 2 863 1,616 1 31 9,164 Kaltim 2 61 33 282 70 8,203 18 41 4,207 2,197 52 2 24 15,192 Kalteng 9 26 23 79 6 3,492 2 1,091 4 1,121 1 1 5 5,860 Kalimantan 28 169 115 680 97 23,453 1 24 50 8,083 44 6,254 54 4 64 39,120 Sulsel 15 31 29 386 22 9,251 29 5 978 81 2,304 3 5 13,139 Sultra 19 17 32 1,949 2 2 389 560 1 5 2,976 Sulteng 6 18 36 27 4 2,483 2 3 522 633 2 3 4 3,743 Sulbar 1 1 5 331 31 108 1 1 479 Sulut 1 37 27 145 10 3,282 10 4 449 24 937 2 19 4,947 Gorontalo 8 4 12 4 946 2 104 145 1 1,226 Sulawesi 23 114 118 602 40 18,242 43 16 2,473 105 4,687 2 10 35 26,510 Maluku 1 12 11 25 6 717 4 748 250 11 22 1,807 Maluku Utara 6 3 4 319 293 82 3 710 Papua Barat 14 6 1 2 371 1 12 625 1 138 3 5 10 1,189 Papua 3 27 26 20 2 694 14 1,541 4 476 21 20 18 2,866 Maluku+Papua 4 59 46 50 10 2,101 1 30 3,207 5 946 24 36 53 6,572 Subtotal 271 1,582 664 119 12,278 1 827 275,443 10 364 506 37,858 2,940 83,077 266 3 12 215 375 416,811 Total 416,811 Propinsi Broadcast Fixed Service Land Mobile private Land Mobile public Satellite Jumlah 2,636 288,549 38,738 86,283 605